Tag: pemberdayaan masyarakat

  • CSR IKPP Ditujukan Untuk Pemberdayaan SDM Lokal

    CSR IKPP Ditujukan Untuk Pemberdayaan SDM Lokal

    TANGERANG, BANPOS – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat sekitar, PT. Indah Kiat Pulp and Paper TBK. (IKPP) Tangerang menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan dan pertanian.

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Humas PT. IKPP Tangerang, Achmad Junaedi saat menggelar konfrensi pers di Hotel Episode Tangerang, Rabu (30/8).

    Achmad mengatakan, program pemberdayaan SDM melalui CSR tersebut telah dilakukan dalam lima tahun terakhir.

    “Kita tidak lagi mau memberikan CSR sekadar sumbangan atau sembako, kita beri pemahaman juga bahwa CSR bukan hanya sekadar bantuan (santunan),” katanya kepada wartawan.

    Achmad menjelaskan, alasan pihaknya memilih program tersebut yakni agar masyarakat dapat lebih mandiri dan tidak terbiasa kebergantungan kepada pihak lain.

    “Sebelumnya kita bina terlebih dahulu, kita berikan pelatihan agar mereka menguasai ilmunya,” jelasnya.

    Ia menerangkan, seluruh masyarakat berhak menerima CSR tersebut. Namun, harus melalui mekanisme yang ditentukan oleh perusahaan, mulai dari pengajuan dan lain sebagainya.

    “Semuanya bisa dapat, tidak ada kategori khusus untuk CSR tersebut. Karena kami ingin mendorong dan mendukung kemandirian masyarakat,” tandasnya. (MYU)

  • Bimtek Pemberdayaan Masyarakat, Pemprov Banten Maksimalkan Gerakan Antikorupsi

    Bimtek Pemberdayaan Masyarakat, Pemprov Banten Maksimalkan Gerakan Antikorupsi

    SERANG, BANPOS – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan Pemerintah Provinsi Banten memaksimalkan gerakan antikorupsi. Melalui Pemerintahan yang bersih serta pelaku usaha yang bersih, kesejahteraan masyarakat semakin terwujud.

    Hal itu diungkap Al Muktabar pada Pembukaan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dengan tema “Mewujudkan Dunia Usaha Antikorupsi Melalui Penanaman Nilai-nilai Integritas” di Aula Lantai 7 Gedung Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis, (13/7).

    “Pagi hari ini kita melanjutkan apa yang KPK RI terkait edukasi antikorupsi yang pesertanya pelaku usaha, kemarin para Kepala Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten. Seperti disampaikan kemarin bahwa agenda kerja KPK RI ini bagian kebersamaan dengan Pemerintah Provinsi Banten yang juga akan dilaksanakan di Provinsi lain. Tahun 2023 dimulai dari Provinsi Banten,” ungkapnya.

    “Kita berharap dengan kehadiran KPK kita diingatkan untuk benar-benar pemerintahan yang bersih, pengusaha yang bersih, sehingga pencapaian kesejahteraan masyarakat semakin baik,” tambah Al Muktabar.

    Dikatakan, Pemprov Banten pada dasarnya telah melakukan usaha semaksimal mungkin untuk menggerakkan dan mengoptimalkan antikorupsi ini. Sehingga bisa kita lihat dari berbagai pencapaian kinerja pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan Provinsi Banten berjalan cukup baik.

    “Tentu kita tidak berpuas diri dengan pencapaian yang sudah ada, kita harus terus meningkatkannya. Di antaranya seperti yang kita lakukan di pagi hari ini,” ungkap Al Muktabar.

    “Pengusaha sebagai penggerak perekonomian pada kehidupan masyarakat. Ada lapangan kerja, penghasilan, yang dalam jumlah tertentu bisa menjadi sumber penghasilan daerah dari sektor pajak, retribusi, dan seterusnya. Tentu dalam rangka menjalankan itu, prinsip-prinsip antikorupsi penting sekali,” tambahya.

    Dikatakan, khusus akses kerja cakupan pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Pemprov Banten membangun tata laksana yang semakin transparan, efektif, akuntabel, dan efisien.

    “Kita mendorong diantara metodologinya dalam pengadaan barang dan jasa dengan e-katalog baik itu lokal, nasional, maupun sektoral,” ungkap Al Muktabar.

    “Pemprov Banten sudah mendekati 80 persen dalam penggunaan e-katalog. Yang kita belum bisa etalase terkait dengan konstruksi jembatan pada pondasi dan komponen kerangka yang perlu diintegrasikan. Jadi kita menunggu dari pola-pola yang disusun dari Kementerian/ Lembaga maupun Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,” pungkasnya.

    Dalam kesempatan itu Kepala Satgas Dunia Usaha dan Keluarga Berkualitas Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat David Sepriwasa mengungkapkan, Provinsi Banten sebagai Provinsi pembuka program dunia usaha antikorupsi direktorat pembinaan peran serta masyarakat.

    “Kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemprov Banten bersama KPK dalam menciptakan dunia usaha berintegritas,” ungkapnya.

    “Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk merubah budaya korupsi menjadi budaya antikorupsi. Korupsi merupakan pilihan hidup. Ketika kita punya kewenangan korupsi mengintai kita,” tambah David.

    Dikatakan, KPK berkomitmen mendorong kalangan dunia usaha untuk antikorupsi dengan berbagai program. Juga melalui strategi pendidikan, pencegahan, hingga penindakan.

    “Ketiga strategi itu tidak akan efektif tanpa partisipasi masyarakat,” ungkap David

    Sebagai informasi, Bimbingan Teknis Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dengan tema Mewujudkan Dunia Usaha Antikorupsi Melalui Penanaman Nilai-nilai Integritas diikuti oleh 100 perserta. Berasal dari kalangan BUMN, BUMD, Koperasi, UMKM, serta Asosiasi. (Adv)

  • Sinergi Organsiasi Sipil, Bupati Apresiasi Konsep Pemberdayaan di Padarincang

    Sinergi Organsiasi Sipil, Bupati Apresiasi Konsep Pemberdayaan di Padarincang

    SERANG, BANPOS – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta kepada organisasi sipil maupun organisasi kemasyarakatan (Ormas) untuk turut serta melakukan pemberdayaan masyarakat.

    Hal itu disampaikan Tatu saat menghadiri Festival Inovasi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang diselenggarakan gabungan organisasi dalam forum Simpul Madani Serang (SMS) di Kecamatan Padarincang.

    Dalam kegiatan tersebut, Tatu mengapresiasi kegiatan ormas yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat. Terlebih lagi, program-programnya didukung oleh United States Agency For International Development (USAID).

    “Banyak program yang telah dilaksanakan oleh USAID, itu masuk ke kesehatan, masuk ke pendidikan luar biasa sekarang menggandeng organisasi masyarakat masuk untuk melakukan pemberdayaan masyarakat,” katanya, Kamis (13/7).

    Tatu meminta agar kegiatan OMS bukan hanya dilakukan di Kecamatan Padarincang. Akan tetapi, juga di kecamatan lainnya di Kabupaten Serang.

    “Saya meminta kegiatan ini bukan hanya dilakukan di satu kecamatan saya, minimal zonasi agar lebih mudah baik dari segi pemberdayaan dan pembelajarannya,” jelasnya.

    Tatu juga menyampaikan, kegiatan positif di Ormas, bisa disinergikan dengan program yang ada di OPD Pemkab Serang.

    “Karena kan ada kegiatan OPD yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.

    Menurutnya, pemberdayaan merupakan agenda pembangunan pemerintah daerah. Dalam hal ini, dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak.

    Ketua Koordinator Madani Provinsi Banten, Muslih Amin mengatakan, ada sebanyak 25 Ormas yang ikut berpartisipasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat.

    “Kami fokus ke isu-isu strategis, misalnya pendidikan, kesehatan, lingkungan termasuk tata kelola desa,” katanya.

    Ia menerangkan, ada banyak program yang dimunculkan oleh OMS yang kaitannya untuk pengembangan masyarakat. Salah satunya mendorong lahirnya desa ramah perempuan dan anak.

    “Ini manfaatnya banyak untuk kesehatan, pendidikan dan untuk pengembangan ekonomi lokal itu kita dorong,” terangnya.

    Selain itu, dirinya menyampaikan, pihaknya juga mendorong soal isu lingkungan guna dapat mengendalikan sampah di tingkat paling kecil yaitu desa.

    “Kita upayakan pengembangan bank sampah digital desa itu bisa di replikasi dan dipraktekan, mudah, murah tetapi sangat bermanfaat mendorong pencapaian visi misi Bupati Serang,” tandasnya. (MG-02/AZM)