Tag: PDIP

  • Menteri PDIP Tak Mungkin Mundur

    Menteri PDIP Tak Mungkin Mundur

    YOGYAKARTA, BANPOS – PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri diyakini akan terus mengawal dan mensukseskan pemerintahan Jokowi sampai tuntas. Karena itu, isu menteri-menteri dari PDIP akan mundur setelah Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Prabowo Subianto, hanyalah hoaks belaka.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan, tidak ada isu “bedhol desa” menteri PDIP dari kabinet. “Ah, nggak-nggak. Ana-ana wae (ada-ada saja), aeng-aeng wae, gitu lho (ada-ada saja). Nggak ada, nggak,” kata Pratikno, saat berkunjung ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (25/10/2023).

    Pratikno menegaskan, hubungan semua menteri di kabinet tetap harmonis. Mereka semua juga masih fokus bekerja. “Harmonis, kerja, fokus,” ungkap Pratikno.

    Jumlah menteri dan wakil menteri PDIP di kabinet Jokowi ada delapan. Mereka adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menkumham Yasonna H Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PAN-RB Azwar Anas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

    Pernyataan Pratikno diperkuat Pramono Anung. Kata Pramono, hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP baik-baik saja. Termasuk juga dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Hubungan baik-baik saja,” ucapnya.

    Mantan Sekjen PDIP ini mencontohkan dirinya yang tetap ceria. “Saya saja cerah ceria. Pokoknya hubungannya baik-baik saja, cerah ceria, dan rumor yang beredar itu, sudah nggak benar, lah,” ucapnya.

    Pramono menyatakan, yang terjadi jelang Pilpres 2024 adalah ranah partai politik. Dia pun memastikan, Pemerintah fokus bekerja. “Yang jelas kita tetap kerja seperti biasa,” tandasnya.

    Yasonna H Laoly juga meyakini, hubungan Jokowi dengan Mega tidak berubah meski berbeda jalan di Pilpres 2024. “Baik-baik saja, nggak ada masalah ya,” ucapnya.

    Mengenai nasib Gibran di PDIP, Yasonna enggan menduga-duga. Menurutnya, penentuan nasib keanggotaan Gibran di PDIP urusan DPP. “Saya belum dapat informasi dari DPP. Ya, silakan itu kan hak dia (Gibran) untuk maju dalam kontestasi ini. Saya kira DPP akan memberikan pandangannya,” tutur dia.

    Benarkah menteri-menteri PDIP tidak akan mundur dari kabinet? Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, menilai tidak ada urgensinya para menteri PDIP mundur dari kabinet.

    “Mereka memiliki hak untuk berada dalam kabinet. Pemerintahan ini sebenarnya adalah pemerintahan mereka,” ucap Saidiman, saat dihubungi Rakyat Merdeka, Rabu (25/10/2023).

    Dia menjelaskan, PDIP merupakan pengusung utama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Meski saat ini Jokowi dan PDIP renggang, bukan berarti menteri-menteri banteng harus keluar.

    “Sudah sepatutnya PDI Perjuangan ada di dalam pemerintahan. Pemerintahan ini dibentuk terutama oleh PDI Perjuangan,” tegasnya.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (26/10), dengan judul “Menteri PDIP Tak Mungkin Mundur”. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/parpol/194186/menteri-pdip-tak-mungkin-mundur

  • Efek Gibran Tidak Berdampak

    Efek Gibran Tidak Berdampak

    SERANG, BANPOS – PDI Perjuangan mengklaim efek dari pencalonan Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto tidak terlalu berdampak. Menurut PDIP, semangat para kader masih menguat.

    Ketua DPC PDIP Kota Serang, Bambang Janoko mengaku tidak merasa galau terkait hengkangnya putra sulung Jokowi tersebut. Dirinya mengaku walaupun tanpa adanya Gibran maupun Jokowi, PDIP tetap Kuat.

    “Saya tidak merasa galau ya, biasa saja. Jadi kalau PDI Perjuangan, itu sudah hal biasa,” ucapnya.

    “2014 silam Jokowi jadi rebutan, tapi nyatanya kita menang. Jadi mau ada pak Jokowi mau ada Gibran di PDI perjuangan kita ga ngurus itu, fokus dari pada kader-kader partai, gimana caranya memenangkan Ganjar dan Mahfud, itu saja. Mau Gibran dengan siapa, mau pak Jokowi ada di PDI Perjuangan mau tidak, ya kita ga melihat itu. Konsen dari pada seluruh partai bagaimana pak Ganjar dengan Mahfud menang,” sambungnya.

    Dalam pemenangan Ganjar dan Mahfud dalam Pilpres 2024 mendatang, pihaknya telah membahas hal tersebut dengan para partai koalisi.

    “Kalau persiapan, kemarin kita rapat partai secara internal. Ke depan, kita bagaimana komunikasi dengan partai-partai pendukung seperti PPP, Hanura, Perindo dan seluruh relawan yang ada di Kota Serang bagaimana untuk memenangkan ganjar,” ucapnya.

    Dirinya mengaku bahwa saat ini sudah terdapat lebih dari 20 relawan yang ikut dalam pemenangan pasangan Ganjar dan Mahfud dalam Pilpres mendatang.

    “Banyak, ada lebih 20 relawan. Kita sudah sepakat, mereka-mereka orang mau berjibaku dan bekerja keras memenangkan Ganjar dan Mahfud,” ucapnya.

    Bambang menerangkan, pasangan Ganjar dan Mahfud merupakan pasangan yang sangat cocok untuk memimpin negara Indonesia untuk lima tahun ke depan.

    “Bisa dilihat dari rekam jejak mereka berdua sudah paripurna, pak ganjar pernah di DPR 2 kali, Gubernur juga pernah. Mahfud MD kurang apa, di eksekutif sudah, legislatif sudah, yudikatif juga sudah menjadi ketua MK. Rekam jejak dia (Mahfud, red), track record dia luar biasa ga ada celah untuk Ganjar dan Mahfud yang jelek-jeleknya,” terangnya.

    “Dia (Ganjar dan Mahfud, red) bersih, dia pendekar hukum. Biasa membantu wong cilik. Jadi ke depan, kalau mereka yang memimpin saya yakin seyakin-yakinnya Indonesia 2045 akan mendapatkan Indonesia emas,” imbuhnya.

    Dirinya memastikan bahwa pihaknya akan kembali meraih Hattrick dalam kontestasi politik 2024 mendatang. Selain itu dirinya mengimbau agar masyarakat bisa dengan jeli memilih pemimpin yang akan mengemban amanah memimpin negara Indonesia untuk lima tahun mendatang.

    “Ya itu tetap (target hattrick, red), itu sudah komitmen kita, menang pileg, menang partai dan menang presidennya. Masyarakat harus liat dan jeli, memilih seseorang itu bukan hanya sekedar nama, partai. Tapi lima tahun ke depan mau jadi apa Indonesia ini, masyarakat harus betul-betul memilih calon presiden yang memiliki track recordnya bagus, orang baik pilih orang baik,” tandasnya.

    Sementara, Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Banten Bahrul Ulum mengatakan, keputusan pimpinan pusat mendukung sosok Gibran sebagai cawapres telah menjelma menjadi ‘sebuah titah’ yang harus dipatuhi oleh seluruh kader partai berlambang pohon beringin itu.

    “Tidak ada tawar menawar, tidak ada alasan lain sebagai kader Partai Golkar,” tegasnya saat dihubungi lewat sambungan telepon WhatsApp pada Senin (23/10).
    Atas hal itulah kemudian ia pun juga turut menegaskan, DPD Partai Golkar Provinsi Banten telah menginstruksikan seluruh kader di tingkatan daerah kabupaten/kota untuk dapat memenangkan sosok Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 nanti.

    “Kita instruksikan semua kabupaten/kota dari DPD Provinsi Banten untuk memenangkan pasangan yang sudah dimandatkan oleh DPP Partai Golkar,” ujarnya.
    Terkait target kemenangan di Provinsi Banten, Bahrul mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menetapkan begitu saja secara sepihak terkait hal itu.

    Karena menurutnya, berbicara soal kemenangan, maka perlu ada kerjasama dengan mitra koalisi untuk dapat memenangkan calon tersebut di Banten.

    “Yang pasti harus menang. Persoalan-persoalan dasar kita bicarakan nanti dengan mitra koalisi di daerah, baik di Banten maupun di Kabupaten/Kota,” ucapnya.
    Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Cilegon, Isro Mi’raj menyampaikan bahwa pihaknya akan memenangkan pasangan Prabowo-Gibran sesuai amanah rapimnas dari DPP Partai Golkar.

    “Iya (siap memenangkan pasangan Prabowo-Gibran,-red) karena itu sudah menjadi keputusan partai, maka partai di daerah tegak lurus terhadap keputusan DPP,” kata Isro usai menghadiri peresmian sumur bor di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (23/10).

    Dikatakan Isro, lantaran hasil rapimnas DPP Golkar menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024. Maka dari itu, pihaknya di daerah atau lebih tepatnya di DPD II Partai Golkar Kota Cilegon akan tegak lurus dalam menjalankan amanah rapimnas.

    “Karena itu hasil proses rapimnas, maka kami tegak lurus terkait bagaimana menjalankan amanah rapimnas,” tuturnya.

    Saat disinggung mengenai target untuk memenangkan Prabowo-Gibran di wilayah Kota Cilegon. Isro mengaku belum menerima mandat atau arahan mengenai target-target tersebut.

    “Kalau target-target belum, itu perlu dikordinasikan, intinya bagaimana nanti juklak juknis dari DPP turun ke provinsi dan itu akan ditindaklanjuti oleh kami di daerah,” tandasnya.

    Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Lebak menyambut Gibran Rakabuming Raka sebagai Bakal calon wakil presiden (Bacawapres) mendamping Bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

    “Tentu kita sangat menyambut baik Mas Gibran sebagai Bacawapres mendampingi Bacapres Pak Prabowo,” kata Ketua DPC Gerindra Lebak, Bangbang, Senin 23 Oktober 2023.

    Menurut Bambang, sebagai sosok muda, Putra sulung Jokowi ini diyakini akan menggaet pemilih milenial di Indonesia dengan kolaborasi Prabowo dan Gibran akan dapat memenangkan kontestasi di Pilpres 2024.

    “Itu Kolaborasi pasangan yang sempurna, mewakili anak muda dan mewakili kalangan tua. Kami akan optimalkan potensi milenial di wilayah Kabupaten Lebak” ujarnya.
    Dalam hal ini, pihaknya sudah instruksikan para Bacaleg Gerindra di Lebak untuk all out memenangkan Prabowo-Gibran. Tak hanya itu saja, terang Bambang, juga harus membantu mensosialisasikan Prabowo Subianto kepada masyarakat, sehingga Gerindra menang dan Prabowo jadi Presiden. “Kami juga optimistis pada Pilpres 2024 di Kabupaten Lebak menargetkan meraih suara 65 persen untuk Prabowo-Gibran,” paparnya.

    Sementara itu, terpisah, Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham meminta agar penetapan sosok Gibran sebagai Cawapres tidak terlalu dipersoalkan, bahkan menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

    “Jangan mengedepankan saling caci maki, harus kembali ke perdebatan konseptual,” katanya usai menghadiri agenda diskusi di Kampus UIN SMH Banten pada Senin (23/10).

    Politikus senior Golkar itu menilai dengan terpilihnya sosok Gibran sebagai Cawapres, justru dapat menjadi inspirasi dan juga ilustrasi kedepan bahwa pemimpin yang bakal menjabat merupakan anak muda.

    “Tapi inspirasi ini penting, bagus kan pemimpin muda sudah berproses dan kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

    Oleh karenanya ia meminta kepada semua pihak untuk dapat memberikan penilaian yang berimbang terhadap sosok cawapres usungan partainya itu.

    “Tapi disisi lain karena ini dikaitkan, harus dinetralisir, sisi positifnya kita hilangkan, sisi negatifnya saja, ya berimbanglah,” ucapnya.

    Disinggung soal adanya isu bakal bergabungnya sosok Gibran ke dalam Partai Golkar, mantan Menteri Sosial (Mensos) itu memilih untuk tidak terlalu banyak berkomentar.

    Ia menegaskan bahwa hal itu merupakan hak politik masing-masing, partainya tidak bisa mengintervensi ranah tersebut.

    “Hak berpolitik masing-masing, mau masuk partai mana itu hak mereka,” tandasnya.(CR-01/CR-02/wdo/LUK/pbn)

  • Prabowo Minta Ketemu Bu Mega

    Prabowo Minta Ketemu Bu Mega

    JAKARTA, BANPOS – Keputusan Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka yang ber-KTA PDIP sebagai Cawapres dikhawatirkan akan menimbulkan perang antara Gerindra dengan PDIP, atau retaknya hubungan Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri. Agar kekhawatiran itu tidak terjadi, Prabowo minta waktu ke Mega untuk bertemu. Namun, sampai kemarin, Mega belum kasih jawaban.

    Keinginan Prabowo itu disampaikannya langsung usai memimpin Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra, di Hotel The Dharmawangsa Jakarta, Senin (23/10/2023). Dihadapan para kadernya, Prabowo mengakui memiliki hubungan baik dengan Mega meskipun berseberangan dalam Pilpres.

    Prabowo mengaku telah meminta waktu bertemu dengan Mega terkait keputusannya menggaet Gibran menjadi Cawapres. Diketahui, hingga kini Gibran masih menjadi kader PDIP dan sempat ditugaskan sebagai Jurkam (juru kampanye) untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Capres-Cawapres yang diusung PDIP.

    “Saya sudah minta waktu untuk menghadap Ibu Mega dan masih menunggu,” ungkap Prabowo.

    Namun, Menteri Pertahanan itu mengaku belum mengetahui kapan pertemuan dengan Presiden ke-5 itu akan terwujud. “Belum tahu kapan,” tambahnya.

    Sementara, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani memastikan, hubungan antara partainya dengan PDIP berjalan baik. “Hubungannya bagus, baik, akrab dalam suasana kekeluargaan yang baik dan mantap,” ucap Muzani.

    Apa tanggapan PDIP? Merespons hal tersebut, PDIP masih irit bicara. Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno enggan menjawab apakah Mega sudah menerima permintaan Prabowo untuk bertemu. “No comments dulu,” tandas Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, Senin (23/10/2023).

    Senada, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira mengaku belum tahu kabar tersebut. Andreas tidak bisa memastikan kapan Mega bakal menjamu Prabowo. “Nggak tahu saya,” jelas Andreas.

    Capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo ikut berkomentar soal niatan Prabowo itu. Namun, seperti kader PDIP lainnya, eks Gubernur Jawa Tengah 2 periode ini, mengaku tidak tahu.

    “Ya, saya belum tahu malah,” ujar Ganjar, di kawasan M Bloc, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023).

    Begitupun ketika ditanya status Gibran yang sebelumnya sempat ditunjuk sebagai juru kampanyenya, Ganjar pun mengaku belum mengetahui pasti kelanjutannya. Dia pun tak berkomentar lebih jauh. “Belum tahu saya,” tegas Ganjar.

    Terpisah, Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai, Prabowo sadar manuver politiknya meminang Gibran bikin PDIP gerah. Makanya, Prabowo berniat ketemu Mega untuk mengkomunikasikan hal tersebut.

    “Mungkin Prabowo ingin membangun rekonsiliasi pasca manuver politiknya menarik sejumlah kader populer PDIP, seperti Budiman Sudjatmiko dan Gibran,” nilai Saidiman, saat dihubungi Rakyat Merdeka.

    Selain itu, ada upaya dari Prabowo untuk memunculkan kesan bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan siapa pun. Termasuk dengan Ketum Banteng yang saat ini menjadi rivalnya. “Prabowo beberapa waktu terakhir ingin dikesankan sebagai tokoh yang bisa dekat dengan siapa saja,” cetus dia.

    Sekadar informasi, Gibran telah diumumkan Prabowo sebagai Cawapresnya, Minggu (22/10/2023) malam. Sehari kemudian, Gerindra menggelar Rapimnas untuk membulatkan dukungan pasangan Prabowo-Gibran menjadi peserta di Pilpres 2024 mendatang. Sedangkan untuk pendaftaran ke KPU direncanakan, Rabu (25/10/2023) atau hari terakhir pendaftaran Capres-Cawapres.

    Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan alasan pihaknya baru mendaftarkan Prabowo-Gibran di hari terakhir. Dasco bilang, masih ada beberapa persyaratan yang belum lengkap sehingga harus dilengkapkan terlebih dulu.

    “Toh baru diumumkan semalam (Minggu malam), hari ini ada beberapa persyaratan yang masih diurus,” sebut Dasco.

    Ditambah lagi, ucap Dasco, perlunya kesepakatan dari parpol koalisi untuk menguatkan dukungan kepada Prabowo-Gibran. “Kemudian juga kesepakatan dengan partai-partai koalisi dan juga tentu dengan Cawapresnya, bahwa pendaftaran akan diadakan atau dilaksanakan pada hari Rabu,” papar Wakil Ketua DPR itu.

    Menyoal teknis pendaftaran ke KPU, Dasco menyatakan masih dalam pembicaraan. Dalam waktu dekat baru diumumkan “Nanti kita akan kasih tahu awak media bagaimana prosesi, dan kalau mau meliput bagaimana caranya,” tutup dia.

    Lebih lanjut, Dasco mengungkapkan pasangan Prabowo-Gibran telah disepakati di forum rapimnas. Dia meyakini seluruh kader solid memenangkan pasangan tersebut.

    “Seluruh pengurus Gerindra baik dari tingkat provinsi sampai dengan tingkat paling bawah akan bergerak untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran,” tegas dia.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (24/10), dengan judul “Setelah Gibran Dicawapreskan, Prabowo Minta Ketemu Bu Mega”. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/193895/setelah-gibran-dicawapreskan-prabowo-minta-ketemu-bu-mega

  • Banteng Makin Nanduk, Prabowo-Gibran Kontrasting

    Banteng Makin Nanduk, Prabowo-Gibran Kontrasting

    JAKARTA, BANPOS – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, Banteng tak gentar menghadapi duet Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

    “PDI Perjuangan ini partai Banteng. Semakin ditekan, semakin semangat. Munculnya Prabowo-Gibran, justru akan menjadi kontrasting Ganjar-Mahfud,” kata Hasto, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/10/2023).

    Hasto menyebut, Ganjar-Mahfud dikenal visioner. Punya nyali dan perpaduan antara harapan percepatan daya unggul bangsa, serta ketegasan dalam menegakkan keadilan.

    “Positioning Prof Mahfud MD sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik, menjadi semangat anti KKN yang lahir kembali dengan daya semangat yang lebih besar,” papar Hasto.

    Hasto menegaskan, PDIP bersama PPP, Hanura dan Perindo memegang teguh politik santun. Mengedepankan gagasan dan ide untuk bertarung di Pilpres 2024.

    “Kami meyakini, Ganjar-Mahfud semakin mantap berkontestasi, memiliki nyali karena berdiri kokoh dalam tuntunan mata hati rakyat,” tutur Hasto.

    Politisi asal Yogyakarta ini memastikan seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai tetap bijak dan berjuang dengan api semangat yang menyala-nyala. Mengedepankan persuasi yang baik, strategi yang tepat, dan semakin bersemangat turun ke bawah.

    “Semangat rawe-rawe rantas, malang-malang putung kini bergelora dengan keyakinan Satyam Eva Jayate,” tegas Hasto. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/193818/banteng-makin-nanduk-hasto-prabowogibran-kontrasting-ganjarmahfud

  • Sembilan Caleg Mengundurkan Diri

    Sembilan Caleg Mengundurkan Diri

    SERANG, BANPOS – Pencermatan Daftar Calon Tetap (DCT) oleh KPU telah selesai pada, Selasa (3/10). Setidaknya, terdapat 9 calon legislatif (Caleg) dari berbagai partai politik mengundurkan diri.

    Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan Informasi pada KPU Kota Serang, Nanas Nasihudin mengatakan, hasil dari pencermatan DCT yang pihaknya lakukan. Terdapat puluhan perubahan-perubahan dari para caleg yang berasal dari 10 partai politik.

    “Ada sebanyak 23 caleg yang saat ini terdapat perubahan. Sembilan diantaranya karena mengundurkan diri,” katanya, Rabu (4/10).

    Dirinya mengungkapkan, selain yang mengundurkan diri, juga terdapat caleg yang pindah dapil juga terdapat caleg yang dilakukan pergantian oleh partainya.

    “Ada yang hanya pindah dapil, ada juga yang memang digantikan dengan caleg lain,” ungkapnya.

    Ia menuturkan dalam pencermatan DCT, tidak boleh ada penambahan caleg. Akan tetapi hanya sebatas pergantian atau sekedar penambahan gelar saja.

    Dirinya juga mengungkapkan, 10 partai tersebut yakni, partai PKN, Nasdem, UMMAT, PKB, PDIP, Golkar, Hanura, Garuda, PAN dan Gerindra.

    “Kalo pergantian dan perubahan nomor urut, nambah gelar keagamaan, adat, gelar akademik itu boleh,” tuturnya.

    Nanas juga menjelaskan setelah pencermatan DCT tersebut selesai, kemudian KPU Kota akan melakukan verifikasi administrasi yang akan dilaksakan mulai tanggal 4 Oktober hingga 18 Oktober 2023.

    “Kemudian, tanggal 4 Oktober sampai dengan 18 Oktober 2023 dilanjut dengan tahapan verifikasi administrasi dokumen DCT,” tandasnya. (CR-01/AZM)

  • Kalau Dijodohin, Ganjar Dan Prabowo Sulit Ditandingi

    Kalau Dijodohin, Ganjar Dan Prabowo Sulit Ditandingi

    JAKARTA, BANPOS – Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari angkat bicara soal wacana duet bacapres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang belakangan ini mengemuka. Dia bilang, kalau itu benar kejadian, Ganjar-Prabowo bakal sulit ditandingi.

    “Berdasarkan survei hari ini, Ganjar dan Prabowo kan kejar kejaran di nomor 1 dan 2. Bayangkan, kalau nomor 1 dan 2 gabung, tentu suaranya akan sangat-sangat besar,” kata Qodari kepada RM.id, Kamis (21/9).

    Menurutnya, duet Ganjar-Prabowo bukanlah hal yang mustahil. Sebab, gabungan parpol pendukung Ganjar dan Prabowo telah melewati syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen.

    “Gabungan PDIP-Gerindra sudah lebih dari 20 persen. Kalau keduanya gabung, ya secara teknis Undang-Undang, berkaitan jumlah kursi. Sudah jauh lebih besar,” beber Qodari.

    Faktor lain yang bisa merekatkan Ganjar dan Prabowo adalah keduanya sepakat melanjutkan program pemerintahan Jokowi.

    “Dari ketiga Capres yang ada, temanya keberlanjutan. Persoalannya, siapa yang dianggap lebih berani atau mewakili keberlanjutan Pak Jokowi. Ini penting, agar secara paradigma, keduanya bisa ketemu,” papar Qodari.
    Ketimbang Ganjar, Qodari lebih mengunggulkan Prabowo untuk menjadi capres. Salah satu alasannya, dalam berbagai survei terkini, Prabowo selalu mengungguli Ganjar.

    “Melawan Jokowi yang jauh selisih suara di Pilpres 2014 dan 2019 saja Prabowo berani, apalagi sekarang,” ucap Qodari.

    Namun, Qodari mengatakan, semuanya terpulang pada Megawati Soekarnoputri. Apakah Ketua Umum PDIP itu Mega bersedia menurunkan standar Ganjar, dari Capres menjadi Cawapres, atau tidak.

    “Bolanya di Ganjar dan Mega. Mau nggak jadi Cawapres Prabowo,” jelas Qodari.(PBN/RMID)

  • Parpol Koalisi Mulai Saling Serang

    Parpol Koalisi Mulai Saling Serang

    JAKARTA, BANPOS – Hubungan antara partai koalisi pendukung pemerintah kini mulai tidak harmonis lagi. Sesama kader partai, sudah terang-terangan saling serang. Pemicunya tak lain karena beda koalisi untuk Pilpres 2024.

    Diketahui, pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Kiai Ma’ruf Amin didukung oleh 7 partai politik. Mereka adalah PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PAN dan PPP.

    Selama ini, mereka kompak mengamankan kebijakan strategis pemerintah melalui kader-kadernya di Senayan. Namun, menghadapi Pilpres 2024, ketujuh parpol pemerintah itu, memastikan tidak berada dalam 1 koalisi yang sama.

    Ketujuh parpol terpecah dalam 3 poros koalisi berbeda. PDIP – PPP berada di poros pendukung Ganjar Pranowo. Gerindra, Golkar, PAN tergabung dalam poros pendukung Prabowo Subianto. Terakhir, NasDem – PKB bersatu membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan mengusung Anies Baswedan Muhaimin Iskandar.

    Perbedaan koalisi itu, membuat hubungan ke-7 parpol belakangan ini makin tidak harmonis. Bermula dari manuver PKB yang tiba-tiba keluar dari poros Prabowo dan memilih bergabung dengan NasDem untuk menjadi Cawapresnya Anies.

    Manuver PKB yang tiba-tiba itu mendapat sindiran dari Ketum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

    “Ya, kalau lampunya mati, mbok ngasih tangan. Ini belok nggak ngasih-ngasih sein,” sindir Zulhas sapaannya.
    Sindiran yang dilemparkan Zulhas itu dibalas Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Dia menyindir insting politik bos PAN itu tidak setajam ketumnya.

    “Alhamdulillah, permisi kita jalan duluan. Kita sudah sein, tapi PAN nyalip (menyalip) zigzag ugal-ugalan. Jadi kehilangan kemampuan melihat sein,” balas pria yang akrab disapa Gus Jazil itu.
    Bukan cuma PAN, Gerindra juga ikut menyindir PKB. Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menyinggung soal komitmen. Sebab, menurut Muzani, PKB memutus komitmen secara tiba tiba.

    “Seperti ditinggal pacar, tiba-tiba meninggalkan, tetapi sudah itu pilihannya,” kritik Muzani.
    Belum kelar urusan soal manuver politik Cak Imin, kini Golkar – PKB ikut-ikutan saling serang.
    Hal ini bermula dari jualan politik PKB yang sesumbar BBM gratis bila pasangan Anies-Imin menang di Pilpres 2024.

    Ketua DPW Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily menyebut janji itu sangat tidak realistis.

    ”Jangan mudah menjanjikan sesuatu tapi tidak realistis lah. Itu namanya janji palsu,” sindir Ace.
    Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menilai, tidak ada yang salah dengan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah saat ini.

    “Seharusnya subsidi itu diberikan pada hal-hal yang produktif. Kita sudah berusaha untuk mengurangi subsidi BBM karena ingin subsidinya dialihkan kepada hal-hal yang produktif dan tepat sasaran,” kata Ace.

    Jauh sebelum itu, Gerindra terlebih dulu perang kata-kata dengan PDIP. Pemicunya karena Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo nyapres saat masih berseragam Banteng.

    PDIP curiga sikap Budiman yang kini pro Prabowo bukan murni keinginan sendiri. Namun, ada bujuk rayu dengan janji imbalan tertentu agar salah satu vokalis di PDIP itu, mau pindah dukungan di Pilpres 2024.

    “Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan, mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide et impera,” tuding Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Minggu, 20 Agustus.(PBN/RMID)

  • Pidato Puan Mulai Membakar

    Pidato Puan Mulai Membakar

    JAWA TENGAH, BANPOS – Ketua DPP PDIP, Puan Maharani semakin mahir berpidato. Buktinya, bisa kita saksikan saat putri Megawati Soekarnoputri itu, berpidato di Apel Siaga Pemenangan Pileg dan Pilpres 2024 PDIP, di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/8) malam. Setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, mampu membakar semangat para kader Banteng. Video pidato Puan ini pun langsung viral.

    Apel Siaga ini, dihadiri sekitar 33 ribu kader PDIP. Di acara ini, Puan hadir bersama Capres PDIP Ganjar Pranowo. Keduanya kompak memakai baju hitam. Sementara, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual menyaksikan ribuan kader riuh bergemuruh memeriahkan apel akbar.

    Acara ini turut dihadiri Ketua Harian Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang “Pacul” Wuryanto, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Fraksi PDIP DPR, Utut Adianto. Beberapa politisi PDIP lainnya yang juga tampak hadir, seperti Abidin Fikri, Johan Budi, Trimedya Panjaitan, dan Junimart Girsang.

    Untuk membakar semangat seluruh kader PDIP yang hadir di Stadion Jatidiri, Bung Karno ikut dihadirkan ke tengah-tengah stadion dan memberikan orasi dalam bentuk hologram. Bukan hanya itu, dalam tampilan visual terlihat Presiden Pertama RI itu menyerahkan tongkat kepemimpinan sebagai tanda meneruskan perjuangan. “Saya titipkan Tanah Airku, Indonesia-ku,” sebut Bung Karno, sambil menyerahkan tongkat komando, dalam hologram tersebut.

    Tak lama kemudian, muncul hologram Megawati yang menyampaikan pidatonya. Dia minta seluruh kader Banteng di Tanah Air bangkit dengan jiwa Pancasila, dan bergerak serentak untuk mengabdi pada Allah dan pada Tanah Air demi Indonesia yang merdeka sejati. “Merdeka, merdeka!” pekik Mega.

    Selanjutnya, Puan dipanggil pemandu acara untuk menaiki panggung dengan diiringi lagu “Maju tak Gentar”. Puan yang didaulat menerima tongkat kepemimpinan dari Bung Karno, tegas menyatakan, siap menerima amanat dari Bapak Bangsa tersebut.

    Dengan suara lantang, Puan menyebut tongkat itu adalah harapan Bung Karno agar generasi selanjutnya dapat berjuang untuk bangsa dan negara dan menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh elemen masyarakat.

    “Kita, PDI Perjuangan, akan mewujudkan Pemerintah ke depan dipimpin oleh kader terbaik PDI Perjuangan, yaitu Bapak Ganjar Pranowo,” kata Puan, yang disambut gemuruh kader yang hadir.

    Puan lantas mengundang Ganjar naik ke atas panggung, dan diperkenalkan sebagai sosok pemimpin Indonesia ke depan. Sambil memberikan tongkat komando, Puan mengangkat tangan Ganjar sambil mengajak berkeliling menyapa kader yang hadir dari setiap sisi panggung.

    Dalam kesempatan ini, Ganjar ikut menyampaikan pidato. Setelahnya, giliran Puan berorasi. Layaknya orator kelas wahid, Ketua DPR perempuan pertama ini, mengajak seluruh kader yang hadir untuk sama-sama berjuang dalam mewujudkan kehidupan rakyat yang sejahtera.

    Demi mewujudkan itu, ia meminta seluruh kader merapatkan barisan dan berjuang bersama memenangkan PDIP dan Ganjar. “Malam ini kita berkumpul untuk menyatukan semangat dan langkah juang dalam memenangkan Pemilu 2024. Siap?” kata Puan berapi-api. “Siap,” sambut para hadirin.

    Puan mengatakan, PDIP telah melahirkan salah satu kader terbaiknya dalam tubuh Presiden Jokowi. Selama 2 periode menjabat presiden, kata Puan, Jokowi telah membuat program-program yang sejalan dengan visi misi partai untuk mensejahterakan rakyat.

    Puan menekankan, PDIP sudah dan ikut mengawal seluruh program Jokowi, karena programnya merupakan program partai. Dengan demikian, dia meminta para kader memenangkan Ganjar dalam Pilpres karena menjadi representasi partai.

    “Setuju?” tanya Puan dengan suara bergetar. “Setuju,” jawab para kader PDIP kompak bersamaan.

    Dengan kemenangan Ganjar, Puan menilai Indonesia akan menjadi negara maju yang mandiri dan berdaulat. Tapi, hal itu punya tantangan besar. Sebab, Pemilu 2024 telah membuat kawan menjadi lawan.

    Bahkan, ada banyak pihak yang mau membuat PDIP terpecah belah dan menjadi partai politik yang lemah. Ia pun menganggap itu seperti hantaman badai gelombang yang harus bisa dilalui.

    “Tapi, tapi, bukan Banteng namanya kalau ciut. Bukan PDI namanya kalau takut bertempur. Bertempur demi kebenaran. Kita adalah para pejuang untuk Indonesia. Siaaapppp?” kata Puan, dengan bersemangat.

    “Sekali Banteng tetap Banteng, sekali PDI Perjuangan, tetap PDI Perjuangan. Siaaappp? Siaaappp? Siaaappp?” sambung Puan, yang disambut gemuruh para kader.

    Puan lalu menyampaikan, PDIP telah banyak melewati tantangan, tapi para militannya mampu dipelihara dengan baik oleh Megawati. Dengan demikian, dia meminta para kader menyampaikan ke seluruh masyarakat bahwa partainya akan terus berjuang bersama rakyat demi tujuan dan cita-cita bersama.

    “Kita kobarkan api perjuangan untuk menang. Jaga soliditas, tingkatkan militansi, tegak lurus bergerak dibawah komando partai. Siap? Solid?” tanya Puan mengobarkan semangat kepada seluruh kader yang hadir. “Siap!!” jawab seluruh kader secara serempak.

    Melihat pidato tersebut, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menilai, Puan mulai memiliki semangat perjuangan Bung Karno yang telah diturunkan kepada Megawati. Hal itu dianggapnya sebagai hal positif, sebab dapat menularkan semangat perjuangan kepada para kader PDIP di seluruh Indonesia. Ia pun menilai sosok Bung Karno seperti hidup dalam diri Puan, karena orasinya bisa membakar semangat penontonnya.

    “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitu kata pepatah. Begitu pun dengan Mbak Puan tentu mewarisi kemampuan berorasi dari orang tua, Ibu Megawati dan dari kakeknya Bung Karno. Secara alamiah, kemampuan itu akan tumbuh dan berkembang dalam diri figur seperti Mbak Puan,” kata Andreas, kepada Rakyat Merdeka, semalam.

    Sementara itu, Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, gaya pidato Puan memang harus disampaikan dengan semangat. Dia bilang, hal itu agar bisa mencerminkan semangat juang Megawati dan Soekarno.

    Dengan hal itu, Ujang menilai, Puan bisa mendapat nilai tambah di mata para kader. Sekaligus menegaskan bahwa dirinya mampu menjadi orator yang baik. “Jadi itu adalah gaya dan strategi komunikasi Puan untuk menunjukkan bahwa dia anak biologis Megawati dan keturunan ideologi Bung Karno,” kata Ujang, semalam. (RMID)

    Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/parpol/185825/apel-siaga-di-semarang-viral-pidato-puan-mulai-membakar

  • Mega Turun Gunung Demi Dongkrak Ganjar

    Mega Turun Gunung Demi Dongkrak Ganjar

    YOGYAKARTA, BANPOS – Megawati Soekarnoputri mulai keluar “kandang”. Ketum PDIP itu mulai rajin turun gunung menemui masyarakat dan kader banteng di berbagai daerah. Diyakini, langkah ini diambil Mega untuk mendongkrak Ganjar Pranowo, Capres yang didukung partai yang dipimpinnya.

    Dalam dua hari ini saja, Mega sudah menghabiskan waktu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Kota Gudeg ini, agenda yang dijalani Mega cukup padat. Ganjar Pranowo, Capres yang diusung PDIP setia mendampingi Presiden ke-5 RI itu, dalam berbagai kegiatannya.

    Hari pertama, Selasa (22/8), Mega meresmikan kantor DPD PDIP Yogyakarta dan berdialog dengan kader-kader banteng hingga jelang sore. Selanjutnya, Mega langsung menghadiri acara relawan Ganjar yang bertemakan ‘Temu Kebangsaan’ di Royal Ambarukmo.

    Di hari kedua kemarin, Mega bergeser ke daerah Sleman. Masih ditemani Ganjar, Mega meresmikan patung Bung Karno di tempat berkumpulnya budayawan dan seniman Yogya bernama Omah Petroek yang terletak di kawasan Pakem, Sleman.

    Mega dan Ganjar tiba di lokasi pukul 12.50 WIB. Patung Bung Karno setinggi 7 meter di kaki Gunung Merapi itu, masih ditutupi tirai berwarna hitam. Jadi belum bisa terlihat ekspresi patung Proklamator RI tersebut. Di momen ini lah, pihak panitia mengistimewakan Mega.

    Sebagai anak biologis Bung Karno, Mega pun diberi kesempatan untuk meresmikan patung tersebut. Mega yang mengenakan pakaian putih berselendang biru itu, diminta menekan tombol merah, untuk membuka tirai patung ayahnya.

    Setelah ditekan, tirai yang menutupi patung Bung Karno pun perlahan-lahan terbuka. Sehingga terlihat jelas ekspresi patung Proklamator Kemerdekaan RI itu. Patung ini menggambarkan raut wajah Bung Karno yang berapi-api. Seperti sedang berorasi, dengan mengacungkan tangan kanannya ke arah Sang Saka Merah Putih. Sementara tangan kirinya memegang buku.

    Dalam setiap acara yang dihadirinya, Mega diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Berbagai persoalan bangsa hingga dinamika politik selalu disinggung Mega. Tak lupa, Mega juga berulang kali mengingatkan para kader untuk terus bergerak ke akar rumput untuk memenangkan partai dan Ganjar.

    Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno tidak menampik, Mega sekarang mulai turun gunung. Kata dia, kedatangan Mega 2 hari di Yogyakarta bukanlah yang terakhir. Banyak daerah yang akan didatangi Mega untuk menyapa rakyat dan kader PDIP di bawah.

    “Bu Mega akan terus turun,” tegas Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

    Tak hanya Mega, kata Hendrawan, Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani juga akan banyak turun gunung ke daerah-daerah. Besok (25/8), Puan dijadwalkan hadir di Semarang, Jawa Tengah dalam agenda internal PDIP.

    “Semua akan turun untuk menunjukkan partai solid, serempak bergerak,” tekan dia.

    Kegiatan Mega yang sudah rajin turun gunung juga diakui Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono. Sebagai mitra koalisi dengan PDIP, Mardiono mengaku senang melihat Mega yang aktif turun ke bawah untuk mensosialisasikan Ganjar ke masyarakat.

    Menurut Mardiono, aksi turun gunung Mega ke daerah, juga tak lepas dari ikhtiar mencari Cawapres yang akan mendampingi Gajar. Kata dia, Mega tentu akan mempertimbangkan banyak hal sebelum mengambil keputusan soal siapa Cawapres yang akan ditunjuk mendampingi Ganjar.

    “Beberapa hari kemarin Bu Megawati sudah ke Yogya. Nah, kalau Bu Megawati sudah mulai turun, ini sebuah sinyal bahwa kita pasti akan lolos begitu,” kata Mardiono.

    Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan menilai wajar Mega turun gunung. Menurutnya, aksi Mega yang mulai turun ke akar rumput ada kaitannya dengan elektabilitas Ganjar yang dalam beberapa bulan terakhir sempat disalip Prabowo Subianto.

    “Sebagai ketua partai yang mencalonkan Pak Ganjar, Bu Mega tentu ingin calonnya menang. Ketika elektabilitas Pak Ganjar naik turun, ya wajar kalau Bu Mega berusaha ikut memperbaikinya,” terang Prof Kacung, kemarin.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (24/8), dengan judul “Mega Turun Gunung Demi Dongkrak Ganjar”. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/pemilu/185257/mega-turun-gunung-demi-dongkrak-ganjar

  • Pengamat: Ganjar dan Anies Paslon yang Saling Melengkapi

    Pengamat: Ganjar dan Anies Paslon yang Saling Melengkapi

    JAKARTA, BANPOS – Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menanggapi wacana menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Menurutnya, kedua tokoh ini bisa menjadi paslon yang saling melengkapi.

    “Menduetkan keduanya sebagai upaya untuk saling melengkapi, sehingga Ganjar dan Anies seperti pasangan yang ideal,” kata Bawono, Selasa (22/8).

    Bawono juga menyebut, karakteristik Ganjar dan Anies memiliki kecocokan. Sebab, keduanya sama-sama berlatar belakang kepala daerah, Ganjar memimpin Jawa Tengah dan Anies memimpin DKI Jakarta.

    “Ganjar dan Anies memiliki pengalaman dalam memimpin daerah. Apabila berduet, saling melengkapi satu sama lain,” jelas dia.

    Sebelumnya, wacana menduetkan Ganjar dan Anies berhembus dari pernyataan Ketua DPP PDIP Said Abdullah saat menanggapi hasil survei yang dirilis Litbang Kompas. Dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar berada di atas Anies. Namun, Said menilai Anies bukan kompetitor. Dia lantas bicara kalau keduanya dapat bergabung menjadi satu kekuatan di 2024.

    “Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gajah Mada. Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik,” ujarnya, Senin (22/8).

    Kode-kode bersatunya Ganjar dan Anies pun sudah pernah dilontarkan beberapa waktu yang lalu. Kode tersebut bahkan disampaikan sendiri oleh Ganjar saat bertemu Anies saat keduanya tampil satu panggung mengisi acara di kawasan Kuningan, Jakarta, 29 Juli 2023.

    Saat bertemu, Ganjar dan Anies bersalaman. Sambil berkelakar, Ganjar melontarkan pertanyaan kepada awak media, “Kita cocok, enggak?”

    Saat menjadi pembicara, Ganjar mengungkit cerita persahabatanya dengan Anies sejak di Yogyakarta. Ia menyatakan telah bersahabat lama dengan Anies. “Mas Anies itu sahabat lama saya,” ujar Ganjar. (RMID)