Tag: Pasar Rau

  • Jelang Idul Adha, Harga Sembako di Kota Serang Meroket

    Jelang Idul Adha, Harga Sembako di Kota Serang Meroket

    SERANG, BANPOS – Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sembako alami kenaikan. Kenaikan harga tersebut terjadi karena stok terbatas, sementara permintaan terus meningkat.

    Salah seorang pedagang di Pasar Induk Rau, Oji (23) mengatakan harga-harga sembako saat ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
    “Semuanya naik, mulai dari tomat, bawang cabai harga dari semuanya naik. Kenaikannya sampai dua kali lipat dari harga normal,” ujarnya, minggu (25/6).

    Dirinya menjelaskan terkait harga-harga yang saat ini mengalami peningkatan harga, diduga karena stok barang yang terbatas.
    “Tomat Rp16 ribu, bawang merah Rp45 ribu, rawit Rp45 ribu, cabai hijau Rp40 ribu, dan cabai keriting Rp35 ribu per kilogram. Kenaikan itu terjadi karena stok barang yang sedikit,” jelasnya.

    Dirinya menyampaikan, kenaikan harga tersebut sudah terjadi kurang lebih selama satu minggu yang lalu. Ia mengatakan, kenaikan harga tersebut juga diduga karena mendekati hari raya idul adha.

    “Kenaikan terjadi kurang lebih sudah satu minggu. Mungkin karena menjelang idul adha juga jadi semua barang alami kenaikan,” katanya.
    Senada dengan itu, pedagang lainnya, Diri (21) juga menyampaikan bahwa semua barang alami kenaikan harga yang cukup tinggi.

    “Naik semua. Cabe rawit sekarang Rp44 ribu sebelumnya Rp36 ribu per kilogram. Bawang merah pun mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp36 ribu sekarang naik menjadi Rp44 ribu per kilogram,” ungkapnya.

    Dirinya mengaku kenaikan tersebut terbilang cukup tinggi. Bahkan dirinya juga mengatakan, pembeli yang berbelanja pun mengurangi jumlah belanjaannya.

    “Kenaikannya lumayan cukup tinggi. Pembeli juga berkurang, ada yang biasa beli 10 kilogram karena adanya kenaikan jadi berkurang jadi 7 sampai 8 kilogram saja,” tandasnya.

    Sementara itu, jelang lebaran haji pemprov terus melakukan pemantauan harga dan ketersedian komoditi pangan. Daging ayam dan telur masih menjadi perhatian pada pengendalian inflasi.

    Demikian disampaikan Al Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di Pendopo Gubernur KP3B Curug, Kota Serang, Senin (26/6).

    “Inflasi di Provinsi Banten cukup terkendali, secara y-o-y 3,67 persen. Dan komoditi yang menjadi perhatian yaitu ayam ras, telur dan cabai merah, serta komoditi pangan lainnya,” katanya.

    Al Muktabar menuturkan, keberhasilan pengendalian inflasi di Provinsi Banten merupakan hasil kerjasama semua pihak, mulai dari Forkopimda Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga masyarakat.

    Al Muktabar mengajak semua pihak untuk dapat bersama-sama dalam mengendalikan inflasi. “Secara umum penanganan inflasi masih pada ruang yang baik untuk mengendalikan inflasi,” katanya.

    Selain itu, pihaknya pada waktu dekat akan menggelar pasar murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang Idul Adha 1444 H.

    “Informasinya hari ini Presiden akan melakukan launching pasar murah, dan hal ini akan dilakukan bersama di daerah,” tandasnya. Menjelang Idul Adha 1444 H Pemprov Banten melalui Dinas Ketahanan Pangan konsisten melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 12 titik.(CR-01/RUS/PBN)

  • Infrastruktur Pasar Rau Selalu Rusak

    Infrastruktur Pasar Rau Selalu Rusak

    SERANG, BANPOS – Kerusakan jalan berupa jalan berlubang serta aspal yang terkelupas seringkali membuat pengendara harus lebih berhati-hati dalam berkendara. Hal tersebut juga diperparah dengan banyaknya lubang yang tergenang air pasca-hujan. Seperti halnya, jalan yang ada di kawasan Pasar Induk Rau, Kota Serang yang masih terdapat lubang serta genangan air.

    Padahal, Infrastruktur jalan bagi warga merupakan sarana vital untuk kegiatan sehari-hari. Akibat dari jalan rusak berlubang serta tergenang air tersebut, tak sedikit warga yang melintas menjadi korban kecelakaan seperti terpeleset, hingga roda yang bengkok akibat masuk dalam lubang yang tidak terlihat akibat tertutup air hujan.

    Kerusakan jalan tersebut, membuat para pengendara yang melintas harus memperlambat laju kecepatan kendaraannya. Kondisi tersebut juga banyak dikeluhkan oleh warga karena dinilai menghambat aktivitas kendaraan yang hendak melakukan kegiatan jual beli di Pasar tersebut.

    Salah seorang warga Kota Serang, Budi (43) menyampaikan bahwasanya kondisi jalan di Pasar Induk Rau tersebut sudah parah karena banyaknya lubang yang menghiasi jalan tersebut.

    “Harusnya jalan ini dibangun, karena kondisinya sudah parah banyak lubang, sekarang saja lubang-lubangnya diperparah karena digenangi air,” ujarnya, Minggu (25/6).

    Budi mengatakan, jalan rusak tersebut cukup berbahaya bagi para pengendara yang melintas. Bahkan menurut keterangan Budi, dalam kurun waktu satu minggu belakangan ada pengendara yang terjatuh akibat adanya jalan berlubang yang tertutup genangan air.

    “Jalan ini juga cukup bahaya buat para pengguna jalan. Apalagi kalau lubang-lubangnya tertutup air. Jadi, pengendara yang melintas yang tidak tahu adanya lubang di jalan tersebut ada saja yang jatuh. Kurang lebih, satu minggu ini saja ada yang jatuh, akibat adanya jalan berlubang yang tertutup genangan air.

    Dikiranya jalan ini biasa saja, terus pengendaranya kan kaget lalu jatuh,” katanya
    Dirinya berharap agar jalan yang saat ini rusak dapat segera dibenahi agar para pengendara yang melintas bisa melintas dengan rasa aman tanpa adanya rasa takut adanya lubang terutama yang tergenang air. Bahkan, dirinya berharap agar jalan tersebut dilakukan betonisasi agar tak mudah rusak.

    “Harapannya cepat dibenahi, supaya jalannya bagus terus nyaman dilalui, tidak membuat pengendara merasa takut saat melintas. Kalau bisa, jalan ini dilakukan betonisasi supaya tidak mudah rusak kembali,” harapnya.

    Senada dengan itu, salah seorang pedagang di Pasar Induk Rau, Sail (41) mengatakan jalan di lokasi tersebut sudah cukup parah. Dirinya menyampai dalam membenahi jalan, seharusnya pemerintah jangan menunggu kondisi jalan semakin parah. Terutama pada saat hujan turun, dimana terdapat banyaknya titik-titik lubang yang tergenang air.

    “Parah ini mah. Mungkin pemerintahnya nungguin hujan dulu baru dibetulkan. Karena kan kalau aspal kena hujan bukan makin bagus tapi makin rusak. Seharusnya pada saat kondisi cerah jalan ini dibenahi,” katanya.

    Sail menuturkan bahwasannya sebelumnya jalan tersebut sempat diperbaiki. Akan tetapi, hanya sebatas pengurugan dengan batu tanpa adanya tindak lanjut yang jelas.

    “Ini sebenarnya sudah pernah diurug, diratain dengan batu-batu, hanya saja sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Sekarang saja, batu-batu yang sebelumnya untuk menutupi lubang karena tidak diaspal, sudah pada hilang lagi,” tuturnya
    Selain itu, Sail juga menerangkan bahwa akibat adanya lubang di jalan tersebut sudah seringkali menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. Bahkan, sempat ada salah seorang tukang becak yang roda becaknya masuk lubang. Akibatnya, roda dari becak tersebut pun rusak parah.

    “Bahkan sudah ada yang kecelakaan akibat dari jalan rusak tersebut. Bahkan, ada juga tukang becak yang sedang melintas rodanya sampai rusak menyerupai angka delapan, akibat rodanya masuk lubang yang lumayan dalam. Kurang lebih kejadianya pada bulan mei lalu,” terangnya

    Dirinya berharap, agar jalan yang ada di sekitar Pasar Induk Rau bisa segera diperbaiki. Agar tidak lagi merugikan orang lain akibat adanya lubang yang ada di jalan tersebut.

    “Harapannya agar segera dibenahi jangan nunggu jalan rusak parah dulu, kalau rusak parah kan biaya yang dikeluarkan juga lebih banyak lagi. Kalau sebelumnya saat pengurugan langsung dilakukan pengaspalan mungkin tidak akan separah saat ini dan biaya yang dikeluarkan pun lebih ringan,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • PKDP Kota Serang Berbagi Paket Berbuka

    PKDP Kota Serang Berbagi Paket Berbuka

    SERANG, BANPOS – Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Serang, menggelar kegiatan berbagi takjil dan nasi kotak yang berlokasi di lingkungan Pasar Rau Kota Serang.

    Kegiatan yang rutin diagendakan setiap bulan Ramadan, kali ini mengangkat tema ‘Peduli dan Berbagi di Bulan Ramadan’.

    Kordinator Lapangan pada kegiatan tersebut, Dedy Yulfris, menyampaikan bahwa dalam kegiatan kali ini, PKDP Kota Serang menyiapkan lebih kurang 1.000 paket makanan, yang dibagikan kepada seluruh masyarakat yang melintas di kawasan Pasar Rau.

    Menurutnya, ini merupakan agenda rutin kami warga PKDP untuk dapat berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.

    “Kami menyediakan lebih kurang 1000 nasi box untuk bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di sekitar pasar rau ini,” ungkap Dedy.

    Ketua PKDP Kota Serang, Ilham Sikumbang, mengakui selain berbagi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memupuk kebersamaan antara semua anggota PKDP, khususnya di Kota Serang.

    Selain itu, Ilham juga menyampaikan kegiatan ini menunjukan bahwa warga perantauan harus bisa berbaur dengan masyarakat ditempanya berada.

    “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, dan kegiatan ini adalah implementasi dari filosofi tersebut,” terangnya.

    Selain dihadiri oleh jajaran kepengurusan PKDP Kota Serang dan Banten, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPW IKM Provinsi Banten, Penasehat PKDP Kota Serang, Ketua DKM Al Muslimin serta seluruh warga PKDP di Kota Serang. (MUF)

  • PAD ‘Digerogoti Mafia’, Pemkot Serang Kehilangan Puluhan Miliar Rupiah

    PAD ‘Digerogoti Mafia’, Pemkot Serang Kehilangan Puluhan Miliar Rupiah

    Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto
    Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto

    SERANG, BANPOS – Komisi II DPRD Kota Serang menduga adanya kebocoran PAD yang dilakukan oleh oknum ‘Mafia’, baik dari perusahaan maupun pemerintah. Bahkan, potensi kehilangan PAD tersebut ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.

    “Kita tidak pernah melakukan investigasi terhadap pendapatan yang ada di Kota Serang. Padahal, permainan itu seringnya ada pada pos pendapatan,” ujar Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto, saat ditemui di ruang komisi, Rabu (23/10).

    Menurutnya, dengan adanya dugaan kebocoran tersebut, pihaknya selalu mendorong kepada Pemkot Serang, agar mulai menerapkan penggunaan sistem pemantauan pendapatan, berbasis chip.

    “Makanya, kami selalu mendorong Pemkot Serang untuk menerapkan penggunaan chip untuk seluruh hotel, restoran, dan lainnya. Ini agar laporan pendapatan mereka, langsung ke BPKAD. Jadi mereka tidak ada kesempatan untuk mengarang-ngarang pendapatan,” tuturnya.

    Ia mengaku, hal tersebut harus segera dapat diterapkan. Karena jika dibiarkan, maka kebocoran pendapatan tersebut dapat semakin besar terjadi.

    “Kebocoran itu banyak disana. Nah selama ini kita selalu memperhatikan pembelanjaannya. Coba sekali-sekali kita perhatikan pendapatan. Pendapatan dari perusahaan A, B, dan C. Karena kemungkinannya bahwa sekian persennya ada yang masuk ke kantong pribadi,” jelasnya.

    Ia pun mencontohkan pasar Rau, dimana pasar Rau terdapat temuan BPK terkait dengan tunggakan PBB. Sehingga, ia mendorong untuk dibentuknya Panitia Kerja (Panja) PAD.

    “Contoh pasar Rau, temuan-temuan BPK itu sekarang sudah ditindak lanjuti belum? Padahal disitu ada kebocoran dari pajak. Makanya, kami mendorong untuk dibentuknya Panja PAD, untuk membenahi hal tersebut,” katanya.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa kebocoran PAD juga terjadi pada pajak parkir. Hal ini dikarenakan banyak tempat parkir ilegal, yang beroperasi dengan bebasnya di Kota Serang.

    “Parkiran yang belom punya izin saja bisa kok beroperasi di Kota Serang. Nah kalau seperti itu, bagaimana pendapatannya? Sedangkan izin saja mereka tidak punya. Kalau kita mau tarik pajak, dasar hukumnya apa? Nanti itu pajak masuknya kemana?,” tegasnya.

    Saat ditanya darimana oknum yang bertanggungjawab atas kebocoran PAD tersebut, Pujiyanto mengaku baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah bertanggungjawab atas hal itu.

    “Dua-duanya bertanggungjawab. Saya tidak bisa menyebutkan dari mana oknum-oknum tersebut. Namun harus ada tindakan tegas dari Pemkot Serang,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa sebenarnya potensi PAD Kota Serang itu sangat besar. Namun karena banyak oknum yang bermain, maka PAD Kota Serang selalu rendah.

    “Potensi PAD di Kota Serang itu sangat bisa digali loh. Coba, tunggakan PBB Pasar Rau itu mencapai Rp8 miliar. Karena apa? Karena pengelolanya bermain-main disana. HGB yang seharusnya terpusat di pengelola, ini malah dipecah ke setiap pedagang. Ini kan namanya gak mau bayar pajak si pengelola,” tuturnya.

    Menurutnya, apabila Pemkot Serang tidak tegas dalam menindak oknum-oknum tersebut. Maka dapat dipastikan puluhan miliar potensi PAD akan menghilang.

    “Ketika banyak perusahaan-perusahaan yang bermain-main seperti ini, coba bayangkan berapa uang negara yang akhirnya malah masuk ke kantong-kantong pribadi itu? Saya perkirakan ini mencapai puluhan miliar. Karena dari PBB saja sudah Rp8 miliar. Belum dari parkir dan retribusi air,” ucapnya.

    Selain itu, ia juga berharap Pemkot Serang dapat mulai mengelola asetnya sendiri, tanpa dilimpahkan ke pihak ketiga.

    “Saya berharap Pemkot Serang itu sudah bisa melakukan pengelolaan aset sendiri, melalui BUMDnya. Kenapa harus dipihak ketigakan? Kan kalau dipihak ketigakan potensi PADnya juga berkurang dong. Padahal saat ini kita bisa untuk mendongkrak PAD kalau dikelola sendiri,” tandasnya. (DZH)