PAMULANG, BANPOS – Pendidikan karakter pada anak akan terus ditingkatkan Pemkot Tangsel. Hal tersebut dilatari masifnya perkembangan teknologi. Yang juga diikuti oleh kemampuan anak dalam menguasai teknologi tersebut.
Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sudah banyak dimudahkan dengan akses teknologi tersebut. Tapi, bukan berarti kemudahan tersebut menjadi tolak ukur kemerdekaan bangsa.
Saat ini, kata dia, penjajahan bukan lagi dilakukan secara fisik. Melainkan secara ideologi. Dimana musuh yang sebenarnya adalah, diri sendiri. Oknum yang berniat buruk tidak melakukan banyak hal, selain memberikan dan mengarahkan pengguna teknologi untuk mengakses informasi. Yang beluk ditentukan apakah informasi itu baik atau sebaliknya.
“Karena itu kami pemerintah Kota Tangerang Selatan, akan terus mendorong upaya peningkatan kualitas pendidikan karakter. Jadi, ke depan ini, anak bukan hanya pintar matematika, tapi juga pintar dalam sisi agamanya,” ujar Benyamin.
Menurutnya, dari sisi agama, anak akan mampu membentengi diri, untuk bisa memastikan informasi yang akan dia peroleh melalui akses teknologi. Sehingga bangsa ini memiliki generasi yang baik dan bagus.
Dia juga menambahkan jika belakagan, penjajahan kini menyasar akhlak seseorang. Sehingga Benyamin mengklaim jika situasi dengan perkembangan teknologi ini rawan disalahgunakan dan dimanfaatkan untuk membentuk basis radikalisme.
”Makanya, kita harus bentuk sebuah regulasi yang mampu melindungi situasi ini. Agar anak-anak setidaknya punya bekal, untuk menyaring informasi yang mereka dapatkan nantinya.” Katanya saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Talim Khairunisa, Bambu Apus, Pamulang.(BNN/PBN)