Tag: Pembelajaran Jarak Jauh

  • Masuk PPKM Level 4, Sekolah di Cilegon Kembali Belajar Daring

    Masuk PPKM Level 4, Sekolah di Cilegon Kembali Belajar Daring

    CILEGON, BANPOS – Kota Cilegon satu-satunya daerah di Provinsi Banten yang masuk ke dalam kebijakan pemerintah pusat yaitu Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
    Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon tengah menerapkan sejumlah kebijakan sehubungan dengan PPKM Level 4 tersebut. Kebijakan itu salah satunya menerapkan kegiatan belajar mengajar sekolah dengan cara pembelajaran jarak jauh (PJJ).

    Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Cilegon, Heni Anita Susila mengatakan, pihaknya dengan status Kota Cilegon meningkat menjadi Level 4 memutuskan untuk memberhentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

    Dikatakan Heni, dengan PPKM Level 4, Dindik Cilegon menerapkan PJJ di seluruh sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP. Keputusan itu telah dikeluarkan lewat Surat Edaran (SE) Nomor 420/368-Dindik tanggal 02 Maret 2022 tentang PJJ.

    “Mengigat Cilegon kembali masuk ke level 4 penyebaran Covid-19, jadi kami putuskan kembali menerapkan PJJ. PJJ berlaku mulai PAUD, TK, SD dan SMP se-Kota Cilegon,” kata Heni saat dikonfirmasi, Rabu (2/3).

    Lebih lanjut, Heni menyatakan, penerapan PJJ akan efektif diberlakukan mulai Senin, (7/3). Aturan itu diberlakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan. “Jadi aturan PJJ ini mulai Senin diberlakukan kemudian belum tahu sampai kapan diterapkan. Kita nunggu informasi sampai ada pemberitahuan perubahan status lagi dari pusat,” tuturnya.

    Mantan Kepala DP3AKB Kota Cilegon ini mengungkapkan, selain kebijakan PJJ, pihaknya juga dalam menghadapi siswa yang akan menjalani Ujian Tengah Semester (UTS) pada Senin (7/3) akan memberlakukan pelaksanaan ujian dengan online atau daring (dalam jaringan).

    “UTS yang akan dilaksanakan pada Senin ini juga tidak tatap muka melainkan secara online/daring,” tuturnya.

    Meski akan menerapkan UTS dengan daring namun terdapat beberapa sekolah yang dikecualikan yakni akan melaksanakan ujian dengan pola luring. Sekolah-sekolah itu, kata perempuan bergelar doktor ini, berada di daerah pelosok yang sulit mendapatkan signal internet.

    “Jadi kita akan memberikan keringanan kepada para siswa yang berada di wilayah Cipala, Gunung Batur untuk melaksanakan PTM 50 persen. Mengigat, kondisi di wilayah tersebut kesulitan mengakses internet,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Tetap Semangat Ditengah Pandemi, Guru di Pandeglang Mengajar Door To Door

    Tetap Semangat Ditengah Pandemi, Guru di Pandeglang Mengajar Door To Door

    PANDEGLANG, BANPOS – Karena keterbatasan alat telekomunikasi dan jaringan Internet, Guru di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terpaksa menyambangi rumah muridnya untuk mengajar. Hal itu dilakukan agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)) tetap berjalan.

    Salah satu guru yang melaksanakan kegiatan mengajar daring dan luring itu adalah Edi Sumaedi, ia mengatakan, selama pandemic COVID-19 atau Virus Korona, Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan Belajar di rumah dan kegiatan Belajar mengajar dilakukan dari rumah dengan berbagai sistem. Dimana sistem Daring merupakan salah satu sistem yang cukup efektif dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

    “Saya melaksanakan home visit sejak ada anjuran dari Pemerintah, pelaksanaannya di minggu ke 3 dan ke 4 di bulan April itupun pas ada kejadian wabah virus korona,” katanya kepada BANPOS.

    Akan tetapi, tidak semua peserta didik dapat mengikuti sistem pendidikan tersebut, khususnya di beberapa daerah di Kabupaten Pandeglang.

    Karena tidak semua orang tua dan peserta didik di daerah itu memiliki alat komunikasi untuk mendukung sistem pembelajaran Daring tersebut, bahkan tidak semua daerah di kabupaten itu terjangkau akses Internet.

    “Ga bisa online, maklum orang kampung jadi tidak semua punya Handphone karena keuangannya sangat terbatas, makanya saya berniat untuk mengajar dengan cara menyambangi rumah murid satu persatu, “ucapnya.

    Edi juga menambahkan, agar peserta didik tetap mendapatkan pengajaran selama proses Belajar di rumah, maka dia sebagai tenaga pendidik di sekolah SDN Cisereh, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang itu menyambangi rumah para Siswa untuk memberikan tugas dan pengajaran.

    “Hanya 4 kali tatap muka dengan durasi 20 menit, itupun cuma ngasih tugas khusus buat pelaksanaan ujian kelas 6,” tambahnya.

    Selain tidak memiliki alat komunikasi yang mendukung sistem pembelajaran Daring, akses rumah peserta didik tersebut cukup jauh dari teman-temannya.

    Tidak semua Siswa yang tidak memiliki akses pembelajaran Daring disambangi oleh tenaga pendidik. Sejumlah peserta didik yang tidak memiliki alat komunikasi pendukung sistem pembelajaran Daring diminta untuk bergabung bersama teman lainnya yang memiliki alat komunikasi pendukung untuk membuat kelompok belajar.

    “Jarak rumahnya jauh-jauh serta trek jalannya sangat licin, apalagi kalau habis hujan pasti motor ga bisa mulus jalannya, kadang juga saya terjatuh dari motor,” ungkapnya.

    Namun, Edi tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 terutama kepada murid-muridnya, seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir.

    “Saya tetap memperhatikan protokol kesehatan dari Pemerintah, dengan cara jaga jarak. pakai masker dan juga cuci tangan. Itu dilakukan oleh saya maupun kepada murid-murid yang saya sambangi,” tandasnya.(MG-02/PBN)