Tag: pasar

  • e-Parking Pasar Rangkasbitung Diterapkan

    e-Parking Pasar Rangkasbitung Diterapkan

    RANGKAS BITUNG, BANPOS – DINAS Perdagangan dan Perindustrian Pemkab Lebak telah memberlakukan parkir elektronik atau e-
    parking terhitung sejak Rabu (1/11).

    Diketahui, penerapan parkir elektronik atau e-parking ini diberlakukan bagi setiap kendaraan yang
    masuk area Pasar Rangkasbitung. Penerapan ini dilakukan dengan melibatkan kerjasama dengan pihak
    ke tiga.

    Kepala Bidang Perdagangan dan Pasar Disperindag Lebak, Yani membenarkan bahwa e-parking sudah
    mulai diterapkan.

    “Benar, mulai hari ini e-parking masuk area Pasar Rangkasbitung sudah diterapkan,” ujarnya.
    Dikatakannya, pengelolaan e-parking ini dilakukan kerja sama dengan pihak ke tiga. Hal itu menurutnya
    tak lain untuk menjaga keterbukaan dalam pengelolaan e-parking tersebut. Pihak pengelola dan Pemkab
    memiliki sistem bersama yang bisa diakses kedua belah pihak.

    "Ini agar lebih transparan, jadi kita bisa saling memonitor traffic kendaraan yang masuk ke Pasar
    Rangkasbitung,” terang Yani.

    Menurutnya lagi, e-parking juga untuk meminimalisir kebocoran anggaran pendapat asli daerah (PAD)
    dari sektor parkir. Ini juga bagian dari integrasi pembangunan Stasiun Ultimate Rangkasbitung.

    “Ini juga bagian dari penataan yang sedang kita lakukan,” paparnya.

    Diketahui, adapun soal tarif, untuk tarif kendaraan sepeda motor sebesar Rp2 ribu, sedangkan mobil Rp
    3 ribu. Skema e-parking dilakukan hanya sekali bayar, masuk lewat pasar baru keluar lewat Sukasari
    Tirtayasa. (WDO/DZH)

  • Harga Makin ‘Pedas’, Pedagang Cabai Mengeluh

    Harga Makin ‘Pedas’, Pedagang Cabai Mengeluh

    PANDEGLANG, BANPOS-Harga komoditas cabai di Pasar Tradisional Badak Pandeglang mengalami kenaikan yang sangat signifikan, hal tersebut diduga karena pasokan berkurang akibat kemarau panjang.

    Pantauan wartawan, harga beberapa komoditas cabai di Pasar Tradisional Badak Pandeglang diantaranya cabai Oren dari Rp20 ribu per kilogram, saat ini dijual Rp100 ribu per kilogram, cabai merah keriting dari Rp30 ribu dijual Rp80 ribu per kilogram, cabai rawit hijau dari Rp28 ribu kini dijual Rp80 ribu per kilogram, sedangkan harga bawang merah dari Rp20 ribu kini dijual dengan harga Rp32 ribu per kilogram.

    Salah seorang pedagang Pasar Badak Pandeglang, Aas mengatakan, kenaikan harga komoditas cabai tersebut sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu, hal tersebut disebabkan kemarau panjang dan stok yang terbatas.

    “Kenaikannya sekitar tiga hari yang lalu, sepertinya akibat stok terbatas dan kemarau panjang,” kata Aas kepada wartawan, Selasa (31/10).

    Akibat kenaikan harga tersebut, penjualannya saat ini menjadi berkurang dan memilih untuk tidak menyimpan stok yang banyak.

    “Pembeli berkurang, biasanya sehari habis lima kilogram, pas naik harga mau jual dua kilogram saja susah,” ujarnya.

    Sementara itu, salah seorang warga Pandeglang, Lilis mengaku harus mengurangi pembelian cabai untuk kebutuhan jualan ayam geprek miliknya.

    “Biasanya sehari satu kilogram cabai saya beli, sekarang saya beli cuma seperempat saja karena harganya mahal,” katanya.

    Dengan adanya kenaikan harga tersebut, ia terpaksa harus mengurangi porsi cabai dalam jualannya dan berharap agar pemerintah segera bergerak agar harga cabai bisa stabil kembali.

    “Kalau untuk harga ya masih sama, cuma dikurangi saja sambal ayam gepreknya. Semoga segera ada tindakan dari pemerintah agar harga cabai segera stabil,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kabid Perdagangan Diskoperindag Pandeglang, Alan membenarkan komoditas beberapa jenis cabai mengalami kenaikan.

    “Kalau info dari petugas numerator kelangkaan pasokan komoditas yg disebabkan gagal panen akibat terjadinya elnino,” katanya.(dhe/pbn)

  • Rupiah Menguat Lagi Ke Level Rp 14.965

    Rupiah Menguat Lagi Ke Level Rp 14.965

    Rupiah pagi ini dibuka pada level Rupiah 14.965 per dolar AS. Rupiah menguat 0,72 persen dari perdagangan sebelumnya, Rupiah 14.988 per dolar AS.

    Mata uang di kawasan Asia juga mayoritas berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,41 persen, Baht Thailand melemah 0,25 persen, Peso Filipina menguat 0,23 persen, Won Korea Selatan menguat 0,47 persen, dan Yuan China menguat 0,07 persen. Dolar Singapura menguat 0,09 persen dan dolar Hong Kong Terpantau menguat 0,06 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

    Sedangkan, mata uang negara maju bergerak bervariasi. Euro Eropa menguat 0,07 persen, Pound Sterling Inggris melemah 0,03 persen, dan franc Swiss menguat 0,14 persen. Dolar Australia melemah 0,01 persen, dan dolar Kanada menguat 0,05 persen.

    Analis Pasar, Lukman memperkirakan rupiah bakal lanjut menguat ditopang oleh data perekonomian AS yang baru saja dirilis seperti Indeks Harga Produsen. Lukman memperkirakan, rupiah bakal bergerak di rentang Rupiah 14.850 per dolar AS – Rupiah 15 ribu per dolar AS.