Tag: Puskeswan Kota Serang

  • Peskeswan Kota Serang Siapkan 150 Vaksin Rabies

    Peskeswan Kota Serang Siapkan 150 Vaksin Rabies

    SERANG, BANPOS – Kasus masyarakat yang terkena gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) marak terjadi disejumlah daerah di Indonesia. Maraknya kasus tersebut, juga mendapat perhatian khusus di Kota Serang. Karena maraknya kasus tersebut, Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) pun menambahkan jumlah Vaksin Rabies menjadi sebanyak 150 dosis untuk tahun 2023.

    Rabies merupakan virus yang paling sering ditularkan melalui gigitan hewan rabies. Virus rabies termasuk dalam ordo Mononegavirales, yakni virus dengan genom RNA beruntai negatif yang tidak tersegmentasi.

    Kepala Tata Usaha UPTD Puskeswan Kota Serang, Supriyanto mengatakan dalam upaya mencegah semakin banyaknya kasus rabies di Kota Serang, dinasnya menyiapkan Vaksin lebih banyak dari tahun 2022.

    “Kalau tahun kemaren kita ada 80 an ekor (yang vaksin rabies-red) pada 2022. Untuk saat ini kita juga menyiapkan. Untuk tahun ini kita ajukan sebanyak 150 dosis untuk vaksin rabiesnya dan vaksin rabies ini gratis,” ujarnya, senin (26/6)

    Dirinya menyampaikan, Instansinya melakukan penambahan tersebut dikarenakan semakin banyaknya permintaan dari masyarakat untuk vaksin rabies.
    “Karena semakin banyaknya permintaan untuk vaksin ini. Jadi, untuk sampai saat ini permintaan meningkat terutama setelah adanya vidio anak yang terkena gigitan hewan yang terjangkit virus rabies,” ucapnya

    Dalam penyaluran vaksin rabies tersebut, Supriyanto mengaku sudah sekitar 20 dosis yang sudah intansinya keluarkan untuk disuntikan kepada hewan-hewan peliharaan. Bahkan ada juga masyarakat yang membuat janji terlebih dahulu untuk melakukan suntik vaksin rabies.

    “Kurang lebih sudah puluhan. Masyarakat juga saat ini antusias bahkan ada yang janjian. Di 2023 ini sudah ada sebanyak 20 ekor yang sudah melakukan suntik rabies,” ungkapnya

    Dirinya menuturkan, pada bulan september mendatang, juga akan dilaksanakan penyuntikan vaksin tersebut dengan sistem jemput bola atau langsung kerumah.

    “Biasanya dibulan september kita ada WDF (word day rabies-red). Jadi, biasanya kita pasif hanya menunggu, pada WFD itu kita lakukan jemput bola dibeberapa titik,” tuturnya.

    Dalam melakukan vaksinasi, sebelumnya akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap hewan tersebut, apakah dalam keadaan sehat atau tidak.

    “Kalau hewan itu sakit, maka kita batalkan vaksinasi sampai hewan tersebut dirasa sehat dan atau kita lakukan penjadwalan ulang untuk melakukan vaksin. Jadi kita tanyai, makannya seperti apa dan suhu tubuhnya apakah sehat atau tidak sebelum di vaksi,” tandasnya. (CR-01/AZM)