CIPUTAT, BANPOS -Bakal Calon Wakil Walikota Tangsel, Rahayu Saraswati mengisi diskusi di acara Ngaji Kamulyan yang digelar NU Care Lazisnu Tangsel, Minggu (23/8) malam di Posko NU Peduli Tangsel, Ciputat.
Saraswati hadir bersama Ketua Tim Pemenangannya Habib Fiqih Al Idrus dan Keponakannya Anies Baswedan yaitu Ranna Baswedan. Dalam Diskusi, Saras menyampaikan bahwa Kota Tangerang selatan masih belum dimiliki oleh warganya, disamping itu perlu penanganan khusus terkait pengelolaan sampah dan dan literasi dalam membangun Kota Tangsel.
“Saya sangat senang bisa diskusi bareng milenial NU ini, saya harap di lain waktu bisa bersama-sama melaksanakan kegiatan bareng. Melihat warga Kota Tangerang Selatan sendiri, saya kira warganya belum mempunyai rasa memiliki, kehadiran pemerintah dalam menyapa warganya juga belum merata, disamping itu orang yang tinggal di Kota Tangsel baik warga asli maupun pendatang dalam membangun Tangsel sendiri kurang terbangun,” jelasnya.
Saras juga menambahkan, Tagline yang diusungnya bersama Bakal Calon Walikota Muhamad yakni, “#Tangseluntuksemua”.
“Karena Tangsel ini ya milik kita semuanya, dan pemerintah harus mengayomi semuanya, bukan satu orang ataupun kelompok tertentu. Untuk membangun Tangsel memang perlu edukasi yang bentuknya literasi finansial dan literasi digital, hal ini yang menjadi awal warga dan masyarakat untuk membangun Kota Tangsel, karena membangun sumber daya alam atau sosialisasi mulai sejak muda,” bebernya.
Sedangkan, persoalan sampah di Kota Tangsel, dia mengaku sudah bertemu dengan ilmuan Jerman yang membuat alat pengolahan sampah, dan alat tersebut sudah digunakan diberbagai Negara.
“Jika saya diamanatin menjadi pemimpin, maka alat pengolahan sampah akan kita bawa di Kota Tangsel,” Imbuh Saras
Dalam ngaji kamulyan yang diselenggarakan oleh Nu Care Lazisnu Tangsel dan Badan Otonom IPNU IPPNU dihadiri beberapa tokoh yakni Kyai Himam Muzahir, dan KH Abdullah Masud dan beberapa perwakilan banom dan tamu undangan. Kyai Himam Muzahir memberikan arahan dan penjelasan kegiatan Ngaji Kamulyan ini mengambil sesi tokoh Tangsel.
“Tidak ada unsur kampanye. Ngaji Kamulyan adalah ngaji rutinan setiap Minggu malam Senin di Posko NU Peduli Tangsel, yang ngadain teman-teman IPNU IPPNU dan disupport oleh NU Care Lazisnu. Kita inginkan politik di Tangsel saling menghormati dan tidak menciderai, tidak saling caci maki dan tidak saling nge-bully. Kegiatan ini juga terbuka buat siapapun baik, umat muslim maupun non muslim, Kita akan menerima dan belajar bersama,” jelas Himam Muzahir.
Ketua NU Care Lazisnu Tangsel, Rizki Subagia menyampaikan agar generasi milenial maupun kolonial ikut bersama dalam kegiatan Ngaji Kamulyan ini. Ia juga menyampaikan kalau NU Care Lazisnu akan siap sedia mensuport kegiatan apapun yang positif.
“Saya ucapkan terima kasih kepada banom-banom yang selama ini mengawal kegiatan NU Care Lazisnu diantaranya kegiatan Ngaji Kamulyan. Saya harap agar generasi muda milenial dan para kolonial ( Orang Sepuh) ikut serta mengaji dan berdiskusi di kegiatan ini. Kita selalu mengundang narasumber-narasumber yang bisa memberikan energi buat Lazisnu, dan banom-banom, setiap narasumber selalu beda-beda pembahasan jadi akan dapat ilmu baru,” ungkap Rizki.(BNN/PBN)