SERANG, BANPOS – BEM FKIP UNTIRTA bersama dengan Paguyuban Duta FKIP UNTIRTA mengadakan kegiatan pengabdian dengan mengangkat tema ‘Cahaya Anak Negeri FKIP’ di taman bacaan masyarakat PPLG Lopang Gede, Kota Serang.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Departemen Sosial pada BEM FKIP Untirta ini, merupakan upaya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Dalam kegiatan ini, BEM FKIP Untirta mengajak anak-anak di lingkungan sekitar, untuk belajar sambil bermain. Hal ini sekaligus mengasah kemampuan anggotanya, dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Ketua Forum TBM Kota Serang, Acun, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BEM FKIP Untirta. Menurutnya, kegiatan ini menarik dan memiliki konsep yang tepat.
“Kegiatan ini sangat menarik, karena TBM ini bagian dari pendidikan non formal. Dan ternyata masih banyak yang awam soal pendidikan non formal. Saya sangat mengapresiasi kegiatan mahasiswa yang berdedikasi untuk pendidikan, terkhusus di Kota Serang,” ujarnya, kemarin.
Di tempat yang sama, salah satu duta FKIP Untirta, Dea Sabrina, mengaku kegiatan pengabdian seperti ini baru pertama kali ia ikuti. Dan menurutnya, konsep belajar pendidikan non formal, sangat menarik.
“Ini kali pertamanya saya mengikuti kegiatan pendidikan non formal, kegiatannya menarik. Menariknya karena di pendidikan non formal itu memiliki konsep bermain sambil belajar. Jadi memang tak ada tekanan pada warga belajar,” tuturnya.
Ia pun mengatakan dirinya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Karena, lanjutnya, ia mendapatkan pengalaman baru dalam kegiatan belajar mengajar.
“Senang sih, dapat pengalaman baru juga. Karena di TBM ini lebih bermain sambil belajar, kayak kelompok bermain gitu. Dengan muatan Islami. Mudah-mudahan tiap minggunya bisa bervariasi,” katanya yang juga mahasiswi Pendidikan Sosiologi ini.
Sementara itu, Kepala Departemen Sosial, Moch. Hadi Fadillah, mengatakan lembaga pendidikan harus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Menurutnya, kegiatan ini akan menjadi program berkelanjutan bagi Departemen Sosial.
“Ini akan menjadi program berkelanjutan atau program jangka panjang, yaitu membuat pendidikan kesetaraan dengan memanfaatkan fasilitas kampus. Namun melihat kondisi FKIP yang belum banyak mengetahui konsep serta sasaran pendidikan non formal,” tandasnya. (DZH)