Tag: Ponpes

  • Kunjungi Ponpes Di Sumsel, Ganjar Diberikan Cincin Pemberian Ulama Tunisia

    Kunjungi Ponpes Di Sumsel, Ganjar Diberikan Cincin Pemberian Ulama Tunisia

    SUMATERA SELATAN, BANPOS – Calon presiden Ganjar Pranowo dihadiahi cincin oleh KH. Abdul Hadi yang diperolehnya dari ulama Tunisia bernama Syech Abdurrahman.

    Cincin diberikan saat Ganjar bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Hidayatul Fadhola’ Walisongo, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (6/11/2023).

    Ganjar yang usai memberikan pidato di hadapan ribuan santri, tiba-tiba didatangi KH Abdul Hadi di atas panggung. Niatnya hanya untuk memberikan hadiah berupa cincin.

    “Saya tahun 2015 pada saat saya wukuf di Arafah saya itu kedatangan sahabat dari Tunisia yang bernama Syech Abdurrahman Atthunisi,” kata KH Abdul Hadi.

    Saat itu, Syech Abdurrahman tanpa diduga memakaikan cincin di jari KH Abdul Hadi sambil melafalkan satu bait Alfiyah Ibnu Malik. Kurang lebih artinya Rofa’kanlah dengan Wau, Nashabkanlah dengan Alif, dan Jarrkanlah dengan Ya’, untuk Isim-Isim yang akan aku sifati sebagai berikut.

    “Beliau sambil membaca Warfa’ biwawin Wa biyajruur Wa’ashibi Salima Jam’i ‘amirin Wa Mudhnibi,” jelasnya.

    Cincin itu, kini dihadiahkan kepada Ganjar, persis seperti bagaimana Syech Abdurrahman memberikannya waktu itu.

    “Dan cincin ini pada saat ini akan saya serahkan kepada calon pemimpin negara kesatuan Republik Indonesia. Mudah-mudahan beliau diberikan sehat lahir batin, diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Dengan Bismillahirrahmanirrahim Warfa’ biwawin Wa biyajruur Wa’ashibi Salima Jam’i ‘amirin Wa Mudhnibi,” papar KH Abdul Hadi.

    Kemudian ia menjelaskan jika di mata cincin itu terdapat huruf hijaiyyah wawu dan alif.

    “Di situ ada huruf wawu dan alif kemudian kalau beliau di atas seperti wawu, dan tegak lurus seperti huruf alif,” pungkasnya.(RMID).

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/pemilu/195862/kunjungi-ponpes-di-sumsel-ganjar-diberikan-cincin-pemberian-ulama-tunisia.

  • Ponpes Daar El-Qomar Insan Madani Komitmen Tingkatkan Pendidikan Berkualitas

    Ponpes Daar El-Qomar Insan Madani Komitmen Tingkatkan Pendidikan Berkualitas

    SERANG, BANPOS – Pondok Pesantren (Ponpes) Daar El-Qomar, Insan Madani, berupaya untuk terus meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Seiring berjalannya waktu, Yayasan Insan Madani menaungi SMP dan SMA ini terus mengalami kemajuan dan mencetak pelajar yang berakhlak dan berguna untuk masyarakat.

    Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Yayasan Insan Madani Banten, Komari, meminta agar para siswa Ponpes Daar El-Qomar dapat menerapkan ilmu dan berguna bagi masyarakat usai menimba ilmu di Ponpes tersebut.

    Hal itu diungkap usai melepas sejumlah siswa SMP dan SMA kelas 3 tahun ajaran 2022-2023 pada Senin, (2/7) yang dirangkaikan dengan kegiatan pelepasan itu dirangkaikan dengan Tasyakuran Khotmul Quran Wal Kutub.

    “Seluruh Santriwan Satriwati Daar El Komar kami harapkan nantinya bisa menerapkan ilmunya di masyarakat, baik itu ilmu keagamaan maupun ilmu umum,” ujar Komari.

    Pada kesempatan tersebut, Komari mengaku bangga atas perkembangan dan kemajuan Ponpes Daar El Qomar yang setiap tahun mengalami kemajuan dengan mengedepankan pendidikan yang berkualitas.

    Untuk itu ia juga berharap agar warga Kota Serang khususnya untuk tidak segan menyekolahkan dan mendidik anak- anaknya di Ponpes tersebut.

    “Tetaplah menjaga kualitas pendidikan dan sekolah atau pondok. Jadikan Yayasan Insan Madani Banten dan Daar El Qomar sebagai wadah Syiar Islam.

    Sementara, Perwakilan Polda Banten Kombes Pol. Syamsul meminta kepada seluruh orangtua untuk tetap mengarahkan anak-anak didiknya untuk menjaga akhlak budi pekerti ketika di rumah.

    Tak hanya itu, ia juga mengajak kepada masyarakat untuk tetap sinergi bersama Ulama Umaro dan terus bergandengan tangan dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat positif.

    Hadir dalam kesempatan tersebut, Walikota Serang, Syafrudin. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan agar seluruh orang tua siswa untuk terus melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

    Karena menurutnya, pendidikan adalah salah satu tujuan utama dan sangat penting dalam meraih masa depan generasi penerus bangsa.

    Tak lupa, Syafrudin juga menekankan pentingnya menanamkan budi pekerti kepada anak- anak dan tetap menjalin silaturahmi dengan guru-guru yang telah mendidik dan membina dengan penuh kesabaran dan ikhlas.

    Selanjutnya perwakilan santri, Abdul Jabbar, mengharapkan agar ke depannya pihak Ponpes bisa meningkatkan hafalan kitab.

    “Harapan kedepan kegiatan Ponpes Daar El Komar untuk lebih semarak lagi dengan diadakan menghafal Tahfidz dan Kitab-kitab Kuning seperti Jurumiyah Dasar dan sampai Alfiyah Ibnu malik,” ucap Abdul Jabar.

    Sementara, Ketua JQH, Fattulloh berharap agar mengedepankan kualitas santri untuk menghafal Al Qur’an minimal satu tahun Hafal lima Juzz.

    “Dalam satu tahun kedepan bisa hatam minimal lima juzz. Hal ini penting untuk dan beliau juga menilai kualitas para santri melalui hafalan,” ujarnya.

    Sementara itu, Pimpinan Ponpes Daar El Komar Ahmad Abdullah Adib didampingi Guru Pendidikan Agama, E Martajaya menyampaikan bahwa pada tahun ajaran baru tahun ini, pihaknya akan menerapkan mata pelajaran hafalan dan pembelajaran kitab kuning yang selanjutnya akan dimasukkan di mulok.

    “Pada tahun ajaran baru nanti atau tahun ini, hafalan dan pembelajaran kitab kuning sudah bisa kita terapkan dan kita ajarkan. Kurikulum dan mata pelajaran serta pola pembelajaran yang ada akan terus kita sesuaikan untuk terus meningkatkan pendidikan yang berkualitas,” tandasnya. (BAR/MUF)

  • Sambut Harlah Satu Abad, MWC NU Mancak Gelar Pawai Obor Bersama Santri

    Sambut Harlah Satu Abad, MWC NU Mancak Gelar Pawai Obor Bersama Santri

    SERANG, BANPOS – Ratusan warga Nahdliyin se Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten turut ambil bagian dalam menyambut Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) dengan menggelar pawai obor pada Sabtu (4/2) malam. Kegiatan pawai obor ini diinisiasi oleh pengurus Majelis Wilayah Cabang (MWC NU) Kecamatan Mancak.

    Ketua MWC NU Mancak, ustadz Ade Zaenal Mutaqin kepada banpos.co usai acara mengatakan, pawai obor yang diikuti ratusan warga Nahdliyin ini digelar dalam rangka menyemarakkan Harlah Satu Abad NU di wilayah Mancak. Kegiatan ini juga dilakukan untuk menyambut Puncak Resepsi Harlah Satu Abad NU yang akan dipusatkan di Stadion Gelora Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023 mendatang.

    Menurutnya, rangkaian kegiatan Satu Abad NU ini dilukan dalam rangka memupuk tali silaturahmi antar pengurus MWC NU Mancak dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kecamatan Mancak. Pimpinan Ponpes Attohir Al Musyammir ini mengungkapkan, suksesnya pawai obor ini juga berkat kebersamaan MWC NU Mancak bersama seluruh Badan Otonom (Banom) diantaranya Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat, Pergunu, Pagarnusa, IPNU dan IPPNU.

    “Samarak menyambut Harlah Satu Abad NU dilaksanakan secara bersama- sama antara pengurus MWC dan Banom NU se Mancak. Alhamdulillah pawai obor berlangsung sukses dan meriah meski kita laksanakan secara sederhana,” ujarnya.

    Pada kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan apresiasi kepada para Pimpinan Ponpes dan para santrinya serta Pimpinan Sekolah Madrasah dan para muridnya, yang sudah turut serta memeriahkan acara pawai obor tersebut.

    “Kebersamaan NU dengan masyarakat ini kita harapkan tetap terus terjalin antara pimpinan ponpes serta madrasah, tentunya dengan semangat persatuan demi menjaga keutuhan NKRI. Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pimpinan ponpesdan para santrinya yang sukarela turut andil dalam menyemarakkan Harlah Satu Abad NU di Mancak ini,” ucapnya.

    Ade juga menjelaskan, keesokan di Minggu tanggal 5 Februari, serangkaian Harlah Satu Abad NU di MWC NU Mancak diawali dengan Istighosah, Konsolidasi Organisasi dan Pemotongan Tumpeng.

    Sementara Penanggangjawab kegiatan Pawai Obor, Eka Jaya Purnama, yang juga merupakan Kasatkoryon Banser Mancak, mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polsek Mancak yang telah mengawal acara Pawai Obor dengan dan membantu mengatur lalu lintas.

    “Atas nama Satkircab Banser Mancak, kami ucapkan terimalasih kepada jajaran Polsek Mancak yang telah turut membantu jalanya pawai obor Satu Abad NU. Harapan kami keberdamaan antara Banser dengan Polri bisa terus terjalin ke depannya,” ungkap Kasatkoryon Eka.

    Putri Asyifa, salah satu Santriwati dari Ponpes Nasyatil Falah, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan Pawai Obor Harlah Satu Abad NU dilaksanakan MWC NU Mancak.

    “Senang juga akhirnya bisa ikut pawai obor Harlah NU. Senang, ramai bareng temen- temen pondok,” tutur Putri.

    Acara Pawai Obor Satu Abad NU juga dimeriahkan Marching Band dari para Santri Ponpes Al Mutafakirin. (BAR)

  • Pandeglang Bentuk Model Ponpes Ramah Anak

    Pandeglang Bentuk Model Ponpes Ramah Anak

    Sekda Pandeglang, Fery Hasanudin saat memberikan sambutan pada acara Rakor Stakeholder dan Penguatan Pesantren Ramah Anak, Rabu (30/10)

    PANDEGLANG,BANPOS – Sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap anak di Pondok Pesantren (Ponpes), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) membentuk model pesantren ramah anak di Kabupaten Pandeglang.

    Kepala Bidang Partisipasi Organisasi Keagamaan Kementerian PPPA, Dodi M Hidayat mengatakan, Kementerian PPPA terus berupaya mencegah kekerasan dan memberikan perlindungan terhadap anak, salah satunya di pondok pesantren.

    “Dimana pondok pesantren dalam proses belajar mengajar harus ramah terhadap anak, untuk mewujudkan hal tersebut maka harus ada pesantren ramah anak,” kata Dodi saat menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Stakeholder dan Penguatan Pesantren Ramah Anak di Oproom Setda, Rabu (30/10).

    Menurutnya, untuk memenuhi hak-hak anak di pesantren saat ini Kementerian PPPA telah membentuk lima model pondok pesantren ramah anak, diantaranya di Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Banten.

    “Dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, sesuai dengan assesment Kabupaten Pandeglang terpilih sebagai model pondok pesantren ramah anak, adapun pondok pesantren yang di tunjuk sebagai pesantren ramah anak yaitu pondok pesantren Atohariyah,” terangnya.

    Dodi menambahkan, dengan di tunjuknya model pesantren ramah anak, tentunya harus memiliki tenaga pendidik yang profesional, sehingga bisa mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.

    “Selain itu, selama menempuh pendidikan pihak Ponpes harus dapat memberikan pengasuhan dan pemenuhan hak anak yang baik dan optimal, sehingga unsur kekerasan baik fisik maupun psikis dapat di cegah,” ujarnya.

    Sementara itu, Sekda Pandeglang, Fery Hasanudin mengatakan, setiap lembaga pendidikan yang sistem boarding school atau asrama memiliki tenaga pendidik yang profesional.

    “Tapi belum tentu memiliki tenaga pengasuh profesional, padahal lembaga pendidikan yang demikian harus menerapkan standar pelayanan yang optimal.

    “Pesantren ramah anak akan bisa menjadi lembaga pendidikan yang paripurna,” katanya.

    “Saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik program ini, dengan adanya model pesantren ramah anak di Kabupaten Pandeglang dapat mencegah kekerasan dan melindungi hak anak yaitu dengan terpenuhinya sarana dan prasarana yang terintegrasi, dengan begitu pondok pesantren ramah anak akan terwujud dengan baik,” ungkapnya.(dhe/imi)