Tag: pasar lama

  • Pemkot Bidik Wisata Kuliner Zona Khas

    Pemkot Bidik Wisata Kuliner Zona Khas

    SERANG BANPOS – Pemerintah Kota Serang menggandeng Bank Indonesia akan menyulap Pasar Lama menjadi salah satu lokasi destinasi wisata kuliner dengan nama Zona KHAS (Kuliner Halal Aman Sehat).

    Diketahui, lokasi Pasar Lama berada di pusat kota, ini menjadi salah satu daya tarik wisata kuliner. Sebab lokasinya mudah dijangkau oleh semua kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Selain itu pasar lama Kota Serang juga salah satu ikon Kota Serang yang menjadi pusat perdagangan di Banten. Dimana aktivitas perdagangan terus bergerak sejak pagi hingga malam hari.

    Program wisata kuliner di Pasar Lama Kota Serang tersebut digulirkan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang.

    Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil mengungkap bahwa kawasan Pasar Lama Kota Serang akan dijadikan sebagai salah satu pusat wisata kuliner Banten.

    “Kota serang Insha Allah akan di support dari bank Indonesia akan menciptakan destinasi wisata kuliner di taman sari yang disebut zona khas (kuliner halal aman sehat),” ungkapnya, Selasa (31/10).

    “Bagaimana program dari BI disandingkan dengan program pemerintah. Kesimpulannya nanti sebelum akhir November 2023 kita sudah bisa launching di Pasar Lama. Karena kan ini sudah ada pembahasan dan ini cuma pematangan saja,” sambungnya.

    Wahyu juga mengatakan destinasi wisata kuliner Zona KHAS tersebut untuk menciptakan suasana tata ruang di Kota Serang agar lebih terlihat rapi dan tertib. Sehingga para konsumen yang berkunjung merasa nyaman.

    Selain itu, juga untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Serang sebagai komponen penting bagi pertumbuhan dan kemandirian ekonomi daerah.

    “Tujuannya tentu yang pertama ini terkait dengan penataan ruang, dan yang kedua tentu adalah untuk peningkatan PAD di Kota Serang,” jelasnya.

    Wahyu mengatakan, saat ini pihaknya belum menekankan secara spesifik jenis makanan khas Kota Serang pada destinasi wisata Zona KHAS, lantaran masih menata tata ruang stand para pedagang di kawasan Taman Sari.

    “Belum spesifik tentang makanan Kota Serang, sekarang ini kita menata dulu yang ada. Nanti, baru kita tambahkan dengan yang memang khas Kota Serangnya. Tapi di sebagian sudah ada didalam situ makanan khas Kota Serang,” katanya.

    Namun begitu, pihaknya tetap membuka peluang sebesar-besarnya terhadap para pedagang yang ingin berdagang di wisata kuliner Zona KHAS tersebut, terutama jenis makanan khas Kota Serang.

    “Nanti tidak menutup kemungkinan kalau ada pedagang baru yang mau berdagang, apalagi seperti sate bandeng, atau rabeg itu kita persilahkan,” tandasnya. (CR-01/AZM)

  • Inspektorat Kumpulkan Bukti untuk Usut Pungli Pasar Lama

    Inspektorat Kumpulkan Bukti untuk Usut Pungli Pasar Lama

    SERANG, BANPOS- Dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum dari berbagai OPD di Pasar Lama, tengah didalami oleh Inspektorat Kota Serang. Instansi pengawas internal di lingkungan Pemkot Serang itu saat ini masih melakukan pengumpulan bukti-bukti yang ada.

    Hal tersebut disampaikan oleh Inspektur Kota Serang, Komarudin. Ia menyebutkan bahwa terdapat empat OPD yang diduga oknumnya melakukan pungutan liar, antara lain Dishub, DinkopUKMPerindag, DLH dan Satpol PP.

    Menurut Komarudin, saat ini Inspektorat masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan dugaan pungutan liar di Pasar Lama. Apabila bukti dan data sudah lengkap serta ditemukan adanya kejanggalan, maka pihaknya pun akan memanggil empat OPD tersebut.

    “Belum ada yang dipanggil, karena kami baru mengumpulkan bukti-bukti dulu. Nanti yang dipanggil dinas terkait seperti Dishub, Satpol PP, Disperindagkop dan DLH,” ujar Komarudin saat diwawancara oleh awak media, Selasa (8/2).

    Kendati telah dipanggil pun, Komarudin menjelaskan bahwa hal itu belum masuk pada tahap pemeriksaan, akan tetapi baru evaluasi terhadap dugaan-dugaan tersebut. Sebab ia mengaku bahwa pihaknya tidak bisa gegabah dalam mengambil keputusan.

    “Pemanggilan itu belum masuk ke pemeriksaan, tetapi masih evaluasi dan konsultasi. Kami juga harus hati-hati dalam pemeriksaan,” tuturnya.

    Menurut Komarudin, sebelum melakukan tindak lanjut dan pemberian sanksi, Inspektorat harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Bahkan hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui jumlah dugaan pungli yang terjadi di Pasar Lama Kota Serang.

    “Seperti apa kejadiannya secara objektif dan independen. Nanti ada pihak yang harus bertanggung jawab. Nah, kami itu belum sampai ke sana. Nominalnya saya belum melihat. Tapi salah satunya terkait retribusi di sana (Pasar Lama). Kami melakukan warning dulu, mudah-mudahan ada solusi,” ucapnya.

    Sementara ini, Inspektorat akan melakukan pengawasan dan mengumpulkan dokumen-dokumen dan bukti fakta di lapangan. “Karena di situ (Pasar Lama) kan tidak berdiri sendiri, banyak pihak. Setelah itu nanti kami kaji dan pelajari, baru nanti ada langkah yang kami lakukan,” terangnya.

    Sebelumnya, seorang pedagang kelapa di Pasar Lama, Haitami, mengatakan bahwa dalam sehari dirinya mengeluarkan uang sebesar Rp40 ribu untuk membayar retribusi dan biaya lainnya. Ia membayar bukan hanya kepada pemerintah saja, namun juga kepada oknum yang memegang wilayah tersebut. “Lumayan gede, sehari Rp40 ribu itu pasti keluar buat bayar salaran,” ujarnya.

    Dia mengaku, dalam sehari biasanya terdapat dua sampai tiga orang yang meminta ‘jatah’. Seperti DLH Kota Serang sebesar Rp2 ribu, DinkopUKMPerindag Kota Serang sebesar Rp2 ribu.

    “Terus ada dari orang sini (lingkungan pasar) juga suka minta, Rp2 ribu. Terus beda lagi buat keamanan sama kebersihan, biasanya mintanya sore, masing-masing Rp10 ribu. Itu setiap hari mintanya,” tandasnya.

    (DZH/AZM)

  • BI Banten Bagi-bagi Paket Sembako untuk PKL di Kota Serang

    BI Banten Bagi-bagi Paket Sembako untuk PKL di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia (BI) Banten memberikan 200 paket sembako untuk pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang terdampak selama pandemi Covid-19. Bantuan itu diserahkan kepada Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kota Serang, untuk selanjutnya disalurkan kepada yang berhak.

    Pengurus Harian APKLI Kota Serang, Muhamad Efendi, mengatakan bahwa bantuan paket sembako yang diberikan oleh KPW BI Banten tersebut akan mulai disalurkan pada hari ini.

    “Mulai besok (hari ini) akan kami bagikan kepada 200 anggota kami yang terkena dampak dari Covid-19. Bantuan ini khusus untuk APKLI Kota Serang,” ujarnya, Senin (11/5).

    Selama pandemi ini, para pelaku usaha, khususnya pedagang kreatif lapangan (PKL) kesulitan untuk berjualan. Pendapatan mereka pun semakin hari semakin sedikit. Sehingga mereka membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

    “Tentu dengan adanya bantuan yang diberikan ini kami merasa diperhatikan juga dengan BI Banten. Karena dengan keadaan Covid-19 ini, terutama para PKL cukup memprihatinkan. Meski memang anggota kami ada sekitar seribu lebih anggota, tapi bantuan ini sangat membantu sekali bagi anggota yang terdampak,” ucapnya.

    Selain bantuan paket sembako, Efendi mengatakan bahwa Kpw BI Banten juga memberikan bantuan berupa masker dan hand sanitizer untuk digunakan penjual yang masih beraktivitas. Ia berharap kedepannya jalinan kerjasama antara APKLI dengan BI dapat semakin baik.

    “Iyah kami juga mendapat masker dan hand sanitizer. Khusus untuk UMKM, kami juga berharap bisa menjalin kerja sama yang baik dengan BI Banten ke depannya,” ungkapnya.

    Sementara, Kepala KPW BI Banten, Erwin Soeriadimadja, mengatakan bahwa bantuan tersebut dalam rangka meringankan beban masyarakat terhadap dampak dari Covid-19 di Provinsi Banten, khususnya Kota Serang.

    “Kami memberikan 200 paket kesehatan dan sembako bagi PKL melalui pengurus APKLI Kota Serang. Tujuannya tentu untuk meringankan beban mereka di tengah Covid-19 ini,” katanya.

    Ia menjelaskan, pemberian bantuan tersebut merupakan rangkaian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Program tersebut dibuat untuk mendukung penanganan Covid-19 di Indonesia, dengan mempertimbangkan sisi ekonomi masyarakat luas yang terdampak langsung dan merasakan manfaat dari bantuan PSBI.

    “Mengingat PKL ini sering melakukan kontak dengan banyak orang, maka bantuan PSBI yang diberikan berupa paket yang berisi alat serta sarana kesehatan. Seperti masker maupun hand sanitizer dan bahan pokok makanan atau sembako. Saya merasa lebih dekat dengan masyarakat, dan berharap mereka diberikan kesehatan serta tetap optimis,” tandasnya. (DZH)