SERANG, BANPOS – Warga perumahan Puri Serang Hijau ‘menjebak’ Walikota Serang, Syafrudin, untuk mendengarkan berbagai keluh kesah mereka. Mulanya, mereka mengundang Walikota untuk melakukan silaturahmi dan bacakan, namun ternyata mereka juga menyodorkan sejumlah permasalahan terkait dengan pembangunan dan sampah liar.
Ketua RW 15 Puri Serang Hijau, Mumu Munawar, menyampaikan bahwa di perumahan tempat mereka tinggal, terdapat sejumlah permasalahan. Salah satunya yakni terkait dengan drainase yang buruk sehingga kerap menyebabkan banjir.
“Drainase di Serang Hijau ini seperti yang sudah saya sampaikan, drainase di sini seperti orang yang tawaf. Muter-muter saja di komplek ini karena memang tidak ada drainasenya,” ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan silaturahmi dan bacakan bersama Walikota Serang, Jumat (18/3).
Selain infrastruktur drainase, warga Serang Hijau pun menurutnya juga dihadapkan pada permasalahan jalan yang rusak. Ia mengaku bahwa sejauh ini, belum ada pembangunan jalan atau pengaspalan di perumahan mereka.
“Pengaspalan di perumahan Puri Serang Hijau pun belum, jadi harapan kami di wilayah kami ini segera dilakukan pengaspalan oleh Pemkot Serang,” ungkapnya.
Di sisi lain, pihaknya juga menghadapi permasalahan sampah. Bukan karena tidak ada pembuangan, akan tetapi tempat sampah merek kerap diisi oleh warga di luar Puri Serang Hijau.
“Makanya mumpung ada pak Walikota di sini, maka kami sampaikan permasalahan-permasalahan itu. Sedikit curhat,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa untuk permasalahan infrastruktur di perumahan Puri Serang Hijau khususnya di lingkungan RW 15, akibat pihak pengembang yang belum juga menyerahkan fasos-fasum ke Pemkot Serang.
“Memang tinggal sebagian yang belum diserahkan. Alhamdulillah sebagian lainnya yang sudah diserahkan kepada Pemkot Serang sudah kami bangun, hanya memang sebagian lainnya yang belum karena belum diserahkan,” ujarnya.
Syafrudin mengatakan, jika memang pihak pengembang belum juga menyerahkan fasos-fasum kepada Pemkot Serang, maka Syafrudin mendorong agar warga perumahan saja yang menyerahkan. Hal itu dapat dilakukan dengan kesepakatan bersama antar warga.
“Serahkan saja oleh warga. Pak RW gelar rapat dengan warga, undang lurah dan camat, lalu buat berita acara untuk menyerahkan fasos-fasum. Nanti berita acaranya diserahkan kepada Perkim. Jadi enggak apa-apa dari warga juga. InsyaAllah semuanya akan saya bangun,” ungkapnya.
Syafrudin pun bercerita bagaimana mirisnya dirinya ketika melewati jalan akses Puri Serang Hijau yang menurutnya sangat memprihatinkan. Hal itu pun menjadi atensi dari pihaknya untuk melakukan pembangunan jalan lingkungan.
“Di depan sana itu saya setiap hari lewat, ini gimana lagi jalannya. Makanya kalau saya temukan jalan yang rusak, saya langsung potret dan saya kirimkan kepada Perkim,” ucapnya.
Sementara untuk masalah sampah, Syafrudin mengaku dalam waktu dekat ini akan dibuatkan depo sampah. Lalu untuk di perumahan, akan diberikan satu kontainer sampah yang nantinya akan diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Jadi nanti tidak akan menumpuk. Sehari ketika sudah penuh maka akan digantikan lagi dengan kontainer kosong. Jadi tidak akan berserakan juga. Asalkan warga tidak asal melempar dalam membuang sampahnya,” tandasnya.
(DZH/PBN)