Tag: Pokja Wartawan Kota Serang

  • Sambut Ramadan, PWKS bersama Bank BJB Gelar Mancing Munggahan

    Sambut Ramadan, PWKS bersama Bank BJB Gelar Mancing Munggahan

    SERANG, BANPOS – Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) bersama dengan Bank BJB menggelar mancing munggahan yang diikuti oleh ratusan peserta di Jati Farm, Rabu (15/3) Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan ini mengusung tema ‘Menyambut Ramadan Penuh Bahagia’.

    Ketua PWKS, Fauzan Dardiri, mengatakan kegiatan kegiatan mancing dapat melatih kesabaran. Dimana, dalam menjalankan ibadah puasa nantinya harus menahan segala nafsu dari segala hal yang membatalkan puasa.

    “Kami sengaja menggagas mancing munggahan bersama BJB demi menyambut Ramadan gembira,” ujar Fauzan disela-sela sambutannya.

    Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan bahwa terdapat pahala yang melimpah apabila muslim menyambut Ramadan dengan gembira. Hal itu yang menjadikan PWKS termotivasi dalam melaksanakan mancing gembira yang juga melibatkan anggota keluarga dari wartawan.

    “Sebagaimana keterangan dalam hadits Rasulullah, barangsiapa yang menyambut Ramadan dengan bahagia, maka jasad kita tidak akan disentuh api neraka,” tuturnya.

    Fauzan mengungkapkan, kegiatan mancing gembira diikuti oleh 150an peserta baik wartawan maupun keluarga wartawan dari berbagai daerah di Banten. Ia menyampaikan, ikan yang diturunkan ke kolam untuk dipancing adalah ikan mas sebanyak 5 kuintal.

    “Alhamdulillah, peserta banyak yang hadir dari Kabupaten Kota se-Banten. Antusias mengikuti mancing luar biasa, datang jauh-jauh ke Kota Serang untuk bersilaturahmi dan semoga jalinan silaturahmi kita tetap terjaga,” tandasnya.

    Diketahui, peserta mancing munggahan dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori wartawan dan keluarga wartawan, dengan masing-masing kategori ada 3 penilaian yaitu ikan terbanyak, perolehan ikan merah dan perolehan ikan babon. Para peserta juga berkesempatan mendapatkan doorprize mulai dari setrika listrik hingga magicom, dan masing-masing pemenang mendapatkan hadiah sepeda gunung, sepeda lipat, mesin cuci, kulkas, kompor gas TV, dan barang-barang elektronik lainnya.

    Hadir dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Divisi Corporate Secretary BJB, Widi Hartoto. Ia mengatakan, kegiatan mancing munggahan ini sebagai bentuk jalinan kebersamaan dan memperkuat silaturahmi bersama dengan rekan wartawan.

    “Kedepan mungkin ini akan menjadi agenda rutin, karena melalui kegiatan ini banyak hal positif kita dapatkan di sini,” ujarnya.

    Widi mengaku bahwa BJB berkomitmen menjadi kemitraan dengan wartawan, salah satunya dengan PWKS. Ia berharap, kedepan kegiatan seperti ini bisa kembali dilaksanakan.

    “Kami memiliki berbagai program yang bisa bekerja sama dengan rekan wartawan,” tandasnya. (MUF)

  • Cokelat Tanda Kasih Kepada Wartawan

    Cokelat Tanda Kasih Kepada Wartawan

    SERANG, BANPOS – Momentum hari pers Nasional (HPN) tahun 2022, diwarnai dengan berbagai macam kegiatan. Biasanya, rangkaian peringatan kegiatan dilakukan dengan memotong tumpeng, kue dan lain sebagainya.

    Namun, berbeda dengan kebanyakan, Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Ratu Ria Maryana, memberikan tanda kasih kepada insan pers se Kota Serang yang tergabung dalam Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) dengan merangkaikan pita cantik pada sebuah cokelat. Puluhan cokelat tersebut dibagikan olehnya, bersama dengan Walikota Serang, Syafrudin dan pimpinan DPRD lainnya yaitu Roni Alfanto dan Hasan Basri.

    Pimpinan DPRD perempuan satu-satunya ini mengungkapkan bahwa cokelat tersebut merupakan tanda kasih untuk rekan-rekan PWKS, dengan harapan agar dapat terus bisa berkarya dengan menjadi insan pers yang terus maju. Semakin kuat dalam memberikan berita yang akurat, tepat, dan berkualitas.

    “Cokelat ini merupakan tanda kasih kami kepada rekan-rekan pers, karena peran pers sangat penting khususnya untuk penyampaian informasi kepada masyarakat,” ungkapnya.

    Informasi yang didapat, Ratu Ria merangkai cokelat sendiri dalam waktu semalam. Pilihan pita biru, pink dan hijau, serta ucapan hari pers, menjadikan cokelat tersebut terlihat sangat manis.

    “Teman-teman pers kedepan diharapkan bisa sama-sama menjalin silaturahmi dan memberikan informasi yang aktual kepada masyarakat,” tuturnya.

    Ia pun meminta agar jalinan silaturahmi antara pers dengan legislatif semakin erat. Sebab, dengan adanya insan pers, sejumlah kegiatan pengawasan di Kota Serang dapat terinformasikan kepada masyarakat.

    “Semoga silaturahmi terus berjalan dengan baik, dan sesuai dengan tema hari pers nasional yang diambil oleh PWKS yaitu pers melawan hoaks, rekan-rekan PWKS dapat memutus informasi hoaks dengan karya jurnalistiknya,” tandas Ratu Ria.

    Dalam tanda kasih tersebut, seluruh anggota PWKS diberikan cokelat satu per satu. Salah satu dari wartawan juga berkesempatan disuapi cokelat oleh Walikota Serang, Syafrudin.

    Ketua PWKS, M Tohir, mengucapkan terimakasih kepada Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Ratu Ria Maryana, yang telah memberikan kado termanis di hari pers Nasional tahun 2022. Menurutnya, cokelat tersebut menjadi kado terindah dan termanis yang diberikan kepada PWKS.

    “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Wakil Ketua DPRD Kota Serang, ibu Ratu Ria maryana yang telah memberikan kado termanis pada HPN 2022 ini, yang juga kebetulan bulan ini merupakan bulan valentine dan semakin manis,” ungkap Tohir.

    Dengan kejutan yang diberikan, Tohir berharap hal itu menjadi salah satu penyemangat bagi rekan-rekan PWKS. Adanya tanda kasih, keberadaan insan pers sangat diakui dan dibutuhkan oleh seluruh elemen.

    “Semoga dengan kado termanis ini, menjadikan teman-teman PWKS semakin semangat dalam menyajikan informasi yang faktual, aktual dan terpercaya kepada masyarakat,” tandasnya. (MUF)

  • HPN 2022, Syafrudin Minta Kepala OPD Tidak Susah Dikonfirmasi

    HPN 2022, Syafrudin Minta Kepala OPD Tidak Susah Dikonfirmasi

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin mengapresiasi kegiatan HPN 2022 yang digagas oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS). Selama dirinya menjabat sebagai Walikota Serang, peran pers sangat membantu Pemkot Serang dalam mengontrol pembangunan.

    “Kami bahagia dengan adanya PWKS, selama kepemimpinan kami  banyak masukan sebagai kritik, sebagai koreksi Pemkot agar dilengkapi,” ungkap Syafrudin, saat menghadiri acara peringatan HPN 2022 yang diadakan oleh PWKS di Gedung Juang 45, Rabu (9/2).

    Untuk itu, pihaknya mengintruksikan kepada para Kepala OPD agar tidak tertutup dengan keberadaan pers.

    “Saya mengajak kepada kepala OPD agar terbuka untuk wartawan, saya di whatsapp malam-malam masih jawab. Apa yang diperbuat wartawan positif, untuk perbaikan, justru sosial kontrol,” katanya.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Pimpinan DPRD Kota Serang, Ratu Ria Maryana, Roni Alfanto, Hasan Basri, Bidhumas Polda Banten, Kapolres Serang, dan sejumlah Kepala OPD se Kota Serang. Hadir pula stakeholder, Camat, kepala Puskesmas, dan lurah.

    Pada kesempatan tersebut, Syafrudin mengapresiasi kepada wartawan yang ada di Kota Serang, karena telah memberikan kontribusi yang sangat luar biasa. Karena, sudah membangun kemajuan Kota Serang dan untuk masyatakat Kota Serang.

    “PWKS selama ini sinergi dengan Pemkot Serang, oleh karena itu dalam pembangunan Kota Serang wartawan Kota Serang sangat berperan penting dan aktif dalam pengawalan pembangunan Kota Serang,” ungkapnya.

    Ia mengaku, apabila ditarik dari sejarahnya, pers memiliki peran penting dalam kemerdekaan.

    “Peran serta wartawan dalam memerdekaan masyarakat Indonesia, bagaimana memberikan informasi ke masyarakat, alhamdulah ada wartawan mengabarkan kemerdekaan ini tersiar bahwa 1945 tercetus,” tuturnya.

    Namun saat ini, kabar bohong atau hoaks harus diantisipasi agar tidak menyesatkan publik.

    “Yang kita antisipasi ini harus melawan hoaks. Wartawan tidak ada dendam pribadi, harus independen, progresif, insya allah semuanya baik,” terangnya.

    Kemudian untuk kritisi yang diberikan oleh wartawan Kota Serang merupakan salah satu masukan yang sangat luar biasa untuk perbaikan dalam rangka menunjang visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Serang.

    “Semoga dengan HPN ini, insan pers tetap berjaya, terus berkiprah demi kemajunan bangsa terutama Kota Serang,” tandasnya.

    Dalam kegiatan puncak HPN PWKS tahun 2022, diakhiri dengan pemberian tanda kasih kepada insan pers oleh Wakil Ketua DPRD, Ratu Ria Maryana bersama dengan Walikota Serang, dan Pimpinan DPRD Kota Serang lainnya, Roni Alfanto dan Hasan Basri.

    Dalam tanda kasih tersebut, seluruh anggota PWKS diberikan cokelat yang dirangkai pita cantik oleh Ratu Ria Maryana. Salah satu dari wartawan juga berkesempatan disuapi cokelat oleh Walikota Serang, Syafrudin. (MUF)

  • Peringati HPN 2022, PWKS Gotong Royong Lawan Hoaks

    Peringati HPN 2022, PWKS Gotong Royong Lawan Hoaks

    SERANG, BANPOS – Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) menggelar peringatan Hari Pers Nasional (HPN) sebagai bentuk refleksi peran pers di era kemajuan digital. Para wartawan berkomitmen untuk gotong royong melawan hoaks yang kerap tersebar di media sosial.

    Dalam puncak HPN PWKS yang digelar pada hari Rabu, 9 Februari 2022 itu dirangkaikan dengan pameran foto karya insan pers dan tali kasih terhadap anggota keluarga wartawan yang telah ditinggalkan. Selain itu, PWKS juga menggelar lomba menulis dan videografi kategori masyarakat umum sebagai aspirasi untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

    “Kami menggelar lomba menulis dan videografi. Ada 2 pemenang lomba menulis. Kita juga ada tali kasih kepada teman wartawan yang telah mendahului meninggalkan kami, ini sebagai penghormatan kami,” ujar Ketua Pelaksana HPN, Mamo Erfanto.

    Ia mengatakan, PWKS juga memberikan cinderamata terhadap mitra kerja dari eksekutif dan legislatif yang dinilai informatif. Hal itu sebagai bentuk penghormatan atas keterbukaan informasi tanpa batas waktu saat dikonfirmasi wartawan.

    “Penghargaan yang diberikan bukan hanya mitra, tapi turun rembug keterbukaan publik, konfirmasi yang kerap kita berikan,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Ketua PWKS M. Tohir menyampaikan, selama dua tahun lebih wilayah Kota Serang dilanda pandemi sehingga berdampak pada pola kerja pers. Tidak jarang para narasumber sulit ditemui untuk dikonfirmasi, namun pejabat di lingkungan Pemkot Serang masih mudah dikonfirmasi lewat telepon seluler.

    Bahkan, terdapat sejumlah pejabat yang masih mau menerima konfirmasi dari wartawan meski sudah malam atau lewat jam kerja pemerintahan.

    “Pers pilar keempat dalam demokrasi. Selama 2 tahun ke belakang, aktivitas kami kesulitan bertemu, tapi para OPD mudah dikonfirmasi, ini sangat memudahkan kerja-kerja kami,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Tohir juga mengajak seleruh elemen untuk melawan hoax atau berita bohong. Apalagi dalam kemajuan teknologi, kerap tersebar berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    “Karena hoax adalah musuh kita bersama. Hoax tidak bisa memutuskan sesuatu hal yang benar. Kami mengajak semuanya untuk melawan hoax,” tandasnya. (MUF)

  • Kecam Pembunuhan Jurnalis di Mamuju, PWKS Minta Polisi Usut Tuntas

    Kecam Pembunuhan Jurnalis di Mamuju, PWKS Minta Polisi Usut Tuntas

    SERANG,BANPOS- Kasus pembunuhan wartawan di Kabupaten Mamuju mendapatkan kecaman keras dari Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS). Hal ini menunjukkan bahwa profesi wartawan sudah tidak lagi aman dalam menjalankan kewajibannya.

    Demikian disampaikan oleh Ketua PWKS, M. Tohir. Ia mengatakan, wartawan sebagai profesi mendapatkan payung hukum khusus yakni UU Pers yang diterbitkan 1999. Payung hukum tersebut diterbitkan agar tidak ada lagi pembungkaman terhadap pers.

    “Dalam UU Pers, secara tegas dinyatakan bahwa negara wajib memberikan perlindungan hukum terhadap wartawan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Namun peristiwa yang dialami oleh saudara kita Demas Laira membuktikan bahwa wartawan saat ini sudah tidak merdeka dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya, Sabtu (22/8).

    Menurutnya, peristiwa yang terjadi di Kabupaten Mamuju tersebut menambah catatan kelam Indonesia, terhadap dunia pers. Ia meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut, agar tidak ada lagi kejadian-kejadian serupa di kemudian hari.

    “Kami selaku wartawan memang sudah terbiasa dengan adanya ancaman, doxing dan lain sebagainya karena pemberitaan. Namun jika kejadian seperti ini dibiarkan begitu saja, maka apa yang disebut sebagai kemerdekaan pers hanyalah hayalan semu,” tegasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Jendral (Sekjen) PWKS, Tusnedi, mengatakan bahwa dalam kasus yang melibatkan pemberitaan, dalam UU Pers telah diatur hak bagi yang diberitakan yakni Hak Jawab. Pers dalam hal ini wajib melayani Hak Jawab yang dilayangkan oleh pihak terkait.

    “Pada pasal 5 ayat 2 UU Pers secara tegas menyatakan bahwa pers wajib melayani Hak Jawab. Maka apabila ada yang memiliki keberatan atas pemberitaan, silahkan tempuh melalui mekanisme Hak Jawab,” ucapnya.

    Menurutnya, penyelesaian masalah melalui kekerasan maupun ancaman merupakan gaya lama, dimana media masih mengalami pembredelan dan penyensoran. Maka seharusnya, di era keterbukaan ini tidak ada lagi tindakan-tindakan yang mencoreng era keterbukaan tersebut.

    “Karena yang kami dengar, almarhum Demas memang sedang meliput terkait dengan kasus pembangunan jalan di salah satu desa. Kami tidak bisa menyimpulkan apakah hal tersebut berkaitan. Kami menunggu itikad baik kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut,” tandasnya.

    Untuk diketahui, pada Rabu (19/8) yang lalu, seorang warga menemukan jenazah pemuda yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan. Jenazah tersebut diketahui merupakan Demas Laira, seorang wartawan di Kabupaten Mamuju.

    “Ada tusukan dari ketiak sebelah kiri hingga ke bagian dada. Jumlahnya kira-kira 7 sampai 8 tusukan,” terang Kasat Reskrim Polres Mateng, Iptu Agung Setyo Negoro. (DZH/AZM)

  • Walikota Serang Syafrudin Salurkan Bantuan Pribadi ke PWKS

    Walikota Serang Syafrudin Salurkan Bantuan Pribadi ke PWKS

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kota Serang terus melakukan percepatan penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi masyarakat yang terdampak wabah Covid-19 ini.

    Selain melalui APBD, Walikota Serang juga memberikan bantuan yang berasal dari dana pribadai.

    Setelah sebelumnya memberikan bantuan JPS secara simbolis di Kecamatan Walantaka, Walikota Serang, Syafrudin memberikan bantuan dari dana pribadi kepada wartawan yang tergabung dalam Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) berupa paket sembako.

    Syafrudin berharap, bantuan ini dapat bermanfaat bagi para wartawan dalam menjalankan tugasnya selama pandemi Covid-19 ini.

    “Ini merupakan salah satu bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Serang,” jelasnya di Kantor PWKS, Sabtu (2/5).

    Ketua PWKS, M. Tohir yang secara simbolis menerima bantuan mengucapkan terimakasih atas bantuan tersebut.

    “Terimakasih kepada pak Walikota, Syafrudin yang telah menunjukkan kepeduliannya, Insya Allah bermanfaat,” terangnya.

    Sebelumnya, Pemkot Serang juga telah memberikan bantuan JPS kepada mahasiswa perantau yang berada di Kota Serang melalui Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi. (PBN)

  • Jurnalis dan Kelompok Kreatif Lawan Masker Mahal

    Jurnalis dan Kelompok Kreatif Lawan Masker Mahal

    SERANG, BANPOS – Para jurnalis dan komunitas industri kreatif di Banten membagi-bagikan ribuan masker merah-putih secara gratis kepada pengguna jalan di Kota Serang. Hal itu dilakukan dalam rangka melawan harga masker yang terbilang mahal saat pandemi Covid-19 saat ini.

    Sebanuak 3000 masker dibagikan secara cuma-cuma kepada para pedagang, tukang ojek
    pangkalan dan ojek berbasis aplikasi serta sopir angkutan kota (angkot). Tak hanya itu, mereka juga membagikan kepada para pejalan kaki dan pedagang yang tidak memakai masker.

    “Kami teman-teman dari Jurnalis kota Serang dan juga dari Banten kreatif, menggalang dana untuk pembagian masker dan sembako,” ungkap ketua Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS), M Tohir, di sela-sela kegiatan bagi-bagi masker di depan Serang Mal (Ramayana), Kamis (16/4).

    Lebih lanjut, Tohir menuturkan bahwa untuk sembako, sudah dibagikan sebelumnya kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Oleh karena itu, hari ini pihaknya fokus membagikan masker berwarna merah-putih.

    “Hari ini kami membagikan masker saja di beberapa titik lokasi, karena untuk sembako sudah dibagikan sebelumnya,” terangnya.

    Pantauan di lokasi, mereka membagikan masker merah-putih di tiga lokasi yaitu di depan Serang Mal (Ramayana) di Jalan Veteran, wilayah Pisang Mas di Jalan Veteran, dan simpang Ciceri (Jalan Sudirman-Ahmad Yani).

    “Dibantu aparat polisi, pengendara yang tidak
    mengenakan masker diminta berhenti untuk diberikan masker merah-putih,” pungkasnya.

    Senada disampaikan oleh perwakilan Banten Kreatif Festival, Koyong. Turut dalam gerakan membagi-bagikan masker, ia mengaku pembagian masker gratis ini diberikan kepada masyarakat
    yang membutuhkan, yang melintas di jalan raya di Kota Serang.

    “Sasaran utama pembagian masker ini adalah mereka yang belum mengenakan masker.

    Diungkapkan oleh Koyong, masker merah-putih adalah simbol bahwa Banten secara khusus dan Indonesia secara umum, saat ini sedang berjuang melawan virus korona. Ia percaya Indonesia akan berhasil melawan virus korona.

    “Selain masker, sebelumnya juga ada pembagian sembako sebanyak 50 paket yang disebar ke daerah Kota Serang dan Kabupaten Serang untuk orang-orang yang terdampak Covid-19,” jelasnya.

    Kemudian, lanjut Koyong, uang yang digunakan dalam aksi ini didapatkan dari donasi masyarakat Banten yang berhasil dikumpulkan selama tiga pekan ke belakang.

    “Kami ingin memberikan pesan bahwa Covid-19 bisa kita hilangkan dengan
    bersama-sama,” tandasnya. (MUF)

  • Konten Situs Tak Relevan, Smart City Kota Serang Dinilai Buruk

    Konten Situs Tak Relevan, Smart City Kota Serang Dinilai Buruk

    SERANG, BANPOS – Selain jebloknya penilaian keterbukaan informasi, Pemkot Serang juga mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan dari PWKS dalam konsep Smart City yang digaungkan.

    Penanggungjawab penelitian situs resmi Pemkot Serang, Rizal, mengatakan bahwa secara tampilan situs resmi Pemkot Serang cukup baik. Namun, untuk menu yang ditampilkan tidak relevan di setiap OPD.

    “Misalkan, situs resmi milik Diskominfo Kota Serang. Dalam situs tersebut, sama sekali tidak memberikan informasi mengenai Diskominfo. Dalam menu profil, hanya memberikan informasi mengenai Kota Serang secara keseluruhan,” ujarnya, Rabu (15/1)

    Selain itu, berita dari setiap OPD pun tidak ada yang terbaru. Pasalnya, lanjut Rizal, berita terakhir mayoritas dipublikasikan pada bulan September tahun lalu.

    “Padahal, dalam era digital 4.0, masyarakat itu sudah mulai melek teknologi, khususnya internet. Maka seharusnya, Pemkot Serang dapat menyediakan informasi kegiatan mereka di situs resmi itu,” katanya.

    “Terdapat pula tautan daftar nama pejabat daerah yang sama sekali tidak terbaru. Karena, nama-nama pejabat tersebut masih formasi pada beberapa bulan yang lalu. Misalkan pak Poppy yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinsos, pada tautan tersebut masih menjabat sebagai Asda II,” ucapnya.

    Rizal juga mengaku masih menemukan adanya kesalahan pada keamanan pada situs resmi. Ia mencontohkan Dinkes Kota Serang yang beralamat dinkes.serangkota.go.id terdeteksi adanya kesalahan keamanan sebab ssl tidak digunakan.

    “Belum lagi situs resmi milik Dindikbud Kota Serang yang beralamat disdikbud.serangkota.go.id yang ternyata tidak dapat diakses. Ini menjadi beberapa catatan yang kami berikan terhadap konsep smart city, terutama yang berbasis penyebaran informasi melalui situs resmi milik Pemkot Serang,” tandasnya. (DZH)

  • Penelitian PWKS, Keterbukaan Informasi Pemkot Serang Dinilai Jeblok

    Penelitian PWKS, Keterbukaan Informasi Pemkot Serang Dinilai Jeblok

    SERANG, BANPOS – Keterbukaan informasi publik Pemkot Serang dinilai jeblok. Hal ini berdasarkan penelitian Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) chapter media online yang dilakukan selama dua hari dengan memantau situs resmi Pemkot Serang.

    Koordinator penelitian, Nahrul Muhilmi, menuturkan bahwa penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana Pemkot Serang yang dipimpin oleh Walikota Syafrudin dan Wakil Walikota Subadri Ushuludin, komitmen dalam menjalankan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

    “Seperti yang kita ketahui, amanat dari UU KIP mewajibkan Pemerintah Daerah dan badan publik yang lainnya wajib terbuka dalam informasi. Sedangkan, klasifikasi informasi terbagi menjadi dua yaitu terbuka dan dikecualikan,” ujarnya, Rabu (15/1).

    Sementara untuk informasi yang diteliti, lanjut Nahrul, yaitu informasi yang wajib diumumkan secara berkala dan informasi yang harus tersedia setiap saat. Dengan konsep smart city yang digaungkan oleh Pemkot Serang, maka informasi tersebut harus tersedia pada situs resmi milik Pemkot Serang.

    “Jadi beberapa item yang kami teliti itu ketersediaan laporan keuangan, rencana kerja anggaran setiap OPD, dokumen pelaksanaan anggaran OPD, laporan realisasi anggaran, struktur OPD dan pembaharuan kegiatan OPD di situs resmi mereka,” ucapnya.

    Nahrul menjelaskan, dari 33 OPD yang ada, pihaknya hanya meneliti 26 OPD saja. Karena, pihaknya mengecualikan 6 kecamatan yang ada dan KORPRI.

    Untuk penilaiannya sendiri, kata Nahrul, dengan menilai antara satu hingga 5 untuk ketersediaan informasi yang ada. Seperti contoh, apabila OPD tersebut menjalankan UU KIP dengan membuka informasi terbaru, maka akan mendapatkan nilai 5.

    “Sedangkan apabila tersedia informasi namun tidak terupdate, hanya mendapatkan nilai 4. Untuk yang tidak update selama setahun, mendapatkan nilai tiga. Jika tersedia informasi namun berbeda menu, kami berikan nilai dua. Dan jika tidak ada, maka akan mendapatkan nilai satu,” jelasnya.

    Dari hasil keseluruhan, Nahrul mengatakan Pemkot Serang hanya mendapatkan nilai 1.8 saja. Hal ini dikarenakan mayoritas OPD tidak melakukan pembaruan informasi yang seharusnya dilakukan secara berkala.

    “Jadi ada 13 OPD yang sama sekali tidak menyediakan informasi pada situs resmi mereka. Diantaranya yaitu BPKAD, Dinas PUPR, Sekretariat Daerah, Dindik dan Dinkes,” tuturnya.

    Sementara untuk nilai terbaik, dipegang oleh Dinas Sosial yang mendapatkan nilai sebesar 3.6. Sedangkan yang kedua yaitu Dinas Lingkungan Hidup dengan nilai 3.

    “Untuk Dinas Sosial, rencana kerja anggaran itu mendapatkan nilai 5 karena mereka menyediakan dokumennya. Sedangkan dokumen pelaksanaan anggaran tidak lengkap sehingga hanya mendapatkan nilai 4. Sisanya tidak update,” katanya. (DZH)

  • PWKS Beri ‘Kado’ Ultah Syafrudin

    PWKS Beri ‘Kado’ Ultah Syafrudin

    SERANG, BANPOS – Menginjak usia 57 tahun, Walikota Serang, Syafrudin, mendapatkan ‘kado’ ulang tahun dari Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) berupa penyerahan laporan hasil jajak pendapat kepuasan terhadap kepemimpinannya.

    Ketua PWKS, M. Tohir menyatakan, momen ulang tahun tersebut sengaja dijadikan sebagai waktu yang tepat untuk menyerahkan hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh PWKS beberapa waktu yang lalu.

    “Jadi ulang tahun pak Wali, selain syukuran, juga ada bahan untuk melakukan peningkatan kualitas, khususnya kepemimpinan dengan bahan dari jajak pendapat yang kami lakukan,” terangnya, Kamis (9/1).

    Dalam jajak pendapat tersebut, diketahui popularitas dan kepuasan terhadap kepemimpinan Syafrudin menunjukkan tren peningkatan.

    Akan tetapi, di beberapa item terdapat pelayanan-pelayanan yang masih belum memuaskan masyarakat.

    “Misalnya di infrastruktur ramah disabilitas dan pelayanan kesehatan. Kedepannya diharapkan akan lebih baik lagi,” ujarnya.

    “Selamat ulang tahun untuk pak Syafrudin. Semoga selalu dalam keberkahan dan ridho Allah SWT,” tandasnya.

    Sebelumnya, Syafrudin mengapresiasi jajak pendapat yang telah dilakukan oleh PWKS. Akan tetapi, ia mengaku belum membaca secara keseluruhan laporan dari jajak pendapat tersebut.

    “Secara gambaran besar sudah. Namun secara laporan tertulisnya saya belum memegang,” ujar Syafrudin saat mengisi Talkshow di Radio Harmony FM.

    Akan tetapi, menurutnya hasil jajak pendapat ini menunjukkan kepedulian dari pada jurnalis terhadap pembangunan Kota Serang. Sehingga bisa dijadikan batu pijakan untuk memperbaiki pelayanan kedepannya.

    “Saya ini mantan birokrat. Jadi sudah lama tahu bagaimana kerja dari temen-temen PWKS. Jadi jajak pendapat ini bukan bentuk tidak suka atau benci, tapi jadi bentuk kepedulian dari wartawan,” terangnya. (PBN)