Tag: Pelabuhan

  • Wajah Baru Pelabuhan Indonesia, Pelayanan Mudah Secepat Kilat

    Wajah Baru Pelabuhan Indonesia, Pelayanan Mudah Secepat Kilat

    CILEGON, BANPOS – Pasca dua tahun merger, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terus berbenah dan terus meningkatkan efektivitas kepelabuhanan nasional. Salah satu fokus utama pasca merger yaitu transformasi operasional melalui standardisasi dan sistemisasi pelabuhan, ditunjang peningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan transformasi proses bisnis.

    Dan kini, setelah dua tahun penggabungan, hasil transformasi itu terlihat. Tercermin dari peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan. Di tahun 2022, Pelindo mampu meraih laba bersih Rp3,9 triliun (audited) secara year on year (yoy), naik 23 persen dibanding 2021 sebesar Rp3,2 triliun dan 2020 Rp3 triliun. Di 2023, laba bersih ditarget Rp3,81 triliun.

    Untuk itu, guna meningkatkan pelayanan, PT Pelindo Regional 2 Banten terus melakukan terobosan. Pada, Selasa (31/1) lalu, PT Pelindo Regional 2 Banten meresmikan Command Center sebagai pusat informasi seluruh kegiatan operasional di pelabuhan.

    Peresmian Command Center salah satu wujud transformasi berkelanjutan Pelindo menuju ekosistem maritim terintegrasi, sejak merger 1 Oktober 2021.

    General Manager Pelindo Regional 2 Banten Agung Fitrianto mengatakan Command Center ini merupakan terobosan pelayanan Pelindo Regional 2 Banten kepada para stakeholder dan mitra bisnisnya yang beroperasi selama 24 jam non-stop dalam 7 hari seminggu dengan sistem layanan digital berbasis internet yang mengatur seluruh aktivitas kepelabuhan.

    “Command Center ini jadi semacam pusat pengendali operasional kegiatan di pelabuhan. Mulai dari planning kontroling reporting ini dilakukan di Command Center ini dan ini semuanya real time. Jadi kegiatan bongkar muat bisa diketahui kapal-kapal apa saja yang dibongkar muatannya, apa saja yang dibongkar kemudian sudah seberapa jauh muatan itu dibongkar kemudian berapa jumlah truk yang diperlukan itu semua ada secara detail,” papar Agung kepada BANPOS, Rabu (20/9).

    Kemudian dikatakan Agung, nantinya sistem ini akan menghubungkan antara petugas Pelindo Regional 2 Banten, stakeholder pelabuhan, dan mitra bisnis atau pemilik kapal dalam satu layanan. sehingga semakin mempermudah proses koordinasi di pelabuhan.

    Lebih lanjut Agung mengungkapkan, Command Center sebagai pusat informasi seluruh kegiatan operasional di pelabuhan akan mendorong ketepatan perencanaan sandar dan bongkar muat kapal, mengurangi waiting time, serta meminimalisasi idle time dan not operation time, sehingga secara total akan menekan Turn Round Time.

    “Kemudian juga ada namanya Marine Service disitu ada data-data mengenai kapal yang di pandu nama pemandunya siapa kemudian permintaan pelayanannya jam berapa semua terecord secara real time,” katanya.

    “Selain itu juga ada namanya traffic management. Traffic management ini untuk mengendalikan gravity pelabuhan kita dengan adanya monitoring ini ketahuan kendala di pelabuhan misal kemacetan di mana, nah dari situ kita segera mengambil langkah mulai eksekusi supaya tidak terjadi kemacetan kita bisa tahu juga di grafik manajemen ini kapal-kapal yang sandar nih kapal apa saja gitu kan dan hambatannya apa saja,” sambungnya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Merak, Beni Novri mengapresiasi Pelindo Regional 2 Banten yang telah memanfaatkan teknologi untuk pengawasan aktivitas di pelabuhan.

    Beni menilai dengan adanya Command Center ini akan berdampak positif bagi pengguna jasa layanan pelabuhan.

    “Ini merupakan salah satu support untuk kinerja pelabuhan di mana pemerintah mengharapkan program di pelabuhan menerapkan sistem digitalisasi. Nah ini bagian dari digitalisasi bahwa dengan Command Center ini segala pergerakan kapal, cuaca kemudian barang bisa terdeteksi di mana posisinya jadi lebih keterbukaan informasi kepada agen, regulator maupun pihak-pihak kepentingan dan jika mengetahui apa kondisi barang dan kecepatan bongkar muat barang diketahui ini akan menuju suatu pelabuhan yang dikategorikan pelabuhan modern,” kata Beni.

    Senada disampaikan Wakil Ketua DPC Indonesia Shipping Agency Association (ISAA) Banten Agus Dahlan. ISAA yang merupakan organisasi yang mewadahi para perusahaan keagenan kapal asing yang beroperasi di Indonesia itu mengaku dengan adanya Command Center merasa lebih mempermudah dalam mengawasi pergerakan kapal.

    “Kami sebagai pengguna jasa dalam artian kita nih sebagai asosiasi pelayaran di Banten dengan adanya Command Center ini sangat berguna dan memudahkan kita untuk monitoring setiap pergerakan kapal yang ada di Banten sehingga intinya dengan adanya launching peresmian Command Center bisa lebih membantu dan mempermudah para pengguna jasa,” tutupnya.

    Dibagian lain, Kepala KSOP Kelas I Banten Brigjen Pol Capt Hermanta meminta semua pihak untuk saling berkoordinasi dan menguatkan komunikasi satu sama lain. Ia menyebut, tujuan sistem ini tidak akan tercapai jika tidak ada dukungan dari BUP Pelindo selaku operator pelabuhan, para pengerah dan penyedia jasa tenaga kerja bongkar muat serta asosiasi-asosiasi jasa kepelabuhanan di lingkungan Pelabuhan Pelindo Regional 2.

    “Saya selaku Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Banten mengapresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih atas kontribusi, kinerja dan dukungan hingga terlaksananya penerapan sistem layanan di Pelabuhan Banten,” ujarnya.

    “Harapannya seluruh wilayah Pelindo dapat menerapkan sistem ini, sebagai salah satu langkah pembenahan terhadap tata kelola kepelabuhanan yang memberikan dampak terhadap efektifitas dan efisiensi pelayanan di kawasan pelabuhan,” tambah Hermanta.

    Terpisah, Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten Syaiful Bahri menyebut pelayanan dan penggunaan sistem layanan digital berbasis internet yang mengatur seluruh aktivitas kepelabuhan di Pelabuhan Pelindo Banten memudahkan para anggotanya untuk melakukan pengiriman maupun pengambilan logistik.

    Selain itu, adanya sistem ini memberikan informasi nomor kendaraan (truk), lokasi penumpukan logistik, hingga nama pengemudi truk yang masuk ke dalam terminal. Hal tersebut meminimalkan adanya transaksi di luar sistem yang telah tercatat sesuai dengan pelayanan yang diberikan terminal.

    “Semua sudah tercatat, tidak ada setoran dalam bentuk apapun, apalagi pungutan untuk dilayani terlebih dahulu. Selama tercatat di dalam sistem maka akan dilayani oleh terminal, itu pengalaman saya pribadi,” urainya.

    Selain itu, katanya, setiap sudut terminal juga telah dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV). Sehingga setiap tindakan yang dilakukan oleh petugas maupun pengguna jasa akan terlihat dengan jelas. Dengan demikian tindakan pungutan liar sudah selayaknya tidak terjadi lagi.

    “Saya dari Aptrindo mengapresiasi pelayanan di Pelindo Banten. Karena saat ini sudah mempermudah pelayanan untuk para pengguna truk di Pelabuhan Ciwandan dan di Terminal Pelabuhan Pelindo sudah tidak ada pungutan liar,” ujarnya.

    Disisi lain, Ketua Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Provinsi Banten, Alawi Mahmud mengungkapkan layanan truk logistik dari dan ke Pelabuhan Ciwandan oleh PT Pelindo dinilai sudah baik.

    “Sampai sekarang masih lancar-lancar saja, pelayanan di Pelabuhan Pelindo juga kami nilai baik sampai saat ini dan kita apresiasi. Kalaupun ada kendala atau hambatan layanan bisa dihandle dengan cepat,” kata Alawi kepada BANPOS, Rabu (20/9).

    Kendati begitu, Alawi berharap kinerja pelayanan Pelabuhan Ciwandan dapat terus ditingkatkan, apalagi saat ini manajamen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) telah melakukan merger.

    Seperti diketahui, area kerja Pelindo Regional 2 Banten mencakup dari Anyer Kabupaten Serang sampai dengan Bojonegara, Kabupaten Serang. Ada 8 TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) yang bekerjasama dengan Pelindo Banten.

    Kemudian hingga Agustus 2023 kunjungan kapal yang telah dilayani oleh Pelindo Group Wilayah Banten sebanyak kurang lebih 4.000 unit kapal baik itu kapal luar negeri dan kapal dalam negeri dari target 5.000 unit kapal.

    Untuk pencapaian pendapatan yang paling menonjol adalah dari jasa kapal baik jasa tambat dan jasa dermaga serta jasa bongkar muat. Untuk jasa kapal (penundaan) dilayani oleh Anak Perusahaan Pelindo yaitu PT. Jasa Armada Indonesia dan untuk jasa bongkar muat dilayani oleh anak perusahaan Pelindo lainnya yaitu PT Multipurpose Terminal. (LUK)

  • BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

    BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

    JAKARTA, BANPOS – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada terhadap potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 20-21 April 2023.

    “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis (20/4).

    Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Banda, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, dan Laut Arafuru bagian timur,” katanya.

    Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Simeulue-Kep. Mentawai, Samudra Hinda Barat Aceh-Kep. Nias, perairan P. Sawu-Kupang-Rote, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian timur, Laut Banda bagian barat, perairan timur P. Bintan, Laut Natuna, perairan utara P. Biak, Samudra Pasifik Utara Papua.

    Untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai-Lampung, perairan P. Enggano-Bengkulu, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sumba, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT.

    Oleh karena itu, kata Eko Prasetyo, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m).

    Kemudian, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter). (ANT/MUF)

  • Tak Biasa Beli e-Tiket Jadi Pemicu Kepadatan Pelabuhan

    Tak Biasa Beli e-Tiket Jadi Pemicu Kepadatan Pelabuhan

    JAKARTA, BANPOS – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai kepadatan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, maupun Pelabuhan Merak, Banten, dipicu karena masyarakat tidak biasa membeli dengan tiket elektronik (e-ticket).

    Menurut Erick, pembelian tiket elektronik dapat membuat masyarakat datang ke pelabuhan sesuai jadwal tiket dan mendekati keberangkatan.

    “Problemnya karena masyarakat belum biasa, maksa belum ada e-ticket mau naik tapi enggak punya tiket, ini yang harus diantisipasi,” ujar Erick di Kantor Staf Presiden (KSP) Jakarta, Senin (10/4).

    Erick pun menyiasati untuk berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk melakukan pengecekan tiket guna mengurangi kepadatan di pelabuhan. Selain itu, Pemerintah juga menambah akses pelabuhan untuk pemudik yang membawa kendaraan.

    “Dengan Kemenhub (Kementerian Perhubungan) dan Pelindo kita tambah akses pelabuhan. Pelabuhan Panjang bisa alternatif kendaraan pindah dari Sumatera ke Pulau Jawa,” tuturnya.

    Dalam kesempatan sebelumnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau para pemudik untuk menggunakan aplikasi seperti MitraDarat dan Ferizy untuk kelancaran perjalanan ke kampung halaman.

    Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Suharto menjelaskan MitraDarat merupakan aplikasi multi layanan yang menyediakan beragam informasi dalam satu pintu terkait pengawasan, perizinan dan operasional bidang transportasi darat.

    MitraDarat merupakan sebuah layanan berupa aplikasi smartphone yang dirilis secara resmi oleh Kemenhub.

    “Melalui aplikasi ini, kita dapat melakukan pengecekan informasi laik jalan kendaraan, pelacakan bus yang terintegrasi dan informasi mengenai peta mudik dan yang tidak kalah pentingnya dengan aplikasi ini masyarakat melakukan pendaftaran program mudik gratis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang sudah kami lakukan,” kata Suharto.

    Selain MitraDarat, calon penumpang dapat memesan tiket sudah melalui aplikasi dan website Ferizy sejak H-60 sebelum keberangkatan.

    Untuk itu, calon pemudik harus sudah mulai rencanakan jadwal berangkat, minimal H-1 sudah memiliki tiket karena saat ini sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan. (ANT/MUF)

  • Kerjasama Lanal Banten dan Idepreneurs Club, Hadirkan Kampung Tematik ‘Bukit Berwarna’ di Merak

    Kerjasama Lanal Banten dan Idepreneurs Club, Hadirkan Kampung Tematik ‘Bukit Berwarna’ di Merak

    CILEGON, BANPOS – Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten, bekerja sama dengan Idepreneurs Club membentuk kampung tematik dengan nama ‘Bukit Berwarna Kampung Suka Senang Merak’. Kampung tematik itu dibentuk dalam rangka menjadikan daya tarik wisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

    Diketahui, tren kampung tematik saat ini sedang berkembang di Indonesia. Kampung tematik yang baru saja dilaunching itu terletak di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

    Ketua Umum Idepreneurs, Wibi Setiyofen, mengucapkan terima kasih kepada Lanal Banten atas kesempatan melangsungkan kegiatan bakti sosial di daerah ini. Hal Ini, menurutnya, merupakan awal dan ke depan untuk terus berkontribusi bagi masyarakat sehingga ‘Bukit Berwarna’ bisa menjadi daya tarik wisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat

    “Acara ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa dukungan Puffin Paint yang menyumbangkan cat untuk kegiatan ini,” ungkap Wibi, Sabtu (8/4).

    Komandan Pangkalan TNI AL Banten, Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin, menyatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membuat ikon Banten tambah bersinar dengan adanya ‘Bukit Berwarna’. Ia berharap, hadirnya lokasi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

    Terutama di sektor pariwisata, yang dapat diintegrasikan dengan destinasi wisata yang sudah ada saat ini, yaitu Pulau Merak Kecil yang dikelola generasi muda kampung tersebut, yakni Anak Pulo. Dilihat dari lokasi, Kampung Suka Senang sangat strategis untuk dijadikan ikon wilayah tersebut, karena berdekatan dengan Pelabuhan Penyeberangan ASDP Merak.

    “Masyarakat yang lalu lalang dengan menggunakan kapal feri dapat dimanjakan pandangan matanya menikmati panorama Bukit Berwarna saat penyeberangan, baik dari arah Merak ke Bakauheuni maupun sebaliknya,” jelas Dedi.

    ‘Kick Off’ pertama pengecatan dimulai dari rumah warga yang berada di paling atas bukit secara simbolis oleh Komandan Pangkalan TNI AL Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin, dan Ketua Umum Idepreneurs Club Wibi Setiyofen. Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Ketua Idepreneurs Banten Ronald AP, perangkat kecamatan, Kelurahan Tamansari, serta perwakilan Warga Linkungan Suka Senang. (ANT/MUF)

  • Gandeng Perusahaan Kimia dan Baja, Pemkot Cilegon Segera Wujudkan Bangun Pelabuhan Warnasari

    Gandeng Perusahaan Kimia dan Baja, Pemkot Cilegon Segera Wujudkan Bangun Pelabuhan Warnasari

    CILEGON, BANPOS – Cita-cita dan penantian panjang masyarakat dan para pendiri Kota Cilegon memiliki pelabuhan sendiri akan segera terwujud. Sebab, PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) Tbk dan PT Krakatau Steel (KS) Tbk siap melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon untuk melakukan pembangunan Pelabuhan Warnasari yang selama ini belum terealisasi. Hal itu terungkap pada pertemuan Walikota Cilegon Helldy Agustian bersama Presiden Direktur PT CAP, Erwin Ciputra dan Direktur Utama PT KS, Purwono Widodo di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (7/3). Dimana, ketiganya telah menemukan kesamaan pemikiran untuk segera mewujudkan Pelabuhan Warnasari, Kota Cilegon.

    Diketahui, pertemuan yang berlangsung selama 3 jam lebih itu berlangsung sangat santai dan akrab, namun menghasilkan keputusan yang sangat strategis, terkait investasi yang nilainya mencapai triliunan rupiah. Salah satu keputusan penting dalam pertemuan tersebut adalah rencana penandatanganan kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang akan dilaksanakan pada Jumat, 17 Maret 2023 sebagai kelanjutan dari kesepakatan bersama yang pernah dilakukan antara Pemkot Cilegon dengan PT KS pada 21 September 2022 lalu. Untuk menindak lanjuti hasil pertemuan tersebut akan ditunjuk Person In Charge (PIC) dari masing-masing pihak yang secara maraton akan mematangkan persiapan penandatangan kesepakatan bersama.

    Tampak hadir, selain ketiga orang nomor satu di masing-masing posisinya, juga Asisten Daerah (Asda) II Kota Cilegon, Tb Dikrie Maulawardhana, Direktur Legal dan External Affair PT CAP, Edi Rivai, Supply Chain Director PT CAP, Fransiskus Ruly Aryawan, Dirut PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM), Muhammad Willy dan Direktur Pengembangan Bisnis PT KS, Agus Nizar Vidiansyah, Kepala Bagian (Kabag) Hukum Setda Kota Cilegon, Agung Budi Prasetya, dan Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kota Cilegon, Tunggul Simanjuntak.

    “Alhamdulillah, kami bertiga (Pemkot Cilegon, PT CAP dan PT KS-red) sepakat membangun Pelabuhan Warnasari yang dipersembahkan untuk masyarakat Kota Cilegon,” kata Walikota Cilegon Helldy Agustian, Rabu (8/3).

    Menurut Helldy, kesepakatan 3 pihak itu merupakan sejarah bagi Kota Cilegon, terlebih lagi dengan bersatunya Pemkot Cilegon dengan 2 industri raksasa pada bidang kimia dan baja itu untuk membangun pelabuhan.

    “Tidak mudah menyatukan 3 kepentingan dalam suatu program, terlebih lagi dalam konsep pemerintahan melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Tidak hanya bisnis semata, tetapi juga kepentingan masyarakat yang lebih besar, seperti penyerapan tenaga kerja lokal, tumbuhnya usaha ekonomi mikro, meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan Insya Allah bermanfaat bagi masyarakat Kota Cilegon,” tuturnya. (LUK)

  • Transformasi Pelayanan, Pelindo Banten Terapkan STID dan Simon TKBM

    Transformasi Pelayanan, Pelindo Banten Terapkan STID dan Simon TKBM

    CILEGON, BANPOS – Keputusan pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir yang melakukan merger BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pada 1 Oktober 2021 lalu mulai membuahkan hasil. Salah satunya dalam hal peningkatan kinerja operasional di sejumlah terminal peti kemas terutama di Pelindo Regional 2 Banten.

    Untuk itu, PT Pelindo Regional 2 Banten, resmi meluncurkan Implementasi sistem layanan single truck identification data (STID) dan sistem monitoring tenaga kerja bongkar muat (SIMON TKBM) guna meningkatkan mutu pelayanan.

    Pemberlakuan sistem STID dan Simon TKBM bertujuan mendorong peningkatan kinerja layanan pelabuhan, peningkatan keselamatan dan keamanan khususnya pengoperasian truk, memantau efektivitas arus truk, serta memperlancar kegiatan transportasi di Terminal Pelabuhan, sehingga bisa mengurangi biaya logistik angkutan.

    Capaian tersebut tak lepas dari upaya pembenahan yang dilakukan PT Pelindo Regional 2 Banten. Pembenahan dimaksud meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, pengaturan jam kerja bagi tenaga kerja bongkar muat (TKBM), serta peningkatan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal.

    Administrasi Humas & Pelayanan Pelanggan PT Pelindo Regional 2 Banten, Nanang Prihandoko mengatakan, program ini merupakan efisiensi efektivitas kegiatan yang dilakukan perusahaan

    “Jadi kita tahu bahwa Pelabuhan di Pelindo Banten ini kita terus melakukan improvement dalam rangka efisiensi efektivitas kegiatan,” kata Nanang kepada BANPOS, Selasa (20/9/2022).

    Dikatakan Nanang, program ini merupakan satu kebutuhan bagi stakeholder pelabuhan dengan tujuan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan transportasi di pelabuhan. Sehingga bisa mengurangi biaya logistik dari angkutan, melalui aplikasi sistem yang telah diluncurkan oleh Pelindo.

    “Jadi dengan diterapkannya program ini semua truk yang masuk sudah jelas terdata, sehingga kaitannya dengan kegiatan bongkar muat ini terditek dan terlacak,” ujarnya.

    Menurutnya program SIMOM TKBM sangat baik bisa mengatur alokasi yang sebenarnya dari pada jumlah Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).

    “Jadi kita bisa tau seperti apa kualifikasi tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan kemudian juga umurnya dan kelayakannya,” jelasnya.

    “Dengan kegiatan yang lancar tentunya waktu bongkar muat makin cepat maka juga biaya logistik bisa ditekan,” tambahnya.

    Selain itu, dirinya mengaku dengan adanya program tersebut kargo yang diangkut bisa diketahui dengan pasti jumlahnya. “Kargo yang diangkut juga bisa diketahui dengan pasti jumlahnya,” ucapnya.

    Dirinya berharap supaya ini bisa dirasakan manfaatnya seluruh stakeholder dan ke depannya akan diterapkan di lingkungan Pelindo lainnya.

    Sementara itu, Kepala KSOP Kelas I Banten Brigjen Pol Hermanta meminta semua pihak untuk saling berkoordinasi dan menguatkan komunikasi satu sama lain. Ia menyebut, tujuan sistem ini tidak akan tercapai jika tidak ada dukungan dari BUP Pelindo selaku operator pelabuhan, para pengerah dan penyedia jasa tenaga kerja bongkar muat serta asosiasi-asosiasi jasa kepelabuhanan di lingkungan Pelabuhan Pelindo Regional 2.

    “Saya selaku Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Banten mengapresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih atas kontribusi, kinerja dan dukungan hingga terlaksananya penerapan sistem layanan STID dan Simon TKBM ini di Pelabuhan Banten,” ujarnya.

    “Harapannya seluruh wilayah Pelindo dapat menerapkan sistem STID dan Simon TKBM ini, sebagai salah satu langkah pembenahan terhadap tata kelola kepelabuhanan yang memberikan dampak terhadap efektifitas dan efisiensi pelayanan di kawasan pelabuhan,” tambah Hermanta.

    Ketua DPD Aptrindo Banten, Syaiful Bahri mengatakan siap mengikuti peraturan yang diterapkan pemerintah dan siap berkoordinasi dengan semua pihak khususnya KSOP Kelas I Banten dan Pelindo Banten. Ia menegaskan asosianya mendukung penuh implementasi Single Truck Indentification Data (STID) di Pelabuhan Pelindo Regional 2 Banten.

    Selain untuk menertibkan operator truk agar lebih profesional dalam manajemen pengelolaanya, dengan STID diharapkan identitas trucking lebih dapat dipertanggung jawabkan.

    “Jadi kedepan tidak ada lagi istilah trucking yang pengelolaanya masih pakai gaya lama yakni kaki lima (K5), asongan atau dibawah pohon rindang bahkan di awang-awang, bisa beroperasi di Pelindo. Silahkan yang seperti itu jika ingin beraktivitas di Pelabuhan Pelindo Banten agar taat aturan dengan melengkapi STID,” ujarnya.

    Dia mengatakan, untuk mempercepat proses STID saat ini Aptrindo mengusulkan supaya diberikan relaksasi bahwa pemegang TID lama di Pelabuhan Pelindo Banten bisa langsung di upgrade untuk mendapatkan STID setelah melalui verifikasi aktual dari Aptrindo.

    Diketahui sebelumnya, Staff Ahli Kemenko Maritim dan Investasi, Sahat Pangabean, berharap dengan adanya sistem tersebut, transparansi dan efisiensi semua layanan di Pelindo.

    “Kita akan duplikasikan dipelabuhan-pelabuhan lainnya, secara global dalam hal ini akan ada penurunan biaya logistik,” kata Sahat saat peluncuran Implementasi sistem layanan single truck identification data (STID) dan sistem monitoring tenaga kerja bongkar muat (SIMON TKBM) di Gedung Banten Center, Pelabuhan Indonesia Regional 2 Banten, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Kamis (14/7/2022) silam.

    Selain itu, dirinya mengatakan peluncuran sistem layanan STID dan SIMOM TKBM ini merupakan yang kedua di indonesia.

    “Pelindo Regional 2 Banten ini merupakan salah satu pilot project dari penerapan sistem layanan tersebut,” tandasnya.

    Seperti diketahui, area kerja Pelindo Regional 2 Banten mencakup dari Anyer Kabupaten Serang sampai dengan Bojonegara, Kabupaten Serang. Ada 8 TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) yang bekerjasama dengan Pelindo Banten.

    Kemudian hingga Agustus 2022 kunjungan kapal yang telah dilayani oleh Pelindo Group Wilayah Banten sebanyak kurang lebih 4.000 unit kapal baik itu kapal luar negeri dan kapal dalam negeri dari target 5.000 unit kapal.

    Untuk pencapaian pendapatan yang paling menonjol adalah dari jasa kapal baik jasa tambat dan jasa dermaga serta jasa bongkar muat. Untuk jasa kapal (penundaan) dilayani oleh Anak Perusahaan Pelindo yaitu PT. Jasa Armada Indonesia dan untuk jasa bongkar muat dilayani oleh anak perusahaan Pelindo lainnya yaitu PT Multipurpose Terminal.

    Kemudian mayoritas kapal yang memasuki area Dermaga Ciwandan khususnya membawa muatan cargo curah baik curah kering pangan (soy beam meal/kedelai, raw sugar, bungkil, dll) dan non pangan (batubara, nickel ore, dll) serta curah cair (paraxylene, HSD, dll) umumnya berasal dari Eropa seperti Ukraina, Australia, Hongkong serta dari dalam negeri. (LUK)