Tag: Perbaikan Jalan

  • UPTD PJJ Pandeglang Lakukan Pemeliharaan Jalan Menuju Kawasan Pariwisata

    UPTD PJJ Pandeglang Lakukan Pemeliharaan Jalan Menuju Kawasan Pariwisata

    PANDEGLANG, BANPOS – Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan, khususnya para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pandeglang.

    Menjelang Idul Adha 1445 Hijriyah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten melalui Unit Pelaksana Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPTD PJJ) Pandeglang melakukan pemeliharaan jalan provinsi akses menuju kawasan pariwisata dan pusat-pusat kegiatan masyarakat.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPTD PJJ Pandeglang, Yan Ardiansyah Achmad mengatakan bahwa pemeliharaan jalan ini merupakan pemeliharaan rutin yang dilakukan dan tidak hanya saat menghadapi lebaran Idul Adha saja.

    “Yang kita perbaiki jalan-jalan yang berlubang di sepanjang jalan menuju kawasan wisata dan pusat-pusat kegiatan masyarakat, berdasarkan hasil laporan petugas lapangan diantaranya ruas Mengger-Caringin, Jl. Sudirman (Labuan,red) mengarah ke wilayah Pantai Carita dan Tanjung Lesung – Sumur.” kata Yan Ardiansyah Achmad kepada wartawan, Sabtu (8/6).

    Menurutnya, penanganan tambal sulam yanga dilakukan diruas jalan yang menjadi kewenangan provinsi di wilayah Pandeglang merupakan sebagai bentuk keseriusan Provinsi Banten bersama-sama membangun untuk kemajuan Pandeglang.

    “Kami tetap berusaha semaksimal mungkin agar perbaikan jalan yang perlu penanganan khususnya kewenangan kami, akan kami perbaiki agar jalan dapat tetap bertahan nyaman, aman dan mendukung kegiatan masyarakat Pandeglang dan wisatawan yang berkunjung,” terangnya.

    Yan menegaskan, penanganan tambal sulam yang dilakukan tersebut ditargetkan akan selesai sebelum hari raya Iedul Adha dan semua jalan provinsi yang telah berkategori mantap tetap mantap yang rusak ringan diperbaiki menjadi mantap, sehingga bisa di lalui oleh para warga, pemudik dan wisatawan dengan baik.

    “Insya Allah beres, jika melihat dari schedule penanganan” ungkap.(DHE)

    Caption Foto : UPTD PJJ Pandeglang DPUP Banten saat melakukan perbaikan jalan Provinsi Banten.

  • Belasan Tahun Jalan Penghubung Dua Kecamatan Tak Tersentuh Perbaikan

    Belasan Tahun Jalan Penghubung Dua Kecamatan Tak Tersentuh Perbaikan

    CIGEMBLONG, BANPOS – Keberadaan jalan poros penghubung tiga desa untuk dua kecamatan di Lebak Selatan (Baksel) sudah belasan tahun tidak tersentuh perbaikan.

    Disebutkan, jalan sepanjang 7 kilometer yang berfungsi menunjang perekonomian kawasan itu hingga kini sukar dilalui kendaraan karena dalam kondisi rusak parah.

    Padahal, perbaikan jalan itu sudah diusulkan oleh tiga pemerintah desa setempat.

    Jalan ini masuk ke Desa Sukasenang dan Ciapus di Kecamatan Cijaku dan Desa Peucangpari Kecamatan Cigemblong. Hingga saat ini warga pengguna jalan selalu mengeluh.

    Salah seorang pengguna jalan yang kerap melintas untuk berdagang keliling asal Desa Ciapus, Sohari, kepada BANPOS mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Menurutnya, kesulitan melintas jika turun hujan, jalan tertutup tanah lumpur dan susah dilalui kendaraan.

    “Itu panjangnya sekitar 7 kilometer pak, jalan itu sudah jadi tanah semua ditambah lubang-lubang besar. Kalau hujan motor pun susah melintas, mau jualan pun terganggu. Cari jalan lain tak ada pilihan, jadi kadang kami selaku balik lagi,” ungkapnya, Minggu (16/7).

    Kepala Desa (Kades) Ciapus Kecamatan Cijaku, Asep Saepulloh, membenarkan bahwa pihaknya juga mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan tersebut, karena rusaknya sangat menghawatirkan.

    “Kami prihatin sekali, karena jika jalan ini terus dibiarkan rusak, sudah jelas perputaran ekonomi masyarakat akan tersendat. Padahal kami sudah berupaya memperbaiki jalan tersebut dengan dana seadanya, tapi itu hanya sementara,” ujarnya.

    Ditambahkan Asep bahwa pihaknya juga sudah mengusulkan dengan membuat proposal terkait jalan tersebut ke pemerintah daerah (Pemda) kabupaten, namun sampai saat ini belum juga dilakukan pembangunan.

    “Kami sudah usulkan, padahal waktu itu kami dari tiga desa dipinta mengusulkan jalan poros penghubung tiga desa di dua kecamatan ini melalui pihak kecamatan, namun sampai saat ini belum ada kabar ke arah perbaikan. Di sini kami minta ke pihak DPMD dan PUPR Lebak agar memperhatikan kondisi jalan di kami ini, karena kalau dihitung ini sudah lebih 16 tahun tanpa sentuhan perbaikan,” terangnya.

    Kata Kades lagi, jalan tersebut adalah akses pertanian juga dan hasil kebun tempat lintasan perekonomian masyarakat, khususnya di Desa Ciapus dan kampung Cipancur Nabeng desa Peucangpari kecamatan Cigemblong pasti harus lewat jalan itu,” paparnya. (WDO/DZH)

  • Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    JAWA TENGAH, BANPOS – Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan.

    Melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng, Ganjar menyebut program perbaikan jalan terus dikebut untuk mengejar target di akhir masa jabatannya.

    “Sekarang mulai berjalan dan percepatannya kita lakukan ya dengan berbagai cara umpama target yang sudah disiapkan di APBD segera kita kebut,” kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jateng, Rabu (7/6).

    Di 2023 ini, Ganjar menyebut Pemprov Jateng akan melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 2,404.741 kilometer (km). Adapun pemeliharaan jalan terbagi di sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ).

    Pertama, BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Bobotsari-Belik sepanjang 2,5 km dengan anggaran Rp 4 miliar, dan Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar.

    Kemudian, ruas Kaliori-Patikraja sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem sepanjang 100 meter (m) dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedua, BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog sepanjang 0,30 km dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Kemudian, ruas Bandungsari-Pananggapan sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Ketiga, lanjut Ganjar, BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang sepanjang 60 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Sementara untuk BPJ keempat, akan dilakukan pemeliharaan di Wonosobo pada ruas Wanayasa-Kalibening sepanjang 2,3 m dengan anggaran Rp 3 miliar.
    Kelima, BPJ Magelang dengan rehabilitasi jalan di ruas Magelang-Ngablak sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 8 miliar, dan Kutoarjo-Bruno sepanjang 3 km dengan anggaran Rp 3,8 miliar.

    Keenam, Pemprov Jateng juga akan melalukan pemeliharaan jalan untuk BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (rehabilitasi drainase) sepanjang 0,05 km dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran-Boja-Sukorejo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Weleri-Patean sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Ketujuh, ada BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi-Klambu sepanjang 0,5 km (perbaikan beton) dengan anggaran Rp 2 miliar. Ada pula perbaikan jalan di ruas Gubug-Kapung-Kedungjati sepanjang 0,10 km dan (rehab dinding penahan tanah) tinggi 25 m dengan anggaran Rp 3 miliar, dan Singget-Doplang-Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung II) sepanjang 40 m dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedelapan, pemeliharaan akan dilakukan pada ruas-ruas jalan di BPJ Surakarta, di antaranya Karanganyar-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Wonogiri-Manyaran-Blimbing sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Ngadirejo-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Kemudian, perbaikan pada ruas jalan Wuryantoro-Pracimantoro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah sepanjang 0,03 km dengan anggaran Rp 1,5 miliar.

    Kesembilan, pemeliharaan jalan akan dilakukan di BPJ Pati meliputi Juwana-Todanan sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar dan Jepara-Keling sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Todanan-Ngawen sepanjang 1 km dengan anggaran Rp7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen sepanjang 50 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Kemudian, ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 km dengan anggaran Rp 7,7 miliar, dan rekonstruksi jalan Demak-Godong panjang 1 km dengan anggaran Rp 8 miliar.

    “Alhamdulillah sekarang cuacanya mendukung, sehingga kita minta untuk dikebut sekarang,” kata Ganjar.
    Di samping itu, kata Ganjar, Pemprov Jateng juga dibantu oleh intervensi Kementerian PUPR untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang ada. Diharapkan upaya ini mampu mengatasi persoalan jalan rusak.

    “Kemarin kita juga dibantu oleh Kementerian PUPR, Pak Basuki dateng ke beberapa tempat untuk segera membereskan beberapa kondisi jalan yang rusak terkait dengan infrastruktur perdesaan dan antar desa, termasuk yang ada di Kabupaten. Ini kita keroyok bareng-bareng untuk bisa lebih baik,” pungkas Ganjar.

    Ganjar sendiri telah menyediakan aplikasi Jalan Cantik sebagai kanal aduan masyarakat terkait jalan rusak. Semua aduan dan laporan akan ditindak lanjuti. (RMID)

  • Jalan Rangkasbitung – Kolelet Diperbaiki Sebelum Lebaran

    Jalan Rangkasbitung – Kolelet Diperbaiki Sebelum Lebaran

    LEBAK, BANPOS – Sempat disidak Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya beberapa waktu lalu karena rusak parah, ruas jalan Rangkasbitung – Kolelet sepanjang dua kilometer yang menghubungan Kabupaten Serang akan segera diperbaiki.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak Irvan Suyatupika mengatakan, proses perbaikan ruas jalan Rangkasbitung – Kolelet yang mengalami kerusakan akan dilakukan mulai April 2022.

    “Ya, mulai April 2022, sebelum lebaran Idul Fitri salah satu akses menuju Kabupaten Serang itu akan layak dilalui kendaraan,” katanya

    Ruas jalan yang mengalami kerusakan parah akan diratakan dengan menggunakan batu. Rencana perbaikan sepanjang 2 kilometer. Titik awal perbaikan jalan yang kondisinya perlu penanganan khusus itu akan diprioritaskan.

    “Kami prioritaskan di ruas jalan Rangkasbitung- Kolelet, di sepanjang jalan Kampung Lebong, Pabuaran, Pasir Jengkol hingga Kolelet,” ujarnya

    Sebelum dilakukan pemeliharaan, Irvan menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan perbaikan terhadap drainase dan badan jalan yang ada di ruas jalan tersebut.

    “Sebelumnya, kawasan tersebut sudah diperbaiki saluran drainasenya. Untuk perbaikan badan jalannya, akan dikerjakan mulai bulan depan,” jelasnya.

    Selain perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, menurut Irvan, Dinas PUPR Kabupaten Lebak juga akan melakukan perbaikan ruas jalan di Kecamatan lainnya. Salah satunya, pada ruas jalan di Kecamatan Cibadak.

    “Semoga pada pelaksanaannya tidak ada hambatan, sehingga pemudik tidak akan menemukan kemacetan pada saat perayaan Idul Fitri,” ungkapnya.

    Selain perbaikan jalan, Dinas PUPR Lebak kata Irvan menegaskan, Dinas PUPR Kabupaten Lebak juga akan membangun sebanyak tujuh embung untuk mengatasi kekeringan saat bulan kemarau.

    Helmy warga Kampung Lebong, Desa Pabuaran berharap, tidak hanya perbaikan jalan dan drainase saja yang dilakukan Dinas PUPR Lebak, tetapi dinas terkait juga harus turut serta melakukan pengawasan soal aktivitas dan muatan kendaraan.

    Menurutnya, pengawasan yang melekat pada muatan kendaraan perlu dilakukan oleh dinas terkait seperti Dishub agar kekuatan jalan milik Kabupaten bisa dimanfaatkan lama oleh masyarakat pengguna jalan.

    “Kami mengapresiasi Dinas PUPR yang akan memperbaiki ruas jalan Rangkasbitung – Kolelet sebelum lebaran Idul Fitri. Tapi kami juga berharap tidak hanya Dinas PUPR yang direpotkan selaku penyedia jalan. Dishub dan Polisi juga harus benar-benar terlibat mengawasi muatan kendaraan, jika ada kendaraan yang muatannya over kapasitas ditindak secara tegas,” harapnya.(CR-01/PBN)