Tag: Pemkot Serang

  • Penyandang Disabilitas Diminta Jadi Prioritas Program Jaring Pengaman Sosial

    Penyandang Disabilitas Diminta Jadi Prioritas Program Jaring Pengaman Sosial

    SERANG, BANPOS – Masyarakat penyandang disabilitas di Kota Serang diharapkan dapat menjadi salah satu kelompok prioritas dalam program jaring pengaman sosial, yang dianggarkan sebesar Rp15 miliar oleh Pemkot Serang.

    Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia. Politisi asal PKS ini meminta agar Dinsos dapat memperhatikan kondisi penyandang disabilitas di tengah pandemi Covid-19.

    “Saya mendapatkan aspirasi dari teman-teman disabilitas Kota Serang, bahwa kondisi mereka sangat memprihatinkan di tengah wabah. Ada yang usaha sudah sulit mendapatkan pembeli, ada yang pijat tunanetra juga sudah tidak ada pelanggan,” ujarnya, Rabu (8/4).

    Menurutnya, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Dinsos Kota Serang, diketahui bahwa terdapat kurang lebih 1.000 penyandang disabilitas yang ada di Kota Serang. Sehingga, ia pun meminta agar mereka dapat mendapatkan kuota khusus.

    “Kurang lebih ada 1.000 orang penyandang disabilitas. Daya meminta untuk pak Kadinsos untuk mendata teman-teman disabilitas yang memang perlu dibantu segera. Kalau perlu diprioritaskan dengan ada kuota khusus,” ucapnya.

    Kepala Dinsos Kota Serang, Moch. Poppy Nopriadi, mengatakan disabilitas memang menjadi salah satu prioritas dalam pemberian bantuan tersebut. Namun, ia tetap akan melakukan verifikasi terlebih dahulu.

    “Baik itu disabilitas maupun mereka yang terkena PHK, insyaAllah akan menjadi prioritas. Dari 1.000 penyandang disabilitas, tentu nanti akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu,” tandasnya.

    Untuk diketahui, Pemkot Serang telah menganggarkan sebesar Rp15 miliar untuk program jaring pengaman sosial. Dalam program tersebut, terdapat kuota bagi 25 ribu masyarakat pra sejahtera baru akibat Covid-19 yang setiap bulannya akan mendapatkan bantuan senilai Rp200 ribu baik berbentuk tunai ataupun sembako. (DZH)

  • Kasus Positif Korona Pertama Terkonfirmasi, Kota Serang Pecah Telor

    Kasus Positif Korona Pertama Terkonfirmasi, Kota Serang Pecah Telor

    SERANG, BANPOS – Kota Serang pecah telor, hal ini berdasarkan data Covid-19 Kota Serang, diketahui bahwa terdapat kasus terkonfirmasi positif di Kota Serang.

    Berdasarkan data tersebut, kasus positif ada pada seorang warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang.

    Saat dikonfirmasi, hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal.

    Ia mengatakan bahwa informasi tersebut didapat oleh pihaknya setelah adanya konfirmasi dari Dinkes Provinsi Banten.

    “Benar. Pada pukul 16.00 WIB, kami mendapatkan informasi bahwa Kota Serang terkonfirmasi satu positif. Sekarang dirawat di RSU Banten,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (8/4).

    Sebagai tindak lanjut, Ikbal mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Puskesmas yang berada di wilayah kerja Kecamatan Serang. Ia menginstruksikan agar segera melakukan tracking terhadap pasien tersebut.

    “Dengan siapa berkomunikasi, dimana kerjanya dan kemana saja ia berobat. Karena kan sebelum ke RSU Banten pasti pernah berobat dulu,” jelasnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Puskesmas Unyur, diketahui bahwa pasien sempat berobat di Puskesmas Unyur dan RS Budi Asih.

    “Masuk ke RSU Banten per tanggal 29 Maret kemarin. Sekitar seminggu dirawat di sana, dan hasilnya baru keluar tadi. Kami baru mendapatkan informasinya,” ucapnya.

    Ia pun mengaku secara kesehatan, Kota Serang telah memasuki status Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab, meskipun baru satu kasus terkonfirmasi, namun telah memenuhi kriteria UU wabah.

    “Jadi berdasarkan epidemologi, itu ada kriteria. Jadi berdasarkan keshatan, Kota Serang telah memasuki KLB. Nanti akan kami sampaikan kepada para pimpinan,” tandasnya. (DZH/PBN)

  • Pemkot Wacanakan Skrining dan Isolasi Penumpang Dari Luar Daerah

    Pemkot Wacanakan Skrining dan Isolasi Penumpang Dari Luar Daerah

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang berencana untuk melakukan skrining bagi setiap penumpang yang berasal dari luar Kota Serang, terutama daerah zona merah. Skrining tersebut dilakukan di beberapa lokasi yang akan dibangun posko kesehatan. Apabila diketahui terdapat penumpang yang terindikasi, maka akan diisolasi.

    Kepala Dishub Kota Serang, Maman Luthfi, mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan langkah dalam pencegahan Covid-19. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kendaraan dan kesehatan terhadap penumpang dari luar daerah, mulai keluar pintu tol Serang Timur semua penumpang, khususnya angkutan umum diminta untuk turun.

    “Kalau dari kami, keluar tol Serang Timur sudah diprotek, bahwa setiap penumpang dari Jakarta harus turun, dan diperiksa kendaraanya. Kemudian, terminal Pakupatan semua yang dari luar, diperiksa, termasuk penumpangnya. Bila hasil pemeriksaan ada yang kurang sehat, itu harus diisolasi,” ujarnya, Rabu (8/4).

    Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Lalu Lintas Polda Banten dan disetujui. Namun memang, masih perlu adanya komunikasi lebih lanjut terutama dengan Polres Serang Kota.

    “Komunikasi tahap awal sudah, dengan Kasatlantas rencana isolasi penumpang yang dari luar ke Kota Serang. Itu pun sudah disetujui dan diapresiasi,” terang Maman Luthfi.

    Namun menurutnya, masih ada beberapa tahapan dan kajian dalam penerapan hal tersebut. Sebab, dalam melakukan skrining serta isolasi terhadap penumpang dari luar daerah, diperlukan sarana dan prasarana serta persetujuan dari kepala daerah.

    “Tentu, kami perlu waktu diskusi untuk tahapannya seperti apa dan bagaimana,” katanya.

    Ia juga menargetkan agar rencana tersebut dapat mulai dilaksanakan pada minggu depan, dengan membuka posko di beberapa titik.

    “Minggu depan pelaksanaan. Posko sudah kami gambar, rencananya di Patung Debus, terminal Pakupatan, Sempu Cipocok Jaya dan Kepandean,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, mengatakan bahwa pihaknya diundang oleh Dishub Kota Serang untuk membicarakan terkait penerapan pembatasan kendaraan dan karantina penumpang yang masuk ke Kota Serang.

    “Tim kami yang diundang. Dan hari ini (kemarin) Dishub sudah melakukan penyemprotan di terminal Rau dan terminal lainnya serta angkot. Dishub juga mengajukan pembatasan kendaraan dari luar,” katanya.

    Namun Budi menegaskan, apabila pembatasan dan karantina tersebut ingin diterapkan di Kota Serang, harus ada koordinasi dengan Polres Serang Kota sebagai pemegang wilayah hukum.

    “Iyah, tapi harus kordinasi juga dengan Polres. Kalau Walikota memang sudah setuju. Tapi Walikota juga masih menunggu komunikasi dengan Polres,” tandasnya. (DZH)

  • Dewan Minta Dinsos Kota Serang Segera Data Penerima Bantuan Sosial

    Dewan Minta Dinsos Kota Serang Segera Data Penerima Bantuan Sosial

    SERANG, BANPOS – DPRD Kota Serang meminta Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, agar segera melengkapi data penerima bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19.

    Hal ini menyusul adanya tambahan anggaran jaring pengaman sosial, bagi 25 ribu masyarakat pra-sejahtera baru.

    Anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Rizki Kurniawan, mengatakan bahwa saat ini dengan adanya kebijakan pembatasan sosial, banyak dari masyarakat yang terpaksa melakukan karantina individu di rumah masing-masing.

    “Masyarakat Kota Serang ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 telah melakukan karantina individu. Sehingga banyak dari masyarakat tidak memiliki pemasukan. Makanya pemerintah harus memberikan bahan pokok kebutuhan makan mereka,” ujarnya seusai melakukan rapat koordinasi dengan Dinsos Kota Serang, Rabu (8/4).

    Politikus partai Gerindra ini mengatakan, dengan adanya tambahan anggaran jaring pengaman sosial, ia pun meminta agar Dinsos Kota Serang dapat segera melakukan pendataan dan verifikasi terhadap masyarakat yang berhak menerima bantuan itu.

    “Kami meminta kepada Dinsos untuk mempercepat pendataan masyarakat tidak mampu dan masyarakat yang terdampak Covid-19. Sehingga, Dinsos dapat segera menyiapkan bantuan-bantuan berupa bahan pokok untuk masyarakat,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Serang, Moch. Poppy Nopriadi, menerangkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan para camat, untuk diteruskan kepada lurah hingga pengurus RT, untuk dapat melakukan pendataan warga terdampak.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan camat, supaya mereka dapat meneruskan koordinasi hingga ke tingkat RT untuk melakukan pendataan. Sehingga minggu depan data masyarakat miskin yang terdampak Covid-19 ini sudah bisa masuk ke kami,” katanya.

    Ia mengaku bahwa data tersebut akan menjadi pembanding agar tidak ada masyarakat yang mendapatkan bantuan ganda. Karena, jaring pengaman sosial yang telah dianggarkan ini dikhususkan bagi masyarakat pra sejahtera baru terdampak Covid-19.

    “Penanganan ini terpadu juga, orang yang sudah mendapatkan bantuan dari program lain seperti Jamsosratu, PKH dan BPNT tidak mendapatkan bantuan lagi. Artinya data itu mendorong kita agar pemberian bantuan tepat sasaran,” ucapnya.

    Untuk teknis pembagian, Poppy menjelaskan bahwa bantuan tersebut akan dibagikan oleh pihak kelurahan sesuai dengan data yang telah terverifikasi. Pembagian akan dilakukan dengan sistem penjadwalan untuk menghindari kerumunan massa.

    “Sebelum bulan puasa mudah-mudahan dapat segera disalurkan. Karena kan menjelang Ramadan juga kebutuhan masyarakat itu relatif meningkat. Jadi kami upayakan untuk segera disalurkan sebelum bulan Ramadan ini,” tandasnya. (DZH)

  • Pasar Daring Diklaim Sukses

    Pasar Daring Diklaim Sukses

    SERANG, BANPOS – Pasar daring yang dicanangkan oleh Disperdaginkop UKM Kota Serang diklaim mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Sebab, beberapa komentar yang disampaikan oleh pembeli, memberikan tanggapan yang cukup memuaskan.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono. Ia mengungkapkan, hingga saat ini masih belum mendapatkan tanggapan ataupun komentar negatif dari adanya layanan pasar daring.

    “Alhamdulillah hingga saat ini masih belum ada tanggapan negatif atau komplain dari masyarakat. Testimoni yang kami terima semuanya positif, lumayan baik,” ujarnya kepada BANPOS saat ditemui di kantornya, Selasa (6/4).

    Bahkan menurutnya, dari kota dan kabupaten lain banyak yang tertarik untuk mempelajari pola pasar daring yang diterapkan di Kota Serang. Beberapa sudah melakukan studi banding via daring.

    “Ada beberapa yang sudah melakukan studi banding via daring, itu ada dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan dari Provinsi Sumatera Barat. Mereka bertanya bagaimana cara dan mekanisme yang diterapkan di Kota Serang,” jelasnya.

    Yoyo mengaku, Disperdaginkop UKM saat ini sedang merencanakan agar bukan hanya pedagang pasar saja yang akan dibuat layanan daring, namun juga pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan makanan, akan dibuat layanan daringnya.

    “Seperti pecel lele atau pedagang UMKM lainnya yang terdampak penurunan ekonomi akibat Covid-19. Ini nanti akan kami data juga supaya ada layanan daringnya. Tapi ini bagi yang belum terdaftar di layanan aplikasi daring yang sudah ada,” tutur Yoyo.

    Mengenai perputaran uang yang sudah terjadi selama adanya layanan daring, Yoyo mengaku tidak memiliki data tersebut. Sebab saat ini, pihaknya hanya bertindak selaku fasilitator antara penjual dengan pedagang.

    “Kami hanya menyambungkan, memfasilitasi dan memviralkan nomor para pedagang. Mempromosikan bahwa pedagang ini menjual apa, nomornya ini. Hanya itu saja,” jelasnya.

    Sebelumnya diketahui bahwa pasar daring merupakan hasil koordinasi antara Komisi II DPRD Kota Serang dengan Disperdaginkop UKM. Hal ini karena pasar menjadi salah satu lokasi yang paling rawan menyebarkan Covid-19. Sebab, di sana masyarakat berkumpul untuk melaksanakan kegiatan jual beli.

    “Jadi nanti untuk mengurangi tingkat kerumunan, maka kami mendorong agar Disperdaginkop Kota Serang untuk segera membuat mekanisme jual beli online bagi penjual pasar,” ujar anggota Komisi II, Nur Agis Aulia.

    Ia juga mendorong agar Disperdaginkop UKM dapat membuat program pasar portabel. Mekanismenya, Disperdaginkop UKM menggunakan mobil losbak atau semacamnya, berkeliling menghampiri masyarakat.

    “Jadi ini untuk mereka yang belum terbiasa dengan belanja secara online. Makanya disiapkan pasar portabel untuk menghampiri masyarakat. Tujuannya sama, supaya intensitas masyarakat mendatangi pasar itu semakin kecil,” jelas politikus PKS ini.

    Selain itu, Agis juga menjelaskan bahwa pihaknya bersama Disperdaginkop UKM akan melakukan sosialisasi, fasilitasi dan advokasi kepada pelaku UMKM terkait relaksasi dan restrukturisasi kredit atau pembiayaan. Hal ini sebagai kebijakan yg telah dikeluarkan oleh OJK.

    “Ini juga untuk membantu pelaku UMKM tetap bertahan dan mencegah terjadinya PHK massal dampak adanya Covid-19. Harus ada langkah konkrit untuk membantu pelaku ekonomi mikro, sektor informal yang mengandalkan pemasukan harian,” tandasnya.(DZH/ENK)

  • Politikus NasDem Minta Pemkot Serang Berikan Bantuan Tepat Sasaran

    Politikus NasDem Minta Pemkot Serang Berikan Bantuan Tepat Sasaran

    SERANG, BANPOS – Anggota DPRD Kota Serang, Jumhadi, meminta agar dilakukan pendataan ulang baik terhadap calon penerima bantuan stimulus UMKM maupun jaring pengaman sosial. Sebelumnya, diketahui bahwa Pemkot Serang menambah anggaran penanganan Covid-19 Kota Serang yang mencapai Rp26,1 miliar, sehingga total anggaran mencapai Rp41,1 miliar

    Menurutnya, Dinas Sosial yang merupakan OPD pelaksana kegiatan bantuan sosial tersebut, harus turun langsung ke lapangan. Hal ini berkaitan dengan bantuan jaring pengaman sosial yang akan diberikan kepada 25 ribu warga pra sejahtera. Sama halnya dengan Disperdaginkop UKM yang harus mendata ulang UMKM.

    “Harus didata ulang pelaku UMKM yang jumlahnya ribuan. Kemudian Dinsos harus tracking ke lapangan, agar data penerima sebanyak 25 ribu itu akurat,” ungkap anggota DPRD fraksi Nasdem ini, Selasa (7/4).

    Ia menilai, bantuan jaring pengaman sosial tersebut harus diberikan kepada msyarakat yang tidak ditangguhkan oleh program keluarga harapan (PKH) dan Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu).

    “kalau mengacu pada JKN, yang mendapatkan penerima bantuan iuran (PBI) itu sekitar 27 ribu,” tuturnya.

    Begitupun ia menyoroti OPD pelaksana lainnya, untuk menyalurkan bantuan selama pandemi virus korona. Kata dia, untuk Dinas Pertanian (Distan) berencana akan memberikan bantuan beras sebanyak 183 ribu ton.

    “Harus benar-benar (ada) penerima manfaatnya,” tegas dia.

    Lebih lanjut ia mengapresiasi langkah Pemkot Serang, yang sudah mau memikirkan masyarakat bawah yang terkena dampak Covid-19. Namun ia meminta agar anggaran tambahan dalam penanganan Covid-19 ini harus benar-benar diawasi.

    “Jangan sampai dimanfaatkan oleh seseorang atau oknum tertentu,” pungkasnya. (MUF)

  • Tambah Anggaran Penanganan Korona, Warga dan UMKM Kota Serang Akan Dapat Bantuan

    Tambah Anggaran Penanganan Korona, Warga dan UMKM Kota Serang Akan Dapat Bantuan

    SERANG,BANPOS– Pemkot Serang telah menambah anggatan penanganan Covid-19 Kota Serang. Penambahan tersebut sebesar Rp26,142 miliar, sehingga Kota Serang saat ini memiliki anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp41,186 miliar.

    Penambahan tersebut sesuai dengan instruksi Mendagri yang disampaikan pada Jumat (3/4) yang lalu secara daring. Dalam instruksi tersebut, Mendagri mengamanatkan kepada setiap Pemda untuk dapat mengalokasikan anggaran untuk jaring pengaman sosial dan pengendalian dampak ekonomi.

    Berdasarkan data yang didapat BANPOS, Pemkot Serang menambah anggaran untuk Penanganan Kesehatan sebesar Rp1,8 miliar. Sehingga, anggaran yang sebelumnya sebesar Rp15,044 miliar bertambah menjadi Rp16,844 miliar.

    Sedangkan untuk anggaran pengendalian dampak ekonomi, Pemkot Serang telah menganggarkan sebesar Rp9,132 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memberikan stimulus kepada para pedagang dan pengerajin yang terdaftar pada Disperdaginkop UKM Kota Serang.

    Setiap pedagang dan pengerajin akan diberikan stimulus sebesar Rp500 ribu untuk kembali membuka usaha pasca-pandemi Covid-19 berakhir. Selain itu, Pemkot Serang juga menganggarkan stok beras sebanyak Rp2,013 miliar.

    Untuk jaring pengaman sosial, Pemkot Serang melalui Dinsos Kota Serang juga akan memberikan bantuan kepada 25 ribu warga pra-sejahtera baru selama tiga bulan. Setiap bulannya, pemkot akan memberikan bantuan sebesar Rp200 ribu kepada setiap warga baik berupa sembako maupun uang tunai. Pemkot juga menganggarkan sebesar Rp210 juta untuk Buffer Stock Bencana.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa penambahan anggaran tersebut sesuai dengan instruksi Mendagri yang disampaikan pada rapat koordinasi daring Jumat yang lalu.

    “Ini sesuai instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait refocusing dalam upaya mensuskseskan penanganan penyebaran Covid-19. Awalnya anggran Rp20 miliar kami tambah menjadi total Rp41,1 miliar,” ujarnya seusai rapat bersama OPD terkait, Senin (6/4).

    Menurut Subadri, penambahan Rp9,132 miliar tersebut merupakan upaya Pemkot Serang dalam memberikan stimulus kepada para pelaku UMKM yang terdampak ekonomi, akibat adanya Covid-19.

    “Jadi tahap kedua ini, kami berikan kepada mereka yang terdampak perekonomiannya akibat Covid-19. Seperti pedagang cilok yang biasa berjualan di sekolah, kini tidak lagi berjualan, tapi kan mereka juga memiliki anak istri yang harus di nafkahi,” tuturnya.

    Selain stimulus untuk para pelaku UMKM, Pemkot Serang juga telah menyiapkan anggaran untuk jaring pengaman sosial bagi 25 ribu warga pra-sejahtera baru. Bantuan tersebut akan disalurkan baik berupa sembako maupun uang tunai.

    “Bentuknya kami lihat dari kebutuhan masyarakat seperti apa, tapi kami telah diarahkan untuk memberinya dalam bentuk makanan walaupun ada juga berupa uang. Datanya ini dari Dinas Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang,” tuturnya.

    Subadri pun berharap penyaluran tersebut dapat segera dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan. “Nanti kebutuhannya masyarakat kapan, paling menjelang puasa, kita berdoa bersama Covid-19 selesai besok,” jelasnya.

    Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono, mengatakan bahwa untuk stimulus bagi para pelaku UMKM, akan diberikan kepada mereka yang telah terdaftar. Untuk jumlah, pihaknya telah menganggarkan Rp9,132 miliar untuk stimulus.

    “Jadi Rp9,132 miliar ini dianggarkan bagi pelaku UMKM yang kehilangan modal karena Covid-19. Seperti yang disebutkan oleh pak Wakil tadi, pelaku usaha seperti pedagang cilok sudah pasti kehilangan modal karena tidak bisa berdagang. Makanya nanti kami berikan stimulus berupa modal awal,” ucapnya.

    Berdasarkan data yang ada, Yoyo mengatakan bahwa jumlah pelaku UMKM di Kota Serang yang terdaftar pada Disperdaginkop UKM sebanyak 10.524. Sedangkan untuk pelaku pengrajin yang telah terdaftar, terdapat sebanyak 3.714.

    “Setiap pelaku usaha tersebut akan mendapatkan bantuan sebesar Rp500 ribu. Ini diberikan pasca-pandemi Covid-19 berakhir. Jadi total anggaran untuk stimulus UMKM yaitu sebesar Rp5,262 milar dan untuk stimulus pengrajin sebesar Rp1,857 miliar,” jelasnya.

    Kepala BPKAD Kota Serang, Wachyu Budhi Kristiawan, mengatakan bahwa alokasi tambahan anggaran tersebut berasal dari Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang batal dinaikkan pada tahun ini karena ditolak oleh pusat.

    “Jadi anggaran yang tadinya direncanakan untuk naik (TPP), dibatalkan karena ditolak oleh pusat. Sehingga itu kami alokasikan untuk refocusing ini,” katanya.

    Selain itu, refocusing yang dilakukan juga untuk mengantisipasi penerimaan daerah yang berkurang dari dana transfer. Sehingga pihaknya juga harus kembali mengoreksi belanja daerah.

    “Hari ini sudah ada postur APBD yang berkurang, kemudian ada penurunan dana transfer daerah dan dana desa. Itu juga pasti berdampak pada Kota Serang, makanya kami fokus juga dengan adanya pengurangan ini,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Berstatus PDP, ASN Kota Serang Meninggal Dunia

    Berstatus PDP, ASN Kota Serang Meninggal Dunia

    SERANG, BANPOS – Seorang aparatur sipil negara (ASN) pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang meninggal dunia. Mendiang diketahui ketika meninggal sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, mendiang merupakan PNS di DPK Kota Serang namun berdomisili di Jakarta.

    “Beliau almarhum memang mencari nafkah (bekerja) di DPK Kota Serang. Namun untuk domisili atau tempat tinggal di Jakarta Selatan,” ujarnya saat dikonfirmasi BANPOS, Selasa (7/4).

    Hari mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih belum bisa memberikan keterangan apakah mendiang meninggal karena Covid-19 ataupun tidak. Hanya saja, ia dapat memastikan bahwa mendiang berstatus PDP.

    “Sampai sekarang kami belum mendapatkan hasil lab almarhum dari pihak rumah sakit. Jadi kami belum dapat memberikan keterangan apakah meninggal karena Covid-19 atau tidak. Namun ketika dirawat, ia berstatus PDP,” jelasnya.

    Berdasarkan informasi yang pihaknya dapat, mendiang setiap harinya melakukan pulang-pergi dari Jakarta ke Kota Serang menggunakan angkutan umum. Terakhir datang ke Kota Serang pada 19 Maret yang lalu.

    “Beliau menggunakan transportasi umum dalam bermobilisasi. Datang terkhir kali pada 19 Maret yang lalu untuk melakukan rapat dengan DPK Kota Serang. Setelah itu izin cuti karena sakit,” ucapnya.

    Karena terdapat riwayat bertemu dalam rapat bersama pegawai DPK Kota Serang lainnya, maka Gugus Tugas mengambil langkah agar para pegawai DPK segera melakukan rapid test di Labkesda Dinkes Kota Serang.

    “Hari ini para pegawai DPK Kota Serang sedang dilakukan rapid test. Ini untuk mencegah jika memang almarhum positif Covid-19 dan berpotensi ada pegawai lain yang berinteraksi dengan beliau,” jelasnya. (DZH)

  • Khawatir Gizi Buruk Bertambah, Dewan Kota Serang Bagi-bagi Telur Ayam

    Khawatir Gizi Buruk Bertambah, Dewan Kota Serang Bagi-bagi Telur Ayam

    SERANG, BANPOS – Anggota DPRD Kota Serang, Fatihudin, membagikan telur ayam kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat di tengah lesunya perekonomian imbas dari pandemi Covid-19. Selain itu diharapkan dengan adanya bantuan tersebut, kasus gizi buruk tidak bertambah.

    Sebanyak 170 peti telur diberikan kepada keluarga yang berdasarkan data pihak kecamatan, membutuhkan bantuan bahan pokok makanan dan rentan terkena gizi buruk.

    “Kami membagikan sebanyak 170 peti telur. Pembagian tersebut dilakukan di dua kecamatan, antara lain Kecamatan Kasemen sebanyak 100 peti telur dan Kecamatan Curug sebanyak 70 peti telur,” ujarnya kepada BANPOS, Sabtu (4/4).

    Menurut politisi PKB ini, bantuan tersebut diberikan lantaran saat ini kondisi ekonomi masyarakat, bukan hanya di Kota Serang, mengalami penurunan. Sebab, banyak dari masyarakat yang terkena imbas pandemi Covid-19.

    “Mayoritas masyarakat Kota Serang itu tidak memiliki gaji tetap. Artinya mereka bekerja harian seperi tukang ojek, supir angkot, pedagang kaki lima dan lainnya. Mereka yang benar-benar terdampak langsung secara ekonomi dengan adanya pandemi ini,” ucapnya.

    Selain itu, legislator yang kerap disapa Fatih ini mengatakan bahwa banyak masyarakat yang juga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena lesunya perekonomian. Hal ini menurutnya, menjadi tanggung jawab bersama dalam mengatasi permasalahan tersebut.

    “Masyarakat saat ini harus bisa peka terhadap lingkungan sekitar. Saya mengajak supaya masyarakat dapat memperhatikan saudara dan tetangganya, apakah mereka bisa makan atau tidak. Kita harus bisa saling membantu di tengah pandemi ini,” tuturnya.

    Fatih mengaku, salah satu kekhawatirannya adanya penurunan daya ekonomi masyarakat yaitu bertambahnya jumlah gizi buruk yang ada di Kota Serang. Menurutnya, pada kondisi ekonomi yang normal saja Kota Serang jumlah penyandang gizi buruknya sudah cukup tinggi.

    “Tentu ketika daya ekonomi masyarakat menurun, masyarakat jadi sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Makanya ini menjadi tugas bersama agar tidak terjadi penambahan gizi buruk. Pemkot pun harus bisa membuat skema pemulihan ekonomi pasca-pandemi ini,” tegasnya.

    Sementara itu, salah satu masyarakat yang menerima bantuan telur, Suheni, mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur dengan adanya bantuan telur tersebur. Ia mengaku saat ini harga telur juga sedang mahal.

    “Makanya, dengan adanya bantuan ini tentu kami sangat terbantu. Apalagi telur kan mahal sekarang. Trus saya juga sedang kurang dalam ekonomi, karena kan lagi gak bisa kemana-mana,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Lihat Sekeliling Kita, Ada Warga Kena PHK Sedang Kesulitan

    Lihat Sekeliling Kita, Ada Warga Kena PHK Sedang Kesulitan

    CURUG, BANPOS – Pasangan suami istri (Pasutri) asal Kampung Kedaung, Kelurahan Cipete, Kecamatan Curug, Hasan dan Pinka, kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya lantaran terkena PHK di tengah pandemi Covid-19.

    Tim relawan Milenial Banten Berbagi (MBB) menyanbangi rumahnya setelah mendapatkan informasi dari pesan berantai WhatsApp. Setelah kena PHK pada usaha konveksi di Jagakarsa, Hasan kembali ke kampung halaman dan belum mendapatkan pekerjaan baru.

    “Sejak dua bulan masih nganggur, udah nyari kerjaan, sudah coba ngelamar kemana-mana, ini juga lagi usaha untuk jualan kopi dan es, paling tiga hari,” ujar Hasan, Sabtu (4/4).

    Akibat tidak memiliki penghasilan Hasan dan Pinka tidak bisa membawa anaknya yang berumur empat bulan dan sedang sakit, untuk berobat. Jangankan berobat, Hasan pun mengaku tidak bisa membelikan anaknya susu.

    “Ini (anak) lagi batuk dan pilek. Ya (karena tidak punya yang) belum saya bawa ke dokter. Bayi saya umur empat bulan, sudah tidak ada susu,” keluh Hasan.

    Kedatangan tim MBB ke rumah Hasan dan Pinka untuk menyalurkan bantuan dari donasi yang dikumpulkan dari para dermawan.
    Tim MBB kemudian langsung mengkroscek informasi yang didapatkan ke lokasi yang bersangkutan.

    Perwakilan tim MBB, Ahmad Hipni, mengaku perihatin dengan kondisi tersebut. Menurutnya, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam situasi saat ini.

    “Sebenarnya kami juga paham bahwa kita semua terdampak dari virus corona ini, tapi ada yang lebih dari kita,” tuturnya.

    Ahi yang juga perwakilan dari Komunitas NU Backpacker Banten meminta kepada para dermawan agar saling bahu-membahu, membantu saudara-saudara yang membutuhkan.

    “Kami mengetuk para pintu dermawan untuk saling berbagi, saling membantu, bersama-sama meringankan beban saudara-saudara kita yang secara ekonomi terdampak wabah virus corona ini,” katanya.

    Koordinator Umum MBB, Maskur, mengatakan donasi yang dilakukan MBB sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas untuk sesama. Corona tidak hanya berdampak secara medis, namun ekonomi dan psikologi sosial.

    “Kami coba turun tanyan untuk sedikit meringankan saja. Harapannya pemerintah yang punya sumber daya lengkap bisa cepat melihat situasi ini,” ucapnya.

    Ia pun mengajak kepada para dermawan untuk dapat berdonasi membantu sesama. Untuk yang ingin berdonasi melalui MBB, dapat dilakukan dengan menransfer via BRI, atas nama: Ahmad Hipni (No.Rek: 4847-01-015580-530), atau dapat dijemput langsung di rumah para dermawan. (MG-02)