Tag: Pemkot Tangerang

  • Pemkot Tangerang Minta Camat dan Lurah Harus Responsif

    Pemkot Tangerang Minta Camat dan Lurah Harus Responsif

    TANGERANG, BANPOS – Pembinaan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Tangerang terus rutin dilaksanakan, sebagai bagian dari peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik di seluruh wilayah Kota Tangerang.

    Kali ini, Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, memberikan arahan kepada para camat, sekretaris camat, serta para Kepala Seksi Kecamatan se-Karawaci pada kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Rabu (9/8).

    Sachrudin menyampaikan kepada seluruh pegawai kecamatan dan kelurahan, agar bisa semakin responsif dan adaptif terhadap permasalahan sosial di wilayahnya. Mengingat hal ini jadi salah satu tolok ukur kinerja pelayanan pemerintahan di masyarakat.

    “Lakukan jemput bola, turun ke wilayahnya sambil melakukan pengawasan atau bantu potensi yang bisa didorong, biar mereka bisa merasakan kita hadir untuk masyarakat,” ungkap Sachrudin.

    Kehadiran para perangkat wilayah, kata Sachrudin, jadi garda utama suksesnya pelaksanaan otonomi daerah serta pelayanan kepada masyarakat. Sehingga, diperlukan loyalitas, integritas dan tanggung jawab untuk menjalankannya.

    “Sampaikan program-program Kota Tangerang mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan lain sebagainya, agar semakin banyak masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.

    Sachrudin juga turut mengajak seluruh pegawai di tingkat kecamatan serta kelurahan, untuk dapat mendorong masyarakat menyemarakkan HUT RI ke-78 ini. (DZH)

  • Wujudkan Kota Tangerang Liveable, Ratusan Rumah Dibedah Selama 2023

    Wujudkan Kota Tangerang Liveable, Ratusan Rumah Dibedah Selama 2023

    TANGERANG, BANPOS – Pemkot Tangerang melalui Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) terus berkomitmen mewujudkan kondisi layak hidup (liveable) di Kota Tangerang. Salah satunya, melalui program bedah rumah yang baru saja dilaksanakan di salah satu rumah tidak layak huni milik warga, yang berada di RT 02/RW 03, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

    Kepala Dinas Perkimtan Kota Tangerang, Sugihharto Achmad Bagdja, menuturkan bahwa program bedah rumah ini merupakan bentuk tindaklanjut dari strategi kebijakan Pemkot Tangerang, dalam menyediakan rumah layak huni untuk masyarakat Kota Tangerang.

    Dihadiri secara langsung oleh Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah, program bedah rumah ini akan menyasar 8 unit di Kelurahan Pabuaran, 107 unit di Kecamatan Karawaci, serta keseluruhannya ada 700 unit di Kota Tangerang selama tahun 2023 ini.

    “Ini merupakan skema dan strategi kebijakan Pemkot Tangerang untuk mengoptimalisasi ketersediaan rumah yang layak huni untuk semua masyarakat Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Perkimtan Kota Tangerang, Sugihharto Achmad Bagdja, Rabu, (9/8).

    Ia melanjutkan, Dinas Perkimtan Kota Tangerang juga menggandeng Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sampai tingkat kelurahan, untuk memetakan dan menentukan rumah-rumah yang akan menjadi sasaran realisasi program bedah rumah tersebut.

    Menurutnya, rumah yang akan dibedah akan mendapatkan perbaikan dan pembangunan ulang, meliputi atap, dinding dan lantai dengan standar kelayakan yang terjamin.

    “Kriterianya seperti ketentuan yang telah kita pahami bersama. Dalam proses realisasi program bedah rumah ini, kita menggunakan barometer atap, dinding, dan lantai untuk mengidentifikasi dan mengeksekusi perbaikan rumah,” jelasnya.

    Selain itu, Dinas Perkimntan Kota Tangerang berharap rumah yang telah dibedah dapat terawat dengan baik, sehingga para penghuni rumah tersebut dapat terlepas dari kekhawatiran jangka panjang. Serta, mampu mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Tangerang.

    “Ke depannya kita akan terus bekerjasama dengan semua pihak untuk mengintervensi kepedulian antar sesama lewat program bedah rumah. Setelahnya, semua penghuni yang rumahnya dibedah dapat hidup dengan nyaman, aman, dan tenang,” terangnya.

    Madrawi, sebagai pemilik rumah yang dibedah mengaku bersyukur dengan adanya program tersebut. Sebab, program itu dapat mewujudkan impiannya untuk dapat memiliki rumah yang layak huni.

    “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali karena segera mewujudkan mimpi mempunyai rumah yang layak. Terima kasih untuk semua pihak, terutama Pemkot Tangerang,” ungkap pria berusia 48 tahun yang kesehariannya bekerja sebagai penjual es cincau tersebut. (SUG/DZH)

  • Dinkes Temukan Makanan Berformalin di Pasar Kota Tangerang

    Dinkes Temukan Makanan Berformalin di Pasar Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Sejumlah makanan yang dilakukan pengecekan oleh Dinkes Kota Tangerang di beberapa pasar, ditemukan adanya kandungan formalin. Masyarakat pun diminta lebih waspada, dalam membeli makanan.

    Hal itu terungkap dalam kegiatan pengujian sampel bahan pangan yang dilakukan oleh Dinkes Kota Tangerang, di sejumlah pasar, baik tradisional maupun modern, di Kota Tangerang. Pengujian tersebut sebagai rangkaian peringatan HUT RI ke-78.

    Pengujian yang akan dilakukan bertahap tersebut, telah dilakukan di dua pasar. Keduanya yakni Pasar Poris dan Pasar Laris Cibodas. Dalam pengujian awal itu, puluhan sampel pangan telah dilakukan pengujian oleh Dinkes Kota Tangerang.

    Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, mengungkapkan bahwa pengujian sampel pangan merupakan tugas rutin Dinkes, untuk melakukan tes makanan dan minuman di pasar-pasar yang ada di Kota Tangerang.

    Menurutnya, kegiatan tersebut untuk memastikan pangan di pasar aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk edukasi bagi para pedagang, untuk menaati aturan penjualan.

    “Mulai dari menjaga kebersihan pangan, tidak menggunakan alas koran dalam berdagang, serta menutup makanan dengan baik. Tujuannya, agar makanan yang dijual belikan tidak tercemar dan aman dikonsumsi,” jelas dr Dini, Selasa (8/8).

    Ia pun menjelaskan, pada pengujian sampel pada Pasar Poris, hasilnya 92,6 persen pangan dinilai aman dari 23 sampel makanan yang diambil. Sementara tiga di antaranya positif mengandung formalin, seperti mie kuning dan tahu cokelat.

    Sedangkan pada Pasar Laris Cibodas, hasilnya dinyatakan 98 persen aman dari 28 sampel yang diambil. Namun, satu di antaranya positif mengandung formalin yaitu pangan tahu putih cina.

    “Masih ada lima pasar lagi yang akan disambangi Dinas Kesehatan, dengan agenda yang sama, yang akan dilakukan secara berkala. Ini juga menjadi salah satu agenda Dinas Kesehatan, dalam rangka Kemerdekaan RI atau Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI),” katanya.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang, untuk tetap waspada dan cerdas dalam berbelanja, baik di pasar tradisional, modern atau supermarket. Baik itu secara tampilan atau kesegaran maupun tanggal kedaluarsa.

    “Masyarakat tetap berhati-hati dalam memilih makanan, minuman atau pangan. Caranya dengan menghindari makanan yang berwarna mencolok, serta mengurangi konsumsi makanan yang terlalu kenyal,” tandasnya. (DZH)

  • Nakes Kota Tangerang Dilatih Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal

    Nakes Kota Tangerang Dilatih Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal

    TANGERANG, BANPOS – Guna meningkatkan keterampilan dokter dan bidan dalam hal tata laksana dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, serta memastikan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan pertama mampu memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar, Dinkes Kota Tangerang menggelar Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal di Kantor Dinkes Kota Tangerang, Senin (7/8).

    Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 dokter dan bidan dari fasilitas pelayanan kesehatan pertama yaitu Puskesmas Poned dan Klinik, dengan pelatihan yang berlangsung tiga hari ke depan. Kegiatan itu menghadirkan narasumber dr Eddy Tonynbee untuk kasus kegawatdaruratan maternal, dan dr Arif Budiman untuk kasus kegawatdaruratan neonatal.

    Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, mengungkapkan bahwa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, perlu dilaksanakan secara terpadu dalam menangani permasalahan dan penyakit yang terjadi pada masa hamil, bersalin, nifas dan bayi neonatus.

    “Dalam menangani kegawatdaruratan diperlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,” ujar Dini.

    Selain itu, ia menuturkan bahwa salah satu faktor utama yang akan menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan tersebut adalah terkait kualitas sumber daya manusia yang melaksanakannya.

    Oleh karena itu, perlu dilakukan penguatan kapasitas tenaga kesehatan tersebut, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan pertama melalui pelatihan yang komprehensif dan tepat sasaran.

    “Kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan ini, merupakan kompetensi tim namun tetap sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Pelatihan berlangsung tiga hari, dimana hari pertama terkait kegawatdaruratan maternal, hari kedua kegawatdaruratan neonatal dan hari terakhir pada Rabu (9/8) mendatang, akan berlangsung praktik klinik,” ungkapnya.

    Menurut Dini, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petugas fasilitas pelayanan kesehatan pertama dapat kian terampil dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

    “Sehingga, dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi lahir di Kota Tangerang. Tentunya, dengan seluruh pelayanan dan fasilitas yang memadai sesuai standar,” tandasnya. (DZH)

  • Kisah Mr X, Orang Terlantar yang Hanya Punya Pemkot Tangerang di Sisinya Hingga Akhir Hayat

    Kisah Mr X, Orang Terlantar yang Hanya Punya Pemkot Tangerang di Sisinya Hingga Akhir Hayat

    TANGERANG, BANPOS – Terlantar dan tanpa ada informasi sedikit pun atas dirinya, itulah kondisi dari Mr X, Orang Terlantar (OT) yang dirawat oleh Pemkot Tangerang sejak 28 Juni lalu.

    Mr X merupakan inisial nama yang memang digunakan di Indonesia, untuk seseorang yang tanpa diketahui identitasnya. Jika di luar negeri, biasanya disebut sebagai John Doe untuk pria dan Jane Doe untuk wanita.

    Mr X pertama kali ditemukan oleh warga di tempat pembuangan sampah di kawasan Pom Bensin Tanah Tinggi pada 28 Juni. Warga pun melaporkan kepada Dinsos Kota Tangerang, dan langsung dilakukan penanganan dengan dibawa ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS).

    Kepala Dinsos Kota Tangerang, Mulyani, mengatakan bahwa pada saat ditemukan, Mr X dalam kondisi yang linglung atau tidak dapat diajak untuk berkomunikasi. Mr X hanya diam saja saat diajak berinteraksi.

    “Pada 28 Juni itu, OT (Mr X) langsung dibawa ke RPS, dimandikan secara bersih untuk terlihat layak. Namun, keesokannya yaitu 29 Juni, OT didapati kondisi fisiknya drop dan membutuhkan penanganan dokter, dan langsung dibawa ke RSUD Kota Tangerang,” ujarnya, Rabu (12/7).

    Mulyani mengatakan, Mr X mendapat perawatan selama 11 hari di RSUD Kota Tangerang, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 9 Juli kemarin.

    Berdasarkan diagnosa dokter, Mr X mengalami gangguan pernapasan dan pencernaan yang cukup berat, hingga kondisi fisik Mr X terus menurun setiap harinya.

    Menurut Mulyani, dalam proses asesmen Dinsos, tidak ditemukan identitas diri pada tubuh Mr X, dan selama dalam penanganan Dinsos tidak adanya sanak saudara yang mencari Mr X.

    “Alhasil, OT kami beri nama Mr.X. Dan secara SOP untuk mendapat penanganan pemakaman orang terlantar, Dinsos harus menunggu tiga hari untuk mencari dan menunggu kemungkinan adanya keluarga pada OT tersebut. Sambil memproses surat rekomendasi kepolisian untuk izin proses pemakaman pada OT tersebut,” jelas Mulyani.

    Namun, hingga hari ketiga, tidak ada keluarga yang mencarinya. Dinsos Kota Tangerang bersama RSUD Kota Tangerang, Dinas Perkim pun langsung bekerjasama melakukan penanganan pada jenazah Mr X.

    Mulai dari pemandian, mengkafani, menyolati dan Mr X pun dikebumikan di TPU Kedaung Kota Tangerang, bersama jajaran pegawai Dinsos Kota Tangerang.

    “Pelayanan orang terlantar ini sudah menjadi kewajiban untuk kita semua terutama Pemkot Tangerang memanusiakan manusia. Pelayanan ini pun menjadi hak mereka untuk mendapat perlakuan yang layak sebagai seorang manusia hingga prosesi akhir atau wafat,” katanya.

    “Di 2023 ini, Mr.X menjadi jenazah orang terlantar ke delapan yang diberikan pelayanan pemakaman oleh Dinsos Kota Tangerang,” jelasnya.

    Mulyani mengimbau, masyarakat Kota Tangerang yang menemukan orang terlantar dalam hal ini perlu dilakukan penanganan, dapat melapor ke Dinsos Kota Tangerang, untuk diproses ke Rumah Singgah atau Rumah Perlindungan Sosial Kota Tangerang.

    “Masyarakat dapat telepon ke 021-5517339, atau whatsapp di 0895-6087-22422, Dinsos Kota Tangerang punya Tim Reaksi Cepat untuk menangani persoalan sosial khususnya mereka orang terlantar, ODGJ atau lainnya,” kata Mulyani.(DZH)

  • Ada 700 Kuota, Ini Cara Pengajuan Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni di Kota Tangerang

    Ada 700 Kuota, Ini Cara Pengajuan Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni di Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) menargetkan 700 rumah tidak layak huni di Kota Tangerang, untuk dapat diperbaiki di akhir masa kepemimpinan Arief-Sahrudin.

    Program bedah rumah tidak layak huni yang telah dicanangkan sejak 2014 lalu, sudah berhasil memperbaiki sebanyak 7.482 unit rumah tidak layak huni.

    Untuk menjaring unit rumah tidak layak huni yang akan dijadikan sebagai sasaran program bedah tersebut, Pemkot Tangerang mengajak masyarakat untuk mengajukan apabila terdapat rumah tidak layak huni.

    Kepala Disperkimtan, Sugihharto Achmad Bagdja, mengatakan bahwa program bedah rumah ini merupakan upaya agar masyarakat Kota Tangerang dapat tinggal lebih layak. Program bedah rumah ini menyisir ke seluruh Kecamatan yang ada di Kota Tangerang, dan proses pengajuan untuk bedah rumah melalui mekanisme bottom-up.

    “Prosesnya, lakukan pengajuan melalui RT/RW setempat yang nanti akan diteruskan ke Kelurahan, lalu Kecamatan dan terakhir akan diterima oleh kami. Lalu, nanti akan ada tim yang melakukan verifikasi ke lapangan untuk melihat apakah rumah tersebut dapat dilakukan perbaikan oleh kami,” ungkapnya, Rabu (12/7).

    Menurutnya, saat ini Pemkot Tangerang sudah berhasil membedah 7.482 unit rumah tidak layak huni sejak tahun 2014 hingga 2022. Pada tahun 2023 ini, Pemkot Tangerang menargetkan untuk membedah 700 rumah tidak layak huni.

    “Kami akan perbaiki mulai dari atap, pemasangan ventilasi yang memadai, hingga perbaikan kamar mandi. Dengan rumah yang layak huni, maka kehidupan warga Kota Tangerang juga mudah-mudahan akan lebih baik karena sudah tinggal dengan nyaman dan aman,” terangnya.

    Ia berharap, masyarakat dapat memanfaatkan program-program yang sudah disediakan oleh Pemkot Tangerang. Dengan adanya program bedah rumah ini, masyarakat Kota Tngerang diharapkan dapat memiliki tempat tinggal yang lebih layak huni.

    “Dengan moto Tangerang LIVE, salah satunya yaitu liveable atau layak huni, dengan program ini kami tentu berusaha untuk memberikan tempat tinggal yang layak pada masyarakat Kota Tangerang. Kami berharap, masyarakat dapat memanfaatkan program ini dan program-program Pemkot Tangerang lainnya,” tandasnya. (DZH)

  • Pemkot Tangerang Sabet Penghargaan KPKNL Award 2023

    Pemkot Tangerang Sabet Penghargaan KPKNL Award 2023

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meraih penghargaan Peringkat 2 Kategori Koordinasi dan Sinergi Layanan kepada Masyarakat dalam Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Awards 2023.

    Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Tangerang, Tatang Sutisna, menuturkan penghargaan ini merupakan kali perdana yang didapatkan Pemkot Tangerang.

    Menurutnya, penghargaan ini membuktikan bahwa Pemkot Tangerang sejauh ini telah terbukti berhasil memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Tangerang.

    “Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi bukti konkret terkait apa yang selama ini telah dilakukan Pemkot Tangerang, terutama di bidang koordinasi dan sinergitas dalam menjalankan proses pelayanan kepada masyarakat secara langsung,” ujarnya, Rabu (12/7).

    Ia mengatakan bahwa penghargaan yang diraih Pemkot Tangerang juga membuktikan keberhasilan dari kerja kolaborasi yang selama ini menjadi spirit bersama, antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Kota Tangerang.

    “Penghargaan ini secara khusus mangapresiasi sistem koordinasi, sinergitas, dan aksesibilitas informasi serta komunikasi yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pengelolaan keuangan daerah,” katanya.

    Tidak hanya itu, penghargaan ini secara khusus pun menurutnya, mengapresiasi sistem koordinasi yang selama ini berjalan sangat terbuka, sinergis, interaktif, dan efektif antara Pemkot Tangerang dan masyarakat Kota Tangerang.

    “Pemkot Tangerang dinilai telah berhasil dalam membangun sistem yang baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakatnya,” lanjutnya.

    Ia pun menegaskan bahwa penghargaan yang baru diraih ini akan menjadi pemantik bagi Pemkot Tangerang, untuk terus meningkatkan pelayanan masyarakat secara lebih baik lagi kedepannya. (DZH)

  • Ini Cara dan Syarat Ajukan Permohonan Alat Bantu Disabilitas dan Lansia ke Dinsos Kota Tangerang

    Ini Cara dan Syarat Ajukan Permohonan Alat Bantu Disabilitas dan Lansia ke Dinsos Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kota Tangerang setiap tahunnya menyediakan sebanyak lebih dari 100 alat bantu, bagi penyandang disabilitas dan lansia. Bantuan tersebut dikhususkan bagi masyarakat Kota Tangerang.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Kota Tangerang, Mulyani, mengungkapkan bahwa setiap tahunnya Dinsos memiliki program bantuan alat bantu untuk disabilitas dan lansia. Alat bantu yang disalurkan yakni berupa kursi roda, walker, tongkat kaki empat dan alat bantu dengar.

    “Setiap tahunnya, alat bantu yang disalurkan dari Pemkot Tangerang ialah kursi roda sebanyak 100 penerima, walker 15 penerima, tongkat kaki empat 15 orang dan alat bantu dengar 15 orang,” ungkap Mulyani, Rabu (12/7).

    Ia pun menuturkan, dalam program ini secara persyaratannya ialah pemohon harus melengkapi fotocopy KTP dan KK, foto calon penerima bantuan alat bantu, surat pengantar dari kelurahan ditujukan kepada Kepala Dinas Sosial, dan kirim berkas tersebut ke Bagian Pelayanan Kantor Dinsos Kota Tangerang.

    “Pemohon harus tinggal dan ber-KTP Kota Tangerang, belum pernah menerima bantuan alat bantu, termasuk kelompok keluarga renta atau tidak mampu secara ekonomi, dan pastinya memiliki keterbatasan fisik, gangguan gerak atau kedisabilitasan motorik kaki,” jelas Mulyani.

    Sedangkan untuk alur pelaksanaanya, kata Mulyani, masyarakat atau calon penerima melakukan pengajuan berkas persyaratan yang diminta. Tim Dinsos akan melakukan verifikasi berkas administrasi tersebut.

    Selanjutnya Tim Dinsos akan assesmen atau verifikasi validasi ke lokasi calon penerima untuk menentukan layak tidak layaknya.

    “Selanjutnya, daftar calon penerima akan disahkan baru Pemkot Tangerang akan menyalurkan ke daftar penerima yang telah disahkan tersebut. Semua prosesnya gratis, sekarang kuotanya masih ada, jadi ayo jangan lewatkan dan manfaatkan program ini,” imbau Mulyani. (DZH)

  • Duh, Pemkot Tangerang ‘Nyeleneh’ Dalam Penggunaan Fitur TikTok Shop

    Duh, Pemkot Tangerang ‘Nyeleneh’ Dalam Penggunaan Fitur TikTok Shop

    TANGERANG, BANPOS – Pemkot Tangerang tengah melakukan gebrakan baru dalam melakukan diseminasi informasi. Pasalnya, ide kreatif namun agak ‘nyeleneh’ dilakukan oleh Pemkot Tangerang, dengan menggunakan fitur TikTok Shop untuk ‘jualan’ program pemerintahan.

    Diketahui, TikTok Shop tengah mencuri perhatian. Banyak tertimoni mengatakan bahwa penjualan langsung meroket usai melakukan live streaming. Bermodal lihai di depan kamera, pelanggan langsung menghampiri.

    Tren ini pun akhirnya dilirik Pemkot Tangerang melalui Dinas Komunikas dan Informatika (Diskominfo). Lewat Bidang Desiminasi Informasi Komunikasi Publik (DIKP), Pemkot menggelar Live Jualan Program Pemkot Tangerang, melalui siaran live akun TikTok dan Instagram di @tangerangtv, Selasa (11/7).

    Kepala Bidang DIKP, Ian Chavidz Rizqiullah, mengungkapkan dalam program ini, Kang Ian dan Neng Adel akan melakukan siaran langsung melakukan pemaparan dan tanya jawab bersama followers terkait program-program yang dimiliki Pemerintah Kota Tangerang.

    Mulai dari, dunia pendidikan, kesehatan, pembangunan, pelayanan administrasi kependudukan bahkan hingga pemakaman, yang dapat dimanfaatkan warga Kota Tangerang.

    Dalam hal ini, Live Jualan Program ditujukan untuk menyampaikan informasi terkait seluruh program dan layanan yang dimiliki Pemkot Tangerang, dan tentunya dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat Kota Tangerang.

    Harapannya, semakin banyak informasi program atau layanan yang tersampaikan, akan semakin banyak dimanfaatkan atau dirasakan keberadaan pada program itu sendiri.

    “Tadi, Live Jualan Program berlangsung satu jam saja. Mulai pukul 09.00 hingga 10.00 wib di TikTok dan Instagram @tangerangtv. Ini menjadi trobosan baru bagi Diskominfo dalam penyiaran atau penyebarluasan informasi untuk masyarakat,” ungkap Ian.

    Ia pun menuturkan, antusias follower sejak awal dimulai hingga siaran berakhir cukup baik, sebagai tahap awal. Tercatat, lebih dari 500 akun di Instagram berkunjung untuk menyaksikan Live Jualan Program ini.

    Tak terkecuali, buruan pertanyaan dari para follower juga terus berdatangan silih berganti. Bahkan, terpantua sejumlah followers dari luar Kota Tangerang juga turut menyaksikan.

    “Pertanyaan paling banyak datang terkait pencarian kerja. Dimana dalam hal ini, Disnaker Kota Tangerang memiliki fitur Cakap Kerja pada aplikasi Tangerang yang menyajikan sederet lowongan kerja yang dapat diakses seluruh masyarakat Kota Tangerang. Terlebih, Disnaker juga rutin menggelar virtual job fair setiap bulannya dengan ribuan lowongan pekerjaan,” papar Ian.

    Kata Ian, melihat antusias dari para follower Live Jualan Program ini akan kembali digelar Diskominfo. Namun, terkait hari dan waktu siaran, masyarakat diimbau untuk terus pantau informasinya melalui akun Instagram @tangerangtv.

    “Live Jualan Program juga akan kami permanis dengan give away, salam-salam, atau segmen menarik lainnya,” katanya. (DZH)

  • Sejak 2016, Seabrek Penghargaan Smart City Diterima Pemkot Tangerang

    Sejak 2016, Seabrek Penghargaan Smart City Diterima Pemkot Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Pemkot Tangerang telah mengumpulkan seabrek penghargaan, atas pengembangan dan pelaksanaan pengelolaan kota berbasis smart city. Penghargaan itu didapat Pemkot Tangerang sejak 2016 lalu.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang, Indri Astuti menuturkan, penghargaan di bidang smart city yang diraih Pemkot Tangerang merupakan bukti konkret dari komitmen pembangunan Kota Tangerang.

    Ia mengatakan, penghargaan tersebut diraih sejak tahun 2016, saat Pemkot Tangerang meraih penghargaan dalam Indonesia Digital Economy Award (IDEA) atas pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai upaya perwujudan Kota Cerdas di Kota Tangerang.

    “Penghargaan serupa juga pernah diraih Pemkot Tangerang, seperti Penghargaan iNew Maker Awards 2017, Penghargaan Smart City 2017 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) untuk aplikasi e-Plesiran,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/7).

    Penghargaan lainnya menurut dia, yakni Top Digital Transformation Readiness di TOP IT dan TELCO 2018, serta penghargaan pada Public Relations (PR) Indonesia Awards 2018 atas optimalisasi produk digitalisasi Informasi Pemkot Tangerang.

    “Yakni Majalah LIVE, super apps Tangerang LIVE, dan aplikasi LAKSA sebagai media terpopuler kategori kabupaten/kota,” ujarnya.

    Ia melanjutnya, tidak berhenti di sana, Pemkot Tangerang juga meraih banyak penghargaan di tahun 2020, seperti Penghargaan Anugerah Pemerintah Daerah Terpopuler di Media Digital 2020 dalam Anugerah Humas Indonesia (AHI), serta Penghargaan TOP Digital Awards 2020 kategori implementation (level stars 4), implementation on city government, dan transformation readness.

    “Berbagai penghargaan juga diraih di tahun 2021, seperti Penghargaan Kota Terbaik untuk Dimensi Smart Living dalam Indonesia Smart City Conference, serta TOP Digital Implementation, Top Digital on Smart City Implementation, Top CIO on Digital Implementation dari Majalah IT Works dalam TOP Digital Awards 2021,” lanjutnya.

    Selain itu, baru-baru ini juga Pemkot Tangerang meraih penghargaan Special Achievment for Consistency in Government Innovation dari Indonesia Smart Nation Award (ISNA). (DZH)