Tag: PKN

  • Sembilan Caleg Mengundurkan Diri

    Sembilan Caleg Mengundurkan Diri

    SERANG, BANPOS – Pencermatan Daftar Calon Tetap (DCT) oleh KPU telah selesai pada, Selasa (3/10). Setidaknya, terdapat 9 calon legislatif (Caleg) dari berbagai partai politik mengundurkan diri.

    Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan Informasi pada KPU Kota Serang, Nanas Nasihudin mengatakan, hasil dari pencermatan DCT yang pihaknya lakukan. Terdapat puluhan perubahan-perubahan dari para caleg yang berasal dari 10 partai politik.

    “Ada sebanyak 23 caleg yang saat ini terdapat perubahan. Sembilan diantaranya karena mengundurkan diri,” katanya, Rabu (4/10).

    Dirinya mengungkapkan, selain yang mengundurkan diri, juga terdapat caleg yang pindah dapil juga terdapat caleg yang dilakukan pergantian oleh partainya.

    “Ada yang hanya pindah dapil, ada juga yang memang digantikan dengan caleg lain,” ungkapnya.

    Ia menuturkan dalam pencermatan DCT, tidak boleh ada penambahan caleg. Akan tetapi hanya sebatas pergantian atau sekedar penambahan gelar saja.

    Dirinya juga mengungkapkan, 10 partai tersebut yakni, partai PKN, Nasdem, UMMAT, PKB, PDIP, Golkar, Hanura, Garuda, PAN dan Gerindra.

    “Kalo pergantian dan perubahan nomor urut, nambah gelar keagamaan, adat, gelar akademik itu boleh,” tuturnya.

    Nanas juga menjelaskan setelah pencermatan DCT tersebut selesai, kemudian KPU Kota akan melakukan verifikasi administrasi yang akan dilaksakan mulai tanggal 4 Oktober hingga 18 Oktober 2023.

    “Kemudian, tanggal 4 Oktober sampai dengan 18 Oktober 2023 dilanjut dengan tahapan verifikasi administrasi dokumen DCT,” tandasnya. (CR-01/AZM)

  • Ketum PKN Anas Urbaningrum Adu Gagasan

    Ketum PKN Anas Urbaningrum Adu Gagasan

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum mengatakan, bahwa sejauh ini partainya belum menentukan sikapnya untuk berkoalisi.

    “Yang pasti PKN sampai sekarang belum menentukan pilihan politik untuk mendukung siapa,” kata Anas Urbaningrum usai lakukan blusukan membagikan sekira 2 ribu paket sembako kepada sejumlah warga di RT 05/RW 09, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (24/8).

    Ia menuturkan, jika koalisi untuk Pilpres 2024 yang terbentuk saat ini, masih sangat dinamis dan berubah.

    “Orang ini kan koalisinya masih belum terbentuk kan, masih ya relative late lah, relatif cair,” ujarnya.

    Lalu, Anas menjelaskan, PKN akan menentukan sikap politiknya apabila, koalisi yang terbentuk resmi terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

    “Biarkan kami partai yang paling muda itu menunggu koalisinya paten dulu, kemudian jodoh politiknya siapa ya kan,” tuturnya.

    Ia pun menjawab pertanyaan awak media, terkait apakah partainya berpeluang mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

    Anas mengatakan, hingga saat ini yang diperlukan adalah bagaimana agar Indonesia mengalami kemajuan setiap tahapan.

    Kemudian, menurutnya kemajuan Indonesia bukan terletak pada istilah perubahan ataupun berkelanjutan.

    “Yang penting bukan adu istilah, tetapi adu jalan pikiran yang benar agar tiap tahap itu naik pangkat,” tegasnya.

    Dengan demikian, lanjutnya jika PKN akan berkoalisi dengan partai politik (parpol) manapun bukan karena soal adanya jargon-jargon tertentu.

    “Jadi PKN itu ketika nanti menentukan pilihan, tidak terfokus pada jargon-jargon,” ujarnya.

    Selain itu, Anas juga menjelaskan, bahwa PKN akan mempelajari perubahan maupun keberlanjutan yang dimaksud.

    “Jargonnya perubahan atau misalnya melanjutkan. Kami akan pelajari detailnya seperti apa. Kalau perubahan apa yang mau dirubah, kalau melanjutkan apanya yang dilanjutkan,” jelasnya.

    Sebab, Anas menganggap mengenai nama koalisi bukan sebuah hal yang substansial untuk diperdebatkan.

    “Jadi kami tidak mau emosional, tertarik untuk masuk pada perdebatan-perdebatan terminologis dan jargonistik. Itu tidak substantif menurut saya,” pungkasnya.

    Diketahui, saat ini peta koalisi Pilpres 2024 sudah terbagi pada tiga poros, yakni poros PDI Perjuangan (PDIP), bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo.

    Keempat partai politik (parpol) ini mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

    Poros kedua, yaitu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

    KKIR diisi Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB). Terkahir, poros ketiga adalah Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anies Baswedan.

    KPP dibentuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), NasDem, dan Demokrat. (RMID)

    Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/parpol/185503/ketum-pkn-anas-urbaningrum-capres-harus-adu-gagasan-bukan-istilah

  • Pembebasan Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin diundur

    Pembebasan Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin diundur

    JAKARTA, BANPOS – Pembebasan Anas Urbaningrum (AU) dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, diundur menjadi tanggal 11 April 2023, pukul 14.00 WIB.

    “Pembebasan AU yang direncanakan pada 10 April 2023, mundur sehari karena alasan keamanan dan kenyamanan saat penjemputan,” ungkap Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad dihubungi di Jakarta, Rabu (5/4).

    Rahmad meminta agar sahabat AU yang sudah merencanakan penjemputan, agar dapat menyesuaikan dengan jadwal tersebut.

    Ia menyebut, sejumlah elemen yang bergabung bersama Sahabat Anas Urbaningrum, diantaranya PKN, PPI, KAHMI Nasional, KAHMI Jawa Barat, Kelompok Cipayung, KNPI, Jaringan Indonesia (JARI), Masyarakat Blitar Bersatu, Barisan Pendukung Anas, Forum Lintas Generasi, Pemuda Anti Kriminalisasi.

    Rahmad menyebut Sahabat Anas Urbaningrum dibentuk 15 Juli 2010, karena terpanggil oleh satu kesadaran bersama, yaitu menemani dan mengawal Anas dalam kiprahnya untuk Indonesia.

    Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Raihan Ariatama, mengatakan mereka telah siap menjemput Anas Urbaningrum. (ANT/MUF)