Tag: Pupuk Subsidi

  • Distan Lebak Awasi Penyedia Pupuk Subsidi Kementan

    Distan Lebak Awasi Penyedia Pupuk Subsidi Kementan

    LEBAK, BANPOS – Adanya penambahan subsidi pupuk bagi petani senilai Rp28 triliun dari Kementrian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, membuat Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak akan melakukan pengawalan dan pengawasan dalam penerimaan pupuk subsidi tersebut.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Distan Lebak, Rahmat. Menurutnya, pihaknya sangat mendukung upaya-upaya nyata dari Kementan dalam menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani.

    “Pengawasan terhadap kepatuhan kios penyedia dalam menjual pupuk bersubsidi masih perlu pengetatan sehingga tidak terjadi lagi kios yang menjual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Rahmat kepada BANPOS, Rabu (24/4).

    Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus mengupayakan sistem inputing data untuk petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi.

    “Yang mana masih harus disempurnakan sehingga tidak ada lagi petani penerima pupuk bersubsidi yang tercecer atau bahkan tidak terinput,” jelasnya.

    Ia memaparkan, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak pun tengah meningkatkan luasan areal tanam padi gogo dengan memanfaatkan optimalisasi lahan yang potensial untuk ditanami dengan bantuan dari Kementan RI.

    “Dengan demikian menghadapi masa tanam April hingga September ke depan ditengah tantangan kemarau yang menghadang Lebak masih bisa menghasilkan padi gogo yang tahan kekeringan,” paparnya.

    Menurutnya, hal ini diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan nasional yang tengah diupayakan oleh Kementan RI.

    “Apalagi Bapak Mentan sangat gencar mendorong produktifitas beras nasional melalui program pompanisasi dan pipanisasi untuk mengantisipasi menurunnya produksi beras nasional yang dipengaruhi oleh iklim atau musim kemarau,” tandasnya. (MYU)

  • Atasi Keterbatasan Pupuk Subsidi

    Atasi Keterbatasan Pupuk Subsidi

    JAWA BARAT, BANPOS – Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko mendorong petani Indonesia untuk secara mandiri mencari jalan keluar dalam menghadapi persoalan pupuk subsidi. Caranya dengan mengolah pupuk kompos sebagai alternatif.

    Hal ini disampaikan Moeldoko dalam dialognya bersama petani di Desa Kadu Nunggal, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/9). Moeldoko turut menyebutkan bahwa tidak semua petani mendapatkan subsidi karena anggaran tidak mencukupi.

    “Budidaya pertanian di sini sangat baik, walaupun masih ada keluhan tentang pupuk subsidi. Saya ingin para petani ini tetap memikirkan solusi, pupuk organik bisa menjadi alternatif,” ujar Moeldoko.

    Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini juga menjelaskan, selain kemampuan negara yang belum merata dalam memberikan pupuk subsidi, iklim suhu politik dunia turut mempengaruhi harga pupuk yang menjadi mahal.

    “Untuk itu perlu memikirkan alternatif pupuk, karena tidak mungkin sumber pertanian berhenti karena permasalahan pupuk. Jika petani menyerah akan menyulitkan semua pihak,” kata Moeldoko.

    Dalam kesempatan tersebut, para petani mengeluhkan harga sayur tersebut hancur karena akses jalan yang rusak. Moeldoko menilai hal ini perlu segera diatasi karena produk panen yang berupa sayur-sayuran harus cepat dalam pendistribusiannya.

    “Akan saya komunikasikan kementerian terkait,” tegas Moeldoko.

    Sementara itu, salah satu perwakilan petani Paskat Sejahtera, Abdul Aziz menyebutkan bahwa terdapat unit bisnis yang sudah mulai memproduksi pupuk kompos. Melalui unit bisnis tersebut, para petani mulai dibina agar dapat menghasilkan pupuk alternatif yang mudah sehingga sumber pertanian dapat terus berjalan.

    “Di sini 99 persen warga profesinya petani, tentu kami ingin para petani bisa berdaya,” ucap Abdul. (RMID)