Tag: pembacokan

  • Pelaku Pembacokan Pelajar Walantara Ditangkap, Motifnya Gegara Dendam Kalah Tawuran

    Pelaku Pembacokan Pelajar Walantara Ditangkap, Motifnya Gegara Dendam Kalah Tawuran

    SERANG, BANPOS – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Serang Kota berhasil mengungkap kasus pembacokan pelajar berinisial P (18), yang terjadi di Jalan Raya Petir-Ciruas, Lingkungan Pasanggrahan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

    Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Hengki Kurniawan, mengatakan bahwa korban yang berdomisili di Kecamatan Walantaka, menjadi korban pembacokan pelajar lainnya saat pulang sekolah.

    Kejadian tersebut terjadi pada Senin (13/11), saat Korban yang merupakan siswa SMK Darurrahman tiba-tiba dipepet oleh pelaku yang juga pelajar dari sekolah lain berinisial IH (18).

    “Pelaku yang dibonceng temannya tersebut kemudian langsung membacok menggunakan sebilah celurit ke punggung korban. Akibatnya korban langsung jatuh dan mengalami luka di punggungnya,” katanya, Jumat (22/12).

    Hengki mengatakan, korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Walantaka dan kemudian pelaku berhasil ditangkap pada 11 Desember.

    “Pada hari Senin sekitar pukul 01.00 WIB kami berhasil mengamankan pelaku berikut barang bukti motor Honda Scoopy warna putih dan satu bilah celurit yang digunakan pelaku,” katanya.

    Untuk motif pembacokan, kata Hengki, pelaku dendam karena sebelumnya pelaku sempat tawuran dan hampir jadi korban pembacokan oleh orang yang namanya mirip dengan korban.

    “Itulah sebabnya korban yang dibacok pelaku, karena memiliki nama yang mirip dengan incaran pelaku. Karena si pelaku ini ada dendam,” terangnya.

    Pelakunya yakni sesama pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah enam orang yaitu berinisial, IH (18), SA (16), IG (17), PJ (17), SB (17) dan ES (16).

    Sementara itu, untuk lima teman pelaku lainnya yang turut membantu pelaku belum dilakukan penahanan karena masih berusia di bawah umur.

    “IH ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Sementara SA, IG dan PJ berstatus anak pelaku tindak pidana. Lalu SB dan ES masih menjadi saksi,” katanya.

    Akibat perbuatannya pelaku disangkakan Pasal 351 ayat (1) dan (2) tentang Penganiayaan. (ANT)

  • Kota Serang Tidak Aman, Pelajar SMA di Walantaka Dibacok Sekelompok Remaja Saat Pulang Sekolah

    Kota Serang Tidak Aman, Pelajar SMA di Walantaka Dibacok Sekelompok Remaja Saat Pulang Sekolah

    SERANG, BANPOS – Kejadian tragis menimpa seorang pelajar salah satu SMA swasta di Walantaka, Kota Serang. Siswa kelas 3 SMA tersebut menjadi korban serangan sekelompok remaja tak dikenal yang secara tiba-tiba membacoknya saat pulang sekolah.

    Insiden tersebut terjadi di sekitar area sekolah sekitar pukul 14.00 WIB pada hari Senin (13/11). Diketahui, korban pembacokan berinsial F (17). Akibatnya, timbul kekhawatiran dan kecaman dari masyarakat tentang keamanan para siswa atau bahkan masyarakat sekitar.

    Saksi yang juga merupakan teman korban, bernama AP (17) saat itu melihat sekelompok remaja menggunakan motor mendekati korban yang juga tengah membawa motor dan secara tiba-tiba melancarkan serangan menggunakan senjata tajam.

    “Kita keluar bareng, dan F ke parkiran dulu. Setelah keluar gerbang, saya lihat ada tiga motor ada sekitar 6 sampai 7 anak laki-laki pakai celana sekolah abu-abu atau sekolah SMA. Mereka ngeliatin saya dan ngeliatin sekitar sekolahan. Ketika F keluar, sekelompok orang itu mengejar F, terus dibacok sampai motornya oleng lalu jatuh,” terangnya, Senin (13/11).

    Saksi tersebut juga menyampaikan bahwa setelah F terjatuh dari motornya, anak-anak remaja yang melakukan tindakan pembacokan pun kabur. Dirinya menjelaskan bahwa ketika F bangun, terlihat darah banyak yang keluar dari tubuh korban.

    “Saya samperin sama teman saya dan langsung membawa F ke Puskesmas Walantaka menggunakan motor. Setelah itu saya langsung lapor polisi,” ucapnya.

    Akibatnya, pelajar tersebut mengalami luka-luka serius di bagian punggung bawah dan segera dilarikan ke Puskesmas Walantaka untuk perawatan medis.

    Pihak aparat kepolisian setempat pun segera merespons kejadian tersebut. Berdasarkan informasi dari keluarga korban, polisi tengah mencari para pelaku dan menanyai para saksi yang ada.

    Keluarga korban, Fahmi, mengatakan bahwa dirinya bersyukur karena luka yang berada di tubuh korban yang didapati dari bacokan celurit pelaku, bisa segera diobati dan ditangani oleh pihak medis.

    “Korban ini sodara saya, dikenal dengan kepribadian baik dan aktif di kegiatan masyarakat remaja Islam masjid. Tadi saya cek mengalami luka di punggung bawah sebesar 7 cm. Alhamdulillah korban baik-baik saja, namun saya tidak bisa mentoleransi perbuatan jahat yang dilakukan oleh pelaku,” katanya.

    Pihak keluarga juga mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap dan mengadili pelaku agar memberikan keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa terulang.

    Guru Korban, Eneng, mengatakan bahwa korban merupakan anak yang baik dan tidak banyak bertingkah. Dirinya menjelaskan bahwa akibat dari peristiwa tersebut korban pun harus mendapatkan beberapa jahitan akibat bacokan benda tajam tersebut.

    “Sudah dibawa pulang (korban pembacokan, red). Cuma mendapatkan beberapa jahitan di bagian punggung,” katanya.

    Kejadian ini menjadi sorotan masyarakat dan menimbulkan keprihatinan terhadap tingkat keamanan di sekitar lingkungan sekolah. Pihak terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menjaga keamanan siswa dan masyarakat sekitar, serta memberikan kepastian hukum bagi pelaku kejahatan ini. (CR-01)