Tag: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

  • Holding UMi Dongkrak Kredit Mikro BRI Group Tembus Rp 577,94 Triliun

    Holding UMi Dongkrak Kredit Mikro BRI Group Tembus Rp 577,94 Triliun

    INDONESIA, BANPOS – Pasca dua tahun terbentuk, Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), turut mendongkrak kredit mikro BRI Group yang tumbuh double digit di akhir triwulan II-2023.

    Hingga akhir Juni 2023, BRI berhasil menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 577,94 triliun. Angka ini tumbuh 11,41 persen secara year on year (yoy).

    Dengan pertumbuhan ini, porsi kredit mikro BRI Group mampu menembus 48,08 persen terhadap keseluruhan penyaluran kredit oleh perseroan yang mencapai Rp 1.202,13 triliun.

    Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari keberhasilan integrasi ekosistem ultra mikro yang dipimpin oleh BRI serta Pegadaian dan PNM sebagai anak usaha.

    “Porsi kredit mikro saja, bukan UMKM. Porsi kredit mikro kita itu sudah hampir separuh dari total kredit BRI. Arahnya memang kita tidak tumbuh ke atas tapi kita tumbuhkan ke bawah, dan di bawah itu yang kita sebut ultra mikro,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/9).

    Sunarso menambahkan, perkembangan terbaru penyelenggaraan Holding UMi yang telah berhasil memberikan pelayanan dan mengintegrasikan puluhan juta nasabah peminjam di segmen UMi dan bahkan ratusan juta nasabah simpanan mikro, yang tersebar di berbagai tempat di seluruh Indonesia.

    Per Juni 2023, Holding UMi juga telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam atau debitur, dan 162 juta nasabah simpanan mikro. Dan itu didukung oleh 1.013 unit kantor co-location (SENYUM/Sentra Layanan Ultra Mikro) yang dipakai bersama.

    Sunarso mengatakan, bersama para anggota Holding UMi, BRI memanfaatkan kantor bersama yang disebut kantor co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) yang terdiri atas BRI, BRI Mikro, dan kemudian Pegadaian dan PNM untuk mendukung penyelenggaraan layanan ultra mikro.

    “Potensi segmen bisnis ultra mikro serta level di bawahnya sesungguhnya masih berlimpah. Namun, hal yang lebih penting adalah Bagaimana agar dapat mengelolanya dengan pas,” ujarnya.

    Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus bertumbuh. Hingga akhir triwulan II-2023, sebesar 84,48 persen dari total kredit BRI atau senilai Rp1.015,54 triliun merupakan kredit yang disalurkan kepada segmen UMKM.

    Hal ini menjadi yang pertama kalinya kredit UMKM BRI menembus di atas Rp1.000 triliun.

    Dengan demikian, aspirasi BRI untuk mencapai porsi kredit UMKM 85 persen hanya tinggal 0,52 persen saja.

    “Padahal aspirasi itu kita ingin capai nanti di tahun 2025. Namun BRI tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi kredit UMKM mencapai 85 persen di tahun 2024,” pungkas Sunarso. (RMID)

    Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/188215/holding-umi-dongkrak-kredit-mikro-bri-group-tembus-rp-57794-triliun/2

  • Produksi Migas Naik 8 Persen, Kinerja PHE Siap Jadi Perusahaan Kelas Dunia

    Produksi Migas Naik 8 Persen, Kinerja PHE Siap Jadi Perusahaan Kelas Dunia

    KABUPATEN ROKAR HILIR, BANPOS – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

    Produksi migas sebesar 1.046 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau meningkat 8 persen dari tahun lalu.

    Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita mengatakan, capaian ini didukung melalui penyelesaian rencana kerja pengeboran 7 sumur eksplorasi, 359 sumur pengembangan, 371 workover dan 16.286 well services.

    Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 478 km2.

    “Kami akan berupaya maksimal dalam meningkatkan kontribusi nasional dan peningkatan bagian negara, devisa dan perekonomian daerah,’’ ujarnya, melalui siaran, Kamis (10/8).

    Ia menjelaskan, salah satu proyek strategis yang juga telah digarap yaitu pengeboran sumur Migas Non Konvensional (MNK) yang berada di Lapangan Gulamo, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, pada akhir Juli 2023.

    Melalui Regional Internasional yang dinahkodai oleh PT Pertamina Internasional EP, kata dia, Subholding Upstream Pertamina juga baru saja sukses mendapatkan perpanjangan kontrak baru di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405 di Algeria.

    “Blok migas ini, memiliki izin pembangunan pabrik LPG dengan kapasitas 1 juta metric ton per tahun yang produksinya dapat dibawa ke Indonesia sebagai komitmen perusahaan dalam pemenuhan energi nasional,” katanya.

    Selain itu, capaian ini berbasis strategi utama PHE dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition. Serta, meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek HSSE serta Enviroment, Social, Governance (ESG).

    Saat ini, pihaknya telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022.

    Ia berkomitmen, pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.

    “Kami akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional, untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance,” pungkas Arya. (RMID)

  • BRI Dinobatkan Brand Paling Bernilai Di Indonesia

    BRI Dinobatkan Brand Paling Bernilai Di Indonesia

    JAKARTA,BANPOS – Brand BRI dinobatkan sebagai brand dengan valuasi paling tinggi atau paling bernilai di Indonesia, yakni sebesar USD 4,3 miliar atau setara Rp 63,86 triliun (dengan kurs Rp 14.850,-per US$) dan BRI mendapatkan rating AAA. Konsultan brand valuation (valuasi merek) terkemuka di dunia Brand Finance mempublikasikan Brand Finance Indonesia 100 2023 yang berisikan daftar 100 merek paling bernilai dan merek paling kuat di Indonesia.

    BRI pun berhasil naik peringkat, dari peringkat kedua pada tahun 2022 lalu menjadi peringkat teratas di tahun 2023. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, valuasi merek BRI tercatat tumbuh 15% secara year on year. Jika ditarik lebih jauh, sejak tahun 2018 valuasi merek BRI telah meningkat sebesar USD 1,2 miliar atau tumbuh 38%.

    Adapun 10 brand paling bernilai di Indonesia atau ‘Top 10 Most Valuable Indonesia Brands’ versi Brand Finance 100 tahun 2023 secara berturut-turut adalah BRI, Telkom Indonesia, Pertamina, Mandiri, HM Sampoerna, BCA, Gudang Garam, A Mild, PLN dan BNI.

    Terkait dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan BRI dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sehingga BRI mampu terus meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat secara jangka panjang.

    “BRI berhasil menjadi merek dengan nilai tertinggi dan yang melekat di masyarakat. Ini bukti dari keberhasilan perseroan dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat luas,” jelas Sunarso.

    Keberhasilan BRI memuncaki daftar merek paling bernilai di Indonesia tak lepas dari kinerja keuangan yang kuat dari perseroan. Pada 3 bulan pertama (kuartal I) tahun 2023, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,56 triliun, tumbuh 27,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI yang mampu menciptakan value secara konsisten dengan fokus tumbuh pada segmen UMKM, dengan pengelolaan risiko yang baik. Di samping itu, BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada para nasabah,” lanjutnya.

    BRI juga terus tumbuh secara anorganik melalui berbagai aksi korporasi, salah satunya pada tahun 2022, BRI berhasil mengakuisisi Danareksa Investment Management, dengan tujuan untuk memantapkan diri sebagai one-stop financial services provider. Dari sisi wholesale, BRI menangkap kebutuhan digital nasabahnya dengan meluncurkan QLola pada tahun 2022.
    Faktor lain yang membuat valuasi merek BRI terus naik yakni keberadaan super apps BRImo yang telah menjadi aplikasi perbankan yang memiliki paling banyak pengguna di Indonesia, dengan mencapai lebih dari 26,3 juta total pengguna pada akhir kuartal I 2023 dengan volume transaksi finansial mencapai sebesar Rp 884 triliun selama 3 bulan, atau meningkat 99,07% yoy.

    Sunarso menambahkan kehadiran super apps BRImo sejalan dengan perubahan preferensi nasabah yang semakin gemar dengan transaksi digital, khususnya di segmen mikro & ultra mikro. Alhasil layanan perbankan dapat lebih efektif, efisien, dan terintegrasi sesuai dengan journey literasi digital masyarakat Indonesia.

    Disamping itu, BRI juga tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan keselarasan praktik bisnisnya dengan penerapan prinsip-prinsip environmental, social, & governance (ESG). Hingga akhir Kuartal I 2023, BRI telah menggelontorkan Rp 710,9 triliun pembiayaan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan, angka tersebut menjadi yang tertinggi di Indonesia.

    “Kami optimistis komitmen BRI terhadap implementasi ESG akan memberikan nilai tambah bagi para investor global yang saat ini sangat concern terhadap ESG. Bahwa BRI juga bisa menjadi leading global bank terbaik dari sisi implementasi ESG, khususnya dalam hal social empowerment,” pungkas Sunarso.

    Brand Finance sendiri merupakan konsultan penilaian merek terkemuka di dunia yang telah meriset dan memonitor lebih dari 5.000 merek di 38 negara dan 31 sektor. Sebanyak lebih dari 150.000 responden disurvei setiap tahunnya dan di tahun 2023 ini merupakan tahun ke-7 berturut-turut mereka melakukan penelitian.

    Setiap tahunnya, Brand Finance merilis “The Top 100 Most Valuable and Strongest Indonesian Brands” atau 100 merek paling kuat dan bernilai di Indonesia. Adapun proses penilaiannya dimulai dengan meninjau perusahaan yang berbisnis dengan merek yang dimilikinya. Kemudian ditambah dengan analisis tentang bagaimana merek memengaruhi profitabilitas di sektor tersebut dibandingan merek pada umumnya. Selanjutnya, mereka menganalisis tiga pilar inti pembentuk kekuatan merek yakni input, ekuitas, dan output yang dihasilkan. Terakhir, penilaian juga mempertimbangkan perhitungan Forecast Brand Value kedepan. (RMID)