Tag: Piala Dunia 2022

  • Maroko ke Semifinal Piala Dunia Usai Singkirkan Portugal 1-0

    Maroko ke Semifinal Piala Dunia Usai Singkirkan Portugal 1-0

    JAKARTA, BANPOS – Perjalanan Portugal dan Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022 harus berakhir setelah kalah 0-1 oleh tim kejutan Maroko dalam laga perempat final di Al-Thumama Stadium, Doha pada Sabtu malam WIB.

    Gol tunggal Youssef En-Neysri dalam pertandingan ini membawa Maroko melaju ke semifinal dan akan menghadapi pemenang dari pertandingan perempat final lainnya antara Prancis melawan Inggris.

    Kemenangan ini juga menjadikan Maroko sebagai negara Afrika pertama yang melaju ke Piala Dunia.

    Portugal menciptakan peluang pertama saat pertandingan berjalan lima menit. Sebuah umpan dari sisi kanan disambut Joao Felix dengan diving header, tetapi bola masih bisa ditepis keluar oleh kiper Yassine Bounou.

    Maroko membalas lewat serangan balik berbahaya. Yahiya Attiat-Allah melakukan overlap dari sayap kiri ke kotak penalti. Diogo Dalot bisa menghentikan pergerakannya hingga berujung sepak pojok.

    Sepak pojok kemudian bisa disundul Hakim Ziyech, tetapi upayanya masih masih melambung dari gawang Diogo Costa.

    Portugal mengancam gawang Maroko pada menit ke-30. Sepakan Joao Felix dari luar kotak penalti mengenai Jawad El Yamiq hingga membuat bola berbelok, tetapi masih melenceng tipis dari gawang Maroko.

    Lima menit berselang, giliran Maroko menciptakan peluang. Selim Amallah meneruskan umpan dari sisi kiri, tetapi tembakannya melambung.

    Sofiane Boufal kemudian melepaskan sepakan melengkung meski dengan masih terlalu mudah untuk dihentikan Diogo Costa.

    Maroko berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-42. Attiat-Allah mengirim umpan dari sayap kiri ke kotak penalti yang bisa diselesaikan dengan tandukan Youssef En-Neysri ke gawang Portugal. Maroko memimpin 1-0.

    Portugal hampir bisa menyamakan kedudukan jelang berakhirnya babak pertama, andai saja tembakan voli Bruno Fernandes tidak menghantam mistar gawang.

    Babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0 Maroko atas Portugal.

     

    Usai turun minum, permainan tetap berlangsung sengit.

    Santos memasukkan Cristiano Ronaldo pada menit ke-52 untuk menggantikan Ruben Neves demi memberikan daya serang lebih.

    Portugal membuat kans berbahaya pada menit ke-58. Sebuah umpan dari sayap kanan bisa disundul Goncalo Ramos di kotak penalti, tetapi arah bola masih melenceng tipis dari gawang Bounou.

    Lima menit kemudian, sepakan Bruno Fernandes dari dekat area penalti masih melambung.

    Portugal terus menyerang di sisa laga. Sodoran Ronaldo kepada Joao Felix diteruskan dengan tembakan keras kaki kiri, tetapi sepakannya melesat ke arah sudut atas gawang Maroko. Sayang Bounou masih bisa mengamankan gawangnnya lewat penyelamatan brilian.

    Portugal mulai kehabisan waktu. Maroko mengerahkan hampir seluruh pemainnya untuk bertahan.

    Maroko hampir saja menggandakan keunggulan lewat serangan balik cepat. Walid Cheddira mendapatkan bola terobosan dan langsung menggiring bola ke kotak penalti Portugal.

    Namun, sepakan Cheddira masih bisa dihentikan oleh Diogo Costa. Setelahnya Portugal gagal memaksimalkan peluang usai tembakan Ronaldo diselamatkan Bounou.

    Saat pertandingan masih injury time, Maroko justru harus bermain dengan 10 pemain setelah Cheddira mendapatkan kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran keras ke Joao Felix.

    Wasit kemudian meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Maroko berhasil mempertahankan keunggulannya dan berhak melaju ke semifinal.

    Ronaldo sendiri langsung berjalan keluar lapangan sambil menangis karena kemungkinan ini menjadi Piala Dunia terakhirnya.

    Susunan Pemain:

    Maroko (4-3-3): Bounou, Saiss (Dari 57′), Hakimi, El Yamiq, Attiat-Allah, Ziyech, Amrabat, Amallah (Cheddira 65′), Ounahi, Boufal (Jabrane 82′), El-Neysri (Benoun 65′)

    Portugal (4-3-3): Diogo Costa, Pepe, Raphael Guerreiro (Cancelo 51′), Ruben Dias, Diogo Dalot (Ricardo Horta 79′), Otavio (Vitinha 69′), Ruben Neves (Ronaldo 52′), Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Joao Felix, Goncalo Ramos (Leao 69′). (ANT)

  • Preview perempat final Piala Dunia 2022: Belanda vs Argentina

    Preview perempat final Piala Dunia 2022: Belanda vs Argentina

    JAKARTA, BANPOS – Virgil van Dijk menyatakan Belanda akan tampil hati-hati kala melawan Argentina dalam perempat final Piala Dunia 2022 dini hari esok di Stadion Lusail, Qatar.

    “Merekah tim yang fantastis dengan pemain-pemain yang fantastis, dan kami harus menghadapinya dengan baik dalam semua bagian pertandingan ini,” kata van Dijk seperti dikutip Reuters.

    Setelah tiga kali gagal dalam tiga final Piala Dunia sebelumnya, Belanda sangat ingin membuat terobosan dengan menjadi negara kesepuluh yang menjuarai Piala Dunia.

    “Ada rasa lapar, mimpi, dan hasrat bahwa kami sangat ingin merengkuh Piala Dunia,” kata van Dijk.

    Pelatih Louis van Gaal yang ahli merancang taktik efektif dalam sepak bola, sudah menyiapkan strategi menghentikan Argentina yang hanya menang dua kali dalam sembilan pertemuan terdahulu antara kedua tim.

    Strategi ini juga meliputi langkah bagaimana melumpuhkan Lionel Messi yang menjadi kunci permainan Argentina yang tengah memburu trofi Piala Dunia pertamanya kala karir sudah di ujung senja.

    Di samping memikul harapan bangsanya, Messi juga memikul bebannya sendiri untuk menyamai pencapaian Diego Maradona yang memenangkan semua hal termasuk Piala Dunia yang sampai detik ini tak bisa direngkuh Messi.

    Kini dia kembali menghadapi van Gaal yang berusaha menuntut balas atas Argentina yang mengalahkan mereka dalam final Piala Dunia 1978 dan semifinal Piala Dunia 2014.

    Namun van Gaal tetap memasang strategi lebih defensif dibandingkan dengan kultur sepak bola menyerang Belanda. Meskipun demikian, dengan memasang tiga bek tengah, van Gaal membuat gawang Belanda lebih aman ketimbang gawang Argentina. Selama Piala Dunia 2022 ini, Belanda baru kebobolan dua kali, sedangkan Argentina sudah tiga kali.

    “Kami bisa menumbangkan mereka dengan memakai rencana kami. Kami juga tim yang lebih baik (saat semifinal Piala Dunia 2014) dan (kala itu) Messi tidak banyak menguasai bola,” kata van Gaal seperti dikutip Reuters.

    Ironisnya pendekatan lebih defensif ini membuat Belanda melewati 19 pertandingan tanpa kalah.

    Menanggapi romantisme Piala Dunia 2014 ketika dia dijinakkan Belanda, Messi berkata, “Satu lagi tim sulit harus dihadapi.”

    Tetapi, dari Timur Tengah termasuk Qatar, Messi bakal mendapatkan dukungan yang luar biasa mengingat kawasan ini rata-rata memuja Messi dan Argentina sampai rela berpakaian oranye demi mendukung Belanda dari tribun penonton.

    “Kami berterima kasih kepada semua orang yang ada di sini. Seluruh Argentina akan senang berada di sini,” kata Messi seperti dikutip Reuters.

    Tak ada yang terlalu optimistis dalam menanggapi pertandingan ini, namun jika melihat statistik kedua tim selama Piala Dunia 2022, Argentina seharusnya menjadi tim yang lebih optimistis.

    Ini karena kalau Belanda menuntaskan 1.885 umpan dari total 2.153 umpan dalam empat pertandingan terdahulu, maka Argentia bisa menuntaskan 2.442 umpan dari total 2.716 umpan.

    Dalam urusan menciptakan peluang gol pun Argentina lebih baik. Belanda hanya membuat 35 upaya gol yang 14 di antaranya tepat sasaran, sebaliknya Argentina membuat 58 upaya gol yang 26 di antaranya tetap sasaran.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Belanda (3-4-1-2):Andries Noppert; Jurrien Timber, Virgil van Dijk, Nathan Ake; Denzel Dumfries, Frenkie de Jong, Marten de Roon, Daley Blind; Davy Klaassen; Cody Gakpo, Memphis Depay

    Argentina (4-3-3): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Nicolas Otamendi, Marcos Acuna; Enzo Fernandez, Rodrigo de Paul, Alexis Mac Allister; Angel di Maria, Lionel Messi, Julian Alvarez

     

    Skenario pertandingan

    Laga ini akan berjalan sengit sekalipun Belanda memasang strategi serangan balik yang cepat. Namun pertandingan Sabtu dini hari itu mungkin tidak akan berakhir sampai lebih dari 120 menit.

    Yang pasti, dengan kemungkinan laga ini menjadi pertarungan antara dua skema berbeda yakni 3-4-1-2 melawan 4-3-3, Argentina akan menjadi tim yang lebih agresif.

    Namun memasang tiga bek tengah selama ajang ini yang membuat benteng pertahanan mereka sulit ditembus lawan, bukan berarti Belanda menerapkan strategi bertahan, apalagi semua pemain Belanda memiliki kemampuan mengancam gawang lawan, termasuk para bek yang acap menjadi predator dalam situasi-situasi bola mati seperti sepak pojok.

    Memang terlihat defensif di sepertiga pertama lapangan, Belanda sebenarnya agresif di dua per tiga terakhir lapangan. Bahkan kedua bek sayapnya sangat aktif membantu serangan.

    Cody Gakpo dan Memphis Depay yang menjadi ujung tombak kembar dalam serangan Belanda,bakal menjadi momok bagi pertahanan Argentina.

    Jika keduanya tak cukup berhasil menerobos area pertahanan Argentina, Belanda memiliki duet bek sayap Denzel Dumfries dan Daley Blind yang memiliki kualitas bagus baik saat bertahan maupun ketika membantu pertahanan.

    Masih ada Davy Klaassen yang bisa memaksimalkan ruang kosong manakala perhatian lawan terlalu fokus kepada fokus kepada Gakpo dan Depay.

    Dalam formasi 3-4-1-2, trio bek tengah Jurrien Timber, Virgil van Dijk, dan Nathan Ake menjadi fondasi tim.

    Sebaliknya, Argentina kembali memasang tiga pemain depan yang berdiri sejajar dalam formasi 4-3-3. Trio lini depan ini sama mautnya dengan trio lini tengahnya.

    Rodrigo de Paul yang merupakan pemain paling aktif dan berdaya jelajah paling tinggi di Argentina, menjadi poros permainan Argentina.

    Dia akan bertarung dengan gelandang Belanda Frenkie de Jong untuk mengukuhkan siapa yang menjadi gelandang tengah terbaik.

    Selama ini kemitraan de Paul dengan Enzo Fernandes dan Alexis Mac Allister tidak saja membuat Angel di Maria, Lionel Messi, dan Julian Alvarez mendapatkan pasokan bola yang cukup, tetapi juga membuat mereka memperoleh posisi terbaik di depan gawang lawan.

    Ini seharusnya menjadi salah satu pertandingan paling menarik dalam Piala Dunia 2022. Ada unsur klasik dalam pertemuan mereka.

    Selain itu ini menjadi pertarungan dua ambisi, antara tim yang berusaha keras juara setelah gagal dalam tiga final melawan tim yang berusaha mempersembahkan gelar juara Piala Dunia kepada pemain terbesarnya yang sangat mereka hormati, Lionel Messi.

     

    Statistik dan head to head

    Belanda hanya kalah satu kali dalam sembilan pertemuannya dengan Argentina, yakni dalam final Piala Dunia 1978 di Buenos Aires.

    Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam dua pertemuan terakhir di Sao Paulo dalam semifinal Piala Dunia 2014 yang dimenangkan Argentina dengan adu penalti.

    Ini pertemuan kedua tim yang keenam dalam ajang Piala Dunia. Dalam pertemuan pertama pada 1974, Belanda menang 4-0, sedangkan dalam dua laga terakhir pada Piala Dunia 2006 dan 2014 berakhir seri.

    Belanda sudah 19 pertandingan tak terkalahkan sejak tersisih dari Euro 2020 tahun lalu, sementara Argentina telah bangkit setelah catatan 36 laga tanpa kalah mereka dihentikan oleh Arab Saudi dalam pertandingan pertama fase grup Piala Dunia 2022.

    Sukses besar pertama Argentina kala menjuarai Piala Dunia 1978 telah membawa korban untuk Belanda. Kala itu dalam partai final, Mario Kempes mencetak dua gol yang membuat Argentina menang 3-1 setelah perpanjangan waktu. Argentina juga menjuarai Piala Dunia 1986, sedangkan Belanda tiga kali menjadi runner-up pada 1974, 1978, dan 2010.

    Lionel Messi sudah mencetak sembilan gol dalam 23 pertandingan Piala Dunia yang terjadi dalam lima edisi yang diikutinya, yakni 2006, 2010, 2014, 2018 dan 2022. Dia kini berselisih satu gol dari rekor gol Gabriel Batistuta yang menjadi pencetak gol Piala Dunia terbanyak sepanjang masa untuk timnas Argentina.

    Belanda kalah dalam dua dari tiga adu penalti Piala Dunia sebelumnya, masing-masing dari Brazil pada 1998 dan dari Argentina pada 2014. Mereka hanya sekali menang adu penalti kala melawan Kosta Rika pada 2014. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Australia vs Denmark

    Preview Piala Dunia 2022: Australia vs Denmark

    JAKARTA, BANPOS – Skuad Australia ingin mempersembahkan hal istimewa kepada negaranya di mana sepak bola sering terabaikan. Caranya dengan mencapai babak knockout Piala Dunia 20202 melalui pertandingan terakhir Grup D melawan Denmark, Rabu malam nanti.

    Generasi emas mereka pernah membawa Australia keluar dari babak penyisihan grup Piala Dunia enam belas tahun lalu. Pemain depan Mathew Leckie berharap pemain-pemain Socceroos tahun ini menghasilkan hal serupa seperti dicapai pada Piala Dunia 2006 itu.

    “Kami selalu percaya bahwa kami bisa menciptakan hal yang istimewa,” kata Leckie dalam konferensi pers Selasa seperti dikutip Reuters.

    Pelatih Graham Arnold yang menjadi asisten Guus Hiddink pada Piala Dunia 2006 di Jerman, mengatakan betapa besarnya mencapai babak knockout.

    Untuk sama ke sana, Australia harus mengalahkan Denmark, tetapi hasil imbang sudah cukup jika Tunisia tidak mampu mengalahkan Prancis.

    Dibebani dengan kepercayaan diri setelah mengungguli Tunisia 1-0 dalam kemenangan pertamanya pada sebuah putaran final Piala Dunia sejak 2010, Australia bertekad menjaga momentum itu terpelihara sampai laga Rabu melawan Denmark.

    “Hasilnya tidak akan berarti apa-apa jika kami tidak mendapatkan hasil melawan Denmark,” kata bek tengah Harry Souttar yang tampil luar biasa melawan Tunisia.

    “Kami percaya kepada diri sendiri dan apa yang kami lakukan. Kami akan berjuang sampai penghabisan agar supaya mendapatkan hasil melawan Denmark,” sambung winger Craig Goodwin.

    Denmark masih harus menanggung akibat penyakit sulit mencetak gol sehingga hanya bisa 0-0 melawan Tunisia pada pertandingan pertama Grup D dan kalah 1-2 dari Prancis dalam pertandingan kedua grup ini.

    Semifinalis Euro 2020 dan langganan masuk babak knockout Piala Dunia itu harus memiliki kualitas untuk mengalahkan Australia dengan menemukan kembali sentuhan golnya.

    Jika memenangkan laga ini, Denmark akan lolos karena Prancis masih terlalu kuat untuk bisa dikalahkan Tunisia dalam laga Grup D lainnya.

    Pelatih Kasper Hjulmand menghadapi masalah tumpul di barisan depan padan timnya mencetak rata-rata tiga gol dalam satu pertandingan selama kualifikasi Piala Dunia.

    “Dalam tim ini kami memiliki banyak pencetak gol,” kata Hjulmand seperti dikutip Reuters. “Kami memiliki striker-striker hebat, bersama pemain- pemain hebat di seluruh lini yang bisa mencetak gol.”

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Australia (4-5-1): Mathew Ryan; Fran Karacic, Harry Souttar, Kye Rowles, Aziz Behich; Mathew Leckie, Jackson Irvine, Aaron Mooy, Riley McGree, Craug Goodwin; Mitchell Duke

    Denmark (3-4-3): Kasper Schmeichel; Joachim Andersen, Simon Kjaer, Andreas Christensen; Rasmus Kristensen, Pierre-Emile Hojbjerg, Christian Eriksen, Joakim Maehle; Andreas Skov Olsen, Kasper Dolberg, Mikkel Damsgaard

    Skenario pertandingan

    Pertandingan ini adalah pertarungan antar lini tengah yang selalu menjadi kunci dalam setiap permainan sepak bola modern.

    Baik Australia maupun Denmark akan berusaha mendominasi laga ini guna menjaga teritori mereka terhindar dari agresi lawan, dan sekaligus memetakan rencana menyerang yang lebih baik.

    Namun kedua tim mungkin kehilangan sejumlah opsi dalam mewujudkan tekad mereka memenangkan pertemuan ini. Sebagian karena sejumlah pemain inti absen karena cedera.

    Australia sendiri sudah tak lagi diperkuat Nathaniel Atkinson ketika menang melawan Tunisia akibat cedera pergelangan kaki saat melawan Prancis dalam pertandingan pembuka grup.

    Fran Karacic kemungkinan mengisi posisi Atkinson di bek kanan. Ini mungkin satu-satunya perubahan yang dibuat Australia, apalagi tak ada yang mau merombak tim yang sudah mempersembahkan kemenangan.

    Di kubu Denmark, Thomas Delaney bakal absen dalam laga ini setelah menderita cedera lutut pada babak pertama melawan Tunisia dalam pertandingan pertama mereka pada Piala Dunia 2022 ini.

    Keadaan ini membuat Mikkel Damsgaard dimainkan sejak awal oleh Hjulmand dalam formasi yang berubah bentuk dari 3-5-2 menjadi 3-4-3.

    Jesper Lindstrom dan Victor Nelsson sama-sama diturunkan saat melawan Prancis untuk menggantikan Andreas Skov Olsen dan Simon Kjaer yang sudah menua. Kini kedua pemain berpeluang besar diturunkan sejak menit pertama.

    Tetapi Denmark sepertinya masih membutuhkan gelandang dan bek gaek itu, apalagi selama ini pertahanan Australia relatif kuat, dan tim serangnya juga lumayan hidup.

    Statistik penting kedua tim

    Australia dan Denmark sebelumnya sudah empat kali saling bertemu. Pertemuan terakhir terjadi pada Piala Dunia 2018 yang berakhir imbang 1-1. Denmark berada di atas angin dengan dua kemenangan berbanding satu kemenangan Australia.

    Denmark harus mengalahkan Australia agar lolos ke 16 besar.

    Australia saat ini menempati urutan kedua Grup D dan bisa lolos dengan hasil imbang jika Tunisia gagal mengalahkan Prancis.

    Australia hanya sekali lolos dari babak penyisihan grup dalam Piala Dunia 2006 di Jerman. Mereka kalah 0-1 dari Italia pada babak 16 besar.

    Denmark sudah empat kali mencapai 16 besar pada 1986, 1998, 2002 dan 2018. Mereka mencapai perempat pada 1998 di Prancis.

    Ini adalah Piala Dunia kedua berturut-turut bagi Australia dan mereka bermain dalam grup yang sama dengan Denmark dan Prancis empat tahun lalu.

    Denmark mencetak 30 gol dalam 10 pertandingan kualifikasi Piala Dunia tetapi hanya mencetak satu gol selama di Qatar yang dicetak oleh bek Andreas Christensen. (ANT)