Tag: Pemerintah Kota Cilegon

  • Hingga Juli Pemkot Cilegon Gelontorkan Modal UMKM Hampir Rp 1 Miliar

    Hingga Juli Pemkot Cilegon Gelontorkan Modal UMKM Hampir Rp 1 Miliar

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DinkopUKM) Kota Cilegon telah menggelontorkan sekitar Rp965 juta untuk pinjaman modal untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2023 ini. Bantuan modal itu, terdiri dari sekitar Rp506 juta untuk perintisan usaha dan Rp458 juta untuk penguatan usaha.

    Kepala DinkopUKM Cilegon Didin Supriatna Maulana menerangkan, hingga Juli 2023, pihaknya telah menggelontorkan bantuan pinjaman modal UMKM untuk perintisan sekitar Rp506 juta dan untuk penguatan Rp459 juta. Sementara pada 2022 lalu, lanjut Didin bantuan modal untuk perintisan sekitar Rp1,038 miliar dan penguatan Rp581 juta. Kemudian, pada 2021, bantuan modal perintisan sekitar Rp556 juta dan penguatan Rp961 juta. “Pinjaman modal UMKM atau dana bergulir ini, untuk perintisan Rp1 juta sampai Rp3 juta. Penguatan, Rp3 juta sampai Rp5 juta,” kata Didin, Selasa (12/9).

    Didin mengungkapkan, Program Bantuan Modal UMKM, merupakan program Pemerintah Kota Cilegon dibawah kepemimpinan Walikota Cilegon Helldy Agustian yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD 2023. “Pinjaman modal ini tanpa bunga dan tanpa jaminan. Tetap dalam proses pencairannya, kita lakukan verifikasi dan survey lapangan,” terangnya.

    Selain itu, pemberian pinjaman modal UMKM tersebut, harapannya bisa meningkatkan kapasitas produksi.

    “Pinjaman modal ini bisa dilakukan untuk membeli peralatan produksi ataupun bahan baku produksi,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas atau UPTD Dana Bergulir pada Dinkop UKM Kota Cilegon, Yessi Yunita menyatakan, saat ini sudah 1.616 pelaku usaha menerima pinjaman modal sejak 2021 sejak Walikota Cilegon Helldy Agustian menjabat. Pada tahun ini hingga Agustus 2023, ada 497 pelaku usaha.

    “Ini juga ada proposal masuk lagi 40 pelaku usaha,” ujarnya.

    Kemudian, Yessi mengungkapkan, pinjaman modal paling banyak digelontorkan untuk pelaku UMKM yang melakukan perintisan usaha. “Syarat-syarat pengajuan seperti KTP, KK, Pas Foto, NIB (Nomor Induk Berusaha) dan rekening BPRS-CM (Bank Pembiayaan Syariah Cilegon Mandiri). Pengajuannya ke UPTD Dana Bergulir Kantor Wilayah Kecamatan,” tuturnya.

    Dari jumlah UMKM yang menerima pinjaman modal tersebut, ada beberapa pelaku usaha yang ditolak pengajuannya lantaran bentuk usahanya belum ada.

    “Ada yang ditolak sekitar 10 persen dari total yang mengajukan, tidak besar sih. Biasanya usahanya memang belum ada, jadi kita harap usahanya ada dulu, baru kita cairkan,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Warga Kelurahan Bendungan Gunakan Dana Program Salira untuk Bangun Pos Yandu Aster III

    Warga Kelurahan Bendungan Gunakan Dana Program Salira untuk Bangun Pos Yandu Aster III

    CILEGON, BANPOS – Dana program Sarana Prasarana Lingkungan Rukun Warga (Salira) di Lingkungan Munjul, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, telah digunakan untuk membangun Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu).

    Walikota Cilegon Helldy Agustian pun turut meresmikan Posyandu Aster III yang telah lama menjadi harapan warga sekitar.

    Pada kesempatan itu, Helldy mengaku bangga melihat perubahan Posyandu jadi lebih baik dari sebelumnya.

    “Saya ingin sampaikan rasa bangga kepada masyarakat Lingkungan Munjul yang telah memanfaatkan dana Salira untuk memugar bangunan Posyandu ini, sehingga sangat terlihat jauh berbeda dari sebelumnya. Kini sangat jauh lebih baik,” ujar Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, belum lama ini.

    Menurut Helldy, jumlah dana Salira yang diperoleh setiap RW sebesar Rp 100 juta pertahun.

    “Saya berterimakasih Program Salira telah dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Tahun kemarin (2022-red) dana Salira sudah dimanfaatkan untuk membangun pagar makam di Lingkungan Munjul ini. Semoga semua program kami bermanfaat untuk masyarakat,” tutur Helldy yang juga politis Partai Gerindra ini.

    Pada kesempatan tersebut, Helldy berharap, bangunan yang dipugar tersebut dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat. “Saya berharap bangunan yang diresmikan hari ini dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat Lingkungan Munjul. Jadi, nanti ibu-ibu tidak malu lagi membawa anaknya ke Posyandu karena sudah bagus bangunannya,” ucap Helldy.

    Sementara itu, Camat Cilegon Maman Herman menjelakan, warga Lingkungan Munjul sangat beragam, namun tetap bersinergi membangun Posyandu.

    “Warga di Lingkungan Munjul ini heterogen, namun warga tetap kompak mendukung program pemerintah, seperti pada pemugaran Posyandu Aster III ini,” terang Maman.

    Sementara itu, Ketua Pokmas Didi Rosyadi mengatakan, program pemugaran Posyandu tersebut pada proses pembangunan dan pengawasanya dilakukan oleh masyarakat.

    “Saya haturkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Cilegon, khususnya pak Wali (Helldy Agustian-red), melalui program Salira ini masyarakat Lingkungan Munjul dapat memugar Posyandu Aster III yang tadinya tidak layak kini menjadi sangat layak digunakan,” ungkap Maman.(adv)

  • SDN Nyaris Roboh di Kota Industri Cilegon

    SDN Nyaris Roboh di Kota Industri Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Miris, tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojong Baru, Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon kondisinya memprihatinkan. Selain nyaris roboh, sekolah itu pun kekurangan mebeler dan ruang kelas.

    Kepala Sekolah SDN Bojong Baru, Aca menuturkan, gedung sekolah itu dibangun sejak tahun 1994 dan hingga kini belum pernah mendapatkan bantuan untuk perbaikan dari Pemerintah Kota Cilegon.

    Aca menyampaikan, bangunan SDN Bojong Baru masih menggunakan bahan bangunan zaman dulu yang tidak menggunakan bahan semen, melainkan bahan tanah kapur.

    “Semuanya tiga kelas, Inpres tahun 1994 belum pernah Rehab sampai sekarang. Makanya itu nggak ada istilahnya pakai Slug Besi gitu kan jadi bata semua ini adukannya juga kapur,” kata Aca saat ditemui di lokasi sekolah yang nyaris roboh, Kamis (12/7).

    Dikatakan Aca, saat ini jumlah siswa SDN Bojong Baru sebanyak 410 siswa yang dibagi menjadi 14 Rombongan Belajar (Rombel). Namun, kapasitas ruang kelasnya hanya mampu menampung untuk 9 Rombel dari 14 Rombel yang ada. Sehingga, kegiatan belajar mengajar siswa SDN Bojong Baru dibagi dua kali, sekolah pagi dan siang.

    “Semuanya 410 ada Rombel seharusnya 14 Rombel. Sekarang ada yang sekolah siang ya, ini kelas dua nya masuk siang ini juga buat kelas dua juga di sini,” tuturnya.

    Adapun terkait bangunannya, Aca mengaku sejak tahun 2019 hingga sekarang dirinya terus mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon agar dilakukan perbaikan. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda sekolah tersebut akan diperbaiki oleh pemerintah.

    “Dari tahun 2019, tiap tahun saya ngasih mengirim proposal ternyata belum ada tanggapan alasannya anggarannya sudah tidak ada tidak ada aja,” katanya.

    Sementara itu, Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta saat meninjau secara langsung kondisi sekolah yang nyaris roboh itu mengaku akan segera mengusulkan kepada Dinas Pendidikan dan Badan Perencana, Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) agar segera dilakukan perbaikan.

    Selain bangunan, kondisi mebeler seperti kursi, meja dan beberapa alat pendukung kegiatan belajar mengajar di SDN tersebut juga sudah pada rusak dan harus diganti dengan yang baru.

    “Saya akan dorong terus semua teman-teman di Pemkot agar ini diperhatikan, dengan dinas pendidikan dengan Bappeda dengan teman-teman Pemkot untuk segera dicari solusi cepat ya,” tandasnya. (LUK/PBN)