Tag: Puskesmas Pembantu

  • Pustu Terbengkalai di Kota Serang Karena Kurang Manfaat?

    Pustu Terbengkalai di Kota Serang Karena Kurang Manfaat?

    SERANG, BANPOS – Sejauh ini diketahui terdapat empat Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berhenti beroperasi dan satu Pustu yang jam operasionalnya berkurang semenjak direnovasi.

    Empat Pustu yang berhenti beroperasi tersebut diantaranya Pustu Banten Girang dan Pustu Jeranak yang ada di Kecamatan Cipocok Jaya serta Pustu Karangantu dan Pustu Bendung yang ada di Kecamatan Kasemen.

    Sementara, Pustu Kalodran mengalami pengurangan jam operasional yang semestinya beroperasi Senin hingga Sabtu, berkurang menjadi hanya Selasa dan Sabtu saja seusai direnovasi.

    Pustu Banten Girang dan Pustu Jeranak berdasarkan pengakuan Kepala Puskesmas Banjar Agung, Rosidah, berhenti beroperasi karena kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM).

    “Ada 19 personel di Puskesmas Banjar Agung. Sedangkan untuk posyandu saja ada 40 lebih. Belum Posyandu, belum Pustu. Masih kurang banyak kami kebutuhan personelnya,” tutur Rosidah.

    Padahal diketahui, Pustu Banten Girang baru saja direnovasi pada pertengahan tahun 2019 dan menelan biaya sebesar Rp195 juta dengan metode penunjukkan langsung.

    Sementara Pustu Karangantu berhenti beroperasi diklaim karena terjadi sengketa dengan mantan calon Walikota Serang, Agus Irawan Hasbullah. Namun berdasarkan pengakuan warga setempat, Pustu tersebut sudah berhenti beroperasi jauh sebelum adanya sengketa.

    “Ini sudah tidak beroperasi sekitar tiga tahun yang lalu. Jadi memang dulunya Pustu ini sudah rusak, namun pasca-renovasi ternyata Pustu itu tidak digunakan,” ujar mantan Ketua RT setempat, Dedi Wahyudi.

    Pustu Bendung yang juga berada di Kecamatan Kasemen dan berlokasi persis di sebelah kantor Kelurahan Bendung disebut telah berhenti beroperasi selama setahun.

    Menurut keterangan staf Kelurahan Bendung, Yanto, Pustu itu berhenti beroperasi karena tenaga kesehatannya jarang datang.

    “Alasannya sih karena di Puskesmas Kilasah padat jadwalnya. Jadi jarang-jarang dia hadir di Pustu ini,” ungkap Yanto singkat.

    Berbeda dengan keempat Pustu tersebut, Pustu Kalodran yang telah direnovasi bersamaan dengan Pustu Banten Girang dengan nilai yang sama yakni Rp195 juta, tetap beroperasi.

    Hanya saja, waktu beroperasi yang semula setiap Senin hingga Sabtu, setelah direnovasi hanya beroperasi setiap Selasa dan Sabtu saja. Hal ini pun menjadi keluhan dari masyarakat.

    “Ini masih beroperasi. Cuma saya aneh, sebelum direnovasi itu Pustu ini beroperasi dari Senin sampai Sabtu. Cuma pas selesai direnovasi, malah cuma Selasa dan Sabtu saja,” ujar salah satu warga, Nuryani.

    Dikonfirmasi terpisah, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa setelah dirinya berkoordinasi dengan Dinkes Kota Serang, diketahui bahwa Pustu yang terbengkalai itu karena kurang strategis lokasinya.

    Karena kurang strategis, Syafrudin mengatakan Pustu tersebut pun menjadi kurang memberikan manfaat kepada masyarakat.

    “Kalau masalah itumah (Pustu) itu salah satu tanggungjawab OPD dan telah dinilai oleh Dinkes. Yang Pertama, Pustu itu lokasinya tidak strategis. Artinya kurang memberikan manfaat kepada masyarakat secara penuh,” ucapnya, Jumat (24/1).

    Selain itu, Syafrudin menuturkan terkait dengan adanya sengketa yang terjadi pada Pustu Karangantu. Namun menurutnya, akan dilakukan evaluasi mengenai kebermanfaatan Pustu tersebut.

    “Tapi nanti akan kami evaluasi, seberapa penting manfaat keberadaan Pustu itu. Nanti akan kita kaji lagi terkait kemanfaatannya,” katanya.

    Jika memang masyarakat menginginkan Pustu itu kembali beroperasi, Syafrudin mengaku akan segera menindaklanjuti dengan memerintahkan Dinkes agar dapat kembali mengoperasikan Pustu tersebut.

    Sementara, Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, menuturkan bahwa Pustu Banten Girang dan Pustu Jeranak yang berada di kelurahan Banjarsari memang jarang digunakan untuk berobat oleh masyarakat sekitar.

    “Bukan tidak terpakai. Tapi memang Pustu ini tidak sering digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.

    Ia juga mengakui bahwa Pustu tersebut memang telah dilakukan renovasi beberapa waktu yang lalu. Namun karena terdapat masalah pada kelistrikan, maka untuk sementara Pustu itu tidak beroperasi.

    “Memang kan sebelumnya beroperasi, akan tetapi ada beberapa bagian bangunan yang harus diperbaiki. Jadi, pada saat renovasi itu, saya dapat informasi, listriknya belum berfungsi. Kemudian, saya juga mendapat laporan lagi dari Kepala Puskesmasnya. Jadi belum bisa beroperasi, listriknya kan belum ada,” katanya.

    Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat ini akan berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Banjar Agung untuk segera melakukan pembenahan agar bisa beroperasi kembali, termasuk juga Pustu yang ada di Kota Serang.

    “Tapi pasti akan kami buka lagi untuk melayani masyarakat. Namun, karena terkendala listrik dan yang lainnya,” ucapnya.

    Sebelumnya, ia hanya mengetahui bila Pustu tersebut sudah beroperasi dan tidak ada kendala.

    “Ternyata belum beroperasi, dan menurut informasi belum berfungsi listrik dan sebagainya. Tapi untuk lebih jelasnya, langsung saja ke bidang pelayanan kesdehatan. Karena saya belum mengetahui dimana, dan belum sempat melihat langsung,” tandasnya. (DZH/AZM)