Tag: PDIP

  • Ternyata, Istilah Petugas Partai Tidak Disukai Rakyat

    Ternyata, Istilah Petugas Partai Tidak Disukai Rakyat

    JAKARTA, BANPOS – PDI Perjuangan (PDIP) kurang happy dengan hasil survei yang membuat kesan negatif makna petugas partai terhadap calon presidennya, Ganjar Pranowo. Padahal, istilah ini merupakan kepercayaan besar yang diberikan partai kepada kadernya.

    “Ada upaya mendegradasi makna petugas partai. Seakan istilah ini bersifat partisan. Partai seolah-olah diperhadapkan dengan rakyat,” sesal politisi PDIP, Hendrawan Supratikno, kemarin.

    Anggota Komisi XI DPR ini menilai, terjadi diskoneksi pe­mikiran tentang istilah petugas partai. Seolah-olah, kepentingan partai tidak identik dengan ke­pentingan rakyat. Padahal, petu­gas partai bersenyawa dengan petugas rakyat.

    “Padahal, kaderisasi yang di­lakukan partai itu menggunakan kurikulum politik partai yang berwatak kebangsaan, kerakyatan dan keadilan,” terangnya.

    Menurutnya, partai politik adalah wadah rakyat mengorganisir diri agar secara bersama-sama memiliki kekuatan yang besar. Kekuatan ini, digunakan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan bersama.

    Demikian juga dengan PDIP, yang menjadikan seluruh kadernya sebagai petugas partai. Termasuk dirinya, termasuk Presiden Jokowi. Dengan demikian, petugas partai berarti mereka yang diberi kepercayaan par­tai melaksanakan tugas untuk kepentingan bersama. “Tugas-tugas tersebut mulia, karena politik adalah seni mengkon­versi aspirasi kebajikan menjadi aspirasi kebijakan,” katanya.

    Menurutnya, mekanisme petu­gas partai ini efektif untuk ber­juang di sistem demokrasi liberal saat ini. Di mana, kedaulatan rakyat berada di tangan orang per orang dengan menentukan pilihannya secara langsung me­lalui Pemilu.

    Dikatakan, situasi ini mem­bawa peran organisasi politik menjadi minimal. Sistem penugasan petugas partai yang berdasar­kan kultur gotong-royong rakyat justru memiliki kekuatan dalam persatuan dan kebersamaan. Kesamaan nasib dan cita-cita menjadi perjuangan dan pengabdian.

    “Kesalahpahaman ini ha­rus diluruskan. Tanpa keberpi­hakan kepada aspirasi rakyat, cepat atau lambat parpol akan kehilangan vitalitas eksistensialnya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA meril­is survei terbaru dan mengaitkan istilah petugas partai yang diga­gas PDIP. Hasilnya, branding Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai petugas partai membuat elektabilitasnya menu­run dan suaranya berpindah ke Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

    Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menjelaskan, untuk pemilih yang puas dengan Jokowi, mereka yang memilih Prabowo sebesar 43,3 persen. Sedang yang memilih Ganjar sebesar 42,3 persen. Publik yang tidak puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo sebesar 43,8 persen, dan yang memilih Ganjar sebesar 40,2 persen.

    Mengenai pergeseran dukungan pemilih Jokowi dari Ganjar ke Prabowo, menurut Adjie, disebabkan publik menilai untuk ka­sus Piala Dunia Sepak Bola U-20. Ganjar lebih patuh pada Megawati dibanding Jokowi. Saat itu Jokowi tak mempermasalahkan kehadiran tim nasional Israel.

    Selain itu, Ganjar juga di-branding petugas partai, mem­buat Ganjar dianggap lebih dikendalikan Megawati, bukan oleh Jokowi. Mayoritas respon­den tidak setuju presiden sebagai petugas partai. Tercatat sebesar 69,9 persen publik menyatakan kurang setuju/tidak setuju sama sekali, jika presiden adalah petu­gas partai.

    Sementara responden yang menyatakan setuju sebesar 17,5 Persen.
    Untuk diketahui, riset ter­baru LSI Denny JA dilaksanakan pada 30 Mei- 12 Juni 2023. Riset ini melalui survei tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di selu­ruh Indonesia dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

    Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, indepth interview, expert judgement, dan focus group discussion.(PBN/RMID)

  • PDIP Kota Serang Tak Permasalahkan Sistem Proporsional Terbuka

    PDIP Kota Serang Tak Permasalahkan Sistem Proporsional Terbuka

    SERANG, BANPOS – Menangapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan sistem pemilu terbuka. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Serang menganggap hal tersebut bukanlah suatu masalah, bahkan sistem pemilu proposional terbuka dianggap suatu hal biasa.

    Ketua PDIP Kota Serang, Bambang Janoko mengatakan bahwa partainya akan patuh terhadap keputusan MK terkait apa pun yang akan ditetapan.

    “PDIP patuh terhadap konstitusi dan siap melaksanakan terkait apa yang diputuskan oleh MK dan juga PDIP ini sudah biasa melakukan hal yang terbuka,” katanya, Rabu (21/6)

    Dirinya mengaku, proposional terbuka adalah hal biasa dan sudah tiga periode diikuti. Bambang mengatakan dalam sistem pemilu dengan proposional terbuka tersebut partainya tetap yakin dapat memenangkannya.

    “Sudah tiga periode kita mengikuti, dari tahun 2009 sampai tahun 2019 kita sudah mengikuti pemilihan legislatif itu secara terbuka. Jadi sudah tidak ada lagi permasalahan, kita siap untuk memenangkan,” ujarnya

    Bambang menegaskan target PDIP Kota Serang pada pemilu legislatif 2024 adalah tujuh kursi. Ini agar dapat menduduki kursi pimpinan DPRD pada Pemilu 2024. Sebelumnya PDIP hanya mendapatkan empat kursi pada pemilu 2019 lalu.
    “Target kita kursi. Kita akan berusaha sekeras mungkin semaksimal mungkin dengan sistem terbuka ini,” tegasnya

    Selain itu, Bambang juga menuturkan dengan ditetapkannya sistem pemilu proposional terbuka, semua calon akan berlomba dalam memikat hati rakyat agar dapat memilihnya.
    “Semua bakal calon dimasing-masing dapil akan berlomba-lomba untuk bisa duduk di kursi DPRD Kota Serang,” tuturnya

    Selain itu, dirinya mengatakan PDIP akan mencetak hatrick kemenangan pada Pilpres 2024 untuk memenangkan Ganjar Pranowo selain memenangkan para bakal calon legislatif.

    “Jadi sekarang semangat hatrick yang artinya kita siap memenangkan baik legislatif maupun presiden dengan artian kita semangat hetrik memenangkan Ganjar Pranowo,” tandasnya (MG-02/AZM)

  • Puan-AHY Begitu Mersa, PKS: Lumrah Itu!

    Puan-AHY Begitu Mersa, PKS: Lumrah Itu!

    JAKARTA, BANPOS – PKS tidak mempermasalahkan pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang begitu mesra, di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (18/6). Bagi PKS, pertemuan Puan-AHY merupakan hal yang biasa dalam dunia politik. Pertemuan itu tidak akan mengganggu soliditas Koalisi Perubahan yang terdiri atas NasDem, Demokrat, dan PKS

    “Silaturahmi tidak berarti keluar koalisi. Kita memandang pertemuan AHY dan Mbak Puan sebagai silaturahmi yang lumrah. Kami menghargai langkah politik AHY yang menjalin pertemuan dengan Puan Maharani, silaturahmi antaranak bangsa juga dikembangkan di PKS, jadi nggak ada masalah,”

    ucap Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi, Senin (19/6).
    Aboe menjelaskan, PKS masih yakin dengan komitmen yang dibuat Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan. Komunikasi antara anggota koalisi juga berjalan dengan lancar.

    “Sampai saat ini, kami masih yakin dengan komitmen yang dibuat oleh Demokrat. Kami masih memegang semangat kebersamaan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dan sampai saat ini komunikasi seluruh anggota koalisi berjalan dengan lancar,”

    ucapnya.
    Aboe juga menekankan, pertemuan Puan dan AHY telah dikomunikasikan sebelumnya oleh Partai Demokrat kepada anggota koalisi. PKS menerima pertemuan tersebut dengan sikap yang biasa-biasa saja.
    “Sudah ada kabar sebelumnya dari Demokrat kepada anggota koalisi. Mereka sudah ngabarin kalau bakal ada pertemuan tersebut,

    dan kami menganggap itu biasa biasa saja,” jelas Aboe.
    Dia menegaskan, perbedaan dalam pengusungan calon presiden bukan berarti harus menutup komunikasi. Komunikasi antara para pimpinan partai politik harus terus berjalan, karena sangat penting untuk menjaga harmoni di tengah bangsa.

    Terakhir, Aboe menekankan, PKS dan seluruh anggota Koalisi Perubahan tetap konsisten dalam mengusung Anies Baswedan sebagai capres di 2024.
    “Untuk pencapresan, seluruh anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih konsisten untuk mengusung Anies Baswedan. Sampai saat ini, masih belum ada alasan untuk melakukan evaluasi terhadap dukungan pencapresan tersebut,” pungkasnya. (RMID)

  • Ganjar Didukung Dalang Se-Indonesia Jadi Presiden 2024

    Ganjar Didukung Dalang Se-Indonesia Jadi Presiden 2024

    JAWA TENGAH, BANPOS – Puluhan dalang dan seniman se-Indonesia menemui bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Dalang dan seniman yang tergabung dalam Forum Komunikasi Seniman Dalang Indonesia itu menyatakan dukungannya kepada Ganjar untuk menjadi Presiden 2024. Selasa (6/6).

    Ketua Forum Komunikasi Seniman Dalang Indonesia Ki Wartoyo mengatakan, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap seni budaya. Selain itu, dia menyebut Ganjar sebagai pribadi yang merakyat.

    “Pak Ganjar pemimpin yang peduli, merakyat yang paling hebat lagi peduli terhadap seni dan budaya,” katanya.

    Sebab itu, Ki Wartoyo memberikan Ganjar wayang kulit tokoh Prabu Kresna. Tokoh pewayangan tersebut disimbolkan sebagai pemimpin yang bijak dan mampu menjalankan amanah.

    “Itu tadi wayangnya tokoh Prabu Kresna. itu raja yang mumpuni, bijaksana dan bisa menyelesaikan pekerjaan. Itu kita lambangkan semoga Pak Ganjar Pranowo jadi RI 1 kayak Prabu Kresno,” kata dia.

    Pada kesempatan itu para dalang dan seniman mengharapkan Ganjar terus peduli pada pelestarian seni budaya. Tak hanya Jawa secara khusus, Ki Wartoyo berharap seluruh budaya nusantara juga terjaga.

    Ki Wartoyo, dalang, dan para seniman pun siap mengupayakan pekerjaan rumah yang diberikan Ganjar agar beradaptasi dengan perkembangan. Salah satunya memaksimalkan dunia digital seperti media sosial.

    “Kita-kita akan berusaha, untuk pertama menggunakan media sosial untuk pagelaran-pagelaran kita,” katanya.

    Sementara itu Ganjar mengapresiasi dukungan yang diberikan para dalang. Ganjar berharap para dalang dan seniman menyiarkan kebaikan dalam tiap pagelaran.

    “Yuk wayangnya ini dengan segala karakternya dijelaskan kepada masyarakat masing-masing. Boleh juga kok ini dipas-paskan dengan cerita-cerita politik kekinian, tapi pesan-pesan kebaikan,” pungkasnya.(RMID)

  • Ganjar Datang ke Serang, Simpatisan Pekikkan ‘Presiden!’

    Ganjar Datang ke Serang, Simpatisan Pekikkan ‘Presiden!’

    SERANG, BANPOS – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke kantor DPW PDIP Provinsi Banten pada Sabtu (27/5).

    Kunjungannya itu dalam rangka konsolidasi akbar PDIP se Provinsi Banten, jelang menghadapi musim pemilihan umum (Pemilu) pada 2024 nanti.

    Tiba di kantor DPW PDIP Provinsi Banten sekitar pukul 14.00 WIB, kedatangan Ganjar Pranowo disambut meriah dengan tarian serta iringan musik tradisional.

    Tidak hanya itu saja, ribuan simpatisan yang memadati kantor PDIP sedari pagi memekikkan panggilan ‘Presiden’ kepada Ganjar Pranowo.

    ‘Ganjar Presiden!’ teriak kader PDIP sekaligus juga simpatisan Ganjar Pranowo.

    Di lokasi turut hadir pengurus DPW PDIP Provinsi Banten beserta pengurus DPD PDIP se kabupaten/kota di Provinsi Banten.

    Ganjar Pranowo dijadwalkan berada di Kota Serang sejak tanggal 27-28 Mei 2023. (MG-01)

  • Ganjar pranowo, Sampaikan pentingnya nilai keagamaan bagi kemajuan bangsa

    Ganjar pranowo, Sampaikan pentingnya nilai keagamaan bagi kemajuan bangsa

    Jawa tengah – BANTEN POS Ganjar Pranowo Gubernur jawa tengah, menjadi pembicara dalam kuliah umum di UIN KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan. Dalam kesempatan itu, Ganjar membahas tema ‘Memperkokoh Wawasan Kebangsaan, Merawat Pembangunan Berkelanjutan’ kepada mahasiswa.

    Kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun telah ditunggu ribuan mahasiswa UIN Gus Dur dari seluruh fakultas. Mereka antusias saat menyambut kehadiran Ganjar pada Selasa (9/5) sore.
    Ganjar menyampaikan, institusi perguruan tinggi sebagai jenjang terakhir dalam menempuh pendidikan formal harus mampu memberi bekal yang cukup kepada para mahasiswanya.
    Bukan hanya soal pengetahuan saja, namun bekal terkait nilai-nilai kebangsaan, budi pekerti yang luhur serta pengembangan diri dalam hal kemampuan dan keterampilan harus optimal.
    “Ini salah satu tempat yang bisa dipakai untuk mengembangkan diri, mencapai harapan diri, keluarga, orang tua dan tentu saja bangsa dan negara,” ujar Ganjar di UIN Gus Dur Pekalongan.
    Adapun jumlah fakultas di UIN Gus Dur Pekalongan sebanyak 4 fakultas dan 1 program pascasarjana. Jumlah mahasiswanya pun mencapai sekitar 15 ribu, terdiri dari mahasiswa aktif dan alumni.

    UIN Gus Dur juga menjadi salah satu kampus dengan program beasiswa terbanyak dengan 7 program beasiswa. Yakni Beasiswa Bank Indonesia, KIP Kuliah, Beasiswa Tahfidz Al Quran 30 Juz, Beasiswa Prodi Kajian Keislaman, Beasiswa PPA, Beasiswa Tahfidz Quran Non 30 Juz dan Beasiswa BAZNAS Jateng.
    Ganjar pun mengapresiasi komitmen UIN Gus Dur yang baru berganti nama dari IAIN tahun lalu itu, dalam menyaring dan mencetak lulusan-lulusan terbaik di bidangnya.

    “Artinya tidak ada lagi alasan orang tidak mau kuliah, tidam mau sekolah dan ternyata UIN Gus Dur Pekalongan ini memberikan akses itu kepada anak-anak sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan dan bisa sekolah lebih tinggi lagi,” kata Ganjar.
    Ganjar berharap, lulusan UIN Gus Dur kelak dapat menjadi agen perubahan yang berkualitas, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan ajaran Islam. (RMID)

  • Survei NEW INDONESIA:PDIP-Gerindra-Golkar Tiga Besar, PSI Tembus 6 Persen

    Survei NEW INDONESIA:PDIP-Gerindra-Golkar Tiga Besar, PSI Tembus 6 Persen

    JAKARTA, BANPOS – Kurang setahun lagi menuju gelaran Pemilu 2024, peta dukungan terhadap partai politik masih didominasi oleh tiga besar. Temuan survei NEW INDONESIA Research & Consulting menunjukkan PDIP, Gerindra, dan Golkar masih kokoh di puncak elektabilitas.

    PDIP unggul pada peringkat pertama dengan elektabilitas 19,1 persen, disusul Gerindra sebesar 13,3 persen dan Golkar 8,5 persen. Di jajaran papan tengah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan elektabilitas mencapai 6,0 persen.

    “PDIP, Gerindra, dan Golkar menguasai tiga besar elektabilitas partai politik, sementara itu PSI menembus 6 persen,” ungkap Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Rabu (29/3).

    Menurut Andreas, kekuatan tiga besar tersebut mencerminkan realitas politik di mana ketiganya memimpin koalisi partai-partai politik. Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), sedangkan Golkar menginisiasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

    PDIP satu-satunya partai yang tidak memerlukan koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. “Meskipun bisa maju Pilpres tanpa koalisi, PDIP tetap perlu menggalang koalisi untuk memastikan capresnya menang,” tandas Andreas.

    Sebagai partai besar, baik PDIP, Gerindra, maupun Golkar tampak tidak mau terburu-buru untuk menentukan siapa capres ataupun cawapres yang bakal diusung. PDIP selama ini menimbang-nimbang antara Ganjar Pranowo ataukah Puan Maharani.

    Gerindra dengan tegas bakal mengusung kembali Prabowo Subianto, tetapi sejauh ini belum juga melakukan deklarasi. Sementara itu Golkar keukeuh ingin mengajukan ketua umumnya Airlangga Hartarto, meskipun nama-nama lain dari luar koalisi beredar dalam bursa capres.

    “Sebaliknya dengan partai-partai papan tengah yang menggulirkan Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres tampak sangat getol bermanuver,” tandas Andreas.

    Di antara anggota Koalisi Perubahan, Demokrat memimpin dengan raihan elektabilitas 6,4 persen, pada urutan kelima setelah PKB (7,3 persen). Sesudahnya baru PKS (4,7 persen) dan Nasdem (3,4 persen).

    “Ironisnya, Nasdem yang paling awal menggagas pencapresan Anies justru berada pada urutan buncit, dan posisinya belum aman karena masih di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen,” jelas Andreas.

    Dukungan Nasdem terhadap Anies masih belum memberikan insentif elektoral seperti yang diharapkan. Selain Nasdem, dua partai Senayan lainnya terancam gagal melenggang kembali ke Senayan, yaitu PPP (2,3 persen) dan PAN (2,1 persen).

    Di antara konfigurasi tersebut, PSI menyodok dan berpeluang lolos ke Senayan. “Naiknya elektabilitas PSI tampak disumbang oleh agresifnya tayangan iklan sebagai bentuk sosialisasi kepada publik, untuk meningkatkan awareness dan popularitas,” Andreas menerangkan.

    Saat ini PSI merupakan partai non-parlemen, bersama sejumlah partai lain seperti Perindo (1,5 persen). Partai-partai baru mulai menggeliat dan berpeluang mengancam partai-partai Senayan, di antaranya Gelora (1,0 persen) dan Ummat (0,8 persen).

    Lainnya adalah Hanura (0,4 persen) dan PBB (0,3 persen), sedangkan sisanya nihil dukungan, yaitu Garuda, PKB, dan Partai Buruh. Masih ada 22,9 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

    Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 15-22 Maret 2023 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen(RMID)

  • Gagal Finis, Reno Yanuar Perbarui Status

    Gagal Finis, Reno Yanuar Perbarui Status

    CILEGON, BANPOS – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) nampaknya sudah lempar handuk pada perhelatan Pilkada Kota Cilegon 2020 ini. Pasalnya, dalam akun salahsatu media sosial (facebook) Ketua DPC PDIP Cilegon, Reno Yanuar (RY), diketahui memposting jika dirinya tidak bisa mencalonkan diri sebagai walikota maupun wakil walikota di pilkada Cilegon tahun 2020 ini.

    “Kepada seluruh masyarakat Kota Cilegon yang saya cintai dan saya banggakan terimakasih atas dukungan, doa dan suportnya selama ini kepada saya, dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila saya ada kesalahan dan kekurangan selama ini. Saya meminta maaf terkhusus untuk masyarakat Kota Cilegon bahwa saya belum bisa mencalonkan walikota dan wakil walikota Kota Cilegon tahun 2020 dikarenakan kurangnya kursi pengusung karena kursi pengusung saya dari PDI Perjuangan hanya berjumlah 4 kursi di Kota Cilegon. Karena untuk mengusung kita membutuhkan minimal 8 kursi parlemen, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, dan dilancarkan segala urusannya, mari kita jaga Kota Cilegon ini agar selalu kondusif tentram dan nyaman karena kita semua saudara sebangsa dan setanah air Bhinneka Tunggal Ika, dan kita berdoa bersama-sama semoga Kota Cilegon di tahun 2020 ini mendapatkan pemimpin yang amanah pemimpin yang selalu peduli dengan rakyatnya, pemimpin yang selalu ada untuk rakyatnya bila rakyat sedang kesulitan, dan Kota Cilegon menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur…Amiiiinnn Ya Robb,” tulisnya dalam akun facebooknya Reno Yanuar RY. Hingga pukul 21.17 WIB postingan tersebut mendapatkan suka 301, komen 95 dan 8 kali dibagikan.

    Postingan itu juga dibenarkan oleh Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPC PDIP Kota Cilegon Tb Amri Wardhana. Ia mengatakan bahwa postingan dan akun tersebut milik Ketua DPC PDIP Cilegon.

    “Iya betul. Jadi sudah ada statemen dari pak Reno Yanuar yah tadi siang di medsos, bahwa pertama memohon maaf kepada masyarakat Cilegon dalam konstelasi pilkada tahun ini tidak ikut, yang kedua pengharapannya agar pilkada ini berjalan dengan aman. Yang ketiga mudah-mudahan di dalam pilkada ini mendapat pemimpin yang amanah,” kata Amri saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (8/9).

    Saat disingggung arah dukungan PDIP untuk pilkada tahun ini, ia belum bisa menentukan karena akan diadakan rapat internal terlebih dahulu.

    “Mengenai suara PDI Perjuangan kita akan rapat dulu, rapat partai ya nanti kita akan mendukung kemana arah politik yang akan kita ini kan (dukung). Jadi saya belum bisa memberikan jawaban karena kita belum rapat internal partai nanti kita rapat dulu. Kita akan mengambil keputusan bersama setelah rapat nanti kita minta arahan dari DPP arah dukungan kita mau kemana dengan suara militan dengan relawan RY yang sudah terbangun nanti kita arahkan kemana. Ya mudah -mudahan dalam minggu ini kita akan rapat partai,” tandasnya.

    Sementara itu, usai Reno Yanuar memposting pernyataan dirinya tidak bisa mencalonkan diri sebagai walikota maupun wakil walikota di pilkada Cilegon tahun 2020 ini, berbagai kolom komentar dukungan dilesatkan untuk Reno di akunnya tersebut.

    Seperti kolom komentar dari akun Ilham Akbar yang menyatakan, “Tetap semangat pak RY.” Adalagi dari akun bernama Lutvian yang menuliskan, “Amin, ttp optimis pak, ttp berjuang untuk kebaikan.” Sedangkan akun dari Onglim Laurentius Malau menuliskan, “Mantap pak RY.. periode mendatang pasti jaya.” (LUK/RUL)

  • Peringati Hari Pahlawan, PDIP Ajak Bacalon Tabur Bunga di TMP Seribu

    Peringati Hari Pahlawan, PDIP Ajak Bacalon Tabur Bunga di TMP Seribu

    Kader PDI Perjuangan Tangsel bersama para Bacalon Walikota saat tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Seribu, Kecamatan Setu.

    SETU, BANPOS – Ratusan kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berbondong-bondong menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Seribu, Jalan Raya Puspiptek-Serpong, Kecamatan Setu, Minggu (10/11).

    Pantauan di Taman Makam Pahlawan Seribu, tak hanya kader PDI Perjuangan Kota Tangsel yang datang dalam acara tabur bunga tersebut. Sejumlah Bakal Calon (Balon) Walikota Tangsel yang mengikuti penjaringan di DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel juga ikut melakukan tabur bunga.

    Mereka di antaranya Tomi Patria, Yardin Zulkarnaen, Siti Nur Azizah, Gacho Sunarso, Suhendar, Yusrianto, Tb Rahmad Sukendar, dan Fahd Pahdepie.

    Kedatangan kader partai berlambang Banteng Moncong Putih ke deretan nisan berwarna merah putih itu, untuk melakukan apel peringatan Hari Pahlawan dan tabur bunga di atas makam para pejuang yang gugur demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

    Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Wanto Sugito mengatakan, bahwa bangsa Indonesia saat ini berdiri di atas sejarah panjang perjuangan yang di lakukan para pahlawan untuk memerdekakan bangsa.

    “Kader PDI Perjuangan harus memahami nilai-nilai perjuangan. Dan nilai-nilai perjuangan pahlawan itu juga harus dibumikan,” kata Wanto.

    Pria yang akrab disapa Klutuk ini menjelaskan, jika di era penjajahan kolonial dulu para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan nyawa, darah dan air mata, namun saat ini sebutan pahlawan tidak harus berjuang dengan angkat senjata.

    “Kalau sekarang teman-teman PDI Perjuangan, misalnya ada di dalam kekuasaan politik, ya jangan korupsi, itu juga kan pahlawan. Lalu memperjuangkan aspirasi rakyat, itu juga pahlawan,” ungkapnya.

    Menurutnya, kader PDI Perjuangan Tangsel pun harus memaknai Hari Pahlawan, salah satunya dengan memperjuangkan APBD dan Peraturan Daerah (Perda) yang pro rakyat, pro kebhinekaan, pro toleransi dan pro NKRI.

    “Saat ini kita menghadapi situasi radikalisme, situasi korup. Nah ini kan harus menjadi perlawanan kader partai. Bahwa menjadi pahlawan itu, ketika berkuasa dan ngak korup, itu sudah pahlawan. Kader partai harus perangi itu,” tandasnya.

    Salah satu Bacalon Walikota yang juga hadir dalam kegiatan itu, Siti Nur Azizah mengatakan, sangat merasa terhormat bisa hadir di TMP Seribu.

    “Sebuah kehormatan bagi saya untuk bisa berziarah di tempat yang mulia ini, TMP Seribu Serpong. Kemuliaan tempat ini telah menjadi kemuliaan yang seharusnya kita tegakkan dalam pembangunan di Kota Tangsel, Banten, dan Indonesia,” ujarnya.

    Nur Azizah juga mengatakan, dalam momen tersebut merupakan momen untuk mengenang bagai mana Kh Ibrahim memimpin seluruh laskar untuk melawan penjajah.

    “Kita mengenang dengan baik keberanian KH Ibrahim yang berinisiatif memimpin seluruh anggota laskar dari Maja karena resah dengan keberadaan NICA di Serpong setelah Indonesia Merdeka. Kita mengenang keberanian Kh Harun yang memimpin Laskar Tenjo untuk mendukung gerakan Laskar Maja. Kita mengenang Jaro Tiking yang mendukung gerakan tersebut dari kampung Sengkol. Ada Mama Hasyim dari Rangkas Bitung. Ada juga nama Nafsirin Hadi dan ada pula E. Muhammad Mansyur yang berjuang hari itu,” tandasnya. (BNN/PBN)

  • Aneh, Tafsir Pemkot Tangerang Beda Soal UU Kesehatan

    Aneh, Tafsir Pemkot Tangerang Beda Soal UU Kesehatan

     

    TANGERANG, BANPOS — Pemkot Tangerang menepis kritikan dari DPRD dengan cara berbeda. Pemkot Tangerang menghitung alokasi anggaran dengan menggabungkan antara belanja langsung dengan belanja tidak langsung, sehingga melebihi batas minimal 10 persen anggaran yang ditetapkan oleh UU Kesehatan.
    Sedangkan fraksi Gerindra dan fraksi PDI-Perjuangan menghitung dengan basis presentase belanja langsung, yang menunjukkan angka di bawah 10 persen, atau tepatnya 8 persen.
    Pasal 171 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36/2009 tentang Kesehatan menyebutkan, Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10 % (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji.
    Dalam pidatonya, Wakil Walikota Tangerang Sachrudin menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tangerang sudah sesuai aturan mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp 613,63 miliar pada RAPBD tahun anggaran 2020.
    “Alokasi untuk anggaran kesehatan pada RAPBD tahun anggran 2020 sebesar Rp 613,63 miliar atau 12,79 persen. Ini sudah sesuai ketentuan aturan yang ada, yaitu sekurang-kurangnya 10 persen,” ujarnya.
    Disebutkan anggaran kesehatan Rp 613,63 miliar terbagi atas belanja tidak langsung sebesar 228,66 miliar dan belanja langsung sebesar Rp 385,17 miliar.
    Untuk diketahui, pada sidang paripurna sebelumnya, Fraksi Gerindra menyoroti anggaran kesehatan yang dialokasikan Pemkot Tangerang pada APBD tahun anggaran 2020 sebesar Rp 385 miliar. Jumlah itu dinilai Fraksi Gerindra sangat kecil yakni hanya 8 persen dari total proyeksi APBD tahun 2020 sebesar Rp 4,79 triliun.
    “Ini artinya masih 8 persen, padahal dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 harusnya minimal 10 persen,” ujar juru bicara Fraksi Gerindra, Junadi sebelumnya.
    Terkait belum banyaknya puskesmas rawat inap yang menjadi bagian pertanyaan dewan, Sachrudin mengaku, saat ini Pemerintah Kota Tangerang baru memiliki empat puskesmas rawat inap. Kendati demikian, terdapat 41 puskesmas dengan layanan 24 jam dan 41 puskesmas non rawat inap.
    “Di tahun 2020 direncanakan pembangunan Puskesmas Sudimara Pinang dan Puskesmas Batusari,” ujarnya.
    Sachrudin melanjutkan, pada tahun 2020 direncanakan peningkatan kompetensi bagi tenaga kesehatan puskesmas pada program pengembangan sumber daya kesehatan.
    Nantinya Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan bekerjasama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang.
    “Mengenai keseimbangan jumlah penduduk dengan kamar rawat inap, bahwa jumlah tempat tidur rumah sakit pada tahun 2018 sebanyak 2.989 buah. Menurut standar WHO rasio ideal tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk adalah 1 tempat tidur untuk 1.000 orang. Jika dibandingkan dengan rasio di Kota Tangerang 1,72 perseribu penduduk jumlahnya sudah mencukupi,” ujar Sachrudin. (Bnn/pbn)