Tag: PIP

  • LMND Pandeglang Desak Polisi Segera Tangkap Aktor Kasus Dugaan Penyelewengan PIP

    LMND Pandeglang Desak Polisi Segera Tangkap Aktor Kasus Dugaan Penyelewengan PIP

    PANDEGLANG, BANPOS – Eksekutif Komisariat Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (Ekom-LMND) UNMA Banten melakukan aksi unjuk rasa menuntut Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera menangkap aktor utama jual beli dana aspirasi Program Indonesia Pintar (PIP).

    Dana aspirasi PIP untuk pendidikan merupakan salah satu langkah baik dalam membantu masyarakat yang terkendala biaya, hal tersebut sejalan dengan UUD 1945 alinea ke-4, dimana negara harus berperan dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa.

    Seperti diketahui, sejarah mencatat bahwa kelalaian penjajah memberikan akses pendidikan, meski hanya untuk kalangan ningrat, menyebabkan lahirnya pemikiran-pemikiran dari Tan Malaka, Soekarno, Moh Hatta dan lainnya, yang mendorong Indonesia untuk merdeka.

    Oleh karenanya, pendidikan merupakan hal yang fundamental bagi kemajuan suatu bangsa. Untuk mencapai cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, negara menggelontorkan anggaran pada program beasiswa aspirasi PIP.

    Alih-alih ingin mengamalkan amanat UUD 1945 dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, namun cita-cita mulia itu justru dicederai oleh oknum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang bekerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi di Kabupaten Pandeglang.

    Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Bendi Nurdiansyah yang menyebut bahwa ada dugaan salah satu Universitas di Kabupaten Pandeglang melakukan praktik pungli, dan korupsi dana aspirasi PIP, yang bekerja sama dengan DPR RI.

    “Di Kabupaten Pandeglang, ada salah satu Universitas yang diduga telah melakukan praktik pungli, dan korupsi dana aspirasi PIP, yang bekerjasama dengan DPR RI,” kata Bendi kepada awak media usai melakukan unras, didepan gedung Mapolres Pandeglang, Selasa (2/7).

    Menurutnya, dugaan praktik pungli, dan korupsi dana aspirasi PIP tentu menyimpang dari tujuan utamanya yaitu membantu meringankan biaya masyarakat dalam mengenyam pendidikan di Universitas atau perguruan tinggi, namun malah dijadikan kesempatan untuk memperkaya diri.

    “Persoalan itu jelas menyimpang dari tujuan utama diadakannya dana aspirasi PIP, bukannya membantu meringankan beban masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan, tapi malah dijadikan ajang oleh oknum di Perguruan Tinggi dan DPR RI untuk memperkaya diri sendiri,” tegasnya.

    Bendi menambahkan, oknum di salah satu Universitas yang diduga melakukan penyetoran uang dari mahasiswa calon penerima bantuan dana aspirasi PIP, kepada oknum DPR RI dianggap tengah melakukan penjajahan kepada rakyatnya sendiri.

    “Bagi kami, para oknum perguruan tinggi serta DPR RI yang melakukan praktik pungli, dan korup dalam ranah pendidikan, sama halnya seperti sedang menjajah rakyatnya sendiri,” ucapnya.

    Oleh karena itu, untuk mencegah perilaku korup di dunia pendidikan tidak berkelanjutan, maka APH diharapkan segera menangkap dan menindak aktor utama (oknum DPR RI, red) dalam kasus jual beli dana aspirasi PIP.

    “Kami menuntut agar APH segera menindak, dan menangkap oknum DPR RI yang menjadi aktor utama dalam kasus jual beli aspirasi PIP, agar budaya korup tidak mendarah daging dalam dunia pendidikan,” ungkapnya.(DHE/PBN)

  • Gotong Royong, BPIP Gelar Program Eksekutif Nasional

    Gotong Royong, BPIP Gelar Program Eksekutif Nasional

    JAKARTA, BANPOS – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Program Eksekutif Nasional di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 12-13 September 2023.

    Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) ini diikuti 186 peserta. Terdiri dari: para Menteri Koordinator, Menteri, Pejabat setingkat Menteri, Kepala LPNK, dan Pejabat Pimpinan Tinggi perwakilan kementerian/lembaga, Sekretaris Daerah di 38 Provinsi, perwakilan Rektor PTN, serta perwakilan partai politik.

    “Kegiatan ini manivestasi dari aktualisasi Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat politik, berdikari ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan,” ujar Kepala BPIP Yudian Wahyudi di Gedung ANRI, Selasa (12/9).

    Secara teknis, program ini bertujuan untuk membangun konsensus, komitmen, kesamaan pandangan dan persepsi terhadap visi, misi dan strategi kebijakan nasional. Sehingga para peserta dapat melakukan pengembangan alternatif kebijakan dalam bentuk rencana aksi guna menghadapi permasalahan aktual bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

    “Gotong royong pada tiga isu strategis yakni Grand Design Pendidikan Kebangsaan Berkarakter Pancasila, Etika Politik Pancasila dalam Rangka Persiapan Pemilu 2024 dan Pengembangan Nasionalisme Ekonomi Berbasis Pancasila,” beber Yudian.

    Adapun agenda utama pembukaan program ini antara lain penyerahan sertifikat Memory of The World (MoW) 2023 atas penetapan: Arsip Pidato Sukarno di PBB: To Build The World a New 1960 dan Arsip KTT GNB I 1961 dari Kepala ANRI kepada Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri. Lalu peresmian dan penandatanganan prasasti Pusat Studi Arsip Presiden Pertama Sukarno oleh Megawati dan keynote speech dari Presiden RI ke-5 tersebut.

    Hadir pula dalam acara di antaranya seluruh jajaran BPIP, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Yudo Margono, para Menteri, dan Plt. Kepala ANRI Imam Gunarto. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/government-action/188217/gotong-royong-bahas-isu-strategis-bpip-gelar-program-eksekutif-nasional

  • Bane Raja Manalu Bagikan Beasiswa PIP ke 400 Desa di Sumut

    Bane Raja Manalu Bagikan Beasiswa PIP ke 400 Desa di Sumut

    SUMATERA UTARA, BANPOS – Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bane Raja Manalu membagikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) jalur aspirasi hingga ke pelosok desa di Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (27/7). Hingga saat ini, beasiswa program Presiden Jokowi itu sudah dibagikan oleh Bane kepada lebih dari 8.500 penerima di 400 desa di Sumut.

    “Pertemuan ini kali kedua saya datang ke Desa Pinanggiripan, Kecamatan Air Batu, Asahan. Sebelumnya saya membagi beasiswa PIP di Dusun 4, kali ini di Dusun 2,” ujar Bane, yang masuk dalam Tim Komunikasi Politik DPP PDI Perjuangan tersebut, seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (28/7).
    Di sela-sela penyerahan beasiswa itu, Bane mengatakan, bahwa dirinya ingin selalu kembali menemui masyarakat di desa yang ia kunjungi, meski itu berada di pelosok.

    “Saya bergerak mulai tahun 2021. Saya sudah membawa 8.500 beasiswa PIP. Satu hal yang harus kita lakukan selalu adalah membangun tali silaturahmi. Memperbanyak tali silaturahmi atau semakin banyak bertemu orang dengan niat baik pasti rezeki akan mengalir. Ada 100 lebih di desa ini memperoleh beasiswa PIP. Itu karena adanya silaturahmi. Itulah buah dari silaturahmi,” ungkap Alumni Universitas Indonesia tersebut. Pendiri Yayasan Bagak mengatakan, dirinya sudah mengunjungi lebih dari 400 desa sejak 2021. Ke depan, Bane ingin berkunjung ke lebih banyak desa, dan menemui lebih banyak masyarakat.

    “Siarkanlah bahwa Bane Raja Manalu sudah membawa program untuk anak-anak bersekolah. Biar semakin banyak orang yang terdampak. Belum menjadi anggota DPR, tapi sudah membawa 8.500 beasiswa di Sumut. Program ini akan terus berlanjut agar semakin banyak anak dari Sumut khususnya Kabupaten Asahan yang meraih pendidikan. Saya berdoa anak-anak yang bersekolah bisa meraih sukses,” pungkasnya.

    Sepanjang Kamis (27/7), Bane Raja Manalu menemui masyarakat di lima desa di Kabupaten Asahan untuk memberikan Beasiswa PIP kepada warga di Desa Perbangunan, Desa Sei Kepayang, Desa Sungai Dua, Desa Teluk Dalam dan Desa Pinanggripan.

    Alifah Aritonang, salah seorang penerima beasiswa PIP mengatakan, berkeinginan meraih sukses. Dengan meraih sukses bisa membantu orang tua dan berbagi dengan banyak orang.

    “Motivasi saya menjadi orang sukses. Dengan menjadi orang sukses kita bisa membahagiakan orang tua dan membantu banyak orang. Saya termotivasi dengan apa yang disampaikan Pak Bane Raja Manalu tadi. Senang rasanya kalau sudah sukses bisa membantu banyak orang,” ucap siswi SMA tersebut. (RMID)

  • Bane Raja Manalu Ingin Pelajar Berani Raih Mimpi

    Bane Raja Manalu Ingin Pelajar Berani Raih Mimpi

    SUMATERA UTARA, BANPOS – Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu, mendorong semua pelajar berani bermimpi dan mau berjuang mewujudkannya. Menurut Bane, kegigihan dalam berjuang dan cerdas dalam bergaul akan turut membuka gerbang kesuksesan seseorang untuk kemudian berbagi manfaat pada masyarakat.

    “Saya punya akses dan jejaring yang bisa digunakan untuk bermanfaat bagi banyak orang. Program saya sengaja bergerak di bidang pendidikan, karena saya yakini dan saya buktikan bahwa pendidikan dan bersekolah perlu. Salah satu jalan paling efektif keluar dari kemiskinan adalah pendidikan,” ujar Bane, Rabu (26/7).

    Semangat berbagi itu, kata Bane, salah satunya diwujudkan dengan membagikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, di Desa Huta Rakyat, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, Senin (24/7).

    “Ingat, jadi juara di kelas tidak menjamin dirimu sukses. Banyak orang yang juara di sekolah, tapi tidak sukses di dunia nyata. Jadi jangan merasa hebat, jangan merasa sombong kalau sudah jadi juara. Yang membuat kau sukses adalah kemampuanmu bergaul,” ujar alumni Universitas Indonesia tersebut.

    Beasiswa yang diberikan Bane sudah mencapai 8.500 beasiswa, dan tahun ini di antaranya diberikan kepada 850 pelajar di Dairi, mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. SD memperoleh Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan SMA/SMK Rp 1 juta.

    “Harapan kita, beasiswa yang adik-adik terima ini bisa menambah semangat sekolah. Semoga kalian menjadi orang yang berprestasi. Semakin semangat belajarnya. Menjadi orang sukses ke depannya,” ungkapnya.

    “Ke depannya bisa kita beri lebih banyak lagi beasiswa kepada anak anak kita,” sambung Bane.

    Tim Komunikasi DPP PDIP ini kemudian berpesan, agar para pelajar pandai dalam memilih teman dan bergaul di lingkungan sosial. Bane juga mengajak para orang tua memberi pengawasan yang cukup dan mendukung penuh anak-anaknya menggapai mimpi dan mencapai kesuksesan.

    “Kalau mau sukses, dari sekarang lihatlah siapa yang patut jadi temanmu. Orang yang menjadi teman adalah orang yang menopang dan memberikan semangat,” papar alumni SMA Negeri 3 Pematang Siantar tersebut.

    “Pengawasan perlu dari orang tua. Sebagai orangtua, harus mengawasi anaknya untuk tidak jatuh pada pergaulan bebas. Untuk tidak jatuh dalam pergaulan yang salah. Pergaulan anak perlu kita awasi,” tegasnya.

    Salah satu orang tua pelajar penerima beasiswa PIP, Cicilia Saragih, mengapresiasi ketulusan Bane Raja Manalu dalam membantu masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.

    “Banyak yang sudah duduk DPR dari Sumut, tapi tidak ada yang sepeduli seperti Bane Raja Manalu. Bane Raja Manalu belum menjadi anggota DPR sudah banyak membantu masyarakat. Apalagi nanti kalau sudah DPR, Bane Raja Manalu saya yakini bisa membawa berkah dan manfaat buat masyarakat,” ungkapnya. (RMID)

  • Polres Lebak Selidiki Temuan KIP di Lapak Rongsokan

    Polres Lebak Selidiki Temuan KIP di Lapak Rongsokan

    LEBAK, BANPOS – Kepolisian Resor (Polres) Lebak menyelidiki penemuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di lapak rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

    Kapolres Lebak, AKBP Wiwin Setiawan, mengaku pihaknya telah menugaskan personel untuk menyelidiki ribuan KIP di Lebak yang beberapa waktu kemarin tengah viral di media sosial.

    “Kami perintahkan petugas agar melakukan penyelidikan penemuan ribuan KIP itu,” ujarnya, Sabtu (8/4).

    Penemuan KIP di tempat lapak rongsokan itu diduga untuk pendistribusian di Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Di mana, terdapat 699 dokumen Program Indonesia Pintar (PIP) untuk SMK negeri dan SMK swasta di Lebak, sedangkan 3.000 dokumen SMK, SMA, dan MTs di Kabupaten Pandeglang.

    Wiwin menjelaskan, ribuan KIP itu diterbitkan tahun 2019 dan 2020 untuk wilayah Lebak dan Pandeglang yang tersimpan di dalam 18 kardus dan 2 karung dan ditemukan di lapak rongsokan.

    Ia mengatakan, petugas sudah melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) dan benar ditemukan ribuan KIP.

    Kata dia, berdasarkan laporan pemilik lapak rongsokan, KIP itu dijual oleh dua orang yang tidak dikenal.

    “Kami berharap pelaku penjual KIP itu bisa terungkap,” ucapnya.

    Wiwin mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari BNI selaku pihak yang menyalurkan dana bantuan PIP.

    “Petugas juga akan memeriksa kepala sekolah dan siswa yang namanya tercantum di dokumen tersebut, termasuk dinas dan kementerian. Kami akan bekerja keras untuk mendalami kasus penemuan ribuan KIP di lapak rongsok,” jelasnya.

    Ia menyebut bahwa ribuan KIP itu ditemukan pada Kamis (6/4), pukul 16.00 WIB setelah adanya informasi dari masyarakat.

    Petugas langsung mengamankan dokumen KIP di lapak rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

    Sementara itu, Udin (55) pemilik rongsok mengaku mendapat ribuan dokumen dan KIP dari dua orang yang datang menjual barang bekas.

    “Jumlah dokumen KIP dan dokumen PIP tersebut total sebanyak 400 kilogram dan dijual seharga Rp 2.000 per kilogram,” tandasnya. (ANT/MUF)