Tag: petani

  • BI Banten Luncurkan Sekolah Lapang Pertanian Holtikultura

    BI Banten Luncurkan Sekolah Lapang Pertanian Holtikultura

    SERANG, BANPOS – Menyimak arahan presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 dilaksanakan secara hybrid di Istana Negara, Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Banten menggelar kegiatan menyaksikan bersama Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 di KPw BI Provinsi Banten. Hal ini menjadi upaya untuk memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas inflasi di Indonesia.

    Sebagai upaya penyelarasan arahan Presiden dalam Rakornas, KPw BI Banten juga meluncurkan Soft Launching Penumbuhan Sekolah Lapang Produk Pertanian Hortikultura Secara Terintegrasi, Digital dan Berkelanjutan yang berlokasi di Sawah Luhur, Kota Serang. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Banten, Asda II Provinsi Banten, Pj. Walikota Serang, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, OPD, akademisi, perbankan, dan kelompok tani.

    Kepala KPw BI Banten, Ameriza M. Moesa, menyampaikan bahwa tujuan dari sekolah lapang tersebut adalah pembentukan sekolah lapang tersebut adalah menumbuhkan sekolah lapang produk pertanian hortikultura dengan produktivitas tinggi. Selain itu, sekolah lapang ini juga ditujukan untuk menghasilkan demplot dengan produktivitas tinggi.

    “(Kami) berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya dalam pengendalian inflasi pangan melalui program 4K (keterjangkauan harga, ketersedian pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) serta memperkuat pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Banten,” ujarnya.

    Ameriza menjelaskan bahwa tujuan lainnya dari Sekolah Lapang ini yaitu pertanian ramah lingkungan dan replikasi best practices seperti implementasi teknologi dan digitalisasi, mendukung terciptanya ekosistem agrowisata di Kota Serang. Ia juga menyebut dengan Sekolah Lapang ini juga sebagai pengembangan hilirisasi produk hortikultura untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

    Adapun pemilihan area di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Ameriza mengaku hal ini didasari oleh kondisi tanah yang subur dan cocok untuk budidaya hortikultura, serta lokasi yang berjarak cukup dekat ke pusat Kota Serang. Nantinya, di dalam area Sekolah Lapang akan dikembangkan fasilitas yang mendukung kegiatan pertanian dan edukasi, termasuk sekolah lapang yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran bagi petani penerapan teknik budidaya good agricultural practices serta implementasi teknologi pertanian modern.

    “Ke depan, sekolah lapang dan pengembangan demplot hortikultura diharapkan dapat menjadi role model yang dapat direplikasi di daerah lain,” tandasnya.

    Sementara itu, Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 dilaksanakan secara hybrid di Istana Negara dan dipimpin langsung oleh Presiden RI, mengusung tema ‘Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok Untuk Mendukung Stabilisasi Harga’. Rakornas dihadiri oleh Pj. Gubernur Provinsi Banten, Bapak Al Muktabar beserta seluruh Gubernur se-Indonesia, Bupati/Walikota nominasi, dan Pimpinan Kementerian/Lembaga.

    Gubernur Bank Indonesia, Bapak Perry Warjiyo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Presiden, kepala daerah dan seluruh anggota TPIP dan TPID dalam sinergi pengendalian inflasi. Hal tersebut didukung eratnya sinergitas pengendalian inflasi oleh Pemerintah Pusat dan daerah serta konsisensi kebijakan daerah dalam koordinasi erat tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.

    “BI terus mempererat sinergi dengan pemda melalui program Gerakan Nasonal Pengendalian inflasi Pangan (GNPIP) di 46 kantor perwakilan untuk mendukung produksi pangan, dan peningkatan efisiensi rantai pasok untuk mendukung stabilitas harga,” katanya.

    Dalam sambutannya, Presiden RI, Bapak Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi kepada semua daerah yang telah bekerja keras dalam melalukan pengendalian inflasi. Ia menginstruksikan agar setiap daerah dapat mendukung penyediaan air di lahan pertanian melalui irigasi dan pompanisasi.

    “Selanjutnya memproduksi komoditas unggulan setiap daerah menggunakan teknologi atau smart farming, melakukan riset, membuat percontohan dan replikasi serta mengundang investasi untuk membangun pabrik pengolahan untuk mendapatkan nilai tambah, serta membangun sistem distribusi pangan yang terintegrasi sehingga produktivitas dan pengendalian inflasi dapat dijaga dengan baik,” tandasnya.

    Sebagai bentuk apresiasi atas usaha keras dalam pengendalian inflasi, Presiden menyerahkan penghargaan kepada pemenang Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award 2024. Penghargaan ini diberikan kepada TPID yang telah menunjukkan kinerja terbaik dalam menjaga stabilitas harga di daerahnya. (MUF)

  • Distan Lebak Awasi Penyedia Pupuk Subsidi Kementan

    Distan Lebak Awasi Penyedia Pupuk Subsidi Kementan

    LEBAK, BANPOS – Adanya penambahan subsidi pupuk bagi petani senilai Rp28 triliun dari Kementrian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, membuat Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak akan melakukan pengawalan dan pengawasan dalam penerimaan pupuk subsidi tersebut.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Distan Lebak, Rahmat. Menurutnya, pihaknya sangat mendukung upaya-upaya nyata dari Kementan dalam menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani.

    “Pengawasan terhadap kepatuhan kios penyedia dalam menjual pupuk bersubsidi masih perlu pengetatan sehingga tidak terjadi lagi kios yang menjual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Rahmat kepada BANPOS, Rabu (24/4).

    Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus mengupayakan sistem inputing data untuk petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi.

    “Yang mana masih harus disempurnakan sehingga tidak ada lagi petani penerima pupuk bersubsidi yang tercecer atau bahkan tidak terinput,” jelasnya.

    Ia memaparkan, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak pun tengah meningkatkan luasan areal tanam padi gogo dengan memanfaatkan optimalisasi lahan yang potensial untuk ditanami dengan bantuan dari Kementan RI.

    “Dengan demikian menghadapi masa tanam April hingga September ke depan ditengah tantangan kemarau yang menghadang Lebak masih bisa menghasilkan padi gogo yang tahan kekeringan,” paparnya.

    Menurutnya, hal ini diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan nasional yang tengah diupayakan oleh Kementan RI.

    “Apalagi Bapak Mentan sangat gencar mendorong produktifitas beras nasional melalui program pompanisasi dan pipanisasi untuk mengantisipasi menurunnya produksi beras nasional yang dipengaruhi oleh iklim atau musim kemarau,” tandasnya. (MYU)

  • PTI Sebut 2063 Profesi Petani Semakin Terancam

    PTI Sebut 2063 Profesi Petani Semakin Terancam

    SERANG, BANPOS – Kondisi sektor pertanian di Indonesia disebut kian mengkhawatirkan. Lantara profesi petani disebut semakin berkurang tiap tahunnya.

    Bahkan, berdasarkan sensus Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan pada tahun 2063 profesi petani semakin tidak digemari oleh kalangan muda.

    Hal itu diungkapkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pemuda Tani Indonesia (TPI) R. Sonny Soerojo Jr.

    “Kita tahu banyak sekali anak-anak muda yang tidak mau terjun ke dunia pertanian. Bahkan, Bappenas menyebut bahwa pada tahun 2063 tidak ada lagi petani. Itu menjadi tantangan besar bagi Pemuda Tani,” katanya saat ditemui di sela-sela acara HUT ke-37 tahun PTI di Kecamatan Taktakan pada Minggu (26/11).

    Selain itu ia juga mengungkapkan, faktor lain semakin berkurangnya profesi petani disebabkan karena semakin masif nya alih fungsi lahan di Indonesia.

    Menurutnya, alih fungsi lahan menjadi persoalan serius yang harus segera ditanggulangi bersama-sama, agar Indonesia tidak mengalami krisis petani di kemudian hari.

    “Alih fungsi lahan menjadi PR berat kita semua,” ujarnya.

    Oleh sebab itulah kemudian, Sonny mengatakan, pihaknya menyampaikan aspirasi tersebut kepada calon presiden agar bisa memperkuat undang-undang terkait lahan serta mampu mengimplementasikannya.

    “Harapannya alih fungsi lahan di Indonesia semakin minim,” imbuhnya.

    Sonny berharap ke depannya, permasalahan yang melingkupi sektor pertanian dapat segera teratasi. Sehingga masyarakat, khususnya kalangan muda, dapat tertarik untuk terjun menjadi petani.

    “Kita berharap ke depan, makin banyak lagi anak-anak muda yang mau terjun dalam dunia pertanian,” harapannya.

    Dalam acara peringatan hari jadi PTI yang ke-37 turut dihadiri oleh sejumlah kalangan, tidak hanya dari kelompok petani, melain kan juga turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi.

    Ditemui seusai menghadiri acara, Budi menyampaikan sebuah pesan di mana ia mengajak kepada semua pihak untuk dapat bergerak bersama-sama dengan petani lokal di Kota Serang untuk membangun akses pangan murah bagi masyarakat.

    “Harapan besar saya bisa saling support kepada satu sama lain, lalu bisa menggerakkan pangan murah bersama petani muda bersama program pemerintah daerah,” ucapnya. (CR-02)

  • Gagal Panen Bikin Harga Gabah Naik, Distan Lebak Girang

    Gagal Panen Bikin Harga Gabah Naik, Distan Lebak Girang

    LEBAK, BANPOS – Banyaknya gagal panen akibat kemarau panjang, membuat harga gabah kering di Kabupaten Lebak mencapai Rp8.200/kg. Tingginya permintaan pasar dan rendahnya stok, memicu kenaikan harga yang sebelumnya di angka Rp7.500/kg.

    Kenaikan harga gabah kering sebesar Rp700/kg akibat banyaknya gagal panen, disambut girang oleh Dinas Pertanian (Distan) Lebak. Mereka menilai, naiknya harga gabah kering akibat gagal panen, dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi pada Distan Lebak, Deni Iskandar. Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah merasa senang jika harga gabah kering di tingkat penggilingan senilai Rp8.200/kg, dan lebih tinggi dibandingkan HPP Rp5.100/kg.

    Melonjaknya harga gabah itu dipastikan akan berdampak pada tingkat pendapatan ekonomi petani menjadi lebih baik, dan dapat bermuara pada meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga mereka.

    Ia menerangkan, jika panen menghasilkan produktivitas gabah basah panen rata-rata lima ton dengan harga Rp8.200/kg, maka pendapatan petani bisa mencapai Rp40 juta lebih per hektare. Sedangkan, biaya produksi Rp10 juta/hektare. Namun, ia tidak menghitung peristiwa gagal panen yang dialami oleh petani.

    “Kami mendorong petani agar melakukan percepatan tanam karena saat ini curah hujan cukup tinggi,” kata Deni.

    Deni menyebutkan, pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya pertanian padi sawah dan padi gogo, guna mendukung kedaulatan pangan masyarakat.

    Selama ini, produksi pangan di Kabupaten Lebak menjadi andalan ekonomi petani juga mampu memasok beras sekitar lima persen ke DKI Jakarta, Jawa Barat dan Lampung.

    Karena itu, produksi beras tahun ini ditargetkan 450 ribu ton dan mampu menyumbangkan produksi pangan nasional.

    “Kami berharap produksi pangan bisa terealisasi dengan tibanya musim hujan itu,” tandasnya. (DZH/ANT)

  • Gegara Banyak Gagal Panen, Harga Gabah Kering di Lebak Melonjak Drastis

    Gegara Banyak Gagal Panen, Harga Gabah Kering di Lebak Melonjak Drastis

    LEBAK, BANPOS – Harga gabah kering di tingkat penggilingan di Kabupaten Lebak, sejak satu pekan terakhir menembus nilai Rp8.200 per kilogram, karena permintaan beras di pasaran cenderung meningkat.

    “Kita sekarang kesulitan untuk mendapatkan pasokan gabah kering dari petani,” kata Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak, Ruhiana, Rabu (15/11).

    Diketahui, harga gabah kering sebelumnya Rp7.500 per kilogram, namun sekarang mencapai Rp8.200 per kilogram, sehingga melebihi harga pembelian pemerintah (HPP) Rp5.100 per kilogram berdasarkan ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Kenaikan harga gabah itu akibat dampak kemarau panjang, dan dipastikan jadwal tanam mundur pada November – Desember 2023.

    Saat ini, kata dia, petani yang memasuki panen relatif kecil, sehingga harga gabah terjadi kenaikan.

    “Kami sekarang hanya bisa memproduksi beras sekitar satu ton per pekan, karena menipisnya pasokan gabah kering itu ,” ujarnya.

    Menurut dia, saat ini terjadi kenaikan harga gabah di tingkat petani itu, karena dampak kemarau panjang sehingga banyak tanaman padi gagal panen.

    Selain itu, permintaan beras untuk pasar cenderung meningkat, sehingga dapat memicu kenaikan gabah di tingkat penggilingan.

    Saat ini, harga beras jenis medium antara Rp12.800 sampai Rp13.600/kilogram.

    “Kami meyakini pasokan gabah dipastikan panen pada Februari 2024, karena saat ini sudah melakukan gerakan tanam menyusul tibanya musim hujan,” ucap Ruhiana. (DZH/ANT)

  • Jokowi Temukan Beras Masih Mahal

    Jokowi Temukan Beras Masih Mahal

    CILEGON, BANPOS – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi menemukan bahwa harga beras di Banten masih mengalami kenaikan dan dinilainya menjadi masalah.

    “Yang masih sedikit masalah di beberapa titik-titik itu di beras,” tutur Jokowi dalam kunjungan kerja untuk meninjau pembangunan area industri PT Lotte Chemical Indonesia (LCI), Cilegon, Selasa (12/9).

    Atas situasi itu, Jokowi menjelaskan, langkah yang akan diambil pemerintah diantaranya adalah melakukan operasi pasar yang diiringi dengan pembagian Bantuan Sosial (Bansos) terhadap 21,3 juta KPM.

    “Operasi pasar secara masif akan dilakukan Bulog (Badan Urusan Logistik) dan Badan Pangan pada Minggu (Pekan-red) ini, berbarengan dengan bagi Bansos pangan 10 kilogram per keluarga untuk 21,3 juta penerima,” jelasnya.

    Langkah teknis operasi pasar, Jokowi menuturkan, akan dilakukan oleh Bulog dan Badan Pangan di setiap ritel-ritel yang ada di kawasan Cipinang, Jakarta.

    “Bulog akan melakukan OP (Operasi Pasar) ke ritel-ritel di Cipinang. Semuanya akan diguyur beras secara massif,” tuturnya.

    Dalam hal ini, Jokowi berharap, langkah yang dilakukan pemerintah dapat menurunkan dan menstabilkan harga beras di pasaran.

    “Kita harapkan dengan begitu, harga beras akan mulai turun,” harapnya.
    Selain itu, ia melihat harga-harga sejumlah komoditas sembako di Kota Cilegon masih sangat baik. Bahkan, untuk harga bawang merah yang biasanya berada diatas Rp30.000 per kilogram dan pernah menembus Rp40.000, kini sudah berada di harga Rp17.000 per kilogram.

    “Harga cabai saya lihat juga sama turun, karena ditanam di Provinsi Banten sendiri,” kata Jokowi.
    Sementara itu, Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso yang ikut mendampingi kunjungan kerja Presiden mengatakan dengan adanya percepatan program Bantuan Pangan tahap II di bulan September hingga November 2023, diharapkan dapat menekan fluktuasi harga beras yang terjadi saat ini.

    “Harapan kita dengan menggelontorkan bantuan beras ini sebanyak 3 bulan atau dengan jumlah total sebanyak 640.590 ton kepada 21,3 juta KPM dapat berdampak efektif seperti yang telah kita lakukan pada tahap I di bulan Maret – Mei lalu”, ujar Budi Waseso.

    Dibagian lain, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kota Cilegon. Dimana, terkait kunjungan Presiden Jokowi ke PT Lotte Chemical Indonesia, Helldy berharap agar serapan tenaga kerja lokal bisa lebih dimaksimalkan.

    “Karyawan d(PT Lotte Chemical Indonesia –red) kurang lebih ada 13.000 orang dan 96 persennya adalah orang Indonesia. Namun, dari angka yang kami lihat kemarin baru 36 persen warga Kota Cilegon,” ungkapnya.

    Atas dasar itu, Helldy menekankan agar PT Lotte Chemical Indonesia bisa melaksanakan amanat dari Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah disepakati bersama. “Saya berharap, setelah MoU kemarin dapat dipraktekkan apa-apa yang menjadi kerjasama kita dengan PT Lotte,” harapnya.

    Sementara itu, ketika mendatangi Pasar Kranggot, Jokowi langsung berkeliling menyapa ke sejumlah pedagang dan menyerahkan langsung bantuan modal kerja ke pedagang.

    Salah satu pedagang Pasar Kranggot Lia Eni Riayana mengaku sangat senang mendapatkan bantuan modal kerja yang langsung diberikan oleh Presiden Jokowi sebanyak Rp1,2 juta.

    “Alhamdulillah dengan bantuan ini setidaknya bisa membantu jualan saya dan bisa melanjutkan usaha serta bisa menambahi dagangan,” katanya.

    Lia berharap, adanya kunjungan presiden tersebut, pemerintah lebih peduli lagi terhadap pedagang kecil disini bukan digusur, tapi diberdayakan.

    “Harapannya lebih diperhatikan di Pasar Kranggot diberdayakan,” ujarnya.
    Salah satu warga Kranggot, Fatimah, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan sembako berupa kebutuhan pokok.
    “Senang ya, Alhamdulillah mendapatkan bantuan ini. Saya sengaja ke pasar mau liat pak Jokowi,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Baru Kranggot Dani Rachmat menyambut baik dengan adanya kunjungan dari Presiden Jokowi beserta jajarannya ke Pasar Kranggot.

    “Kalau bantuan BLT saya mendapatkan informasi itu sekitar 1.300 lebih yang disebar ke masyarakat di Cilegon. Alhamdulillah lancar dan tidak ada hal-hal yang dikhawatirkan,” tandasnya.

    Sementara itu, akibat musim kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir, petani cabai yang ada di Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang merasa khawatir dengan hasil pertaniannya. Pasalnya, air hujan yang diharapkan turun untuk menyirami tanaman cabainya mengancam hasil panen cabai.

    Salah seorang petani cabai setempat, Ikbal mengatakan, akibat musim kemarau yang panjang ini, akan mengganggu pertumbuhan tanaman cabainya. Sehingga, ia merasa khawatir dengan hasil panen cabainya.

    “Dengan kondisi kemarau yang panjang ini, kami khawatir hasil panen cabai tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Karena pasokan air sangat terbatas,” kata Ikbal.

    Dijelaskannya, dalam satu lahan terdapat sekitar 6.800 batang cabai dengan target produksi sebanyak 8 ons per batang. Namun pada musim kemarau panjang saat ini, untuk mencapai target tersebut merasa kesulitan.

    “Pada tahun-tahun sebelumnya, kami bisa mendapatkan hasil panen cabai hingga mencapai 2 ton 4 kwintal, tetapi untuk tahun ini, kami merasa sulit untuk mencapai targeti tersebut,” terangnya.

    Oleh karena itu, ia berharap musim kemarau panjang ini cepat berakhir dan segera turun hujan untuk menyirami tanaman cabainya. Sehingga para petani cabai mendapatkan hasil yang maksimal sesuai yang diharapkan.

    “Mudah-mudahn musim kemarau ini cepat berakhir, sehingga dapat meminimalkan dapat negatif terhadap pertanian,” ungkapnya.(dhe/LUK/PBN)

  • Isi Kuliah Umum di Cilegon, Kepala Barantan Siap Berikan Layanan ‘Karpet Merah’

    Isi Kuliah Umum di Cilegon, Kepala Barantan Siap Berikan Layanan ‘Karpet Merah’

    CILEGON, BANPOS – Di hadapan para mahasiswa, petani dan pelaku usaha agribisnis berusia muda, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang menyampaikan bahwa pihaknya siap memberikan layanan kekarantinaan yang mudah, cepat dan akurat atau layanan ‘karpet merah’.

    Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara utama pada acara Kuliah Umum dan Sosialisasi Peranan Karantina dalam Stabilitas Perekonomian dan Pangan di Cilegon, Minggu (8/7).

    “Petani sudah capek bekerja untuk komoditas pertanian, untuk itu harus kita berikan layanan khusus apalagi saat mereka akan ekspor,” kata Bambang.

    Menurut Bambang, fungsi kekarantinaan diborder baik di Pelabuhan, Bandar Udara, Kantor Pos dan Pos Lintas Batas Negara terus melakukan pembenahan untuk percepatan layanan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Layanan karpet merah diharapkan dapat meningkatkan nilai daya saing komoditas ekspor tanah air, tambah Bambang.

    Sebagai informasi, saat ini pemerintah tengah memperkuat upaya perlindungan sumber daya alam hayati dengan terbitnya perundang-undangan perkarantinaan, UU tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta peraturan pelaksanaannya, PP 29 Tahun 2023.

    “Kami sudah di tahap akhir transformasi dengan menyiapkan aturan pelaksanaannya untuk menjawab tantangan perlindungan sumber daya alam hayati dalam perdagangan dan kekarantinaan dunia,” jelas Bambang.

    Ia menambahkan, dengan aturan kekarantinaan yang baru, pemerintah membuka peluang kerja baru untuk turut menjaga kelestarian sumber daya hayati dengan menjadi pihak lain.

    “Silakan, adik-adik mahasiswa untuk belajar soal ini. Mari kita jaga bersama apalagi dengan SDM dan infrastruktur Barantan yang terbatas dibandingkan tugas pentingnya dalam mencegah hama penyakit tumbuhan dan hewan yang berbahaya,” imbuhnya.

    Sebelum menutup kuliah umumnya, Bambang menyampaikan, bahwa Barantan bisa menjalankan tugas pentingnya, termasuk menjaga ancaman bioterorisme jika ditopang dengan kolaborasi bersama masyarakat.

    “Dibawah pimpinan Bapak Mentan (Syahrul Yasin Limpo, red), pertanian menjadi kuat, produktivitas dan ekspor pertanian meningkat, terbukti saat COVID-19 yang lalu dimana sektor lain melandai, pertanian dapat tetap tumbuh positif,” pungkas Bambang.

    Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Banten, Galih Meigiansyah Putra, yang juga hadir selaku pembicara menyampaikan tugasnya dalam menjaga ketahanan di bidang ekonomi melalui menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dengan mata yang asing dan mengendalikan inflasi.

    “Dapat kami laporkan, salah satu cara mengendalikan inflasi dengan membina dan mendampingi UMKM. UMKM Ekspor, petani talas Beneng di Cilegon menjadi salah satu yang aktif,” kata Galih.

    Sementara itu, Dosen Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten yang juga hadir selaku penanggap menyampaikan harapan kedepan kerjasama Barantan dengan civitas akademika dapat ditingkatkan.

    “Keilmuan kekarantinaan di kampus kami belum ada, padahal tugasnya sangat penting sekali, bahkan jika tidak ada pembekalan yang cukup bagi generasi muda, bukan tidak mungkin kekayaan sumber daya alam hayati kita terancam punah,” kata Dewi.

    Acara yang juga dihadiri oleh instansi dan pemangku kepentingan terkait dan pelaku usaha ini dimoderatori oleh Sriyanto, Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian. Turut hadir mendampingi Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi dan jajaran pimpinan Karantina Pertanian di lingkup Jabodetabek, masing-masing Hasrul, Andi Yusmanto dan Raden Nurcahyo.(LUK/PBN)

  • Irna Diganjar Penghargaan dari Kementerian Pertanian RI

    Irna Diganjar Penghargaan dari Kementerian Pertanian RI

    PANDEGLANG, BANPOS – Kontribusi Kabupaten Pandeglang pada sektor pangan sangat tinggi di Provinsi Banten. Bahkan, Pandeglang menduduki urutan kedelapan pada skala nasional. Keberhasilan itulah yang membuat Bupati Pandeglang, Irna Narulita, diganjar penghargaan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

    Irna Narulita mengatakan, penghargaan yang diraih olehnya merupakan hasil kerja sama yang dilakukan antara para petani dan Pemkab Pandeglang. Sebab tanpa kerja sama yang baik, Pandeglang tidak akan berada di peringkat 8 se-nasional.

    “Terimakasih pahlawan pangan, Dinas Pertanian, penyuluh dan para petani selalu produktif lahannya dalam meningkatkan produktifitas pangan di Pandeglang, Provinsi Banten, bahkan Nasional,” kata Irna, Kamis (15/6).

    Dengan prestasi tersebut, lanjut Irna, pihaknya mengaku merasa bangga kepada para petani yang terus berjuang dalam berbagai keadaan. Atas perjuangannya tersebut, para petani layak untuk diberikan penghargaan.

    “Tiada hari tanpa tanam, manfaatkan lahan dengan baik, petani pahlawan pangan nasional,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, M Nasir, mengatakan bahwa Kabupaten Pandeglang telah berkontribusi pangan di tingkat provinsi kurang lebih sebesar 34 persen, dan satu persen di tingkat Nasional.

    “Kami dari Dinas Pertanian dan pelaku utama, bersyukur atas prestasi dan penghargaan yang diberikan untuk ibu Bupati Pandeglang, artinya kinerja kami Alhamdulillah membuahkan hasil positif,” katanya.

    Menurut Nasir, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, namun kolaborasi dengan berbagai pihak seperti penyuluh, PPPK, penyuluh swadaya serta para petani di Pandeglang.

    “Kami selalu bersemangat dalam setiap kondisi, pada saat covid pun terus menanam dan memanen berbagai komoditas pertanian. Semoga ibu Bupati dan bapak Wakil Bupati terus dapat mencurahkan waktu dan pemikiran untuk membangun pertanian yang lebih baik dan maju ke depan amin,” ungkapnya. (DHE/DZH)

  • Telkom Perluas Teknologi IoT Agree Di Daerah untuk Bantu Petani

    Telkom Perluas Teknologi IoT Agree Di Daerah untuk Bantu Petani

    JAKARTA, BANPOS – Teknologi digital IoT milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mulai dirasakan manfaatnya oleh berbagai sektor industri. Salah satunya, pelaku usaha di sektor pertanian.

    “Kelebihan perangkat IoT hasil kerja sama Agree dan Agroobot ini dapat dibawa ke mana saja atau portable, user friendly, dan sumber energinya menggunakan baterai. Pengecekan tanah dengan memanfaatkan perangkat ini dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk yang sesuai takaran, tepat, dan menghasilkan hasil panen yang sangat baik,” ujar Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid dalam keterangannya, Senin (8/5).

    Menurutnya, hasil panen ini adalah hasil kolaborasi antara Agree dengan DAB Subur yang melalui pemanfaatan teknologi IoT. Teknologi ini merupakan salah satu upaya Telkom untuk mengakselerasi ekosistem digital di sektor pertanian.

    Kerja sama ini turut membawa terobosan bagi petani Indonesia dan menjadi bukti bahwa petani di tanah air siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Hal ini sejalan dengan misi Telkom, yaitu mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan di segala sektor.

    Selain itu, hadirnya DAB Subur sebagai salah satu penjamin pasar dan pengguna teknologi dari Agree, telah membantu permodalan yang disalurkan kepada petani dan menghasilkan NPL 0 persen dengan repayment 100 persen.

    “Saat ini tercatat lebih dari 250 hektar lahan DAB Subur sudah on board ke dalam aplikasi Agree, dengan total lahan yang ditanam lebih dari 60 hektar. Dari total tersebut, lebih dari 150 hektar terdapat di Bengkulu dengan lahan tanam lebih dari 40 hektar, dan lebih dari 80 hektar ada di Banten dengan lahan tanam lebih dari 18 hektar. Rencananya ke depan akan ditargetkan lebih dari 1000 hektar lahan tanam di berbagai wilayah,” jelasnya.

    Pemilik DAB Subur, Wijayandaru, berharap agar implementasi teknologi Agroobot dari Agree dapat membantu mempermudah petani DAB Subur dari proses pra tanam sampai pasca tanam. Sehingga aktivitas budi daya bisa menjadi lebih efisien dan hasil yang didapat juga lebih maksimal dan semakin menguntungkan para petani.

    Tak hanya penggunaan teknologi IoT, sebelumnya DAB Subur sudah lebih dulu menggunakan layanan Agree Partner dan Dashboard Offtaker milik Agree. Wijayandaru mengaku, teknologi digital yang diberikan oleh Agree membuat DAB Subur kini dapat memvalidasi profil petani dan lahan yang dimilikinya.

    Selain itu, pihaknya juga lebih mudah memantau segala aktivitas pertanian dan melihat kebutuhan sarana produk pertanian hingga penggunaan modal. Melalui Agree Modal, para petani mendapat akses yang lebih mudah dengan lembaga keuangan terpercaya dalam hal permodalan.

    Dalam platform Agree, DAB Subur juga bisa melihat kepastian jadwal panen, pencatatan besaran hasil panen, dan transaksi minyak yang telah dilakukan. Tak hanya itu saja, dengan adanya dukungan teknologi Agree Smart Farming, DAB Subur bisa mendapatkan kejelasan kondisi lahan petani dan kemudahan menentukan penggunaan pupuk yang sesuai dikarenakan pengecekan unsur tanah yang tepat.

    Selain itu, Agree juga tidak hanya sebagai tools, tetapi turut membantu mengawal kesuksesan program budidaya serai wangi DAB Subur bersama mitra binaan existing dan para offtaker lain di program Sereh Wangi.

    “Kami sangat beruntung juga karena terbantu dengan adanya tim Agree yang mendukung proses pengajuan, pencairan, dan order dari setiap petani, turut mendukung keberhasilan pendanaan yang ada di DAB Subur serta mengawal program ekosistem budidaya serai wangi ini,” terangnya.

    Hingga tahun 2022, Agree telah digunakan oleh lebih dari 75 ribu petani, peternak, dan pembudidaya. Agree juga telah menjalin kolaborasi dengan lebih dari 251 mitra perusahaan agrobisnis atau offtaker dan buyer.

    Sebagai bagian dari Leap-Telkom Digital yang memayungi produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia, Agree diharapkan dapat memiliki peran dalam mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional yang sejalan dengan target Pemerintah dalam beberapa tahun mendatang. (RMID/MUF)