Tag: Pengarusutamaan gender

  • Forum CSO Tangerang Dorong Peningkatan Kebijakan dan Anggaran Responsif Gender

    Forum CSO Tangerang Dorong Peningkatan Kebijakan dan Anggaran Responsif Gender

    TANGERANG, BANPOS – Kondisi pengarusutamaan gender di Kabupaten Tangerang saat ini masih sangat minim. Berdasarkan data BPS Banten, Kabupaten Tangerang berada di bawah Kabupaten Serang. Maka dari itu, diharapkan Pemkab Tangerang dapat meningkatkan kebijakan dan anggaran responsif gender.

    Hal itu terungkap dalam Diskusi Tematik yang digelar oleh Forum Civil Society Organization (CSO) Tangerang dengan tajuk ‘Politik dan Kebijakan Anggaran Responsif Gender’ pada Jumat (15/4) di salah satu rumah makan di Kabupaten Tangerang.

    Direktur Eksekutif PATTIRO Banten, Panji Romadhon, yang menjadi salah satu narasumber diskusi itu menegaskan bahwa upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan dan laki-laki dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat, harus terus diikhtiarkan.

    Panji menjelaskan bahwa menurut survei BPS Provinsi Banten, kondisi Kabupaten Tangerang dalam konteks Pengarusutamaan Gender (PUG), masih di bawah Kabupaten Serang.

    “Data ini saya peroleh dari BPS Banten, ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi kita semua,” ujar Panji dalam diskusi. Data yang dipaparkan oleh Panji pun berhasil memantik dinamika diskusi yang cukup hangat.

    Sebab, salah satu peserta diskusi yang berasal dari FOPKIA Kabupaten Tangerang, Ranti, mempertanyakan keabsahan data itu. Sebab menurutnya, Pemkab Tangerang telah memberikan porsi anggaran dan kebijakan yang responsif gender.

    “Sejauh yang saya ketahui Kebijakan di Kabupaten Tangerang sudah cukup baik, diantarnya program Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi baru lahir dan lain-lain,” kata Ranti.

    Sementara Direktur Perdem, Khoerun Huda, menyampaikan bahwa adanya forum CSO yang tergabung dalam Forum Simpul Belajar Madani ini, diharapkan mampu merepresentasikan masyarakat sipil dan dalam mengagregasikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

    “Saya yakin dan sangat berharap agar 15 CSO yang tergabung dalam Simpul Belajar ini dapat menjadi penyambung lidah berbagai kepentingan masyarakat Tangerang,” ujar Huda.

    Selain itu, Huda menjelaskan bahwa anggaran responsif gender tidaklah hanya persoalan kesamaan anggaran, namun ada hal yang lebih substansial.

    “Ada persoalan partisipasi, kesetaraan, akuntabilitas, upaya pemenuhan hak-hak masyarakat dan juga persoalan keterjangkauan akses dan manfaat terhadap kebijakan-kebijakan dimaksud,” ungkap Huda.

    Untuk diketahui, terdapat sejumlah perwakilan CSO yang hadir dalam kegiatan diskusi itu, diantaranya GP Ansor, DPD KNPI, Pemuda Muhammadiyah, Lakspesdam, Komunitas Demokrasi Tangerang (Kode Tangerang), PWI dan Konfederasi serikat Pekerja Nasional (KSPN).

    (DZH)

  • DP3AKB Cilegon Diminta Komitmen Wujudkan Pengarusutamaan Gender

    DP3AKB Cilegon Diminta Komitmen Wujudkan Pengarusutamaan Gender

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon menggelar kegiatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) yang berlokasi di Forbis Hotel, Senin (7/3).

    Adapun, digelarnya kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi dokumen dan sebagai kriteria penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) di tingkat Nasional, selain itu kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan kelembagaan pengarusutamaan gender dan jejaring pengarusutamaan gender serta penguasaan pembuatan dokumen penganggaran responsif gender.

    Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang membuka acara tersebut menyampaikan bahwa tahun 2021 Kota Cilegon telah berhasil memperoleh Penghargaan Anugerah Parahit Ekapraya (APE).

    “Alhamdulillah di tahun lalu Kota Cilegon telah berhasil meraih penghargaan Parahit Ekapraya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia di peringkat madya,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Helldy menegaskan dibutuhkan komitmen dalam mewujudkan pengarusutamaan gender. “Yang paling terpenting yaitu memperkuat sebuah komitmen sebab komitmen kebijakan kelembagaan sumber daya data metode dan peran masyarakat itu menjadi salah satu arah dalam pelaksanaan PUG,” tegasnya.

    Helldy berharap kegiatan ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. “Saya berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat dipahami oleh semua peserta agar supaya kedepan Kota Cilegon ini bisa mencapai target yang kita inginkan yaitu menjadi yang utama di APE tingkat nasional nanti,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala DP3AKB Kota Cilegon, Agus Zulkarnaen mengatakan jika kegiatan ini sebagai salah satu langkah untuk memperkuat pengarusutamaan gender di Kota Cilegon.

    “Diadakannya kegiatan ini yaitu sebagai langkah untuk memperkuat pelaksanaan pengarusutamaan gender di Kota Cilegon, dan untuk peserta dalam kegiatan ini diikuti oleh seluruh kepala perangkat daerah di Kota Cilegon, serta unsur masyarakat dan organisasi,” pungkasnya.

    (LUK/RUL)