Tag: pelabuhan merak

  • Tak Tertampung di Pelabuhan Merak, Pemudik Di Alihkan ke Pelabuhan Pelindo

    Tak Tertampung di Pelabuhan Merak, Pemudik Di Alihkan ke Pelabuhan Pelindo

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah menambah kapasitas dermaga dengan menjadikan Pelabuhan Ciwandan milik Pelindo Banten difungsikan untuk pemudik. Sebelumnya, pada Jumat (29/4), Pelabuhan Merak Mas milik PT Indah Kiat juga telah difungsikan untuk kendaraan pemudik. Di mana, Pelabuhan Merak Mas maupun Pelabuhan Ciwandan sedianya merupakan pelabuhan barang. Hal ini lantaran, kondisi Pelabuhan Merak Kota Cilegon masih padat hingga Sabtu, (30/4/2022).

    Ketua Gapasdap Cabang Merak Togar Napitupulu mengatakan, ada dua pelabuhan tambahan yang dijadikan pelabuhan tambahan untuk menampung pemudik.

    “Kemarin (Jumat, 29 April 2022) ditambah di Indah Kiat, ada dua kapal yang beroperasi,” kata Togar ditemui di Pelabuhan Merak, Sabtu (30/4/2022).

    “Di Ciwandan mulai tadi (Sabtu, 30 April 2022) ada empat kapal yang beroperasi,” sambungnya.

    Seperti diketahui, penambahan dua pelabuhan dilakukan lantaran antrean kendaraan di Pelabuhan Merak sudah sangat padat. Sementara, daya tampung maksimal di Pelabuhan Merak tidak lagi menampung kendaraan dalam waktu sekaligus.

    “Yang dioperasikan dari Pelabuhan Indah Kiat sama Ciwandan kapal-kapal yang punya rampdoor (pintu) samping, kalau di Pelabuhan Merak kan normalnya kapalnya rampdoor depan sama belakang,” terangnya.

    Dikatakan Togar, kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Indah Kiat dan Pelabuhan Ciwandan, hanya memuat kendaraan dari Jawa.

    “Dari Sumatera ngosong, gak bawa apa-apa. Muat kendaraanya dari Jawa. Dari Lampung selesai bongkar kendaraan langsung menuju Jawa biar cepat pelayanan di Jawa,” tuturnya.

    Togar menambahkan, dengan pelayanan yang ditambah melalui pelabuhan barang, kemacetan di Tol Tangerang Merak mulai berkurang.

    “Kemarin sampai kilometer 89 macetnya, tadi cuma sampai kilometer 96,” pungkasnya. (LUK)

  • Macet Dimana-mana Menuju Pelabuhan Merak

    Macet Dimana-mana Menuju Pelabuhan Merak

    CILEGON, BANPOS – Walaupun pemudik sudah masuk ke Pelabuhan Merak pada Sabtu (30/4). Namun hingga pukul 16.30 WIB belum juga masuk ke dalam kapal untuk menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Seperti yang dialami Deni, dia berangkat Jumat pagi, (29/4/2022) dari rumahnya. Namun, sepanjang perjalanan dia bertemu dengan kemacetan, namun terparah dia baru rasakan di sekitar Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.

    “Wah macetnya ya banyak, tapi paling lama disini, mau masuk Merak. Kita dialihkan, dikeluarkan di Cilegon. Kalau dua tahun yang lalu, setelah pandemi ini macet, kalau dulu kan lancar,” kata Deni, ditemui di Dermaga I Pelabuhan Merak, Sabtu (30/4/2022).

    Kemacetan parah juga dirasakan oleh warga Serang dengan tujuan Pringsewu, Lampung, Anggit. Dia berangkat dari rumah membawa ikan pada Jumat siang, (30/4/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.

    Karena terjebak macet, dia memilih jalan kampung dan memakan waktu tempuh sekitar satu jam lamanya. Meski begitu, hingga Jumat sore dia belum juga bisa naik ke atas kapal.

    “Macet banget, berangkat dari Serang, jam 12.00 WIB, sampai pelabuhan jam 13.00 WIB. Lewat jalan tikus. Mau ke Pringsewu, Lampung. Bawa ikan,” ujar Anggit, ditemui di Pelabuhan Merak, Sabtu (30/4/2022).

    Begitupun yang dirasakan oleh Arif, dia berangkat dari Jakarta Jumat malam, 29 April 2022. Namun batu masuk ke Pelabuhan Merak pada Jumat siang, (30/4). Namun hingga sore, sekitar pukul 16.30 WIB dia belum usai naik ke atas kapal untuk menyebrang ke Pulau Sumatera.

    “Kena (macet) dari KM75 kalau nggak salah, sampai sini (Merak). Berangkat dari rumah jam 23.00 WIB malem, masuk pelabuhan jam 14.00 WIB tadi,” pungkasnya. (LUK)

  • Warga Nonton Kemacetan Tol Tamer : Sudah 2 Tahun Tak Ada Macet, Senang Artinya Dekat Lebaran

    Warga Nonton Kemacetan Tol Tamer : Sudah 2 Tahun Tak Ada Macet, Senang Artinya Dekat Lebaran

    CILEGON, BANPOS – Tiga hari jelang hari raya Idul Fitri, kepadatan kendaraan terjadi di tol Tangerang-Merak (Tamer) Kilometer 92.

    Mobil pribadi, mendominasi arus mudik menuju ke Pelabuhan Merak Kota Cilegon guna menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni Lampung.

    Rekayasa lalu lintas, dilakukan polisi di pintu tol Serang Barat guna mengurai kepadatan di tol Tangerang-Merak. Mayoritas kendaraan pemudik berasal dari Tangerang menuju Pelabuhan Merak.

    Sejumlah warga tampak asyik menyaksikan fenomena macet di ruas tol Tangerang-Merak dari atas jembatan Perumahan Palm Hills Kelurahan Purwakarta Kota Cilegon, Jum’at (29/4/2022) dini hari.

    Belasan warga tersebut mengabadikan dengan telepon selulernya karena selama dua tahun lalu tak ada mudik lebaran.

    Maman (63) warga sekitar mengaku, selama dua tahun tidak melihat kemacetan di ruas jalan tol Tangerang-Merak.

    “Disini menonton karena senang sambil nunggu sahur. Saya kesini dari jam sepuluh,” ujarnya.

    Menurut dia, selama pandemi Covid-19 tak ada aktivitas mudik lebaran dan jalan tol selalu sepi.

    Namun setelah pemerintah perbolehkan mudik lebaran, ia kembali melihat fenomena macet lagi.

    “Selama dua tahun tak ada macet, senang saja kalau sudah macet gini, artinya sudah dekat lebaran,” ujarnya.

    Pria yang memakai topi ini menambahkan, pemantauan arus lalu lintas di sini supaya ia mengetahui arus lalu lintas.

    “Ini macetnya kemungkinan sampai Cilegon Timur,” pungkasnya. (LUK)

  • Pelabuhan Merak Padat, Kendaraan Mengular di Jalan Tol dan Arteri

    Pelabuhan Merak Padat, Kendaraan Mengular di Jalan Tol dan Arteri

    CILEGON, BANPOS – H-4 jelang Hari Raya Idul Fitri 2022 jalan menuju Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, macet parah. Jalan Cikuasa Atas sepanjang 4 kilometer sudah dijadikan kantung parkir. Kemudian, di dalam ruas tol Tangerang-Merak, berdasarkan pantauan dari Perumahan Palem Hills, terpantau macet sekitar 5 kilometer. Diperkirakan, kemacetan mencapai 9 kilometer.

    Sedangkan pantauan di ruas jalan arteri menuju Pelabuhan Merak juga terpantau padat merayap sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (28/4) malam.

    Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, nampak pintu keluar Gerbang Tol (GT) Cilegon Barat dijaga oleh polisi. Kemudian, jalan arteri menuju Pelabuhan Merak juga padat merayap.

    Dimana, Kamis malam hingga besok, Jumat, 28-29 April 2022, sudah diprediksi menjadi puncak atau mudik Idul Fitri 2022. Kemudian pantauan arus lalu lintas di ruas tol Tangerang-Merak dari GT Merak menuju Jakarta terpantau sepi, hanya beberapa kendaraan yang melintas. Berbanding terbalik dengan arah Tangerang menuju Merak yang terpantau macet.

    “Jika ada kepadatan tentu wajar, karena peningkatan arus kendaraan dan penumpang. Polisi sendiri akan terus berupaya menghadirkan solusi demi kelancaran arus pemudik,” ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto, melalui siaran tertulis yang diterima BANPOS, Kamis (28/4/2022).

    Polda Banten menjadikan Pelabuhan Indah Kiat sebagai dermaga khusus untuk mengangkut truk dan kendaraan logistik lainnya dari Pulau Jawa menuju Sumatera. Meski begitu, kemacetan tidak bisa lagi terhindari di Kamis malam, 28 April 2022.

    “Dibuka hari ini Pelabuhan Indah Kiat, khusus untuk kendaraan logistik. Kita akan terus melakukan berbagai upaya agar arus mudik lancar,” pungkasnya. (LUK)

  • Waspadai Cuaca Buruk, Gapasdap Ingatkan Pengusaha Kapal

    Waspadai Cuaca Buruk, Gapasdap Ingatkan Pengusaha Kapal

    CILEGON, BANPOS – Akibat cuaca ekstrem melanda perairan Selat Sunda, para pengusaha kapal mengaku mengalami kerugian akibat banyaknya jadwal yang dimundurkan dan jumlah perjalanan yang dikurangi.

    Ketua DPC Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak Togar Napitupulu mengakui, jika faktor cuaca ekstrem yang menerjang kawasan Pelabuhan Merak beberapa waktu lalu menimbulkan kerugian secara materiil bagi pelaku pelayaran.

    Menurut, Togar penyebab kerugian itu lantaran operasional kapal terganggu karena harus memundurkan jadwal atau mengurangi jumlah trip perjalanan. “Otomatis ada pengaruh terhadap jadwal kapal karena kitakan mengutamakan keselamatan daripada bisnisnya,” kata Togar saat ditemui di Gedung DPRD Kota Cilegon, Selasa (15/2).

    Lebih lanjut Togar mengatakan bahwa fenomena alam seperti cuaca ekstrem tidak bisa dihindari. Namun, pihaknya tetap melakukan upaya – upaya antisipasi jauh – jauh hari sebelum kondisi seperti sekarang ini.

    “Masih dalam tahap-tahap perhitungan, artinya bahwa itukan sudah kita perhitungkan. Namanya berbisnis pasti ada untung ruginya, nah pada saat bulan-bulan seperti ini, kita sudah perhitungkan semuanya,” tuturnya.

    Togar menambahkan, pihaknya telah mengimbau para pengusaha pelayaran maupun nahkoda kapal untuk memperhatikan kesiapan kapal dalam menghadapi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi pada saat cuaca buruk terjadi.

    “Gapasdap sendiri sudah menghimbau melalui pimpinan – pimpinan cabang, artinya untuk mengintruksikan kapal – kapalnya supaya para nahkoda benar – benar memperhatikan kesiapan kapalnya teknis dari sisi permesinan dan sebagainya termasuk pada saat labuh jangkar maupun pada pusat operasi,” terangnya.

    Pada pusat operasi, kata dia ketika nanti ada gelombang tinggi kemungkinan harus cepat – cepat tutup ramdor. “Tali kita putus cepat – cepat ketengah atau pada saat labuh jangkar dia harus cari tempat yang lebih aman. Dalam waktu dekat juga kita akan ada pelatihan bersama di pelabuhan antara ASDP, BPTD, KSKP, Lanal dan lain sebagainya,” tandasnya.

    Diketahui sebelumnya, General Manager (GM) PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak, Hassan Lessy, mengingatkan kepada semua regulator agar berhati-hati lantaran kondisi cuaca sedang sangat buruk, di Perairan Merak.

    Hassan Lessy mengatakan, cuaca buruk yang menghantam perairan Merak berlangsung sejak Selasa minggu ini, sehingga sejumlah kapal di Pelabuhan Merak kesulitan untuk sandar. “Kita bisa lihat sama-sama dan menyaksikan dibelakang saya, atau di samping kiri saya cuaca dan kondisi seperti ini (Cuaca buruk),” katanya saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kamis (10/2) lalu.

    “Sehingga kapal juga sandar dan bongkar muat tidak normal akibat dari cuaca. Ini sudah berjalan beberapa hari, mulai dari hari Selasa malam sampai dengan saat ini cuaca masih buruk,” sambungnya.

    Dikatakan Hasan Lessy berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima pihak PT ASDP Cabang Merak, bahwa ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin 20 sampai 30 knot. “Tadi saya sudah konfirmasi dengan BMKG, tinggi gelombang sampai saat ini mencapai 1,5 meter sampai dengan 2,5 meter dan kecepatan angin 20 sampai 30 Knot per jam,” katanya.

    Kendati begitu, tentunya pihaknya PT ASDP Cabang Merak mengantisipasi terjadinya kemacetan diakibatkan kapal sulit sandar baik di dermaga maupun di jalan.

    “Antisipasi ASDP terkait pengguna jasa mengantre. Koordinasi dengan BPTD artinya kegagalan dari kapal sandar akibat cuaca, namun kita lihat ada beberapa dermaga yang bisa untuk sandar, salah satu di dermaga 6 jika terjadi gagal sandar dan koordinasi dengan BPTD maka dialihkan bongkar di dermaga lain,” tuturnya.

    “Terhadap antrean yang ada kami sudah koordinasi dengan BPTD untuk menambah kapal tadi di jadwalkan 20 kapal, saat melihat kondisi antrean masih panjang maka ditambah 5 kapal besar lagi menjadi 25 kapal,” tandasnya.

    (LUK/RUL)

  • Cuaca Buruk, Talud Jalan Dermaga VII Pelabuhan Merak Ambrol

    Cuaca Buruk, Talud Jalan Dermaga VII Pelabuhan Merak Ambrol

    MERAK, BANPOS – Akibat dihantam ombak besar, talud jalan Dermaga VII Pelabuhan Merak, Kota Cilegon ambrol. Diketahui kejadian tersebut terjadi pada Minggu (6/2) sekitar pukul 23.40 WIB. Peristiwa alam itu mengakibatkan talud jalan Dermaga VII sepanjang 70 meter ambrol.

    General Manajer (GM) PT ASDP Cabang Merak, Hasan Lessy mengatakan, peristiwa tersebut terjadi karena faktor alam. “Itu karena ombak. Karena faktor cuaca, faktor alam sehingga abrasi,” ujar Hasan Lessy saat dikonfirmasi, Senin (7/2).

    Lebih lanjut, Hasan Lessy menyatakan ambrolnya talud yang dihantam ombak besar di Dermaga VII itu, karena kondisinya tidak terdapat tembok penahan air atau breakwater. Lanjut dia, breakwater hanya ada di beberapa area dermaga.

    Karena itulah dermaga VII dan juga dermaga lainnya seperti dermaga V dan VI yang tidak memiliki breakwater terdampak langsung jika terjadi cuaca ekstrem. “Pintunya itu walaupun ada breakwater disana itu kan menghadap ke laut. Jadi betul-betul dihantam ombak,” tuturnya.

    Diakuinya, saat ini, pihaknya masih sulit melakukan perbaikan talud jalan karena cuaca masih belum stabil. Bilamana cuaca sudah normal maka akan dilakukan perbaikan. “Belum bisa (perbaikan talud). Hanya yang bisa pipa-pipa yang ada dan kabel-kabel yang lain dialihkan ke dermaga lain,” ujarnya.

    “Dalam satu dua hari memang akan kita perbaiki dengan melihat situasi,” tambahnya.

    Meski terjadi kerusakan talud, mantan GM ASDP Cabang Bakauheni ini mengatakan operasional Dermaga VII tidak terganggu. Kendaraan penumpang masih bisa melintas dan menyeberang di Dermaga VII. “Tidak terganggu dengan lalu lalang penumpang. Jalan yang dilintasi masih bisa dipakai,” ungkapnya.

    Sementara itu, tak jauh dari Pelabuhan Merak sebuah Kapal Tongkang atau Kapal Tangker kandas di Perairan Merak, Kota Cilegon. Kapal tersebut kandas akibat diterjang gelombang tinggi dan angin kencang.

    Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian yang menimpa kapal tangker bernomor lambung SWR 1801 terjadi pada Minggu (6/2) pada pukul 14.00 WIB. Kapal itu kandas di Perairan Merak posisinya tepat tak jauh dari Merak Beach Hotel.

    “Kapal ini memang habis lego jangkar dekat ASDP. Karena cuaca kemarin cukup ekstrem, habis hujan dan gelombang tinggi akhirnya kapal ini terhempas ke sini (Merak Beach Hotel Merak),” kata Petugas Resepsionis Merak Beach Hotel Merak, Mutia kepada awak media ditemui di lokasi, Senin (7/2).

    Pasca kejadian, kata Mutia, otoritas pelabuhan di Banten dan agen kapal telah turun melakukan pengecekan. “Kayaknya pengurusnya sudah datang ke sini untuk ngecek kondisi kapal. Dari pihak Polairud juga sudah datang juga ke sini,” tuturnya.

    Sementara itu, Plt Kepala Seksi Keselamatan Berlayar KSOP Banten, Mardiati mengatakan, Kapal Tongkang SWR 1801 kandas pada Minggu (6/2) sekitar pukul 01.00 WIB. Kapal saat itu dijadwalkan memuat minyak di Depo Pertamina Tanjung Gerem. Namun akibat cuaca buruk angin kencang disertai gelombang tinggi, kapal kandas di Perairan Merak tepatnya di bibir pantai Merak Beach Hotel.

    “Dia (kapal tongkang) posisi berlabuh untuk menunggu muat di Tanjung Gerem. Sambil menunggu, rupanya kondisi cuaca lumayan, angin kencang 20 sampai 25 Knot, gelombang 2 sampai 2,5 meter. Yang menyebabkan kapal larat yang terbawa arus ke bibir pantai Merak Beach Hotel,” ujar Mardiati dikonfimasi di Kantor KSOP Banten, Senin (7/2).

    Pasca kejadian saat kondisi air laut pasang, kata Mardiati, Kapal Tongkang sempat ditarik oleh Kapal Tugboat Ocean. Namun tidak lama setelah berhasil ditarik, kapal kembali kandas karena diterjang cuaca buruk. “Posisinya kemarin sudah sempat ditarik, dibantu tarik pada saat pasang. Tapi anginnya kencang, balik lagi dia,” terangnya.

    Meski kandas dua kali, namun seluruh kru kapal berhasil diselamatkan oleh tugboat. “Kalau di tugboat 10 orang. Alhamdulilah selamat semua,” terangnya.

    Saat ini pihaknya telah mengupayakan agar kapal dapat dievakuasi. Atas informasi prakiraan BMKG terkait peringatan dini cuaca buruk dan kejadian tersebut pula, KSOP Banten telah mengeluarkan surat edaran atau Notice To Marine. KSOP Banten meminta agar seluruh pelaku pelayaran di Banten dapat meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca buruk.

    “Kita minta perusahaan pelayaran, nakhoda meningkatkan kehati-hatian. Siaga dalam tugas jaga, hati-hati dalam tugas jaga berlabuh jangkar agar selalu cek posisi jangan sampai kapal itu larat,” pungkasnya. (LUK/RUL)

  • Cuaca Ekstrim Hantam Dermaga dan Rumah Warga Cilegon

    Cuaca Ekstrim Hantam Dermaga dan Rumah Warga Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi pada Minggu (6/2) dini hari, mengakibatkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Seperti yang terjadi di Dermaga Eksekutif atau Dermaga VI, Pelabuhan Merak dan beberapa bangunan atap rumah warga, di Lingkungan Cikuasa RT 02/01 Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

    General Manajer PT ASDP Cabang Merak, Hasan Lessy menyatakan, cuaca ekstrem yang disertai gelombang tinggi dan angin kencang menerjang Pelabuhan Merak terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Peristiwa alam itu mengakibatkan Dermaga Eksekutif mengalami kerusakan dan ASDP langsung melakukan perbaikan.

    “Jadi inikan karena kondisi alam. Kalau jebol tidak ada. Karena sedang cuaca buruk, dengan adanya kondisi seperti ini akhirnya kita lakukan perawatan perbaikan. Karena kapal juga tidak optimal dilakukan bongkar muat di dermaga. Bongkar muatnya dialihkan ke dermaga lain,” kata Hasan Lessy saat dikonfimasi kemarin.

    Lebih lanjut Hasan Lessy menyatakan, pasca kejadian Dermaga Eksekutif ditutup sementara. Karena jembatan penghubung kapal dengan dermaga atau Moviable Bidge (MB) dilakukan perawatan. Beberapa bushing MB diganti agar dermaga beroperasi normal kembali.

    “(MB) patah tidak ada, rusak tidak ada. Kita sedang perawatan saja. Namanya barang tidak diketahui pasti, kita lakukan pergantian bushing MB, supaya kedepannya bisa beroperasi normal seperti biasa,” tuturnya.

    Pihak ASDP pasca kejadian langsung mengalihkan penumpang ke dermaga lain. Dalam waktu dekat ini, kata Lessy, Dermaga Eksekutif akan beroperasi kembali. “Jadi operasinya eksekutif tetap berjalan seperti biasa, cuma dermaganya untuk memfasilitasi semuanya dialihkan ke dermaga lain,” tandasnya.

    Sementara itu, dibagian lain akibat cuaca ekstrem, atap rumah warga di Lingkungan Cikuasa RT 02/01 Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol porak poranda.

    Kepala Seksi Tanggap Darurat pada BPBD Kota Cilegon Afuh Mafruh mengatakan sebelum kejadian, pemilik rumah bernama Kasrani telah memiliki firasat jika tempat kediamannya akan roboh.
    Karena, ada firasat tersebut, pemilik rumah dan sekeluarga akhirnya meninggalkan rumah dan membawa harta bendanya pada pukul 01.00 WIB dini hari. “Karena memang pada malam itu hujan dan angin kencang. Karena kondisi tersebut, pemilik rumah dan keluarganya meninggalkan rumah tersebut,” kata Afuh saat dikonfirmasi kemarin.

    Kemudian kata Afuh sekira pukul 05.00 WIB subuh, atap rumah ambruk karena kondisi bangunan rumah cukup rapuh dan mudah roboh. “Akibat kondisi tersebut, atap rumah mulai dari depan hingga belakang roboh hanya tersisa atap dapur,” tuturnya.

    Afuh menambahkan, Tagana dan pemerintah kelurahan setempat bergotong royong royong di lokasi kejadian. Petugas melakukan upaya pembersihan untuk meminimalisir risiko yang lebih parah. “Untuk sementara, penghuni rumah Pak Kasrani dan istrinya mengungsi ke rumah keluarganya,” tutupnya.

    (LUK/RUL)

  • Polisi Perketat Penyekatan Kendaraan Mudik di Pelabuhan Merak

    Polisi Perketat Penyekatan Kendaraan Mudik di Pelabuhan Merak

    CILEGON, BANPOS – Tercatat, sebanyak 1.651 Unit kendaraan dan 110 orang atau penumpang yang naik sedangkan hari ini Kamis (28/5) sebanyak 1.996 Unit kendaraan dan 121 orang atau penumpang yang turun di Pelabuhan ASDP Merak, pasca-hari Raya Idul Fitri 1441 H yang saat ini memasuki hari ke-5

    Sebab itu, Polres Cilegon semakin memperketat pemeriksaan dan melakukan penyekatan arus balik terhadap kendaraan dan perjalanan orang, baik dari dalam daerah Banten maupun dari luar daerah Banten, dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

    Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana menjelaskan, pihaknya terus memperketat pemeriksaan terhadap kendaraan dan orang dari luar daerah yang akan masuk ke wilayah Banten.

    “Ya, kami terus memperketat pemeriksaan secara selektif terhadap kendaraan dan orang dari luar daerah yang akan memasuki wilayah Provinsi Banten dimasa arus balik saat ini” kata Yudhis, Kamis (28/5).

    Yudhis mengatakan, sesuai dengan surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 4 tahun 2020 tentang kriteria pembatasan perjalanan orang dan kendaraan dalam rangka percepatan penanganan corona virus disease (Covid-19), ada beberapa kriteria yang harus ditaati agar dapat melintas pos check point.

    “Untuk kendaraan yang boleh melintas adalah kendaraan yang memuat sembako, obat-obatan, pengangkut petugas, Damkar, dan Ambulan,” jelas Yudhis.

    Sedangkan untuk kriteria perjalanan orang, harus melengkapi beberapa syarat diantaranya, bagi pihak dari Lembaga Pemerintah atau Swasta dan Aparatur Negara harus dapat menunjukan Surat tugas, surat sehat, hasil rapid test atau hasil PCR Swab dengan hasil negatif Covid-19, menunjukan identitas diri yang sah dan melaporkan rencana perjalanan.

    Kemudian, untuk yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat / perjalanan yang keluarga sakit keras atau meninggal dunia harus dapat menunjukan identitas diri yang sah, Surat Rujukan dari Rumah Sakit ke tempat pengobatan lain, surat keterangan kematian dari tempat asal korban, surat sehat, hasil rapid test atau hasil PCR Swab dengan hasil negatif Covid-19.

    Sedangkan untuk pekerja Migran Indonesia (PMI), WNI, Pelajar / Mahasiswa dari Luar Negeri serta pemulangan orang dengan alasan khusus oleh Pemerintah ke daerah harus dilengkapi Identitas diri yang sah, surat keterangan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) / Surat keterangan dari Perwakilan RI diluar Negeri, surat keterangan dari Universitas / sekolah (Mahasiswa / Pelajar), surat sehat hasil rapid test atau hasil PCR Swab dengan hasil negatif Covid-19 dan proses pemulangan harus dilaksanakan secara terorganisir.

    Yudhis menuturkan, kegiatan filterisasi atau penyekatan di lakukan di beberapa lokasi check point diantaranya di depan pintu masuk dan di area dalam Pelabuhan Merak, Pertigaan Gerem dan Gerbang Tol Merak.

    Dari hasil kegiatan tersebut, Kata Yudhis, dilakukan monev harian terkait jumlah naik dan turunnya penumpang dan kendaraan di Pelabuhan ASDP Merak.

    “Menurut data yang ada, sejak kemarin (Rabu, 27/5) hingga hari ini ada sebanyak 1.651 Unit kendaraan dan 110 orang atau penumpang yang naik sedangkan hari ini Kamis (28/5) sebanyak 1.996 Unit kendaraan dan 121 orang atau penumpang yang turun, dan untuk jumlah kendaraan yang diputarbalikan saat ini tercatat sebanyak 2 unit di pos check point Gerbang Tol Merak,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Jaring Pemudik, Penjagaan di Pintu Tol dan Pelabuhan Merak Diperketat

    Jaring Pemudik, Penjagaan di Pintu Tol dan Pelabuhan Merak Diperketat

    CILEGON – Pastikan tidak ada masyarakat yang melakukan mudik, Polda Banten memperketat penjagaan di sejumlah titik di Kota Cilegon. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Merak dan lalu lintas kendaraan di gerbang tol Merak diperketat untuk mencegah penyusup yang mencoba menyeberang ke Pulau Sumatera secara ilegal.

    Polda Banten lakukan monitoring bongkar muat kendaraan di Dermaga 5 Pelabuhan Merak. Senin (11/05/2020).

    Kegiatan monitoring bongkar muat kendaraan di Dermaga 5 Pelabuhan Merak ini dilakukan oleh Karoops Polda Banten Kombes Pol Amiludin Roemtaat bersama Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Riki Yanuarfi.

    “Hari ini kami melakukan monitoring bongkar muat kendaraan di Dermaga 5 Pelabuhan Merak yang bertujuan untuk mengantisipasi masyarakat yang nekat melakukan mudik”, kata Amiludin.

    Amiludin menambahkan telah melakukan pemeriksaan di atas truk sembako yang hendak menyeberang.

    “Dan kami juga sudah melakukan pemeriksaan di atas-atas truk angkutan sembako, guna mengantisipasi agar tidak ada yang menyusup untuk menyeberang ke Pulau Sumatera,” tambahnya.

    “Kendaraan yang boleh menyeberang ke Pulau Sumatera hanya kendaraan angkutan barang, angkutan BBM dan keperluan medis atau kesehatan”, imbuhnya.

    Sementara Riki mengimbau kepada supir-supir angkutan agar mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19.

    “Buat para sopir-sopir yang hendak menyeberang melalui Pelabuhan Merak agar mengikuti protokol kesehatan agar tidak tertular covid-19 atau Virus Corona ini, dimana sopir-sopir harus selalu menggunakan masker,” ujarnya.

    “Dan rajin mencuci tangan dengan sabun, dan juga selalu menerapkan Phycsical Distancing yaitu selalu menjaga jarak, minimal 1,5 meter lah jaraknya dengan orang lain. Semua itu kita lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini,” lanjutnya.

    Selain di Pelabuhan Merak, penyaringan pemudik juga dilakukan di Pos Check Point pintu Tol Merak.

    “Penyekatan di Pos Check Point di pertigaan Geram Pelabuhan Merak ini juga untuk mencegah masyarakat untuk melakukan mudik,” kata Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana, Senin (11/05/2020) malam.

    Yudhis menjelaskan, dari hasil penyekatan yang dilakukan personel ada beberapa kendaraan yang diperiksa dan diputarbalikkan dari pagi hingga sore ini.

    “Hari ini kendaraan yang diputarbalikan di Pospam 6 Gerem ada 3 unit kendaraan roda empat. Kita juga melakukan sosialisasi kepada pengendara yang akan melintas ke pelabuhan Merak,” ujarnya.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menjelaskan, penyeberangan dan bongkar muat Penumpang maupun barang baik dari arah Sumatera menuju Jakarta maupun sebaliknya dari arah Jakarta menuju Sumatera untuk antrian kendaraan nihil.

    “Dermaga 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 sekatan kantong parkir pun terpantau nihil. Dan gerbang tol A dan B terpantau normatif dan lancar, serta loket penumpang pun terpantau minim,” ucap Edy.(ENK)