Tag: Pertamina

  • Warga Tanah Merah Menang Lawan Pertamina Patra Niaga, Simbol Keadilan Hadir Bagi Rakyat yang Lemah

    Warga Tanah Merah Menang Lawan Pertamina Patra Niaga, Simbol Keadilan Hadir Bagi Rakyat yang Lemah

    JAKARTA, BANPOS – Tim pengacara pembela warga kampung Tanah Merah dari Dewan Pengacara Nasional Indonesia (DPN Indonesia) menang melawan PT Pertamina Patra Niaga, atas insiden meledaknya Depo Plumpang pada awal tahun lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (12/9).

    Ketua Tim Advokasi pembela warga kampung Tanah Merah sekaligus Presiden Organisasi DPN Indonesia, Faizal Hafied, menyebut bahwa kasus tersebut diajukan oleh timnya ke PN Jaksel pada 9 Oktober 2023, dengan pihak tergugat PT Pertamina Patra Niaga dengan Nomor Perkara: 976/Pdt.G/2023/PN JKT.SEL.

    “Atas izin Allah yang maha kuasa diiringi dengan kerja-kerja yang optimal dan dilandasi keyakinan yang kuat serta kerja sama tim Advokasi yang mumpuni, Alhamdulillah berhasil di respon baik oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” kata Faizal Hafied melalui keterangan persnya di Jakarta, Kamis, (12/9).

    Ketua Ikatan Alumni Kebangsaan Lemhanas itu juga menyampaikan, perjuangan warga tanah merah atas hak-haknya yang telah dirugikan merupakan bagian dari semangat perjuangan terhadap kemanusiaan, HAM, keadilan dan rasa kebangsaan.

    Menurutnya, kehormatan profesi Advokat bukan dilihat dari kliennya apakah merupakan perusahaan yang besar dan kuat, tetapi kemampuan bertahan dan tetap konsisten membersamai rakyat lemah yang membutuhkan keadilan.

    “Putusan ini memastikan bahwa pihak PT Pertamina Patra Niaga harus membayar ganti rugi kepada warga Tanah Merah,” katanya.

    Melalui keputusan ini kata Faizal Hafied, ada dua hal yang dapat ditarik kesimpulan.

    Pertama, kemenangan bagi masyarakat Indonesia khususnya warga kampung tanah merah yang berhadap-hadapan langsung dengan perusahaan besar dan kuat yaitu PT. Pertamina Patra Niaga dengan Tim Hukum dari Kantor Hukum Senior.

    “Sangat jelas bahwa majelis hakim dalam putusannya berpihak kepada keadilan dan kebenaran sehingga melahirkan Kemenangan bagi Warga Tanah Merah, hal ini membuktikan nurani keadilan masih ada di negeri kita tercinta ini.,” jelasnya.

    Kedua, kemenangan bagi tim advokasi warga Kampung Tanah Merah yang dipimpin Faizal Hafied menandakan bahwa dunia hukum di Indonesia sedang bertransisi dari tokoh-tokoh advokat senior kepada era berikutnya, tokoh advokat energik dan muda sebagaimana yang terjadi di kasus tersebut.

    Pihaknya ingin pasca putusan tersebut PT. Pertamina Patra Niaga menghormati dan langsung mengeksekusi apa yang diperintahkan dalam putusan perkara nomor 976/Pdt.G/2023/PN JKT.SEL.

    Serta menghimbau agar tidak melakukan upaya hukum lain, karena rakyat dalam hal ini warga korban telah menderita untuk waktu yang cukup lama. (Red)

  • Ada SPBU Curang di Jalan Tol, Pertamina Berikan Sanksi Penutupan Sementara

    Ada SPBU Curang di Jalan Tol, Pertamina Berikan Sanksi Penutupan Sementara

    JAKARTA, BANPOS – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) mengambil tindakan tegas atas temuan adanya tambahan alat switch di 3 dari total 8 dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.

    Tindakan itu dengan mengeluarkan Surat Peringatan Pertama dan Terakhir serta instruksi segera mengganti 3 dispenser tersebut dengan dispenser baru yang siap operasional, selambat-lambatnya dua minggu sejak terbitnya Surat Sanksi dari Pertamina Patra Niaga kepada SPBU.

    Dispenser yang bermasalah dari hasil pengecekan lapangan oleh petugas Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Indonesia dalam rangka persiapan Satgas Ramadan & Idul Fitri (RAFI) 2024 tersebut masih memiliki sertifikat Tera Metrologi yang berlaku sampai dengan 13 Februari 2025, dimana Tera dilakukan tanggal 13 Februari 2024.

    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, mengatakan sanksi yang diberikan oleh Pertamina kepada SPBU sesuai dengan yang tertera dalam kontrak perjanjian antara Pertamina dengan SPBU.

    Hal itu ada dalam lampiran sanksi kontrak untuk jenis pelanggaran Operasional di poin nomor 10, disebutkan bahwa SPBU bisa diberikan sanksi apabila melakukan rekayasa dengan menggunakan alat/cara lain untuk merubah Meter.

    Dan sanksi yang diberikan, kata dia, adalah Surat Peringatan pertama dan terakhir, disertai penghentian sementara SPBU selama minimal satu bulan dan Pertamina dapat mengambil alih pengelolaan SPBU, serta dikenakan denda sebesar Rp25/liter untuk seluruh produk BBM dikalikan omzet rata rata bulanan tiga bulan terakhir.

    “Apabila SPBU tidak dapat melaksanakan ketentuan dalam sanksi yang diberikan oleh Pertamina maka SPBU akan diberikan sanksi yang lebih tegas lagi,” terang Eko melalui siaran tertulis yang diterima BANPOS, Sabtu (23/3/2024).

    Eko menambahkan Pertamina menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM bagi seluruh masyarakat terutama di wilayah Karawang dan sekitarnya.

    “Apabila masyarakat membutuhkan informasi terkait produk dan layanan Pertamina serta subsidi tepat, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135,” tandasnya. (LUK)

  • Kunjungi Fuel Terminal Tanjung Gerem dan SPBU, Pertamina Pastikan Distribusi BBM Lancar

    Kunjungi Fuel Terminal Tanjung Gerem dan SPBU, Pertamina Pastikan Distribusi BBM Lancar

    CILEGON, BANPOS – Sebagai langkah proaktif menghadapi peningkatan konsumsi energi menjelang pergantian tahun, Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso melakukan pemantauan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Fuel Terminal Tanjung Gerem dan SPBU 34.424.07 Jl. Raya Merak Cilegon, Kamis (28/12).

    Acara kunjungan ini dihadiri oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) Deny Djukardi dan jajaran manajemen, serta Fuel Terminal Manager Tanjung Gerem Saiful Badarudin.

    Pada kesempatan tersebut seluruh perwira Pertamina Regional JBB mendapatkan apresiasi atas kesiapsiagaan Satuan Tugas (Satgas) menghadapi libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

    Harsono menyampaikan bahwa Pertamina telah melakukan persiapan yang cukup untuk menyalurkan BBM. “Stok saat ini sudah memenuhi persyaratan ketahanan pasokan, dan untuk memastikan ketercukupan tersebut, Pertamina akan melakukan pemantauan secara intensif 24 jam, termasuk saat arus balik liburan nantinya,” kata Harsono.

    Dalam kesempatan yang sama Deny Djukardi menjelaskan kesiapan Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dalam mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM, LPG, maupun Avtur. Dia menegaskan bahwa Pertamina terus berkoordinasi dengan berbagai pihak.

    “Koordinasi terus kami lakukan termasuk dengan Polri, Jasa Marga, BPH Migas, serta Pemerintah Provinsi dan Daerah. Dengan kesiapan semua pihak, diharapkan periode Natal dan liburan Tahun Baru dapat berjalan aman dan lancar,” ujar Deny Djukardi.

    Seluruh infrastruktur, melibatkan 6 Terminal BBM, 4 Terminal LPG, lebih dari 1.578 SPBU, 203 SPBE (PSO & NPSO), 1.906 Agen LPG (PSO & NPSO), serta Lembaga Penyalur, telah disiapkan dan memastikan pelayanan dalam kondisi prima.

    Area Manager Communication Relation & CSR Eko Kristiawan mengatakan distribusi BBM dari Fuel Terminal Tanjung Gerem dilaksanakan secara optimal dan secara bersamaan juga terus melakukan monitoring situasi dan kondisi terkini di lapangan.

    “Kami juga menyiapkan layanan tambahan seperti Pertamina Delivery Service dengan motoris, mobile storage, SPBU Modular, dan Rumah Pertamina Siaga,” tutup Eko.

    Mengakhiri peninjauan tersebut, Harsono Budi Santoso menyerahkan bingkisan kepada petugas dan operator SPBU serta memberikan merchandise Sapa Pelanggan kepada konsumen SPBU.

    Apabila masyarakat membutuhkan informasi serta layanan Pertamina, dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center 135 yang selalu siaga selama 24 jam. (LUK)

  • Pertamina Gelar Program Sekolah Energi Berdikari Di SMKN 2 Dumai

    Pertamina Gelar Program Sekolah Energi Berdikari Di SMKN 2 Dumai

    RIAU, BANPOS – Pertamina terus menunjukkan aksi nyata dalam mempersiapkan generasi muda peduli lingkungan melalui berbagai program inisiatif proaktif.

    Salah satunya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang dilaksanakan oleh Pertamina bersama Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai di SMK Negeri 2 Dumai, Senin (30/10).

    Sekolah Energi Berdikari yang diluncurkan dengan mengangkat tema “Energizing Sustainable Community” ini bertujuan untuk mendukung keterlibatan sekolah dan generasi muda dalam keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability), serta mendorong mereka untuk memberikan dampak yang lebih besar ke masyarakat sekitar melalui edukasi dan penggunaan energi terbarukan.

    General Manager (GM) PT KPI Unit Dumai, Didik Subagyo mengatakan, program SEB ini sejalan dengan upaya Pertamina dalam mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengimplementasikan nilai-nilai Adiwiyata ke lembaga-lembaga pendidikan.

    “Program ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam pengimplementasian Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Sustainability Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkualitas, poin 7 yaitu energi bersih dan terjangkau, dan poin 13 penanggulangan perubahan iklim,” jelasnya.

    Tiga pilar dalam program SEB Energizing Sustainable Community ini meliputi kegiatan edukasi yang terdiri dari sharing session dan Perwira Pertamina Class, inovasi berupa pemasangan solar panel, serta keterlibatan komunitas berupa upcycling competition & expo.

    Wali Kota Dumai yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Yusrizal mengatakan, program SEB berperan mendukung pemerintah dan menciptakan keberlanjutan bagi generasi masa depan yang peduli lingkungan.

    “Program ini tidak hanya mendukung pemanfaatan energi terbarukan tetapi juga merupakan komitmen perusahaan untuk mengajak generasi muda agar memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap isu-isu terkait lingkungan melalui program Sekolah Adiwiyata,” ujarnya.

    Sebagai bagian dalam rangkaian gelaran program SEB serta meningkatkan pencapaian Sekolah Adiwiyata SMKN 2 Dumai, Pertamina juga melakukan instalasi solar panel. Dengan inisiatif ini, pelajar akan diedukasi terkait energi terbarukan. Solar panel ini diharapkan juga akan menciptakan lingkungan yang lebih baik di sekolah.

    Selain itu, diselenggarakan pula kegiatan sharing session yang dibawakan oleh Billy Mambrasar selaku Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Inovasi sekaligus ambassadors of SDG’s Indonesia. Sharing session juga diisi oleh Perwira PT KPI Unit Dumai dengan membawakan sejumlah materi di kelas-kelas.

    Rangkaian kegiatan SEB ini juga melibatkan banyak pelajar di SMKN 2 Dumai, terutama melalui kegiatan Upcycling Competition Expo dimana Pertamina coba mendorong para pelajar untuk berinovasi dan menciptakan sebuah alat dengan semangat lingkungan melalui kegiatan daur ulang.

    Launching SEB di SMKN 2 Dumai dihadiri pula oleh sejumlah stakeholder Pertamina, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai, Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai, Camat Dumai Selatan, dan Lurah Bukit Datuk. Sedangkan tim Pertamina yang turut hadir pada acara tersebut antara lain Manager CSR PT Pertamina (Persero), Dian Hapsari Firasati, Tim Sustainability, Thesa Kemmy Pratama, serta Pertamedika IHC, dr. Sri Muharni Sarah.

    VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Program Sekolah Energi Berdikari merupakan inovasi yang dijalankan dari program Desa Energi Berdikari untuk mewujudkan transisi energi dari tingkat sekolah atau Pendidikan serta memberikan pemahaaman kepada generasi muda untuk lebih peduli isu-isu lingkungan.

    “Sekolah Energi Berdikari menyasar Sekolah Adiwiyata dengan penggunaan energi terbarukan di sekolah, penanaman pohon, serta edukasi, pembentukan kelompok ilmiah pecinta lingkungan, agar keberlanjutan program dapat tercapai dan tercipta generasi muda yang peduli lingkungan”, ujar Fadjar.

    Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan, dengan masuknya program Sekolah Energi Berdikari diharapkan dapat mendorong tingkatan Adiwiyata di sekolah tersebut.

    “Di tahun 2023 target akan dijalankan 10 Sekolah Energi Berdikari, saat ini sudah berjalan di 3 sekolah termasuk di SMKN 2 Dumai. Dari 3 sekolah tersebut telah menghasilkan 9,9 kWp energi listrik untuk kebutuhan riset laboratorium yang setara dengan penghematan biaya listrik Rp 20 juta/tahun dan berperan dalam pengurangan emisi karbon sebanyak 13.000 kgCo2/tahun”, tutup Fadjar.(RMID).

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/195876/bentuk-generasi-muda-peduli-lingkungan-pertamina-gelar-program-sekolah-energi-berdikari-di-smkn-2-dumai.

  • KPI Resmikan Desa Energi Berdikari Di Kalijaran Cilacap

    KPI Resmikan Desa Energi Berdikari Di Kalijaran Cilacap

    JAWA TENGAH, BANPOS – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) meresmikan Desa Energi Berdikari di Desa Kalijaran, Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (2/11/2023). Program desa berdikari ini digagas dalam rangka membangun kemandirian ekonomi berbasis energi bersih dan terbarukan.

    Desa energi berdikari yang digagas Pertamina dan anak usaha ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan. Sampai saat ini, sudah ada 76 desa berdikari di seluruh Indonesia.

    Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, KPI sebagai subholding Refining & Petrochemical Pertamina berkomitmen untuk terus mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui berbagai program.

    Salah satunya program untuk mengatasi keterbatasan akses irigasi pertanian tadah hujan.
    Program Desa Energi Berdikari Kalijaran yang berbasis pada pengelolaan integrated farming berbasis Energi Baru dan Terbarukan di area persawahan Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Cilacap.
    Taufik menegaskan, Pertamina juga berkomitmen mempercepat penggunaan energi terbarukan di seluruh Indonesia.

    Hal tersebut sebagai dukungan terhadap target pemerintah mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
    Dalam kesempatan tersebut, Taufik menjelaskan, Kecamatan Maos menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah yang sangat potensial dalam membantu swasembada pangan indonesia khususnya Jawa Tengah.

    Karena itu, dengan adanya Desa Energi Berdikari bisa membantu program ketahanan pangan di Cilacap, Jawa Tengah, seperti program yang digencarkan Pemerintah.

    “Dari keterbatasan lahan irigasi tadah hujan dan sistem pertanian yang masih konvensional. Padahal Kalijaran memiliki potensi yang sangat baik, maka kami hadir menjadi bagian dari kemandirian ekonomi masyarakat melalui program TJSL Kilang Cilacap,” kata Taufik, saat meresmikan Desa Energi Berdikari Kalijaran.

    Untuk Desa Kalijaran ini, KPI memberikan dukungan melalui pemberdayaan ekonomi pertanian berbasis energi baru terbarukan dengan program TJSL bertajuk “Masyarakat Pengelola Pertanian Berkelanjutan” atau disebut MAPAN, senilai Rp 270 juta.

    “Kami berharap Kalijaran menjadi sentra pertanian organik terintegrasi serta menjadi rujukan pengembangan pertanian modern berbasis energi baru terbarukan,” jelasnya.

    Taufik merinci lebih jauh bahwa KPI memberikan dukungan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 9.700 wattpeak (WP) yang dapat meningkatkan jumlah debit air untuk pengairan hingga 117.600 liter per hari dan produksi pupuk organik 70 kg/hari.

    “Selanjutnya meningkatkan siklus panen dari sebelumnya 2 kali menjadi 3 kali per tahun, penghematan anggaran irigasi per hektar dari Rp 1,5 juta untuk pembelian BBM menjadi Rp 1 juta, serta peningkatan produksi pertanian dari 12 ton menjadi 12 ton ditambah 4 ton cabai per hektar selama 1 tahun,” ungkap Taufik(RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/195213/dukung-ketahanan-pangan-kpi-resmikan-desa-energi-berdikari-kalijaran

  • Batik Sasambo NTB Siap Mejeng Di Pertamina SMEXPO 2023

    Batik Sasambo NTB Siap Mejeng Di Pertamina SMEXPO 2023

    JAKARTA SELATAN, BANPOS – Pertamina siap membawa kain batik Sasambo Nusa Tenggara Barat (NTB) di ajang pameran Pertamina SMEXPO 2023, di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan.

    Pameran kerajinan produk UMKM binaan Pertamina ini akan hadir besok, Selasa, 31 Oktober hingga Minggu, 5 November.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, selain di Jakarta, Pertamina SMEXPO 2023 juga ada di tiga kota besar lainnya, yakni Balikpapan (26-28 Oktober 2023), Semarang (3-5 November 2023), dan Pekanbaru (15-19 November 2023).

    “Ribuan produk karya bangsa Indonesia bakal tampil di acara tersebut,” kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2023).

    Pertamina SMEXPO tahun 2023 merupakan gelaran yang keempat kalinya dipersembahkan khusus untuk UMKM Indonesia.

    “SMEXPO menjadi salah satu ajang kebanggaan Pertamina untuk mengenalkan produk unggulan para UMKM binaan kami,” kata Fadjar.

    Pertamina berharap, melalui ajang ini, masyarakat dapat merasakan produk berkualitas dan unik produksi dalam negeri.

    Dilansir dari beberapa situs, kain Sasambo merupakan batik khas NTB dengan motif yang kental akan budaya adat Lombok-Sumbawa serta flora dan fauna, seperti rumah sasak, bambu, bunga dan bintang laut.

    Tak seperti tenun dan kain daerah lain yang mempunyai sejarah panjang, umur kain batik Sasambo terbilang masih muda karena baru diperkenalkan ke publik satu dekade lalu tepatnya pada 17 April 2010.

    Walaupun masih muda, kain batik Sasambo memiliki cerita dan filosofi mendalam yakni merupakan perlambang persatuan, kerukunan, dan kebersamaan dari tiga suku besar yang mendiami NTB, yakni suku Sasak di pulau Lombok, Samawa serta Mbojo di pulau Sumbawa.

    Secara literasi, Sasambo merupakan akronim atau singkatan dari ketiga suku yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo.

    Sehingga, setiap suku ini memiliki persatuan dan melestarikan penggunaan Batik Sasambo sebagai batik khas NTB.

    Selayaknya kain nusantara, batik Sasambo juga mempunyai motif khas dan keindahan unik, mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat.

    Batik Sasambo memiliki empat motif utama, yakni mada sahe (mata sapi), kakando (tunas bambu), dan uma lengge (rumah adat).

    Selain itu, motif gerabah, kakangkung, mutiara, dan lainnya.

    Warna batik Sasambo didominasi warna-warna cerah seperti merah, kuning, biru, dan hijau, melambangkan filosofi dan makna mendalam.

    Warna merah sebagai energi, semangat, dan keberanian dalam menempuh kehidupan.

    Warna kuning melambangkan kebahagiaan dan menarik perhatian, sedangkan warna biru adalah peruntungan yang baik, optimisme, cinta, dan kedamaian.

    Sementara warna hijau melambangkan kesuburan, daya tahan, keseimbangan, dan persahabatan.

    Sebagai karya kebanggaan NTB, batik Sasambo masih diproses dengan menggunakan teknik tradisional.

    Keahlian tangan sang perajin dibutuhkan untuk membuat pola, motif, dan warna pada batik Sasambo.

    Kain ini ditenun terlebih dulu, setelah itu baru melalui proses pewarnaan melalui potongan besi yang ujungnya telah dipanaskan.

    Ujung besi ini ditempel pada kain untuk melepas bahan lilin sebagai pemisah warna di batik sasambo.

    Sebagai pecinta kain khas nusantara, tak lengkap rasanya jika kita belum memiliki batik Sasambo.

    Bagi Anda yang penasaran ingin melihat, merasakan unik, dan keindahan kain batik ini, bisa berkunjung ke perhelatan Pertamina SMEXPO tahun 2023. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di

  • Delegasi Youth Dialogue SAYEF Kunjungi Desa Energi

    Delegasi Youth Dialogue SAYEF Kunjungi Desa Energi

    BALI, BANPOS – Delegasi Youth Dialogue Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF) 2023 mengunjungi desa berbasis energi terbarukan di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali.

    Para delegasi muda melihat langsung implementasi energi terbarukan yang merupakan program inisiasi Pertamina di tempat pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R) berbasis energi terbarukan bertenaga surya dengan kapasitas 10 kWp. Listrik dari energi bersih digunakan untuk mengoperasikan seluruh peralatan di lokasi tersebut.

    Delegasi juga melihat pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp yang mengalirkan air ke sawah-sawah petani setempat. Selain ramah lingkungan, pompa surya juga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.

    “Total kapasitas energi yang terpasang di Desa Energi Berdikari Keliki ini ada 28 kWp, dimana dari energi yang dihasilkan ini berdampak positif bagi Masyarakat di Desa Keliki, dampak positif bukan hanya dalam kemandirian energi tetapi pengembangan perekonomian juga dijalankan, selain itu dampak lingkungan lainnya yang dihasilkan yaitu membantu dalam mendukung pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dengan menyumbangkan reduksi emisi karbon sebesar 36 Ton Co2 eq/ tahun”, ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, Rabu (30/8).

    Perbekel Desa Keliki, I Wayan Wita mengungkapkan, pompa air tenaga surya memberi manfaat bagi petani dalam bercocok tanam, terutama di hilir dalam menghadapi musim kering, selain irigasi, air dari pompa tersebut juga dimanfaatkan untuk minum warga.

    “Permasalahan di Desa Keliki ini, saat musim kering, airnya kecil dari hulu, tidak sampai ke bawah, sehingga membuat bercocok tanam mengalami kendala, berkat sumur dan pompa dengan energi PLTS ini sekarang sudah lancar,” ujarnya saat memberi penjelasan kepada para delegasi.

    Sementara itu, Bill Meade yang menjadi salah satu delegasi dari USAID mengatakan, sangat senang dengan mengunjungi desa yang telah mengimplementasikan energi yang berkelanjutan. “Ini adalah contoh kontribusi nyata kolaborasi Pertamina dengan kelompok masyarakat untuk kebutuhan hidup masa depan yang baik,” ujarnya.

    Desa Keliki menjadi satu dari 52 desa, yang dibina oleh Pertamina dan melibatkan secara langsung anak muda dalam proses instalasi dan juga edukasi, sebagai kontribusi nyata anak muda dalam transisi energi di Indonesia. Selain di Desa Keliki, desa energi berdikari Pertamina sudah tersebar di 52 lokasi dengan menghasilkan 143.250 WP energi Pembangit Listrik Tenaga Surya, 605.000 m3/tahun energi Gas Metana & Biogas, 16.500 WP energi Hybrid Surya dan Angin, 8.000 Watt energi microhydro dan 6.500 liter/tahun biodiesel, dapat mengurangi dampak emisi sebesar 565.896 ton Co2 eq/ tahun serta memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sebesar Rp 1,8 miliar/tahun.

    Turut hadir juga Koordinator Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Ketatausahaan Kementerian ESDM Khoiria Oktaviani pada kunjungan ini. “Setelah setahun pemasangan PLTS di Desa Keliki ini masih tetap sustain dan masyarakat juga semuanya aware untuk menjaga dan merawatnya, semoga desa ini bisa menjadi percontohan dan inspirasi untuk desa-desa yang ada di Bali atau di Indonesia lainnya,” tukasnya. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/186171/delegasi-youth-dialogue-sayef-kunjungi-desa-energi-berdikari-pertamina

  • PHE Raih Juara 1 Best Booth Design Dan Best Content

    PHE Raih Juara 1 Best Booth Design Dan Best Content

    JAKARTA, BANPOS – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream terus membuktikan eksistensi dan capaiannya. Kali ini PHE menyapu bersih Juara 1 Best Booth Design dan Juara 1 Best Booth Content di Ajang Indonesia Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA CONVEX) 2023 pada 25 – 27 Juli 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City.

    Tidak hanya itu, PHE juga mendapatkan penghargaan Favorite Booth.

    Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita menyampaikan keikutsertaan dalam ajang ini selain meningkatkan silaturahmi pelaku industri hulu migas, PHE juga menyajikan informasi guna mendorong awareness terakit informasi perusahaan.

    ‘’Dalam kesempatan ini, anjungan PHE memuat informasi mengenai Regional dan Anak Perusahaan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina dari Company Profile, Program CSR Unggulan, Update ESG hingga Program Inovasi,’’ jelas Arya.

    Pada hari pertama pameran, anjungan PHE dikunjungi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif didampingi Khrisna Ismaputra, Ketua Panitia IPA Convex 2023 yang diterima langsung oleh Awang Lazuardi, Direktur Operasi dan Produksi PHE.

    Menerapkan tata nilai Kolaboratif, PHE menerjunkan langsung juru penerang dari seluruh Regional dan Anak Perusahaan guna menjawab langsung pertanyaan pengunjung pameran.

    Anjungan PHE juga menampilkan materi antara lain PDSI yang menyampaikan mengenai EOR Chemical, PT Elnusa Tbk dengan materi Well Control Operation dan fungsi Upstream Innovation, Planning & Bussiness Managemet PHE mengenai Reduksi Emisi.

    ‘’Saya melihat di booth PHE ini sangat informatif dan membuka wawasan baru apalagi terkait industri hulu migas. Sebagai mahasiswa, saya jadi lebih banyak mendapatkan ilmu dari banyak perusahaaan khususnya dari PHE. Harapannya untuk acara seperti ini kedepannya bisa lebih sukses lagi dan dapat mendatangkan pembicara yang lebih keren,’’ ujar Nadia, pengunjung booth PHE dari Universitas Indonesia.

    Selain informasi yang sangat beragam dari Subholding Upstream Pertamina, PHE juga mengundang mitra binaan untuk unjuk gigi menyajikan teh dan kopi herbal yang didatangkan langsung dari Wilayah Kerja Pertamina EP Rantau Field, Pertamina EP Limau Field, Pertamina EP Cepu dan JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi yang disajikan untuk pengunjung.

    ‘’Kami ucapkan terima kasih kepada pengunjung yang telah hadir di booth PHE dalam ajang IPA Convex 2023. Harapannya informasi yang kami sajikan dapat menjawab kebutuhan anda. Dan informasi lainnya mengenai PHE juga dapat diakses melalui website kami dan juga media sosial resmi perusahaan,’’ pungkas Arya.

    PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan (environmental, social and governance/ESG) juga aspek safety.

    PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022.

    PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.

    PHE juga akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.(RMID)

  • PIS Middle East Sukses Kantongi Kontrak Rp 740 M Dari Pemain Global

    PIS Middle East Sukses Kantongi Kontrak Rp 740 M Dari Pemain Global

    DUBAI, BANPOS – PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui kantor cabang PIS Middle East (PIS ME) yang berada di Dubai, kembali menuai prestasi dengan sukses mengantongi empat transaksi bisnis sekaligus dengan para pemain global.

    PIS ME sukses melakukan kerja sama bisnis dengan pemain global untuk 4 kapal milik PIS sekaligus yakni kapal Gas Walio, Gas Widuri, Gas Arjuna, dan Gas Ambalat.

    Kapal Gas Arjuna dan Ambalat disewa oleh SHV Gas Supply & Risk Management, Gas Walio disewa Geogas Trading S.A, dan Gas Widuri dicharter oleh Vitol S.A.

    “Penandatanganan kerja sama ini menandakan keberhasilan agresivitas PIS ME dalam meningkatkan pendapatan di pasar internasional, sekaligus membuktikan keandalan armada-armada milik PIS yang memenuhi kualifikasi untuk berlayar di perairan skala global,” ujar CEO PIS Yoki Firnandi, Selasa (25/7).

    Adapun total nilai transaksi untuk kerja sama 4 kapal tersebut mencapai hingga 49,34 juta dolar AS atau setara dengan Rp 740,15 miliar (kurs dolar Rp 15.000) dengan variasi durasi kontrak mulai dari 6 bulan hingga 3 tahun.

    Kerja sama ini sekaligus menambah rute-rute negara baru yang ditempuh oleh armada PIS di perairan internasional, seperti Chile (Amerika Selatan), Puerto Rico (Amerika Serikat), Republik Dominika (Karibia), Tanzania, Polandia, dan Portugal.

    Country Manager PIS ME, Andra Palawi menambahkan selain sukses komersialisasi 4 kapal tersebut, PIS ME juga melakukan terobosan bisnis yang menambah pendapatan perusahaan.

    “Untuk pertama kalinya, Pertamina melalui PIS ME melakukan kerjasama pool tanker dengan Neptune VLGC Pool melalui skema TC-syndication untuk 1 unit kapal VLGC masuk ke dalam pool. Di mana kapal-kapal PIS akan mendapatkan potensi bisnis persewaan kapal dengan tarif market internasional,” ujarnya.

    Melalui terobosan skema kerjasama yang perdana dilakukan oleh PIS ini, selama kuartal II-2023 (sejak kapal ke pool awal Mei hingga akhir kuartal), PIS ME berhasil mendapatkan profit sekitar 865 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 12,97 miliar.

    Seperti diketahui, PIS ME merupakan kantor cabang perwakilan PIS kedua yang berada di luar negeri dan diresmikan pada 23 Desember 2022 lalu. (RMID)

  • Kilang Pertamina Kembangkan Green Refinery

    Kilang Pertamina Kembangkan Green Refinery

    JAKARTA,BANPOS – PT Kilang Pertamina Internasional berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan, untuk mengembangkan kilang-kilang yang beroperasi.

    Green Refinery sebagai salah satu inisiatif pengolahan bahan bakar minyak yang ramah lingkungan (green fuel) menjadi milestone sekaligus bukti nyata Kilang Pertamina untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

    Pengembangan Green Refinery sebagai sebuah inisiatif strategis dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional tahun 2025 untuk dapat menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku terbarukan (Renewable Feedstock). Bahan baku yang diolah di kilang Pertamina antara lain minyak kelapa sawit / Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan ke depan dapat juga dikembangkan untuk mengolah minyak jelantah/Used Cooking Oil (UCO) menjadi biofuels.

    Upaya pengembangan Green Refinery di kilang Pertamina seperti yang dilakukan di kilang Cilacap telah berhasil mengolah green fuel dengan kapasitas 3 KBPD dari feedstock RBDPO atau minyak kelapa sawit yang telah dijernihkan menjadi produk Green Diesel 100 persen yaitu Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD). Pertamina RD saat ini telah dipasarkan di market domestik dan berkesempatan mendukung pemenuhan kebutuhan Renewable Power dari Generator Set (Genset) untuk di acara EWTG G20, dan Formula E World Championship. Selain pasar domestik, Pertamina RD juga dipasarkan secara ekspor untuk pasar Eropa pada Tahun 2022.

    Produk green fuel lain yang dapat diproduksi melalui Green Refinery adalah Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk bahan bakar pesawat terbang (Bioavtur) yang juga telah dilakukan uji coba terbang dengan sukses pada tahun 2022 lalu dengan menggunakan CN235 dan kemudian akan dilanjutkan dengan uji terbang komersial (commercial flight Test) dalam waktu dekat untuk pengujian Bioavtur (SAF) pada salah satu pesawat komersial dari maskapai BUMN terbesar di Tanah Air.

    Pengembangan Green Refinery akan terus dikembangkan seperti Green Refinery Cilacap fase 2 untuk meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 6 KBPD dengan varian feedstock yang lebih luas yaitu dapat mengolah hingga spesifikasi Minyak Jelantah/Used Cooking Oil (UCO). Green Refinery Cilacap Fase 2 ditargetkan dapat onstream di 2026 untuk meningkatkan kualitas produk dan menurunkan emisi gas buang. Selain Cilacap pengembangan Green Refinery Plaju dengan kapasitas pengolahan 20 KPBD dapat memproduksi Pertamina RD (HVO), Bioavtur (SAF), dan BioNaphta yang ditargetkan dapat selesai pada 2027.

    Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman menyampaikan, pengembangan Green Fuels dari Green Refinery Pertamina menunjukkan komitmen Kilang Pertamina dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 yakni ‘Energi Bersih dan Terjangkau’ serta sejalan dengan komitmen Kilang Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060.

    “Green Refinery Pertamina merupakan komitmen Kilang Pertamina untuk memproduksi bahan bakar yang berkualitas dan ramah lingkungan.” ujar Taufik.

    Roadmap pengembangan Kilang Pertamina saat ini mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dimana kebutuhan Produk BBM diperkirakan akan terus meningkat hingga Tahun 2040. Berdasarkan RUEN maka roadmap pengembangan kilang Pertamina disusun berdasarkan: pertama, kapasitas pengolahan dari 1,05 Juta BPD menjadi 1,4 Juta BPD; kedua, produksi BBM dari 700 KBPD menjadi 1,2 Juta BPD; ketiga, produksi Petrokimia 1,6 Juta Ton Per Anum menjadi 7,4 Juta Ton Per Anum.

    Hal tersebut juga terus mendukung kebutuhan BBM khususnya produksi Solar dan Avtur yang sepenuhnya diproduksi dari dalam negeri (sejak 2019 telah mandiri) dan menurunkan impor produk Gasoline dari 60 persen menjadi sekitar 25 persen.

    Dengan roadmap pembaharuan Kilang-kilang Pertamina maka pengembangan yang dilaksanakan telah mempertimbangkan strategi yang berorientasi lingkungan dan produksi BBM ramah lingkungan setara dengan EURO V serta peningkatkan Nelson Complexity Index (NCI) atau kompleksitas kilang yang akan meningkat untuk dapat lebih banyak memproduksi valuable product.

    PT Kilang Pertamina Internasional merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.

    PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik. (RMID)