Tag: Pilbup Serang 2020

  • Bawaslu Kabupaten Serang ‘Digerebek’ Warga

    Bawaslu Kabupaten Serang ‘Digerebek’ Warga

    SERANG, BANPOS – Sejumlah masyarakat Kabupaten Serang bersama dengan Ormas LMPI di Kabupaten Serang mendatangi Bawaslu Kabupaten Serang untuk melaporkan dugaan keterlibatan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Serang, dalam praktik politik uang saat serangan fajar saat pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember yang lalu.

    Mereka juga mendorong Bawaslu agar dapat melakukan tindakan, mengusut tuntas dugaan praktik politik uang di Pilkada Kabupaten Serang.

    Salah seorang warga Kabupaten Serang Utara, Khalid Mifdar mengungkapkan, pihaknya mendorong agar Bawaslu melakukan proses penindakan atas dugaan tersebut. Jangan sampai, praktik politik uang dibiarkan begitu saja.

    “Kalau pelanggaran money politik secara masif dan struktural dibiarkan, artinya makna demokrasi berbeda. Demokrasinya memiliki makna, yang banyak uang yang menang, kalau yang banyak uang yang menang, bagaimana kalau bangsa binatang yang lebih dulu banyak uang,” ujarnya, di Kantor Bawaslu Kabupaten Serang, Senin (14/12).

    Sebagai masyarakat Kabupaten Serang yang masih berpegang teguh untuk menjalankan demokrasi yang bermoral, kata dia, pihaknya terus mendukung Bawaslu agar melakukan tindakan yang tegas, ketika ada temuan-temuan pelanggaran terkait Pilkada di Kabupaten Serang. Menurutnya, fungsi Bawaslu adalah satu lembaga yang sengaja dibentuk dan digaji rakyat, untuk menghindari atau memberikan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut.

    “Jika hal ini tidak dilakukan, pelanggaran-pelanggaran ini tidak disikapi, justru Bawaslu dibentuk berarti untuk membunuh demokrasi,” tegasnya.

    Ia mengaku, apabila aduan ini tidak diindahkan, dirinya tidak berjanji akan kondusif. Sebab, hal ini akan mengundang mosi tidak percaya kepada Bawaslu. Karena jika ini tidak ditindak, sama saja dengan membiarkan demokrasi ini buruk.

    “Jika demokrasi diukur dengan uang, ini hina menurut saya. Kami menemukan fakta di lapangan secara masif dan terstruktur, bagaimana proses terjadinya serangan fajar dengan membagikan amplop dan sembako,” tuturnya.

    Ia menyebut, apabila hal itu tidak segera ditindaklanjuti, pertama nanti akan menjadi konflik horizontal. Kedua akan menjadi mosi tidak percaya masyarakat kepada lembaga Bawaslu, dan penegakan hukum yang tegas. Ketiga, kalau tidak ditindak jiga, ini sama saja membiarkan masyarakat Serang menjalani demokrasi yang tidak bermoral.

    “Buruk seburuk-buruknya, kalau ukurannya hanya sebatas makan saja, ayam juga makan,” tegasnya.

    Ia mengungkapkan, momen pembagian amplop dan sembako itu melibatkan aparatur Pemerintah. Ia pun mengatakan bahwa data di semua Kecamatan di Kabupaten Serang, sudah disiapkan dan sudah kongkrit.

    “Mulai darimana uangnya, sampai ke siapa masuknya uang itu. Kalau sampel kita bisa uji seperti yang di daerah Pontang, Tirtayasa dan Kibin,” jelasnya.

    Tak sampai di situ, ia menyatakan bahwa uang yang disebar di lapangan bervariatif, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp150 ribu. Hal ini tergantung pada mekanisme pembagian yang dilakukan oleh jaringan tim sukses di bawah.

    “Insyaallah kami tahu sumbernya dari mana, dan ini akan menjadi proses,” katanya.

    Ketua LMPI Kabupaten Serang, Wahyudin mengungkapkan, kedatangannya saat itu mendorong dan mengawal Bawaslu Kabupaten Serang agar bisa bertindak, dalam rangka menegakkan peraturan. Sebagaimana diketahui bersama, kata dia, sudah viral di berbagai media sosial, bahwa ada dugaan money politik yang dilakukan oleh salah satu tim relawan paslon 01.

    “Selain itu kami juga menemukan dugaan pelanggaran yang terstruktur, sistematis dan masif yang dilakukan oleh salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Serang,” ucapnya.

    Semua itu, kata Wahyudin, sudah dilaporkan dan disampaikan kepada Bawaslu. Ia mengaku, pihaknya hanya ingin mengawal sebagai bagian dari kontrol sosial, agar penyelenggara ini mampu mengambil tindakan-tindakan yang tegas dalam mengawal proses demokrasi yang sehat.

    “Sehingga kepemimpinan yang didapatkan ini adalah pimpinan yang benar-benar hasil proses demokrasi yang sehat dan bermoral,” tuturnya.

    Ia mengatakan, akan mengikuti prosedur saja. Karena bagaimanapun, Bawaslu memiliki tahapan-tahapan prosedur dan akan mengawal sesuai prosedur yang ada di Bawaslu.

    “Soal kerja Bawaslu, kita belum bisa menilai apakah kerja Bawaslu sudah maksimal atau tidak, karena kita akan melihat bagaimana proses yang sedang berjalan ini,” tandasnya.

    Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Serang, Yadi mengatakan, mengenai laporan yang masuk ke Bawaslu terkait dugaan pelanggaran yang sudah terjadi, dimulai dari hari ini akan diproses.

    “Mulai hari ini akan kita proses. Prinsipnya jika ada dugaan pelanggaran kita akan proses sesuai dengan mekanisme,” ujarnya. (MUF)

  • PKB Buka Penjaringan, Kader Internal Berebut Restu Cak Imin

    PKB Buka Penjaringan, Kader Internal Berebut Restu Cak Imin

    KRAGILAN, BANPOS – Dewan pimpinan cabang (DPC) Partai kebangkitan bangsa (PKB) Kabupaten Serang membuka pendaftaran penjaringan bakal calon (balon) Bupati dan wakil Bupati Serang.

    Ketua DPC PKB Kabupaten Serang, Nday Dahyani mengatakan bahwa persiapan dalam penjaringan Balon Bupati dan wakil Bupati Serang tersebut sudah berlangsung lama, meskipun terbilang sebagai partai paling akhir membuka penjaringan.

    “Kaitan dengan pencalonan kader, semua masih menunggu dan sudah ada beberapa kandidat yang komunikasi,” ujarnya, usai menggelar syukuran dan doa bersama di Sekretariat DPC PKB Kabupaten Serang, Kragilan Kabupaten Serang, Jumat (14/2).

    Berdasarkan penuturannya, Dalam penjaringan ini dipastikan dua kader internal PKB bakal berebut restu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Cak Imin. Keduanya ialah bakal calon wakil Bupati yang berasal dari Dapil dua yakni tokoh di wilayah tersebut dan telah mendaftar di PKB. Adalah Madroji, yang juga mantan birokrat. Selain itu, ada juga salah satu kader internal yang mendaftar yaitu Wahyu Papat Juni Romadoni.

    “Kalau dari Partai, ada syarat yang harus dipenuhi yaitu dekat masyarakat. Didamping itu, dilihat keseriusannya bahwa beliau yang nanti mencalonkan diri ini benar-benar untuk melayani dan membantu masyarakat, serta membawa Kabupaten Serang ke arah yang lebih baik,” jelasnya.

    Diketahui, pembukaan pendaftaran penjaringan Balon Bupati dan wakil Bupati Serang ini dibuka sejak 14-21 Februari 2019. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas bakal calon, baik internal maupun eksternal Partai, pihaknya akan menggelar survey secara umum dalam rangka penjajakan siapa yang akan diusung pada Pilkada 2020 mendatang.

    “Kami membuka pendaftaran sejak hari inu, Jumat (14/2) hingga tanggal 21 Februari 2019. Tetapi, untuk kader internal masih penjajakan, dan masih menunggu kader lainnya,” tuturnya.

    Sementara itu, dalam konferensi persnya, ia mengatakan bahwa Partai yang notabenenya terkenal dengan Nahdatul ulama (NU) ini, menjadi syarat khusus, dimana NU terbilang fardhu ain.

    “Di PKB ini lebih mengedepankan sosok yang lebih familiar dan lebih dikenal oleh masyarakat lebih agamis. Serta komunikasi yang bagus di semua lapisan kabupaten Serang,” tegasnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya belum memiliki nama kader internal PKB yang akan diusungnya nanti. Kendati demikian, pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi bersama DPW dan DPP PKB.

    “Kader potensial pasti ada, yang jelas kami sedang membangun komunikasi dengan DPW dan DPP, serta tokoh-tokoh NU di kabupaten Serang,” terangnya.

    Ia mengakui bahwa dari pengurus DPP, akan menyesuaikan dengan rekomendasi dari DPW. Karena kata dia, DPP akan menggelar survey penjajakan.

    “Jadi tidak memaksakan kader yang tidak terlalu serius dan dipaksakan.
    Kami juga sama, menyurvei terlebih dahulu,” ungkapnya.

    Saat disinggung akan kembali berkoalisi dengan petahana atau tidak, ia mengaku belum bisa menjawab apakah akan bersama petahana kembali atau tidak. “Yang jelas, semuanya sama. Sedang proses komunikasi,” tandasnya.

    Liaison officer (LO/Petugas Penghubung) dari Balon Bupati Serang Wahyu Papat JR, Hidayatullah yang hari itu juga mengambil formulir pendaftaran sebagai Calon Bupati Serang melalui ketua DPC PKB Kabupaten Serang, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan berbagai partai. Diantaranya adalah Partai Gerindra, PAN, dan Berkarya.

    “Kami optimis akan didukung oleh PKB. Karena selain ini adalah partai bu Wahyu, juga ada instruksi dari DPP bahwa kader internal pasti akan didukung dan diutamakan,” ungkapnya.

    Menurutnya, selain Wahyu Papat, hingga kini belum nama dari kader internal PKB yang akan maupun mendaftarkan diri untuk mengikuti kontestasi Pilkada Kabupaten Serang tahun 2020. “Hingga saat ini belum ada kader internal lainnya selain bu Wahyu Papat,” pungkasnya.

    Sementara itu, LO Balon Wakil bupati Serang Madroji, Suharya mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah mengikuti penjaringan pada beberapa Partai yaitu Partai Gerindra, Berkarya dan PKB. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk keseriusan dari pihaknya, untuk maju menjadi Calon Wakil Bupati Serang, meskipun calon yang didukunganya bukan berasal dari bagian partai. “Beliau berasal dari birokrat, bukan dari partai,” ujarnya.

    Ia juga mengatakan, kandidatnya memiliki alasan yang kuat untuk mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Bupati Serang, salah satunya ingin menjadikan Kabupaten Serang menjadi lebih baik lagi, dibandingkan dengan kepemimpinan Bupati Serang saat ini.

    “Selain itu juga karena banyaknya keluhan warga Serang, khususnya wilayah Kabupaten Serang Timur, yang mengeluhkan banyaknya penganguran yang ada di Kabupaten Serang,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan bahwa hal itu dikarenakan, pada kepemimpinan Bupati Serang saat ini, kurang adanya komunikasi dengan pengusaha yang ada di Kabupaten Serang.

    “Sehingga tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan karena tidak dapat pekerjaan,” pungkasnya.

    Sejauh ini, kata dia, komunikasi politik dengan beberapa Partai mendapatkan respon yang positif. Pihaknya menyadari bahwa latar belakang Madroji bukanlah dari Partai.

    “Kami hanya ingin masuk, diakui atau diterima oleh partai-partai yang menerima kami. Karena ini merupakan bentuk keseriusan kami, dan 95 persen optimis diusung oleh partai, sisanya menunggu ketok palu,” tandasnya. (MUF/AZM)