Tag: pengolahan sampah

  • Keren! Sampah Kabupaten Serang Bakal Langsung Disulap Jadi Barang Bernilai Ekonomis

    Keren! Sampah Kabupaten Serang Bakal Langsung Disulap Jadi Barang Bernilai Ekonomis

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mulai menggunakan alat pengolah sampah terpadu berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) dan incenerator.

    Peresmian penggunaan alat ini dilakukan langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Tempat Pengelolahan Sampah Terpadu (TPST) Kibin, Jumat (15/12).

    “Alhamdulillah, kami sudah melakukan uji coba mesin pengolah sampah jenis incinerator dan RDF. Sampah diolah sehingga punya nilai ekonomi atau bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat dan industri,” kata Tatu kepada wartawan.

    Uji coba dimulai dari Kecamatan Kibin untuk pengolahan sampah Kabupaten Serang bagian timur. Terdapat 2 mesin incinerator dan 2 RDF. Setiap satu incinerator mampu mengolah sampah hingga 20 ton per hari. Sementara satu RDF bisa mengolah sampah 10-15 ton per hari.

    Menurut Tatu, keberadaan sejumlah mesin pengolah sampah terpadu tersebut, belum menyelesaikan masalah sampah di 29 kecamatan. Sebab menurut data Dinas Lingkungan Hidup, produksi sampah masyarakat dari 29 kecamatan mencapai 1.200 ton per hari.

    “Dimulai di Serang timur karena punya sampah yang lebih besar. Sistem ini akan kami lanjutkan di kecamatan-kecamatan lain supaya persoalan sampah bisa terselesaikan,” ujar politisi Partai Golkar ini.

    Secara sederhana, melalui TPST Kibin, sampah akan diolah oleh mesin incinerator dan RDF dengan pemilahan melalui bak penampungan sampah.

    Dengan incinerator, sampah akan dibakar dengan suhu tertentu sehingga menjadi abu, selanjutnya bisa dibuat menjadi batako. Dengan sistem teknologi, tidak ada polusi ke udara dari sistem pembakaran ini.

    Kemudian untuk mesin RDF, sampah diolah dan diberi campuran pengering untuk menghasilkan bahan baku campuran batu bara.

    Sampah hasil pengolahan mesin RDF, bisa dijual ke industri yang dalam proses produksinya menggunakan batu bara.

    “Catatan saya sebagai kepala daerah, saya meminta pemerintah desa untuk mempunyai bank sampah. Sebab untuk logam dan kaca, tidak bisa masuk ke TPST Kibin ini. Intinya, pengolahan dan penyelesaian sampah harus dilakukan seluruh masyarakat, mulai dari desa, camat, dan pemda,” tegasnya.

    Pembangunan dan pengadaan alat pengolah sampah terpadu ini tidak murah. Untuk TPST Kibin, Pemkab Serang mengeluarkan anggaran hingga Rp 4,5 miliar. Hasilnya hanya mampu mengolah sampah rata-rata 40 ton perhari.

    Tatu menilai, perlu keterlibatan perusahaan swasta untuk mengolah sampah menjadi bernilai ekonomi. Sebab dengan produksi sampah 1.200 ton per hari dari masyarakat, dibutuhkan sekira 60 mesin.

    “Anggarannya bisa di atas satu triliun rupiah. Cukup berat jika mengandalkan APBD, karena banyak kebutuhan dasar masyarakat yang juga harus diselesaikan. Semoga ke depan, ada pihak swasta yang bergabung, dan membangun TPST berkapasitas besar,” tandasnya. (DZH)

  • Pemkab Pandeglang Teken MoU Pengolahan Sampah

    Pemkab Pandeglang Teken MoU Pengolahan Sampah

    PANDEGLANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pandeglang Berkah Maju (PBM), melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), tentang pengolahan sampah bersama PT Indonesia Power.

    Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam pengolahan sampah.

    “Penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menyelesaikan isu lingkungan hidup,” kata Irna usai melaksanakan upacara Kemerdekaan RI Ke -78 di Alun-alun Pandeglang, Kamis (17/8).

    Menurutnya, pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang ke-78 ini, merupakan sebagai momentum pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan hidup.

    “Ini momentum baik di hari kemerdekaan, kami melakukan nota kesepahaman bersama PT Indonesia Power dalam pengolahan sampah sekaligus pengiriman perdana produk bahan bakar jumputan padat hasil olahan sampah ramah lingkungan pengganti batu bara,” terangnya.

    Selain itu, lanjut Irna, pengolahan sampah juga menjadi salah satu potensi untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkab Pandeglang.

    “Pengolahan sampah merupakan potensi bagi pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dukungan dari seluruh komponen masyarakat Pandeglang,” ujarnya.

    Ia pun berharap agar masyarakat Pandeglang mendukung kerjasama antara Pemkab Pandeglang dengan PT Indonesia Power dalam pengolahan sampah ini.

    “Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung langkah besar ini, dengan cara melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya mulai dari rumah. Sehingga, memudahkan proses pengolahan sampah dan diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan daerah,” tandasnya. (DHE/DZH)

  • Punya Pusat Pengolahan Sampah, Kota Cilegon Jadi Tempat Belajar Pemerintah Daerah Lain

    Punya Pusat Pengolahan Sampah, Kota Cilegon Jadi Tempat Belajar Pemerintah Daerah Lain

    CILEGON, BANPOS – Kota Cilegon menjadi tempat belajar bagi puluhan pemerintah daerah di Indonesia perihal pengolahan sampah.

    Data ini, banyak daerah dikunjungi oleh daerah lain untuk belajar pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP).

    Terbaru, 31 daerah bahkan sampai dengan Staf Khusus Kepresidenan mengunjungi Kota Cilegon untuk mengetahui pengolahan sampah BBJP.

    Walikota Cilegon, Helldy Agustian, mengaku bangga Kota Cilegon mulai dikenal daerah lain melalui pengolahan sampah.

    “Alhamdullilah, kini Kota Cilegon telah dikenal di seantero nusantara meski dari pengolahan sampah. Karena daerah lain mulai berkunjung ke Kota Cilegon untuk belajar,” ungkap Helldy, Jumat (31/3).

    Ia mengatakan, sampai dengan saat ini sudah ada 31 daerah yang berkunjung termasuk dengan Stafsus Kepresidenan Bersama Jakpro yang mengunjungi Kota Cilegon.

    “Berkembang dan majunya sebuah daerah karena banyak tamu dan pejabat penting yang berkunjung ke Kota Cilegon sehingga, dikenal luas oleh khalayak ramai. Alhamdulillah, Kota Cilegon semakin bertambah maju,” tandasnya.

    Berikut daerah dan instansi yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Cilegon terkait dengan Pengolahan Sampah BBJP:

    Provinsi Banten

    Kabupaten Pandeglang
    Kota Tangerang Selatan

    Provinsi Jawa Barat

    Kabupaten Subang
    PT. Solusi Bangun Indonesia Bogor

    Provinsi Jawa Timur

    Kabupaten Banyuwangi
    Kabupaten Banyumas
    PT. Solusi Energindo

    DIY Yogyakarta

    Keraton Yogyakarta

    Provinsi Kalimantan Barat

    Kota Singkawang
    Kabupaten Sintang
    Kabupaten Mempawah
    Kota Pontianak

    Provinsi Kalimantan Selatan

    Kabupaten Tabalong

    Provinsi Kalimantan Timur

    Kabupaten Berau – Kaltim Bupati Walikota
    Kota Samarinda
    Kota Bontang

    Provinsi Sumatera Barat

    Kota Padang
    Kota Solok

    Provinsi Sumatera Utara

    Kabupaten Sibolga
    Kota Medan

    Provinsi Sulawesi Selatan

    Kabupaten Pangkep
    Kabupaten Pangkep
    BI Sulawesi Selatan

    Provinsi Sulawesi Utara

    Kota Manado

    Provinsi Bengkulu

    Kota Bengkulu

    Provinsi Lampung

    Kota Bandar Lampung

    Provinsi Bangka Belitung

    Kota Pangkal Pinang

    Instansi lainnya

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
    Kantor Staf Presiden (KSP) Tri Joko M. Solehoedin Walikota
    Badan Riset dan Inovasi Nasional Kepala Pusat Lingkungan
    Staf Khusus Presiden, Jakpro
    ASDP Kantor Pusat

    Nah, itulah sejumlah pemerintah daerah berikut Staf Khusus Presiden dan instansi lainnya yang pernah mengunjungi untuk belajar pengolahan sampah ke Kota Cilegon. (MUF)