Tag: Prabowo Subianto

  • PSI Belum Sepenuh Hati Ke Prabowo

    PSI Belum Sepenuh Hati Ke Prabowo

    JAKARTA, BANPOS – Setelah banjir kritikan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memastikan dukungannya ke Prabowo Subianto belum final. Selain harus menempuh mekanisme internal partai, PSI mengaku masih ingin penjajakan dengan PDIP dan Ganjar Pranowo. Ternyata PSI masih belum sepenuh hati ke Prabowo.

    Kemesraan jajaran elite PSI dengan Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto menuai protes dari sejumlah Relawan Jokowi. Mengingat, sejak jauh-jauh hari, partai yang dinahkodai Giring Ganesha alias Giring Nidji itu, sudah menyatakan dukungannya kepada Ganjar sebagai hasil dari Rembuk Nasional PSI.

    Menyikapi kritikan itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie angkat suara. Dia menegaskan, pertemuannya dengan Prabowo bukan sebagai keputusan final partainya. Sebab, masih ada mekanisme partai.

    “Kok bisa konklusinya jadi begini (dukung Prabowo),” kata Grace, di Jakarta, kemarin.

    Grace memastikan, PSI tidak hanya bertemu Prabowo. PSI juga sedang membuat janji untuk bertemu dengan PDIP dan Ganjar.

    “Sedang diatur jadwal pertemuan. Entah dengan Mas Ganjar atau Mba Puan,” kata Grace.

    Di kesempatan lain, Grace bilang, keputusan mendukung Capres masih belum bisa diputuskan saat ni. PSI memiliki mekanisme, salah satunya melalui kopi darat nasional atau kopdarnas untuk memutuskan sikap politik PSI terkait Pilpres 2024.

    “Kapan diumumkan? Tunggu saja, kita ada kopdarnas 22 Agustus mendatang masih ada mekanisme yang kami jalani,” kata Grace.

    Eks presenter berita itu memastikan, siapa yang akan didukung PSI, merupakan arahan dari Presiden Jokowi. Sebab, sejak awal, Grace mengaku Jokowi adalah kompas bagi partainya.

    Kompas kami dalam menentukan dukungan adalah Pak Jokowi, Insya Allah pilihan final PSI adalah juga keputusan Jokowi,” tegasnya.

    Seperti diketahui, PSI yang jauh-jauh hari menyatakan dukungannya kepada Ganjar tiba-tiba melakukan manuver politik. Giring cs begitu mesra dan banyak memberikan kode dukungan saat menerima kunjungan Prabowo Subianto pada Rabu (2/8) sore di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Belakangan, kemesraan PSI dengan Prabowo justru menuai reaksi negatif. Banyak pendukung Jokowi yang kecewa dengan manuver politik yang dilakukan PSI. Bahkan, salah satu kadernya, Guntur Romli memilih mundur dari PSI. Alasan Guntur, sudah ada tanda-tanda kalau PSI akan mendukung Prabowo. Sementara Guntur merupakan salah satu ketua relawan pendukung Ganjar.

    Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman terkejut dengan keputusan Guntur keluar dari PSI. Sebab, Guntur merupakan teman dekatnya yang pernah berjuang bersama, saat menjadi caleg PSI di Pemilu 2019.

    “Kami menghargai pilihan-pilihan personal Bro Guntur. Namun, saya kaget alasan Bro Guntur mundur hanya karena kedatangan Pak Prabowo ke PSI,” ungkap Andy.

    Menurut Andy, kedatangan Prabowo ke markas PSI sekadar silaturahmi politik, yang biasa dilakukan jelang Pemilu. Ia bilang hal itu seperti Puan bertemu dengan Prabowo. “Bahkan, dulu Pak Probowo pernah menjadi Cawapresnya Bu Mega. Toh, PSI belum memfinalisasi sikap soal capres ini,” kata Andy.

    Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, kemesraan yang ditunjukkan PSI sudah jelas arahnya. Kata dia, partai non parlemen itu, kemungkinan besar akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

    “Banyak statement Prabowo maupun PSI yang serupa. Yakni, mereka belajar dan tegak lurus pada Jokowi. Sehingga bisa dikatakan aktivitas Prabowo maupun PSI kental nuansa keterlibatan Jokowi,” ulas Dedi.

    Di dunia maya, sikap PSI yang abu-abu ini kembali menuai banyak kritik dari warganet. “Apa betul sekarang kalian dukung prabowo? (Tanya serius @grace_nat ),” tanya @Ajie61LHenry. “PSI DUKUNG PRABOWO TINGGALKAN GANJAR..! Tondo-tondone sudah keliatan…kata Grace Natalie. Goodbye PSI. #SelamatTinggalPSI,” ujar @BillRay2019. “Kalau ada yang dukung Prabowo, rame-rame tinggalkan PSI,” ajak @SemakBelukar01. “Lain kali @psi_id ambil keputusan gak perlu pake rembug-rembugan dulu deh… Buang waktu,” ledek @hansssolo.

    “PSI kena virus bakal terjadi perpecahan…” cuit @Handoko75161314. “PSI belum siap jadi partai petarung.. Masih kekanak-kanakan dan ngambekan,” timpal @BangJotJoy1. (RMID)

  • Bos Gerindra DKI Optimistis Prabowo Menang

    Bos Gerindra DKI Optimistis Prabowo Menang

    JAKARTA,BANPOS – Dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 terus mengalir. Terbukti, dalam dua hari berturut-turut, kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta kedatangan pengurus partai politik (parpol) lain.

    Senin (31/7) para pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora DKI Jakarta yang berkunjung, dan Selasa (1/8) giliran DPW Partai Bulan Bintang (PBB) DKI Jakarta yang sowan.

    Kedatangan kedua pengurus parpol tersebut bukan hanya sekedar silaturahmi. Mereka hendak menyatakan langsung dukungannya untuk pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

    Ketua DPW PBB DKI Jakarta, Saeful mengatakan, kedatangannya ke kantor DPD Partai Gerindra di Jalan Danau Tondano, Benhil, Jakarta Pusat ini sebagai tindak lanjut deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto di Milad PBB ke-25 di BSD, Tangerang, Minggu (30/7).

    “Hari ini kami dari Partai Bulan Bintang DKI Jakarta hadir menindaklanjuti dukungan dari Partai Bulan Bintang kepada Bapak Haji Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024-2029,” kata Saeful yang didampingi para pengurus DPW PBB DKI Jakarta.

    Saeful mengajak seluruh jajarannya dan DPD Gerindra DKI Jakarta untuk bersama-sama bekerja keras agar dapat memenangkan Prabowo Subianto menjadi Presiden RI kedelapan.

    “Kita akan menyusun strategi, khususnya di DKI Jakarta untuk memenangkan Bapak Prabowo Subianto. Dengan hadirnya Partai Bulan Bintang ini akan menambah energi baru, kekuatan baru,” ujarnya.

    PBB, lanjut Saeful, juga akan berjuang keras agar dapat memenuhi parliamentary threshold (PT) agar bisa lolos ke Senayan. Sehingga kadernya yang menjadi anggota DPR RI dapat mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo.

    Kenapa PBB memilih Prabowo? Saeful bilang, Prabowo adalah seorang negarawan, sosok yang mampu memimpin bangsa Indonesia ke depan dengan jauh lebih baik.

    “Beliau adalah sosok yang bisa membangun dan juga ikhlas dalam membangun. Mudah-mudahan 2024 Prabowo dapat memimpin Indonesia, dan menjadikan bangsa ini makmur, adil dan juga mensejahterakan masyarakatnya,” ucapnya.

    Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria bersyukur atas kedatangan serta dukungan PBB untuk pencapresan Prabowo.

    “Hari ini DPW PBB berkunjung, kami bersepakat untuk terus membangun silaturahmi bersepakat meningkatkan hubungan, bersepakat untuk bersama-sama menyusun perencanaan pemenangan Bapak Prabowo Subianto, khususnya di DKI Jakarta,” kata Riza.

    “Insya Allah, hadirnya PBB yang juga mengusung Pak Prabowo, yang dalam hampir semua survei secara nasional menang, di DKI Jakarta juga akan menang. Tentu ada darah baru, energi baru, dengan hadirnya PBB yang bergabung dengan Gerindra dan PKB yang mengusung Bapak Prabowo,” sambung mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut. (RMID)

  • Prabowo: Yang Penting Rakyat Indonesia Menang

    Prabowo: Yang Penting Rakyat Indonesia Menang

    BANTEN, BANPOS – Ketua Umum Partai Gerindra mengaku tidak masalah dirinya dua kali kalah Pemilihan Presiden (Pilpres) melawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa lalu. Prabowo mengaku menerima kekalahan. Yang penting, kemenangan milik rakyat Indonesia.

    “Saya pernah dikalahkan oleh Pak Jokowi, tetapi yang penting rakyat Indonesia yang menang,” kata Prabowo di Harlah ke-25 Partai Bulan Bintang (PBB) di Tangerang, Minggu (30/7).

    Prabowo menekankan, kemakmuran rakyat adalah aspek terpenting. Ia mengaku hal tersebut menjadi salah satu dasarnya menerima ajakan Presiden Jokowi masuk dalam kabinet.

    “Insting saya mendorong saya untuk bergabung demi masa depan rakyat Indonesia,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga memuji kebesaran hati Jokowi mengajaknya ikut melayani rakyat meski sebelumnya telah bersaing hebat dalam dua kali Pilpres.

    “Saya di sini ingin menegaskan kembali bahwa saya ucapkan penghargaan dan terima kasih saya kepada Presiden Joko Widodo. Beliau ajak saya bergabung bersama-sama melayani dan mengabdi kepada bangsa dan rakyat Indonesia,” sambung Prabowo.

    PBB resmi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024.
    Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Sekjen PBB, Afriansyah Noor di depan Prabowo dan sejumlah elit partai lain. (RMID)

  • Prabowo Tak Bosan Puja-puji Jokowi

    Prabowo Tak Bosan Puja-puji Jokowi

    JAKARTA,BANPOS – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak bosan-bosannya memuji Presiden Jokowi. Puja-puji ini disampaikan Prabowo hampir di setiap panggung.

    Yang terbaru, saat dia berpidato dalam Milad ke-25 Partai Bulan Bintang (PBB), di ICE BSD, Tangerang, kemarin. Prabowo memuji Jokowi mampu mengelola politik dan ekonomi nasional dengan baik.

    “Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo harus diakui, mampu mengendalikan dan mengelola kehidupan politik dan pembangunan ekonomi bangsa,” puji Menteri Pertahanan ini.

    Contohnya, kata Prabowo, saat pandemi melanda. Di tengah krisis kesehatan dan ekonomi, Indonesia mampu melewatinya tanpa ada persoalan politik yang berarti. Prabowo pun mengaku salut kepada saingannya di dua kali Pilpres itu.

    “Karena itu Saudara-saudara, saya di sini ingin menegaskan kembali, bahwa saya ucapkan penghargaan dan terima kasih saya kepada Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

    Ia pun tak segan mengenang dua kekalahannya melawan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Menurutnya, kemenangan yang diraih Jokowi merupakan kemenangan rakyat Indonesia.

    Dia lalu menyinggung sikap Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang memilih menjadi pengacara Jokowi di Pilpres 2024. “Harus diakui, insting politik Pak Yusril cukup tajam. Tapi itulah, walaupun saya pernah dikalahkan oleh Pak Joko Widodo, tetapi yang penting rakyat Indonesia yang menang,” ucapnya.

    Capres Gerindra ini kemudian bicara soal jiwa kepemimpinan ketika mengajaknya bergabung dalam pemerintahan. “Begitu beliau kalahkan saya, beliau ajak saya gabung untuk bersama-sama melayani, dan mengabdi kepada bangsa Indonesia,” imbuhnya.

    Sebelum ini, Prabowo sudah berkali-kali memuji Jokowi. Seperti, saat memberi sambutan di acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Rakernas Apdesi) 2023, di Jambi, Rabu (26/7). Prabowo menyebut, Jokowi memiliki jiwa patriot yang tinggi.

    “Pemikirannya selalu rakyat, rakyat, rakyat, dan rakyat kecil. Itu pemikiran beliau. Karena itu saya nggak malu-malu,” ucapnya, ketika itu.

    Lalu, saat menjadi pembicara di Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis (13/7). Prabowo memuji Jokowi yang fokus membangun Indonesia timur. Menurutnya, Jokowi merupakan presiden yang paling sering berkunjung ke Papua.

    Bukan hanya di depan masyarakat, Prabowo juga tak segan memuji Jokowi di acara Gerindra, Minggu (9/7). Saat itu dia memuji Jokowi yang mampu mengeluarkan Indonesia dari krisis ekonomi global.

    Puja-puji Prabowo ke Jokowi ini membuat senang politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno. Menurutnya, dengan banyaknya pujian ini, menandakan kepemimpinan Jokowi selama dua periode berhasil.

    “Tak ada masalah dengan memuji. Apalagi bila itu didasarkan atas cetusan hati nurani dan kalkulasi akali. Pujian selalu mendatangkan efek positif dan menyenangkan,” ucap Hendrawan, tadi malam.

    Namun, dia juga menangkap, ada tujuan politis dari puja-puji Prabowo. Sebab, Prabowo merupakan bakal Capres yang butuh banyak suara.

    “Tujuannya jelas, untuk membuat senang yang dipuji. Apalagi bila yang dipuji diharapkan ikut memberi nilai tambah atau menaikkan ‘harga saham’ yang memuji,” ucap anggota Komisi XI DPR itu.

    Betulkah pujian Prabowo bertujuan politis? Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, sejak awal Prabowo ingin menunjukkan loyalitas dan totalitasnya sebagai Menteri Pertahanan kepada Presiden.

    “Tidak mengherankan kalau di berbagai event, Prabowo puja-puji Jokowi setinggi langit. Ini menunjukkan bahwa Prabowo tegak lurus ke Jokowi. Nggak ada bantahan apa pun soal ini,” ulas Adi, tadi malam.

    Menariknya, Prabowo yang tak bosan puja-puji Jokowi ini mendapat respons positif secara politik. Prabowo, yang awalnya sempat menjadi rival, justru menunjukkan kesungguhannya membantu Jokowi menyukseskan pemerintahannya. Ketika menunjukkan totalitas dan loyalitasnya, perlahan Prabowo mendapat simpati dari pendukung Jokowi.

    “Pastinya ini dikaitkan, Prabowo berharap Jokowi mendukung dirinya. Kan itu yang sebenarnya menjadi perdebatan di publik. Persoalan Jokowi akan total atau tidak mendukung, tentu hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu,” pungkasnya.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (31/7), dengan judul “Di Setiap Panggung, Prabowo Tak Bosan Puja-puji Jokowi”. (RMID)

  • Puan Bikin Gerindra Dagdigdug

    Puan Bikin Gerindra Dagdigdug

    JAKARTA,BANPOS – Seharian kemarin, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sibuk melakukan silaturahmi politik. Siang hari, Puan menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Sorenya, Puan menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Karena sama-sama bicara koalisi Pilpres, manuver Puan ini bisa membuat Partai Gerindra dagdigdug. Sebab, kalau PKB loncat ke koalisi PDIP, begitu pula Golkar ikut merapat capreskan Ganjar Pranowo, maka peluang Gerindra mencapreskan Prabowo Subianto terancam gatot alias gagal total.

    Puan tiba di rumah dinas Imin, sapaan Muhaimin, di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pukul 12.40 WIB. Ketua DPR ini, datang ditemani politisi PDIP Said Abdullah dan Bambang Wuryanto.

    Kedatangan Puan disambut hangat Imin yang didampingi istri, Rustini Murtadho. Mereka menyalami Puan dengan senyum lebar. Setelah itu, ketiganya melakukan pembicaraan secara tertutup di dalam rumah.

    Dua jam kemudian, Puan dan Imin keluar untuk melakukan konferensi pers. Puan langsung to the point bicara soal Pilpres 2024.

    Puan mengaku serius saat dirinya menyebut Imin sebagai salah satu kandidat Cawapres Ganjar Pranowo. “Saya serius lho waktu bilang kandidat Cawapres,” ucapnya.

    Dalam pertemuan itu, lanjut Puan, Imin sempat bertanya kepadanya soal keseriusan itu. Sebelumnya, saat menghadiri peringatan Hari Lahir ke-25 PKB, di Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/7), Puan memang menyatakan bahwa Imin adalah salah satu kandidat untuk mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.

    “(Cak Imin sempat bertanya) Mbak tenanan (benar) nggak Mbak ngomong begitu? (Saya jawab) Yo bener, mosok ngawur,” ucapnya, memapar obrolan dengan Imin.

    Meski demikian, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menyatakan, belum ada keputusan mengenai siapa Cawapres Ganjar. Puan juga mengatakan, pertemuan dengan Imin masih sebatas menyatukan visi dan misi demi bangsa dan negara.

    “Masih banyak yang harus kita lakukan. Namun, saya meyakini nggak ada yang pernah salah melakukan silaturahmi dan membicarakan semua itu secara terbuka sebagai sesama anak bangsa,” papar mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.

    Beres bertemu Imin, Puan tidak langsung pulang ke rumahnya. Dia melanjutkan safari politik ke rumah Airlangga, di Jalan Tirtayasa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Puan tiba pukul 14.55 WIB.

    Kedatangan Puan disambut hangat Airlangga bersama Sekjen Lodewijk Paulus dan Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily. Setelah ramah tamah, mereka memasuki ruang pertemuan untuk melakukan obrolan tertutup.

    Sekitar 1 jam, Puan dan Airlangga keluar ruangan. Di momen ini, Airlangga membuat kejutan dengan memberi Puan bunga berwarna merah-kuning. Seperti diketahui, merah adalah warna PDIP, sedangkan kuning warna Golkar.

    “Kali ini bunga spesial, merah-kuning dan ini bunga politik,” ujar Airlangga saat hendak memberi bunga ke Puan. Pemberian seolah-olah mengisyaratkan Golkar mau berkoalisi dengan PDIP.

    “Bunga simbol, betapa Pemilu bukan hanya hard politics, tetapi yang penting soft politics. Soft itu dengan bunga yang indah, dan yang indah warnanya kuning dan merah,” sambung Airlangga.

    Puan tersenyum ketika mendapat bunga tersebut. Setelah menerima bunga itu, Puan berharap hubungan antara Golkar dan PDIP dapat berlanjut di Pemilu 2024.

    “Semoga berlanjut sampai 14 Februari Hari Valentine, Hari Kasih Sayang, merah kuning,” selorohnya.

    Dia lalu bicara kembali mengenai penentuan Cawapres Ganjar. Kata Puan, pemilihan Cawapres tidak dapat lepas dari pertemuan-pertemuan politik. Saat ini, dinamika politik terus berjalan.

    “Kami akan umumkan Capres-Cawapres pada November. Itu waktunya masih panjang. Yang penting, silaturahmi,” tandasnya.

    Pihak Gerindra berusaha tenang melihat manuver yang dilakukan Puan ini. Politisi Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan tak mempermasalahkan pertemuan Puan dengan Airlangga ataupun Imin.

    “Ya bagus, elite harus terus bertemu dan silaturahmi. Semuanya harus terbuka agar Pemilu 2024. Meski kompetisi ketat tapi tetap guyub dan rukun,” kata Jubir Prabowo Subianto ini.

    Dahnil melanjutkan, pihaknya yakin PKB komit bersama Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mengusung Prabowo di Pilpres 2024. “Yang jelas, Gerindra dan PKB tetap komit dengan kerja sama politik yang sudah disepakati,” tegas dia.

    Sementara, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad melihat, PKB memang sudah mulai jengkel menunggu sikap Prabowo yang tak kunjung mengumumkan nama Cawapres. Makanya, saat Puan datang dan bilang serius, PKB membuka tangan lebar-lebar.

    “Sejauh proposal PKB agar Cak Imin jadi Cawapres Prabowo belum diterima, sangat wajar kalau PKB masih membuka dialog dengan partai lain,” ucap Saidiman, kemarin.

    Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Jumat (28/7) dengan judul “Siang Ketemu Imin, Sore Temui Airlangga: Manuver Puan Bikin Gerindra Dagdigdug”. (RMDI)

  • Peluang Gibran Dukung Prabowo Masih Terbuka

    JAKARTA, BANPOS – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah ditunjuk PDIP untuk menjadi juru kampanye (jurkam) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Namun, putra sulung Presiden Jokowi itu dinilai masih berpeluang untuk mendukung Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Apalagi, Gibran menyatakan saat ini dirinya bukan jurkam Ganjar.

    Pernyataan Gibran dirinya bukan jurkam Ganjar disampaikan usai menghadiri Perayaan Hari Lanjut Usia Nasional 2023, di Stadion Manahan Solo, Kamis (20/7). Saat itu, Gibran menegaskan, masih banyak politisi senior yang lebih mampu menjadi juru kampanye.

    “Saya bukan jurkam, kan belum masuk masa kampanye. Jurkam ki sing senior (jurkam itu yang senior),” ucapnya.

    Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, dengan pernyataan ini, Gibran telah mengirim sinyal mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Menurut Ujang, sikap Gibran itu bisa dianggap sebagai penegasan dari rangkaian peristiwa sejak Mei 2023. Ketika itu, Gibran bersama relawan pendukungnya dan pendukung Jokowi bertemu Prabowo.

    “Saya lihat dalam perspektif orang Jawa, ini sangat jelas dan sangat clear, arah dukungan Gibran ikut arah dukungan Jokowi. Bisa saja, Gibran membantah dia bukan jurkam Ganjar karena ada indikasi atau sinyal arah dukungannya ikut Jokowi, ingin ke Prabowo,” kata Ujang, Kamis (27/7).

    Ujang mengatakan, penegasan yang disampaikan Gibran bahwa dirinya bukan jurkam Ganjar merupakan pernyataan jujur. Ia pun memperkirakan, proses penunjukan jurkam Ganjar di PDIP belum dilakukan secara resmi.

    “Jadi, yang dikatakan Gibran bisa jadi itu memang ucapan betul bahwa faktanya dia bukan jurkam Ganjar Pranowo. Karena jurkam itu ada SK (Surat Keputusan), penunjukan, peresmian. Kalau belum ada, Gibran bisa katakan bahwa dia bukan jurkam Ganjar,” ujarnya.

    Ujang melanjutkan, Jokowi dan Gibran memang kader PDIP. Namun, tetap rasional apabila Jokowi lebih memilih mendukung Prabowo di Pilpres 2024, demi peran yang lebih besar.

    “Di konstruksi politik hari ini, betul Jokowi kader PDIP, Gibran kader PDIP. Tapi, kita tahu juga kekuasaan keluarga Jokowi di PDIP lemah, tidak ada. Peran dan fungsi yang kuat Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri). Kalaupun dukung Ganjar, kalau Jokowi sudah tidak jadi presiden, maka tidak akan punya peran apa-apa,” ujar Ujang.

    “Tapi kalau, dukung Prabowo rasional. Bisa saja Jokowi ingin punya peran besar setelah tidak jadi presiden lagi,” sambung dia.(pbn/rmid)

  • PBB Dukung Prabowo, Gerindra Pede Menangkan Pilpres 2024

    PBB Dukung Prabowo, Gerindra Pede Menangkan Pilpres 2024

    JAKARTA, BANPOS – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyambut baik pernyataan dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) terhadap Capres Prabowo Subianto.

    Diyakininya, Gerindra dan PBB sudah satu frekuensi dalam kerja sama membangun bangsa melalui Pemilu 2024.

    “Pak Yusril dan Pak Prabowo, sama-sama ingin menjaga NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Itu dasar PBB dan kami memiliki chemistry yang sama,” ujar Muzani, saat mengunjungi Markas DPP PBB, di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (24/7).

    Diketahui, Muzani mendatangi Markas PBB dalam acara bertajuk Silaturahmi Indonesia Raya. Kedatangan Muzani, didampingi elit partai seperti Wakil Ketua Umum (Waketum) Habiburokhman, hingga Juru Bicara DPP Gerindra Andre Rosiade.

    Sementara, PBB menyambut dipimpin langsung Sekjen Afriansyah Noor, didampingi Wasekjen Solihin Pure, hingga Ketua Majelis Syuro KH. Masrur Anhar.

    Aroma dukungan terhadap Prabowo sangat kental di acara ini. Puluhan kader PBB, berulang kali meneriakkan slogan dukungan untuk Pilpres 2024. Yaitu, PBB menang rakyat senang, Prabowo menang rakyat senang.

    Sontak, Muzani menyambut baik dukungan ini. Menurutnya, ini adalah buah pertemuan Ketum Prabowo dan Yusril di Kertanegara, Jakarta, saat Ramadan 2023.

    Setelah pertemuan itu, diskusi antar kedua partai semakin serius. Intinya, baik PBB dan Gerindra sepakat bahwa problem masa depan bangsa bisa dihadapi dengan kerja sama.

    Terlebih, katanya, PBB memiliki akar rumput yang kuat dan memahami betul permasalahan bangsa dan semangat untuk menyejahterakan.

    “Situasi ini mempercepat PBB untuk mendukung Prabowo. Kedua partai ini berpandangan yang sama untuk menjaga persatuan dan kebhinnekaan,” ungkapnya.

    Soal posisi Cawapres, Muzani mengamini PBB telah menyodorkan nama Yusril Ihza Mahendra. Namun, partainya kembali dijelaskan telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Nah, disimpulkan, urusan siapa cawapres adalah kesepakatan bersama antara Prabowo dan Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

    “Urusan Cawapres nanti kita bicarakan. Ini tentang bagaimana kita bisa mensukseskan Pilpres 2024. Kami berterima kasih dengan PBB, karena dukungan ini bersifat final,” pungkasnya.

    Gayung bersambut, Sekjen PBB, Afriansyah Noor menyebut dukungan terhadap Prabowo ini kongkrit. Diakuinya, PBB memang menyodorkan nama Yusril untuk menjadi cawapres.

    Namun, jika tidak terpilih, partainya tetap konsisten mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
    “Kami mengusulkan kader terbaik kami, Prof. Yusril menjadi cawapres. Kalau tidak diterima, kita tetap mendukung Prabowo 1.000 persen.

    Ini sudah keputusan bulat,” ujar Afriansyah.

    Afriansyah menceritakan, dukungan terhadap Prabowo itu sudah bulat berbasis keputusan Majelis Syuro PBB, dan Ketum Yusril Ihza Mahendra.

    Artinya, untuk Pilpres 2024, PBB tetap mendukung Prabowo siapapun pengisi posisi cawapres. “Soal cawapres, kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo,” sebutnya.

    Diceritakannya, dukungan terhadap Prabowo ini juga sudah disampaikan secara langsung oleh Afriansyah kepada Presiden Joko Widodo.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) itu berbisik, Jokowi tersirat mengamini dukungan itu tanpa kata, hanya dengan senyum manis.

    “Pak Jokowi menjawab dengan senyum manis, maknanya, Insyaallah itu dukungan untuk kami dan direstui oleh beliau,” yakinnya (RMID)

  • Erick Foto Semeja Bareng Prabowo, Ganjar Dan Gibran

    Erick Foto Semeja Bareng Prabowo, Ganjar Dan Gibran

    JAKARTA,BANPOS – Pagi ini, Menteri BUMN Erick Thohir memajang foto berempat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di akun Instagram-nya.

    Mereka duduk mengelilingi meja bundar, dengan sajian buah-buahan, air mineral, dan minuman lainnya. Wajah keempatnya sumringah.

    Foto ini kontan menarik perhatian warganet. Betapa tidak, yang semeja dengan Erick adalah dua capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi: Prabowo dan Ganjar.

    Sementara Erick, menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia, adalah cawapres paling dijagokan gen Z dan milenial, yang mendominasi pemilih di Pemilu 2024.

    Wah, ngomongin apa sih ini? Dalam rangka apa?

    “Sarapan pagi bersama di Bandara Adi Sumarmo Solo. Berbincang santai dan tukar pikiran untuk membangun keberlanjutan ekonomi Indonesia di situasi global ekonomi yang tidak menentu,” tulis Erick.

    Potret kekompakan para pemimpin ini, kontan menuai pujian dari netizen. “Mantap kekompakan antar pemimpin masa depan Indonesia,” kata @kidungsenjaku, yang langsung ditimpali @ibnuabidf. “Mereka orang-orang hebat,” ucapnya.

    Riskianto juga sama. Dia berharap, para pemimpin bisa menjaga keutuhan bangsa.

    “Mantap. NKRI harga mati. Kebersamaan harus terus dijalin. Walaupun berbeda, tapi kita satu bangsa satu negara,” kata @riskianto_nk.

    Pesan Jokowi

    Sebelumnya, dalam acara Syukuran 25 Tahun PKB di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak berselisih karena perbedaan pilihan politik.

    Semua bakal capres kata Jokowi, bersahabat dan minum kopi bersama.

    “Lha wong yang di atas-atas aja, ketua-ketua partai itu, sering makan-makan bareng. Capres-capres itu ngopi bareng, lha kok yang di bawah saling bertengkar dan berkepanjangan, kangge nopo (untuk apa, Jawa – Red)? Kita ini satu saudara, sebangsa, dan se-Tanah Air Indonesia. Ampun kesupen, nggih mboten? (Jangan lupa, iya tidak?, Jawa-Red),” kata Jokowi. (RMID)

  • Capres 2024 DKI Jakarta Usulkan Prabowo Subianto

    Capres 2024 DKI Jakarta Usulkan Prabowo Subianto

    JAKARTA, BANPOS – Pimpinan Partai Gelora DKI Jakarta bersama seluruh Bacaleg DPRD DKI Jakarta melaksanakan Rapat Gabungan dalam rangka konsolidasi dan menyatakan dukungan Capres 2024.

    Triwisaksana atau Bang Sani, Ketua DPW Partai Gelora DKI Jakarta, menyampaikan bahwa konsolidasi ini dilaksanakan untuk menyepakati strategi pemenangan pemilu bersama para Bacaleg DPRD DKI Jakarta. Mereka akan turun berdialog secara agresif ke tengah masyarakat setelah nama dan nomor urutnya resmi didaftarkan ke KPUD.

    Dalam acara ini pula, Pimpinan Partai bersama para Bacaleg, juga bersepakat mengusulkan nama Prabowo Subianto untuk didukung oleh Partai Gelora sebagai Calon Presiden RI di Pilpres 2024.

    Triwisaksana mengatakan bahwa kesepakatan ini diambil karena Indonesia butuh figur Capres yang mampu melindungi Indonesia dari kemungkinan menjadi korban pertarungan kekuatan adidaya dunia sekaligus mampu menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi baru yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

    Selain itu, menurut Triwisaksana, Indonesia juga butuh figur pemersatu untuk mengatasi keterbelahan ideologi yang sedang terjadi saat ini. “Pak Prabowo adalah figur jalan tengah untuk atasi polarisasi masyarakat selama ini, yang berpotensi menghambat kemajuan Indonesia menjadi negara superpower baru dunia,” kata Triwisaksana.

    Kesepakatan ini selanjutnya akan disampaikan ke Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta sebagai bahan pertimbangan ketika saatnya nanti memutuskan dukungan untuk Capres 2024.(RMID)

  • Ganjar Santai Prabowo Kocak Anies Serius

    Ganjar Santai Prabowo Kocak Anies Serius

    JAKARTA, BANPOS – Tiga bakal Calon Presiden (Capres); Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, kemarin dikumpulkan dalam 1 forum. Ketiganya diundang dan menjadi pembicara di forum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan. Di hadapan Walikota se-Indonesia, ketiganya sampaikan gagasan soal Indonesia dengan gayanya masing-masing. Ganjar terlihat santai, Prabowo tampil kocak, sedangkan Anies lebih banyak seriusnya.

    Sejak digadang-gadang sebagai bakal Capres, Ganjar-Prabowo-Anies tidak pernah berada dalam 1 forum yang sama. Apalagi, diberikan kesempatan untuk adu gagasan. Namun, dalam Rakernas Apeksi, kemarin ketiganya dikumpulkan.

    Ketua Dewan Pengurus Apeksi yang juga Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, pihaknya sengaja mengundang tiga bakal Capres itu untuk adu gagasan dalam diskusi panel bertema “Indonesia dan Tantangan Pembangunan Kota di Masa Depan”. “Apeksi ingin Pemilu 2024 berlangsung damai, kondusif dan membahagiakan. Kami ingin Pemilu menjadi kontestasi gagasan,” kata Bima Arya, saat membuka acara.

    Setelah itu, satu per satu Capres diberikan waktu untuk menyampaikan gagasannya soal Indonesia. Ganjar mendapatkan kesempatan pertama naik ke atas panggung. Politisi yang identik dengan rambut putih ini tiba di lokasi sekitar pukul 9.40 WIT.

    Capres asal PDI Perjuangan itu tampil resmi dengan batik lengan panjang dan bawahan hitam. Kehadiran Ganjar ke ruangan diiringi theme song Game of Thrones dan tepuk tangan hadirin. Game of Thrones adalah serial televisi yang menceritakan perebutan tahta di antara 7 kerajaan. Setelah itu, Walikota Makasar Dani Pomanto menyematkan ikat kepala khas Bugis, pasappu, kepada Ganjar.

    Bima Arya kemudian meminta Ganjar menjawab dengan satu kata soal sosok Prabowo Subianto. “Senior,” kata Ganjar yang disambut tepuk tangan.

    “Satu kata tentang Pak Anies?” lanjut Bima. “Teman,” jawab Ganjar, yang kembali disambut tepuk tangan hadirin. Ganjar bilang, Anies merupakan teman kuliahnya saat sama-sama kuliah di UGM Yogyakarta.

    Setelah itu, barulah Ganjar memaparkan visinya. Mantan anggota DPR ini tampil santai saat presentasi. Tak hanya berdiri di satu titik, Ganjar kadang bergerak ke kiri dan ke kanan panggung. Sesekali ia tertawa dan menunjuk peserta.

    Banyak hal yang dibicarakan Gubernur Jawa Tengah itu. Mulai dari pentingnya melanjutkan pembangunan infrastruktur oleh Presiden Jokowi. Kemudian menyelesaikan sejumlah problem seperti ekonomi, korupsi, lingkungan hidup, dan birokrasi.

    Dalam pemaparannya, Ganjar mengatakan, masyarakat ingin transparansi dan akuntabilitas dalam birokrasi. Ia pun berpesan kepada para walikota terhadap modus pungli di sekolah-sekolah. Ganjar menceritakan pengalamannya saat menemukan pungli di salah satu SMA di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

    Di sekolah itu, siswa memang tak bayar SPP dan uang gedung. Pemprov sudah mengucurkan anggaran sebesar Rp 800 miliar untuk operasional sekolah. Namun ternyata, kata Ganjar, saat berdialog dengan siswa masih ditemukan pungutan kepada siswa.

    “Penyakit korupsi kita ada di situ, kita serius atau tidak,” kata Ganjar. Mendapati laporan itu, Ganjar pun memastikan uang yang telah dikeluarkan siswa akan dikembalikan.

    Menurut Ganjar, ada dua persoalan dalam pemerintahan daerah yang perlu dibenahi. Kedua persoalan itu adalah soal korupsi dan janji politik yang tidak dipenuhi. Karena itu, dua hal ini akan menjadi fokus utamanya dalam menjalankan pemerintahan.

    “Yang diminta masyarakat itu ada dua, Pak. Pemerintahnya bersih dan melayani. Melayani ternyata bisa diterjemahkan dalam bentuk. Pertama transparansi dan kedua adalah akuntabilitas,” beber Ganjar.

    Kepala Daerah 2 periode ini juga menyinggung soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Ganjar menilai, rencana Presiden Jokowi memindahkan IKN dari Jakarta ke ke Nusantara di Kalimantan Timur, bukan sekadar memindahkan tempat. Namun, lanjut dia, juga mindset orang Indonesia.

    Ia mengatakan, pemindahan Ibu Kota ke Nusantara akan mewujudkan mimpi Indonesia di masa depan. Baginya, pemindahan ini tak sekadar memindahkan fisik, melainkan juga mengubah perilaku masyarakat Indonesia yang ke depannya.

    “Nanti ada perilaku, ada cerita ekonomi hijau dan ekonomi biru itu dalam desain besar yang ada di sana. Harapannya, biasanya kalau gulanya ditaruh di situ, semutnya akan datang. Maka kemudian apa yang diusulkan tadi bagaimana Kalimantan dikelola, saatnya kita berbicara,” kata dia.

    Setelah Ganjar, giliran Anies yang naik ke atas panggung saat waktu menunjukkan pukul 12.15 WIT. Seperti Ganjar, Anies pun diminta penilaian soal 2 sosok Capres lainnya yaitu Prabowo dan Ganjar. Anies menyebut Prabowo sebagai patriot, dan Ganjar sebagai sahabat lama.

    Setelah itu, Anies yang mengenakan batik lengan panjang berpidato di atas panggung. Seperti Ganjar, Anies bicara dengan percaya diri dan berjalan ke segala penjuru panggung. Anies antara lain menyampaikan pengalamannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mengangkat isu-isu pembangunan kota masa depan seperti pendidikan, lingkungan hidup, dan kesenjangan.

    Menurut Anies, ada tiga proses untuk menuju kota yang layak huni, adil, dan maju. Tiga proses itu adalah gagasan, narasi, dan karya.

    Mantan Rektor Universitas Paramadina itu lalu menyampaikan pentingnya mengatasi ketimpangan antar wilayah di Indonesia. Menurut dia, kemiskinan tak hanya terjadi di pelosok-pelosok negara, tetapi juga di tengah kota-kota besar. Salah satu penyebabnya adalah ketimpangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

    Karena itu, Anies mendorong adanya kebijakan yang mengarah pada pemerataan pembangunan, sehingga semua penduduk dapat merasakan manfaat dari kemajuan kota. “Kota harus menjadi pintu kolaborasi dengan wilayah sekitarnya dan bersama-sama menciptakan keberlanjutan bagi seluruh masyarakat,” katanya.

    Anies menjadi lebih serius saat ditanya oleh Bima Arya soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Ditanya begitu, Anies menjawab dengan sedikit berkelakar.

    “Ini bakal jadi headline besok,” guyon Anies, yang disambut tawa hadirin.

    Capres dari Koalisi Perubahan ini mengaku heran kenapa pertanyaan tersebut sering ditanyakan kepadanya. Padahal, kata dia, banyak masalah negara yang perlu dipertanyakan selain isu pembangunan IKN. Di antaranya masalah ketersediaan pangan yang murah hingga BBM subsidi untuk masyarakat.

    Soal IKN, Anies menilai, sesuatu yang direncanakan dengan baik, maka tidak perlu usaha keras untuk melaksanakannya. “Bapak ibu tentu pernah merasakan sesuatu yang direncanakan dengan baik memiliki dasar yang kuat, tidak perlu otot politik untuk bisa dilaksanakan,” kata Anies, menutup jawabannya.

    Terakhir, giliran Prabowo naik ke atas panggung. Ketua Umum Partai Gerindra ini tampil dengan stelan khasnya, yaitu kemeja safari lengan panjang warna krem bersaku empat. Saat ditanya soal sosok dua capres lain, Prabowo menilai Ganjar sebagai gubernur dan Anies adalah profesor.

    Setelah itu, Prabowo naik ke atas mimbar. Berbeda dengan Ganjar dan Anies, Prabowo berpidato sambil berdiri di atas podium. Eks Danjen Kopassus itu bicara dengan intonasi jelas dan tegas, dengan tangan yang bergerak-gerak memberikan penekanan.

    Meski begitu, Prabowo mengawali pemaparan dengan guyonan tentang asal usulnya. “Bisa dibilang saya ini orla dan orba,” kata Prabowo, yang memancing rasa penasaran hadirin.

    Orla dan orba yang dimaksud Prabowo ternyata bukan singkatan dari orde lama dan orde baru. Melainkan orang Langowan dan orang Banyuwangi. “Karena ibu saya orang Langowan, Sulawesi Utara. Bapak saya dari Banyumas, Jawa Tengah. Jadi saya orla, orba sekaligus,” kelakar Prabowo.

    Setelah itu, Prabowo bicara soal arah pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi sudah benar. Apalagi dengan program hilirisasi. Menurut Prabowo, jika masyarakat memberikannya kepercayaan untuk memimpin Indonesia, ia akan meneruskan pembangunan era Jokowi.

    “Program hilirisasi yang saat ini dijalankan Presiden Jokowi, terbukti mampu membuat pendapatan Indonesia menjadi lebih besar. Sebab, negara tidak lagi menjual barang mentah,” kata Prabowo. (RMID)