Tag: persita

  • Ditahan PSIS, Persita ‘Double Hattrick’

    Ditahan PSIS, Persita ‘Double Hattrick’

    DENPASAR, BANPOS – Persita Tangerang mencetak double hattrick untuk urusan hasil seri. Usai gagal memanfaatkan keunggulan 3-1 atas PSIS Semarang, Pendekar Cisadane mencatatkan hasil seri yang keenamnya secara berturut-turut setelah laga berakhir 3-3.

    Dalam laga pekan ke-22 BRI Liga 1 2022 di Stadion I Wayan Dipta, Denpasar Bali, Minggu (20/3) sore, Persita sempat unggul cepat. Laga baru berjalan tiga menit, Kasim Botan memperdaya dua bek PSIS untuk membuat skor menjadi 1-0.

    PSIS merespon gol cepat itu dengan melakukan serangan beruntun ke gawang Persita yang dikawal Rendy Oscario. Namun, alih-alih membalas, Tim Mahesa Jenar justru kebobolan lagi di menit 22. Umpan silang Muhammad Toha sukses dikonversi menjadi gol oleh Taylon Nicolas Correa.

    Sebelum turun minum, keunggulan Persita sempat tereduksi setelah PSIS mencetak gol di menit 27. Tendangan Jonathan Eduardo menggetarkan gawang Pendekar Cisadane untuk pertama kalinya di pertandingan itu. Jonathan menyundul bola hasil umpan Rahmat Hidayat setelah memanfaatkan kesalahan yang dialkukan barisan pertahanan Persita.

    Memasuki babak kedua, Persita kembali memperlebar jarak setelah Taylon kembali mencatat namanya di papan skor. Kali ini Taylon mencetak gol melalui titik penalti di menit ke-57. Hukuman diberikan karena penjaga gawang PSIS, Jandia Eka Putra melanggar Muhammad Hamdi di kotak terlarang. 3-1 untuk Persita.

    Namun, hanya berselang tujuh menit kemudian, gantian PSIS yang mendapat hadiah penalti dari wasit MUSTHOFA UMARELLA. Wasit menunjuk titik putih setelah Herwin Tri menjatuhkan Jonathan Eduardo di dalam kotak terlarang. Eksekusi yang dilakukan Wallace Costa gagal dibendung Rendy Oscario sehingga skor menjadi 3-2.

    Gol itu membuat PSIS makin bersemangat untuk menyamakan kedudukan. Hasilnya di menit 70, Alfreanda Dewangga cs sukses mencetak gol penyeimbang. Tendangan penjuru Dewangga disosor Wallace dan membuat skor menjadi 3-3. Meski saling serang terjadi setelah itu, taka da gol tambahan tercipta hingga wasit meniup pluit panjang.

    Dengan hasil itu, Persita tercatat enam kali berturut-turut meraih hasil seri. Lima laga sebelumnya juga menghasilkan satu poin bagi Persita, yaitu dari Madura United, Bhayangkatra FC, Persebaya Surabaya, PSS Selaman dan Persik Kediri.

    Meski begitu, Persita masih bercokol di dalam zona sepuluh besar. Skuad Widodo C Putro kini bercokol di peringkat Sembilan dengan 39 poin hasil dari 32 pertandingan. Poin Persita diraih dari Sembilan kali menang, 12 kali seri dan 11 kali kalah.

    Kekecewaan jelas terlihat di wajah Widodo Cahyono Putro usai pertandingan sore tadi. Kemenangan yang sudah di depan mata pun harus terlepas dan Persita mau tak mau harus puas hanya dengan raihan satu poin saja.

    “Pertandingan tadi memang bagi kami secara hasil ya sangat mengecewakan ya. Karena kita sudah unggul dari 3-1. Tapi ini sudah terjadi. Semua juga pemain ingin mempertahankan keunggulan, tapi ternyata kita tidak bisa. Yang jelas kita ada dua match tersisa, kita akan memaksimalkan lagi. Supaya kita bisa memenangkan pertandingan,” kata Widodo usai pertandingan.

    Menyoal dua gol yang dicetak Taylon sore ini, Widodo tak mau berkomentar banyak. Baginya, hasil satu poin hari ini bukan hasil individual, tapi kerja keras kolektif tim.

    “Bagi pelatih itu hal yang wajar karena dia striker. Striker selain cetak gol, juga assist untuk temannya. Apresiasi buat teman-teman, tidak hanya Taylon tapi teman-teman yang lain yang bisa di awal. Tetapi inilah sepak bola. Dimana kita sudah unggul, kawan juga pasti punya kekuatan untuk membalas dan itu tidak bisa kami pertahankan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Muhammad Toha, perwakilan pemain menyebut hasil imbang ini memang jauh dari harapan. Tapi apapun itu, ia dan rekan-rekannya haru melupakan hasil pertandingan ini dan langsung fokus ke dua laga sisa.

    “Menurut saya buat pertandingan hari ini berjalan dengan seru ya. Kita bisa unggul duluan. Mungkin kita ke depannya bisa lebih konsentrasi lagi mematangkan dan mempertahankan keunggulan yang sudah kita buat. Pokoknya buat teman-teman pokoknya jaga motivasi kembali untuk di sisa pertandingan selanjutnya,” kata Toha.

    (MG04)

  • Persita vs Persik: Pendekar Cisadane Optimis Meski Tanpa 3 Pilar

    Persita vs Persik: Pendekar Cisadane Optimis Meski Tanpa 3 Pilar

    DENPASAR, Bali – Sesama tim promosi dari Liga 2 ke Liga 1 pada musim 2020, Persita Tangerang dan Persik Kediri akan kembali bentrok dalam lanjutan BRI LIga 1 musim 2021/2022, Selasa (15/3) petang. Berlaga Stadion Kompyang Sujana, Pendekar Cisadane bertekad membalas dendam atas kekalahan yang mereka derita dari Persik di pertemuan pertama musim ini.

    Di putaran pertama, Persita harus mengakui keunggulan Persik dengan skor 2-0 saat bersua di Yogyakarta awal Desember 2021. Kini, menghadapi Persik yang juga tampil dengan kekuatan skuad yang impresif, Persita siap menampilkan permainan terbaiknya.

    “Kami sudah mempersiapkan tim baik secara taktikal, teknik, fisik dan psikologi pemain. Di mana semalam juga sudah bersama-sama ada support dari manajemen, dari bos sendiri, Pak Rully. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi kami untuk bisa memperoleh hasil yang maksimal yaitu kemenangan,” ungkap Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro.

    Widodo menambahkan, kemenangan tentu jadi target utama Persita untuk pertandingan ini. “Jadi di dunia mana pun kami pelatih atau pemain tidak mau di setiap pertandingan itu kami tidak memperoleh hasil yang maksimal. Jadi saya berharap ke pemain kita semua di setiap pertandingan nanti sekuat tenaga untuk bisa memenangkan pertandingan,” tegas mantan striker TImnas era 90-an itu.

    Meski begitu, Widodo mengakui bahwa skuad Persita besok tidak lengkap. Tercatat, ada tiga pemain yang dipastikan absen. Taufik Febriyanto dinyatakan belum sepenuhnya pulih dan masih menjalani masa penyembuhan dari cedera, sementara Agung Prasetyo dan Edo Febriansyah tak bisa diturunkan karena akumulasi kartu.

    “Jadi ketiga pemain dipastikan tak bisa memperkuat Persita dalam pertandingan melawan Persik,” kata Widodo.

    Menurut Widodo, Persik yang kini ditangani Javier Roca memiliki perkembangan luas biasa. Terutama dengan masuknya Arthur Irawan membuat kekuatan Macan Putih wajib diwaspadai.

    “Tentunya siapapun yang masuk di daerah sepertiga pertahanan kita tentunya harus diwaspadai semua. Siapapun, baik dari striker, dari bek mereka yang masuk, itu harus kita antisipasi,” ungkap Widodo.

    Pelatih yang sudah menangani Persita sejak 2019 ini pun mengungkap ia tak hanya akan fokus unutk pertahanan tapi juga fokus untuk menyerang.

    “Tentunya Persik ini kan juga punya goal getter, Ezzejari, jadi harus kita waspadai lebih ekstra. Tapi fokus juga tidak hanya mewaspadai, tapi fokus juga untuk menyerang. Karena kita pengin juga memberikan kemenangan,” pungkasnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Dedy Gusmawan menyebut ia dan rekan-rekan setimnya sudah siap menghadapi pertandingan besok.

    “Kita sebagai pemain alhamdulillah semua dalam keadaan sehat. Mudah-mudahan juga hasil PCR-nya semuanya baik. Kita juga dapat instruksi dari pelatih nudah-mudahan di pertandingan besok kita bisa mengimplementasikannya,” ungkap pemain bernomor punggung 63 ini.

    Terpisah, Pelatih Persik Kediri Javier Roca mengaku optimistis tim Macan Putih akan meraih kemenangan tiga poin dalam laga kontra Persita. Persiapan menghadapi Persita juga sudah dilakukan, termasuk menjalani recoveri selama dua hari setelah laga terakhir mereka dikalahkan Persebaya pada Kamis (10/3) lalu.

    “Anak-anak sudah dua hari recovery dan satu hari latihan full. Tapi kami optimistis Persik akan menang meraih tiga poin,” ungkap Javier Roca, Senin (14/3).

    Meski sudah melakukan persiapan matang, ia mengimbau pada para pemain untuk tak memandang sebelah mata para pemain Persita Tangerang. Karena menurutnya, para pemain Persita Tangerang juga memiliki kapasitas bermain yang baik, terutama dalam hal kekuatan tim dan kecepatan.

    (ENK/NET)

  • Imbangi Persebaya, Persita Masih di 10 Besar

    Imbangi Persebaya, Persita Masih di 10 Besar

    DENPASAR, BANPOS – Menjaga asa dan target untuk tetap berada di peringkat 10 besar klasemen sementara BRI LIga 1 2021/2022, Persita Tangerang menjamu Persebaya Surabaya di laga pekan ke-29. Laga ini sekaligus menjadi laga pembuka Series 5 yang menjadi Series terakhir dari keseluruhan rangkaian kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.

    Menghadapi skuad Bajul Ijo di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (6/3), Persita menurunkan kekuatan terbaik. Persita memilih menurunkan striker lokal Ahmad Nur Hardianto sebagai starter.

    Sementara dua pemain asing, Harrison Cardoso dan Taylon Correa memulai pertandingan dari bangku cadangan. Sementara itu Dedy Gusmawan yang pekan lalu mengalami cedera saat pertandingan melawan Bhayangkara FC sudah pulih dan kembali masuk di jajaran starting eleven.

    Tak ingin mengulangi kekalahan telak di putaran pertama tahun lalu, di mana Persita takluk dengan skor 4-0, skuad Pendekar Cisadane menampilkan permainan yang cukup atraktif. Hasilnya, Persita membawa pulang satu poin dari pertandingan malam ini. Pertandingan berakhir remis dengan skor akhir 1-1. Satu-satunya gol Persita di pekan ke-29 ini dicetak oleh Ahmad Nur Hardianto di menit ke-40.

    Gol itu sempat membuat Pendekar Cisadane unggul sebelum disamakan Bajul Ijo hanya lima menit berselang. Berawal dari kemelut di depan gawang yang dijaga Rendy Oscario. Rendy melakukan penyelamtan yang baik, namun kesalahan pemain belakang Persita yang bermaksud mengamankan gawang malah berbuah rebound untuk Persebaya. Skor pun beurbah 1-1. Hingga turun minum, skor tetap berimbang 1-1.

    Di babak kedua, kedua tim sama-sama tak mampu menciptakan goal dari sejumlah peluang yang tercipta. Akhirnya, hingga peluit akhir dibunyikan, skor tetap imbang 1-1.

    Menghadapi Persebaya, Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro mengaku memang sudah mempersiapkan taktik dan strategi tersendiri. Berbeda dengan formasi yang kerap dipakai sebelumnya, di pertandingan kali ini Persita memakai skema yang menghadirkan lima defender sekaligus di lini belakang. Alhasil, Persebaya pun kerepotan.

    “Pertandingan tadi sudah kami prediksi memang akan berjalan seru dan kita sudah mengantisipasi. Ya kami kepada pemain juga terima kasih atas kerja kerasnya. Respek terhadap Persebaya karena mereka juga terus berusaha. Tapi kami sudah mengantisipasi itu dengan perubahan taktikal,” ujar Widodo usai pertandingan.

    Lebih lanjut, kata Widodo, ia memang mengantisipasi lini flank Persebaya yang bermain sangat baik. Karena itu ia sekaligus menerapkan strategi berbeda di kala Persita menyerang dan bertahan.

    “Ya memang Persebaya ini kan flank terbaik menurut saya di Liga 1. Jadi kita antisipasi itu. Sebetulnya fleksibel tadi. Saat defend kita pakai lima bek, ya jadi pake 3 centre back tengah. Tapi saat menyerang, Agung yang naik jadi Central Midfield. Jadi itu saya kira taktikal yang saya jalankan, kami jalankan Persita, mampu merepotkan mereka. Mungkin itu susah diantisipasi. Tapi overall kami Persita pemain telah bekerja keras untuk mendapatkan poin,” tambahnya.

    Widodo pun mengaku puas dengan penampilan seluruh Pendekar Cisadane. Menurutnya, ia akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa merotasi agar setiap pemain bisa mendapatkan menit bermain yang cukup.

    “Kami tim pelatih berusaha karena saya berdosa kalau tidak menurunkan beberapa pemain, merotasi pemain, Jadi kami berusaha siapapun yang diturunkan, kesempatannya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tingkatkan kualitas individu maupun secara tim. Jadi itu saya memberikan kesempatan kepada siapapun yang diturunkan harus memanfaatkan yang lain,” kata mantan striker andalan Timnas Indonesia di era 90-an itu.

    Sementara itu, Ahmad Nur Hardianto, pencetak gol tunggal Persita yang juga merayakan hari ulang tahunnya tepat hari ini, mengaku senang bisa mencetak gol untuk timnya, terlebih di hari spesialnya.

    “Yang pertama saya bersyukur bisa mencetak gol dan bisa membantu tim meraih poin. Semoga ke depannya bisa terus bisa ambil poin terus,” ujar pemain kelahiran 6 Maret 1995 itu.

    (ENK)

  • Pendekar Cisadane Tak Mau Dipermalukan Persebaya Lagi

    Pendekar Cisadane Tak Mau Dipermalukan Persebaya Lagi

    TANGERANG, BANPOS – Persita Tangerang bersiap menghadapi Persebaya dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, Minggu (6/3/2022). Pendekar Cisadane bertekad membalas kekalahan yang diderita di putaran pertama.

    Di putaran pertama yang digelar di Sleman, Yogyakarta, Persita harus mengakui keunggulan Bajul Ijo dengan skor 4-0. Di laga sore ini di Stadion I Wayan Dipta, Denpasar, Bali, Persita tak mau lagi menanggung malu.

    “Memang di leg pertama kami mengalami kekalahan. Tapi kami di leg kedua ini kami tidak mau terulang lagi seperti di putaran pertama,” ujar Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro, Sabtu (5/3/2022).

    Widodo mengatakan, dalam laga kali ini Persebaya bukanlah tim yang sepenuhnya sama dengan tim yang mereka hadapi di putaran pertama. Demikian juga Persita yang telah berbenah agar dapat meraih hasil maksimal di sore ini.

    “Persita setelah melewati bermain dengan terakhir dengan Bhayangkara dan kita telah mempersiapkan secara fisik, taktikal. Kami siap untuk menghadapi Persebaya di leg kedua,” kata mantan striker andalan Timnas itu.

    Widodo pun mengaku, lawan yang harus dihadapi skuad Pendekar Cisadane besok bkan lawan yang sembarang. Di mata pelatih kelahiran 8 November 1970 ini, Persebaya adalah salah satu tim dengan kualitas terbaik di musim ini.

    “Tentu Persebaya ini salah satu tim yang paling konsisten juga dan salah satu flank terbaik menurut saya di Liga 1 ini. Jadi kami sudah bicara dengan pemain untuk mengantisipasi itu. Bagaimana di sepertiga pertahanan kita untuk tetap waspada, fokus untuk para pemain Persebaya yang masuk di sepertiga pertahanan kita. Terutama mungkin dari sisi flank,” puji Widodo.

    Tapi seberapa hebat pun lawan, di lapangan, semua setara, sama-sama ingin menampilkan yang terbaik dan meraih hasil maksimal. Tak ada yang tak mungkin.

    “Ya tentu itu merupakan motivasi buat kita. Jadi tetap kita tetap harus berjuang. Apapun hasilnya nanti, sebelum kita melaksanakan pertandingan, kita harus tetap fight,” tambah Widodo

    Apapun itu, besok, Widodo berjanji akan memberikan yang terbaik dari skuadnya. Dan sembari berharap seluruh pemainnya bisa fit sampai besok.

    “Sementara ini pemain dalam keadaan baik ya semua. Kita tinggal tunggu hasil PCR ya. Mudah-mudahan semua dalam keadaan baik sampai pertandingan,” pungkasnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Muhammad Toha, yang sejak pekan pertama tak pernah absen jadi starting eleven mengaku seluruh rekannya dalam kondiis fit dan siap bertanding. Meski disinyalir ada pemain kunci Persebaya yang tidak bisa tampil besok, Toha tidak lengah dan tidak menganggap hal tersebut sebagai keuntungan untuk timnya.

    “Kalau dibilang untuk menguntungkan sih sepertinya tidak berpengaruh ya. Karena di kedalaman tim Persebaya juga mempunyai kualitas bagus ya. Semua juga merata, kualitas bagus semua sih,” kata Toha.

    (ENK)

  • Persita Optimis Meski Tanpa 6 Pilar Saat Hadapi Arema FC

    Persita Optimis Meski Tanpa 6 Pilar Saat Hadapi Arema FC

    DENPASAR, BANPOS – Persita akan menghadapi laga berat melawan pemuncak klasemen sementara BRI Liga 1, Arema Malang, Selasa (15/2) petang nanti. Meski terancam pincang karena tak diperkuat enam pemainnya yang terjangkit Covid-19, Pendekar Cisadane tetap optimis meraih hasil terbaik di laga ini.

    Pertemuan antara kedua tim pastinya akan sangat menarik disaksikan. Di putaran pertama, Persita bisa memberikan kejutan dengan menahan imbang Arema FC dengan skor 2-2 di Yogyakarta, Oktober 2021 lalu.

    Kini, menghadapi Arema yang tengah memuncaki klasemen sementara, Persita datang dengan persiapan terbaik. Pelatih Pendekar Cisadane, Widodo Chayono Putra mengaku sudah mempersiapkan timnya untuk menghadapi Singo Edan. Secara keseluruhan, baik fisik, taktikal maupun dari sisi psikologi pemain dibenahi usai di laga terakhir meraih hasil imbang melawan Persikabo 1973.

    Meski begitu, Widodo memastikan tidak diperkuat enam pemainnya yang terindikasi terpapar COVID-19. Hasil tes PCR mandiri yang dilakukan Persita menunjukkan enam pemain plus tiga ofisial reaktif sehingga tidak bisa dimasukkan line up dalam pertandingan petang nanti.

    “Nama-namanya (Pemain yang absen, red) nanti mungkin bisa dilihat siapa yang tidak masuk line up, itu mereka yang tidak bisa main. Jadi itu yang saya informasikan untuk sementara ini,” ujar Pelatih Kepala Widodo dalam sesi Pre Match Conference, kemarin.

    Kehilangan enam pemain tentu membuat Widodo harus memutar otak mempersiapkan rotasi pemain. Tapi tak dipungkiri Widodo, seri 4 yang digelar di Bali ini jadi salah satu seri terberat selama penyelenggaraan kompetisi.

    “Memang ya di Series 4 ini yang di Bali memang sangat berat yang kami rasakan, mungkin bagi tim-tim lain. Karena dari bukan dari sisi cedera, dari sisi taktikal tapi yang lebih jelas itu dari sisi psikologi pemain. Karena hampir satu bulan lebih kita juga di sini. Tidak ketemu keluarga juga, yang itu yang mungkin memberatkan buat kami.Tapi apapun yang kita lakukan, kami sudah koordinasi dengan pemain dan pemain siap untuk setiap pertandingan,” ungkapnya.

    Widodo hanya berharap, sisa pemain yang bisa diturunkan besok, semua dalam kondisi prima. “Tentunya kami sudah mempersiapkan karena kita juga ada 26 pemain. Dan kami sudah mempersiapkan kalau ada terjadi cedera atau yang terpapar mudah-mudahan di besok pemain full bisa main, yang tersisa,” jelasnya.

    Soal kekuatan lawannya kali ini, Pelatih kelahiran 8 November 1970 ini menyadari kekuatan lawan yang sangat baik. Tapi kata Widodo, tidak ada yang tak mungkin di sepak bola. Semua bisa terjadi.

    “Dan untuk melawan Arema tentunya kami paham lah, kami tahu Arema itu tim bagus juga. Tapi di lapangan itu tidak ada hal yang tidak mungkin. Seperti kemarin juga Persiraja bagus memberi perlawanan Arema,” kata Widodo.

    Meski demikian, Widodo mengatakan timnya lebih berpikir untuk fokus pada kekuatan sendiri ketimbang memikirkan kekuatan lawan. Dia lebih memikirkan bagaimana cara timya mengatasi lawan dan bagaimana caranya keluar untuk menyerang.

    “Dan saya harapkan beberapa kita sudah kemarin di pertandingan kemarin terakhir kita sudah memberikan, membuat peluang, beberapa peluang, di situ kita juga harus memanfaatkan sekecil apapun bisa menjadi gol. Saya harapkan ini perbaikan-perbaikan yang sudah kami lakukan akan kita konversikan melawan Arema,” cetusnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Muhammad Toha juga menyebut rekan-rekannya sudah siap menghadapi pertandingan terlepas dari enam pemain yang terpaksa absen.

    “Untuk motivasi pertandingan besok ya kita insyaAllah pengin menang ya. Karena memang ingin memperbaiki klasemen juga biar semakin naik lagi ke atas,” kata Toha.

    Pemian bernomor punggung 11 ini pun sudah tahu apa yang harus dipelajari dan dipahami dari kekuatan tim lawan. Menurutnya, meski Arema punya pemain-pemain berkualitas, para punggawa Pendekar Cisadane siap meladeninya di lapangan.

    “Semoga saja di pertandingan besok kita bisa mengatasi dan bisa memberi perlawanan seperti yang diinstruksikan pelatih. Intinya kita bisa berharap diberi kemudahan di pertandingan besok, kalau bisa kemenangan, amin,” pungkasnya.

    (ENK)

  • Persita Lepas Pemain Indisipliner

    Persita Lepas Pemain Indisipliner

    Di tengah bergulirnya putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022, Persita harus dirundung kabar tak mengenakkan. Setelah berseragam Persita selama lebih dari satu dekade sejak dari tim junior, salah satu Pendekar Cisadane, Aldi Al Achya secara resmi telah mengakhiri kerja sama dengan Persita.

    Kepastian pemutusan kontrak Aldi ini disampaikan langsung oleh Manajer Tim Persita, I Nyoman Suryanthara, sebagaimana dikutip dari situs resmi Persita, Selasa (8/2).

    “Per hari ini secara resmi Persita dan Aldi memutuskan kontrak kerja. Alasan utamanya karena Aldi telah melakukan tindakan yang kami anggap termasuk dalam kategori tindakan indisipliner. Karena itu, dari manajemen memutuskan untuk mencoret Aldi dari skuad sisa kompetisi musim ini,” tegas Nyoman.

    Terkait detail dari tindakan indisipliner yang dimaksudkan sebagai penyebab dicoretnya Aldi dari skuad Persita, Nyoman tidak berkomentar banyak. “Untuk detailnya biar menjadi konsumsi internal tim dan manajemen. Tapi Aldi sudah melakukan tindakan yang sebenarnya tidak hanya merugikan tim, tapi juga merugikan dirinya pribadi dan karier ke depannya,” tambah Nyoman lagi.

    Nama Aldi sendiri tentu sulit dipisahkan dari Persita. Sejak tahun 2010 ia sudah berseragam Persita bersama skuad junior di Persita U-15 kala itu. Bahkan kecintaan Aldi terhadap Persita sudah dimulai lama sebelum ia jadi pemain muda. Sejak usia sekolah ia sudah kerap menjadi anak gawang di pertandingan Persita di Stadion Benteng, Tangerang.

    Dari Persita U-15, karier Aldi berjalan hingga Persita U-18 dan U-21 hingga naik ke tim senior di 2016. Aldi sempat pindah ke Persija pada tahun yang sama. Tapi setahun setelahnya, Aldi kembali ke Persita hingga kini. Bersama Persita, ia sudah meraih sejumlah prestasi. Yang terbaru adalah jadi bagian skuad Persita promosi ke Liga 1 2020.

    Meski berat melepas Aldi, Nyoman tetap berharap agar Aldi bisa mengembangkan karier lebih baik lagi di masa depan.

    “Terima kasih atas dedikasi dan perjuangan Aldi selama berseragam Persita. Aldi selamanya akan menjadi bagian dari keluarga besar Persita. Setelah ini, ke manapun dia berkarier, kami mendukung dan mendoakan agar dia bisa terus berkembang dan lebih profesional lagi sebagai pesepak bola,” pungkas Nyoman.

    (ENK)

  • Ditahan Borneo FC, Persita Masih Tersendat

    Ditahan Borneo FC, Persita Masih Tersendat

    DENPASAR, BANPOS – Upaya Persita Tangerang untuk kembali ke jalur kemenangan kembali tersendat usai ditahan imbang Borneo FC di pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022, kemarin. Dalam laga yang digelar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali itu, kedua tim menjalani sebagian laga dengan 10 pemain dan menyudahinya dengan skor 1-1.

    Persita sebenarnya mampu bermain efektif saat meladeni Boaz Solossa cs. Terbukti, meski terus bermain di bawah tekanan lawan, Pendekar Cisadane justru mampu unggul terlebih dulu.
    Sebuah serangan balik yang dibangun skuad Widodo Cahyono Putra berhasil dimanfaatkan Andre Agustiar menjadi sebuah gol di menit ke-29. Andre merobek gawang Borneo memanfaatkan umpan Kasim Botan.

    Barisan pertahanan Pendekar Cisadane di babak pertama masih sulit ditembus oleh lawan. Sehingga Agung Prasetyo cs masuk ke ruang ganti untuk menjalani istirahat dalam keadaan unggul 1-0.
    Memasuki babak kedua, barisan pertahanan Persita masih sulit untuk ditembus Borneo FC. Namun, pada menit 57 Pendekar Cisadane harus bermain dengan 10 pemian setelah Agung Prasetyo diusir wasit karena mendapat kartu kuning kedua dalam pertandingan itu.

    Keunggulan pemain itu dimanfaatkan betul oleh Pesut Etam. Boaz Solossa cs terus berusaha membombardir barisan pertahanan Persita dengan serangan-serangan sporadis.

    Serangan Borneo FC berbuah hukuman penalti di menit ke-73 setelah Boaz dilanggar di dalam area penalty Persita. Mantan penyerang andalan Timnas Indonesia itu tak menyia-nyiakan peluang dan mengeksekusi sendiri hukuman itu. Tendangannya ke tengah gawang salah diantisipasi penjaga gawang Dika Bhayangkara.

    Dua menit berselang, keuntungan jumlah pemain yang dimiliki Borneo FC itu sirna. Bek kiri Pesut Etam, Nur Diansyah kena kartu merah juga dan harus diusir wasit. Dengan situasi 10 lawan 10, kedua tim tak mampu memncetak gol tambahan hingga akhir laga. Sehingga pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1.

    Hasil tersebut belum mempengaruhi kondisi kedua tim di klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2021–2022. Persita masih di urutan 10 dengan koleksi 26 poin, sedangkan Borneo mengisi urutan delapan dengan kumpulan 31 poin. Kedua tim artinya masih gagal menang dalam tiga laga terakhir.

    Menanggapi hasil pertandingan yang berakhir imbang, Pelatih Kepala Persita, Widodo C. Putro mengaku pertandingan memang sangat berat. Ditambah lagi karena faktor cuaca dan suhu yang memang sangat panas sat pertandingan.

    “Pertandingan tadi saya kira dalam tempo lambat ya. Karena kita tahu sendiri situasi dan suasana pun sangat panas. Kita akui itu, lawan pun gitu mengakui,” kata Widodo yang juga turut menyoroti kinerja wasit di pertandingan ini, terutama saat dugaan pelanggaran yang dilakukan Achamd Faris di kotak penalti Borneo pada menit ke-70.

    “Tapi ada beberapa hal yang mesti dicatat untuk perkembangan sepak bola Indonesia dengan beberapa keputusan referee. Itu yang menjadi acuan ke depannya supaya lebih baik lagi,” jawabnya singkat.

    Selanjutnya, Widodo mengaku akan terus mengevaluasi timnya untuk bisa meraih hasil maksimal, meski jadwal kian padat di sisa Series 4 ini.

    “Tentu kami ada recovery dan mempersiapkan untuk pertandingan berikutnya. Dan tentunya apa yang harus kita perbaiki, kita harus perbaiki. Jadi itu. Kami terima kasih pada pemain yang sudah bekerja keras pada sore hari ini tapi memang hasil belum memuaskan, belum poin penuh. Tapi ini satu pun sudah kami syukuri, ke depan lebih baik lagi,” kata dia.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Herwin Tri Saputra menyebut akan langsung fokus ke pertandingan pekan berikutnya demi meraih hasil yang baik. “Mungkin kita akan memperbaiki setiap peluang yang ada dan memaksimalkan. Kita mau fokus ke laga berikutnya. Itu saja,” kata pemain bernomor punggung 20 ini.

    (ENK)

  • Skuad Persita Disusupi Covid-19

    Skuad Persita Disusupi Covid-19

    DENPASAR, BANPOS – Setelah melalui proses tes usap PCR yang rutin diadakan setiap satu hari jelang pertandingan, beberapa pemain dan official tim Persita diketahui positif terpapar COVID-19.

    Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh I Nyoman Suryanthara, Manajer Tim Persita usai mendapingi timnya melakoni pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022 di Denpasar Bali, Rabu (2/2).

    “Seperti biasa kami selalu menjalani tes PCR sebelum pertandingan. Dan pada Selasa, 1 Februari malam, hasil PCR keluar, ada 5 pemain dan 1 official yang terpapar COVID-19,” ungkap Nyoman.

    Setelah mendapatkan kepastian hasil tes, Persita pun langsung bertindak cepat dan mengisolasi keenam personel yang positif.

    “Tim medis langsung bergerak dan kami sudah mengantisipasi dengan memisahkan para pemain dan official yang positif dari sisa rombongan lainnya. Semuanya tentu masih dalam supervisi tim medis Persita. Karena semua yang positif tanpa gejala. Semoga setelah karantina beberapa hari ke depan, semua bisa cepat pulih,” tambah Nyoman lagi.

    Ke depannya, manajemen Persita pun akan mengambil langkah untuk melakukan tes PCR mandiri sebagai pembanding hasil.

    “Supaya memastikan saja dan ini terkait juga dengan psikologis pemain. Selebihnya pasti kami akan tetap merujuk pada regulasi dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dari operator kompetisi. Karena nanti di hari Sabtu, satu hari sebelum pertandingan pekan ke-23, kami juga akan menjalani PCR kembali sesuai regulasi,” tambah Nyoman.

    (ENK)

  • Persita Bidik Kemenangan Lawan Borneo FC Demi Sepuluh Besar

    Persita Bidik Kemenangan Lawan Borneo FC Demi Sepuluh Besar

    TANGERANG, BANPOS – Memasuki pekan ke-22 gelaran kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, Persita kembali bersiap melawan tim Borneo FC, Rabu (2/2) di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali. Pertandingan ini akan jadi laga hidup mati bagi Persita untuk bisa memperbaiki posisi di klasemen sesuai target 10 besar.

    Menyambut pertandingan krusial ini, Pelatih Persita, Widodo C Putro mengaku sudah berbenah usai kekalahan terakhir dari Persija. Hasil ini menempatkan Persita keluar dari 10 besar dan saat ini berkutat di peringkat 12 dengan koleksi 25 poin.

    Pada pertemuan pertama, Persita berhasil membawa pulang satu poin dari laga melawan Borneo FC setelah mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2, Oktober 2021 silam. Namun, Widodo meyakini Borneo yang akan dihadapi sore nanti adalah klub yang berbeda karena sudah mengalami banyak perubahan.

    Widodo mengaku sudah mengintip sejumplah perubahan yang dialami Borneo FC. Menurutnya kehadiran pelatih baru Fachri Husaini menimbulkan progress dalam permainan klub Kalimantan itu.

    “Ada perbedaan di permainan Boneo dan kami sudah mengevaluasi itu. Yang jelas untuk pertandingan besok, siapa yang bisa memanfaatkan kesempatan di depan gawang, itu yang bisa memenangkan pertandingan. Saya harap itu menjadi milik kami,” ungkap Widodo.

    Widodo pun berharap, di pertandingan ini beberapa pemain yang sebelumnya sempat absen karena cedera, sudah bisa fit 100 persen. Diantaranya adalah Harrison Cardoso yang masih harus dipastikan kebugarannya pada saat official training.

    “Kita tunggu sampai nanti Official Training. Kemungkinan yang tidak bisa main itu adalah Syaeful (Anwar) juga. Kita lihat juga perkembangannya. Tentunya ini menjadikan ada dinamis juga di rotasi pemain. Jadi saya harapkan siapa pun yang nanti dipasang yang menggantikan untuk pemain yang tidak bisa main, bisa menjalankan sesuai dengan proporsinya masing-masing,” tambah Widodo.

    Ditanya soal strategi baru Borneo FC setelah diarsiteki Fakhri Husaeni, Widodo tak berkomentar banyak. Yang jelas, ia sudah memahami gaya permainan Fakhri. Tapi yang terpenting adalah bagaimana mempersiapkan tim Persita.

    “Yang pertama Persita kami mempersiapkan tim kita sendiri ya secara keseluruhan, baik attacking maupun defend-nya dan transisinya harus bagaimana. Dan kedua, baru kita memikirkan tim lawan. Dari sisi mana kita harus menyerang, dan antisipasi di saat kita kalah bola.”

    “Jadi kemarin kita sudah latihan dan sudah kita evaluasi. Yang terpenting kekuatan di dalam tim ini, chemistry ini harus terus kita jalin. Karena di pertandingan kemarin sebelumnya ada beberapa peluang yang harus menciptakan gol, terjadi gol, tidak terjadi gol. Ini sudah kita perbaiki. Dan tentunya di belakang juga koordinasi harus bagus. Antisipasi karena saya tahu Coach Fakhri adalah tipikal permainan menyerang, jadi kita semua sudah antisipasi itu,” pungkasnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain, Agung Prasetyo menyebut ia sudah siap dan fit sepenuhnya jika memang diturunkan di pertandingan besok. Sebagai informasi, Agung sempat absen beberapa laga karena cedera yang dialaminya saat bertandingan melawan Persela di pekan ke-19.

    “Saya pikir enggak ada antisipasi yang khusus. Yang terpenting adalah kami memiliki persiapan yang cukup untuk pertandingan besok. Kami juga sudah memperbaiki apa yang harus kami perbaiki. Kami tahu bahwa besok pertandingan yang sangat penting buat kami buat memperbaiki klasemen,” kata pemain yang juga merangkap sebagai Kapten Tim Persita ini.

    Menghadapi lini depan Borneo FC yang diperkuat pemain-pemain yang sangat baik dalam menyerang, Agung tak mau putus asa.

    “Kalau saya sebagai pemain belakang yang jelas tetap fokus, tetap fokus melihat pergerakannya mereka. Yang jelas kami siap untuk bertanding besok dan kami juga harus fokus tetap dengan mereka.”

    Tak lupa, Agung juga memohon dukungan para Persita Fans untuk melancarkan perjuangan besok. “Kami akan kerja keras untuk meraih hasil maksimal besok. Dan untuk seluruh elemen supporter, doakan kami, mudah-mudahan kami bisa meraih hasil maksimal,” kata Agung.

    (ENK)

  • Persita Waspadai Semangat Persija di Laga Debut Sudirman

    Persita Waspadai Semangat Persija di Laga Debut Sudirman

    DENPASAR, BANPOS – Setelah jeda panjang kompetisi, Persita kembali tancap gas untuk mempersiapkan diri jelang laga penting di pekan ke-21. Laga yang akan mempertemukan Persita sebagai tuan rumah dengan Persija Jakarta. Pertandingan akan digelar pada Rabu, 26 Januari 2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali pukul 20.30 WIB atau 21.30 WITA.

    Persita dan Persija saat ini saling kejar di klasemen sementara, Persija dengan 29 poin di peringkat 8, sementara Persita menguntit di peringkat 9 dengan 25 poin. Kemenangan hanya akan membuat salah satu dari kedua tim itu yang bakal merapat ke papan atas.

    Menghadapi Persija yang berada satu tingkat di atas Persita di klasemen sementara, Persita siap menyatukan semangat demi meraih hasil poin maksimal.

    “Kami sudah mempersiapkan dalam jeda waktu ini baik segala taktikal ya, baik fisik. Kita mau tetap memperbaiki peringkat, tentunya teman-teman pemain juga sudah tahu, kita juga tim tahu, apa yang harus kita lakukan besok,” ujar Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro, Selasa (25/1).

    Widodo pun pastinya sudah mengantisipasi pergantian Pelatih Kepala di sisi Persija yang kembali diarsiteki Sudirman. Widodo paham bahwa Sudirman adalah sosok penting di Persija yang sudah mengetahui seluk-beluk tim dengan sangat baik.

    “Ini yang menjadi perhatian buat saya ya. Coach Sudirman sudah lama mengikuti Persija dan tentunya kedalaman tim dia lebih tahu daripada Coach Angelo kemarin,” kata Widodo.

    “Ini yang menjadikan tim ini kita waspadai, kesolidan mereka. Karena tahu, Coach Sudirman ini dari awal menukangi Persija, jadi mereka tahu satu per satu pemain. Jadi saya harapkan, pemain besok juga sudah kami instruksikan bagaimana cara menghadapi Persija,” ungkapnya lagi.

    Terpisah, pelatih Persija, Sudirman siap menjalani debutnya. Dia juga memastikan anak didiknya sudah siap 100 persen untuk menghadapi tim arahan Widodo Cahyono Putro tersebut.

    Selain itu, Sudirman memiliki motivasi lebih untuk membawa Persija meraih kemenangan. Sebab, laga tersebut adalah debutnya sebagai pelatih kepala di musim ini.

    “Ini situasi di mana saya sekarang menjadi head coach. Ini pertandingan pertama saya, saya pikir lawan Persita ini pertandingan yang tidak ringan. Kami tahu Persita tim yang punya pemain-pemain agresif dalam bertahan dan menyerang. Tentunya saya sudah menginstruksikan pada pemain-pemain saya untuk bisa meredam agresivitas mereka dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dengan maksimal,” tutur Sudirman dalam konferensi pers jelang laga dilansir laman resmi klub, Selasa (25/1).

    Sementara itu, pelatih yang akrab disapa Coach Jend tersebut telah menerapkan program-program latihan untuk meningkatkan performa tim.

    “Pertama-tama yang harus saya lakukan kemarin adalah bagaimana membuat pemain-pemain ini merasa happy. Kami sudah hampir sebulan di sini, tentu kami harus mengagendakan satu kegiatan yang membuat pemain fresh. Itu salah satu program dari saya kemarin,” kata Sudirman.

    Ia pun menginstruksikan Tony Sucipto dkk. untuk tampil maksimal di setiap laga. Dirinya ingin agar Macan Kemayoran bisa bertahap naik ke papan atas.

    “Karena target kami berada di papan atas, insyaallah setiap pertandingan-pertandingan yang kami lakukan kami buat layaknya pertandingan final. Jadi semua pemain harus konsentrasi penuh, punya motivasi sangat tinggi dan kuat, serta harus selalu haus akan kemenangan di setiap pertandingan,” ucapnya.(IPL/ENK/RMID)