Tag: PWKS

  • Gelar Evaluasi 2019, PWKS Hadapi 2020 Dengan Program Baru

    Gelar Evaluasi 2019, PWKS Hadapi 2020 Dengan Program Baru

    SERANG, BANPOS – Pasca-raker di bulan Oktober, Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) melakukan kegiatan evaluasi triwulan dan perencanaan proker tahun 2020 nanti.

    Menurut Ketua PWKS, Muhammad Tohir menyampaikan, kegiatan ini untuk meningkatkan kinerja dari rekan-rekan jurnalis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

    “Jadi sebagai evaluasi tahun 2019 dan proyeksi kegiatan untuk tahun 2020 nanti,” ujar Tohir usai kegiatan, Kamis (12/12).

    Dalam rapat tersebut, disampaikan beberapa evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam 3 bulan terakhir. Seperti diskusi jurnalisme konflik Papua, diskusi DPRD dan refleksi 1 tahun kepemimpinan Syafrudin-Subadri.

    “Hasil evaluasi ini akan dijadikan bahan perbaikan dalam program kerja selanjutnya,” jelas Tohir.

    Selain evaluasi program yang telah dilaksanakan. Disiapkan pula beberapa program kerja yang berhubungan dengan internal PWKS, maupun mitra kerja dan juga masyarakat.

    Salah satu program yang akan dilaksanakan terdekat pada 2020 adalah peringatan Hari Pers Nasional. Dalam musyawarah tersebut, ditunjuk sebagai ketua pelaksana adalah Irwan Yuswiyansyah.

    “Karena sudah disepakati, maka saya siap. Konsepnya selain untuk publikasi peran dan fungsi jurnalis ke masyarakat, juga akan ada rangkaian kegiatan dalam rangka penguatan kompetensi para jurnalis Kota Serang,” jelasnya.(DZH)

  • Raih Penghargaan Organisasi Peduli Disabilitas, Ketua PWKS Singgung Kesetaraan Hak

    Raih Penghargaan Organisasi Peduli Disabilitas, Ketua PWKS Singgung Kesetaraan Hak

    SERANG, BANPOS – Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) mendapatkan penghargaan dari HIMA PKh Untirta sebagai Organisasi Wartawan yang selalu konsisten dalam mengawal isu-isu disabilitas.

    Atas penghargaan tersebut, Ketua PWKS, Muhammad Tohir mengucapkan terimakasih kepada HIMA PKh Untirta atas penghargaan yang diberikan. Ia berharap hal ini dapat menjadi pemicu dalam mendorong kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas.

    “Semoga penghargaan ini menjadikan kami di PWKS lebih bersemangat dalam menyuarakan hak-hak difabel. Sebab teman-teman difabel juga merupakan warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan hak mereka sebagai warga negara,” kata Tohir.

    Di tempat yang sama, pengurus HIMA PKh Untirta, Muhammad Ridwan memaparkan alasan pemberian penghargaan tersebut kepada PWKS.
    “Dalam satu tahun ini, HIMA PKh Untirta fokus dalam mengawal Raperda disabilitas yang mandek selama berbulan-bulan di provinsi. Dan teman-teman PWKS lah yang ikut membantu kami dalam pengawalan tersebut,” ujarnya kepada wartawan disela-sela acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Minggu (8/12).

    Ia mengungkapkan rasa terimakasih karena selalu menjadi tempat berdiskusi bagi HIMA PKh Untirta dalam mengkaji isu-isu disabilitas.

    “Tidak hanya sekali atau dua kali kami berdiskusi dengan PWKS, terkait dengan isu-isu disabilitas, hasil diskusi itupun selalu menjadi acuan kami dalam mengkaji isu-isu kota Serang khususnya di provinsi Banten,” katanya

    Ridwan mengatakan, PWKS juga menjadi jembatan antara para pegiat dan penyandang disabilitas untuk dapat menghubungkan aspirasi mereka kepada pemerintah kota Serang.

    “Misalkan pada saat itu kami mempertanyakan terkait dengan guidingblock yang ada di kota serang, lalu teman-teman PWKS membantu mempertanyakan kepada Pemkot Serang. Sehingga kami diundang untuk audiensi langsung kepada pak walikota dan wakil walikota Serang,” ujarnya. (DZH/PBN)

  • Aje Kendor Akui Belum Maksimal dalam 1 Tahun

    Aje Kendor Akui Belum Maksimal dalam 1 Tahun

    SERANG, BANPOS – Janji-janji politik pada satu tahun kepemimpinan Syafrudin dan Subadri di Kota Serang, diakui oleh pasangan dengan tagline Aje Kendor ini, masih belum tertunaikan dengan sempurna.

    Demikian yang disampaikan oleh Walikota Serang, Syafrudin dan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin saat menjadi pembicara dalam refleksi 1 tahun Aje Kendor yang diadakan oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS), Sabtu (7/12).

    “Ada beberapa hal yang masih terdapat kekurangan, dan ini memang harus dievaluasi oleh seluruhnya, baik oleh mahasiswa, insan pers, maupun DPRD,” ujarnya.

    Pihaknya sendiri berharap, evaluasi dan kontrol terus dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan serta untuk mengawasi kinerja pemerintah daerah Kota Serang agar tidak melenceng dari visi misi yang ditetapkan.

    “Namun kalau dibilang tidak ada perubahan, tidak mungkin. Contohnya adalah pembangunan jembatan di Pekarungan, kemudian pelebaran jalan di keluar pintu tol agar dapat terlihat lebih baik,” terangnya.

    Walaupun pelebaran jalan itu menggunakan dana provinsi, ia mengklaim hal tersebut berdasarkan komunikasi pihaknya dengan Pemprov Banten.

    Selain itu, ia berbicara tentang penataan PKL di Pasar Lama dan di stadion, yang menurutnya, baru pada kepemimpinannya dapat lebih ditertibkan dan ditata sesuai dengan manfaatnya.
    Mantan Camat Kasemen ini mengatakan, kemacetan di area Pasar Lama juga sudah mulai teratasi.

    “Jika dibilang tidak maksimal memang benar. Ada yang tidak puas, itu adalah hal yang wajar, hal yang biasa,” ujarnya.

    Di tempat yang sama, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin menyampaikan, kedudukan yang didapatkannya saat ini memang didasarkan pada janji-janji yang telah disampaikan kepada masyarakat.

    “Terkait bagaimana realisasinya, kami menyerahkan penilaiannya kepada masyarakat,” jelas mantan Ketua DPRD Kota Serang tersebut.

    Ia memaparkan beberapa hal yang sudah dilakukan dalam melestarikan kearifan lokal Kota Serang. Mulai dari penamaan taman-taman serta rencana untuk membuat peraturan tentang sehari menggunakan bahasa Jawa Serang (Jaseng).

    Subadri juga menjelaskan soal penataan PKL di Stadion Maulana Yusuf yang menurutnya dalam rangka mengembalikan fungsi stadion dan area sekitarnya sebagai tempat untuk melakukan olahraga bagi masyarakat.

    “Tapi saya sepakat, kami berdua sadar, masih belum maksimal, belum memberikan yang terbaik. Namun kami secara berangkulan, bersama-sama, kami pelan-pelan mencoba menunaikan janji-janji tersebut,” tegasnya.

    Dalam sambutannya, Ketua PWKS, Muhammad Tohir menyampaikan, kegiatan ini adalah dalam rangka mengulas bagaimana langkah-langkah pembangunan yang telah dilakukan selama satu tahun kepemimpinan Syafrudin-Subadri, serta memberikan informasi kepada masyarakat terkait apa saja yang sudah dikerjakan. (PBN)

  • Refleksi 1 Tahun Aje Kendor, Diskominfo Andalkan Pembangunan Infrastruktur

    Refleksi 1 Tahun Aje Kendor, Diskominfo Andalkan Pembangunan Infrastruktur

    SERANG, BANPOS – Kota Serang berencana untuk menambah CCTV di 12 titik pada tahun 2020. Beberapa area yang direncanakan tersebut terletak di titik-titik ruang publik, seperti taman, pasar dan jalan raya.

    Demikian yang diucapkan oleh Kepala Diskominfo Kota Serang, Hari W. Pamungkas saat menjadi keynote speaker dalam acara Refleksi Satu Tahun Aje Kendor yang dilaksanakan oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS), Sabtu (7/12).

    “Ini adalah pembangunan infrastruktur teknologi dan informasi yang dilakukan dalam rangka mendukung Kota Serang menuju Smart City,” ujar Hari.

    Ia mengatakan, saat ini sudah dipasang beberapa CCTV, baik di kantor OPD maupun di kecamatan. Selain itu juga terdapat CCTV di terowongan Trondol yang dalam rangka memantau titik kemacetan.

    “Jadi jika ada kemacetan, Dinas Perhubungan (Dishub) dapat segera melakukan tindakan penguraian,” jelasnya.

    Ia mengatakan, tuntutan untuk menjadi Smart City merupakan hal yang wajar, dikarenakan saat ini sudah memasuki revolusi 4.0 dimana beberapa tahapannya adalah kecerdasan buatan dan menuntut seluruh elemen masyarakat untuk beradaptasi dan menyikapinya.

    “Revolusi 4.0 itu menuntut pemda untuk bertransformasi dari era manual menuju era digital untuk menjawab isu strategis yang ada di perkotaan,” papar Hari.

    Kemacetan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, SDM adalah isu strategis pembangunan di Kota Serang. Dan dijawab dalam dua misi Aje Kendor yaitu misi kedua dan keempat yang didukung oleh Diskominfo.

    “Untuk hal tersebut, telah dibangun infrastruktur internet di seluruh OPD hingga di tingkat kelurahan,”, terangnya.

    Selain itu juga, telah dibentuk 44 aplikasi dalam rangka mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik.
    “Untuk kami ada aplikasi Rabeg dan juga Kota Serang Siaga 112,” tandasnya. (PBN)

  • Kominfo Kota Serang Gelar ‘Guyub Santuy’ bersama PWKS

    Kominfo Kota Serang Gelar ‘Guyub Santuy’ bersama PWKS

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) kota Serang mengajak Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) agar dapat bersinergi dengan pemerintah. Hal itu diungkapkan oleh Walikota Serang, Syafrudin, saat menghadiri kegiatan ‘Guyub Santuy’ di halaman Diskominfo kota Serang, Rabu (27/11) sore hari.

    Syafrudin mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus dilakukan. Sebab, antara pemerintah dengan awak media memiliki peran yang strategis untuk mendorong percepatan pembangunan kota Serang.

    “Alhamdulillah, tadi sore saya bersama rekan – rekan PWKS berbincang-bincang dalam kegiatan ‘Guyub Santuy’ Diskominfo Kota Serang. Ini sangat bagus untuk dilakukan, karena antara pemerintah dengan wartawan itu harus saling bersinergi dalam pembangunan Kota Serang,” ungkapnya.

    Dengan adanya kegiatan yang direncanakan akan dilakukan tiap satu bulan sekali ini, Syafrudin berharap agar insan pers yang berada di Kota Serang, ke depan bisa semakin kompak.

    “Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap agar kedepannya, para wartawan di Kota Serang yang tergabung dalam PWKS (Pokja wartawan kota Serang) ini semakin kompak dan guyub lagi,” tuturnya.

    Sementara itu kepala Diskominfo kota Serang, Hari W Pamungkas, menerangkan bahwa dalam masa kepemimpinan Walikota Serang selama setahun 1 tahun ini, perlu masukan, kritik, serta evaluasi dari rekan-rekan media yang diwakili PWKS. Dengan momen tersebut, pihaknya berharap ‘Guyub Santuy’ ini menjadi pemicu untuk media silaturahmi, media evaluasi terkait dengan kinerja kepala daerah yang dalam hal ini diinisiasi oleh Diskominfo.

    “Tentunya kita melihat dari arahan pak Wali, poin-poin dari ‘Guyub Santuy’ ini, pertama membangun sinergitas, kedua membangun kekompakan di internal PWKS, maupun antara PWKS dengan stakeholder yaitu kita (Diskominfo),” ujarnya.

    Ke depan, kata Hari, diharapkan seluruh Organisasi perangkat daerah (OPD) akan melakukan hal yang sama, terkait dengan membangun sinergitas antara media dengan OPD.

    “Karena tanpa media, pemerintah Kota Serang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Tentunya bantuan publikasi dari rekan-rekan media terkait dengan apa yang telah dicapai oleh Pemkot Serang, maupun kekurangan-kekurangan apa di Kota Kerang bisa disampaikan untuk perbaikan ke depan,” jelasnya.

    Sesuai arahan Walikota, kata dia, kegiatan tatap muka bersama media di Kota Serang akan dilaksanakan rutin satu bulan sekali. Dinamaksn ‘Guyub Santuy’, karena kata tersebut dinilai mudah diserap dan familiar.

    “Kita juga membaca perkembangan situasi sekarang, 60 persen pegawai Diskominfo adalah usia 35 sampai 40 tahun. Jadi dengan bahasa tersebut dirasa familiar dan kekinian, meskipun belum ada di KBBI,” katanya.

    Dirinya berharap, dengan bahasa tersebut, kegiatan santai dengan PWKS bisa ditularkan ke OPD lain. Bisa dilakukan dengan pertemuan yang sifatnya santai tetapi ada tujuannya.

    “Apalah arti sebuah nama, yang penting kan esensi dari pertemuan hari ini. Pada prinsipnya, poin-poin penting dalam hal ini membuka ruang yang tanpa sekat dan waktu. Kita bisa berkomunikasi, koreksi satu sama lain, kemudian melakukan perbaikan bersama-sama untuk ke depan kota Serang lebih baik lagi,” tandasnya. (MUF)

  • Pemkot Dituding Kurang Dukung Ekonomi Kreatif, Pengusaha Lokal Kesulitan Kembangkan Usaha

    Pemkot Dituding Kurang Dukung Ekonomi Kreatif, Pengusaha Lokal Kesulitan Kembangkan Usaha

    Diskusi Banten Creative dengan Pokja Wartawan Kota Serang, Minggu (10/11)

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang dirasa masih minim melindungi dan memfasilitasi perkembangan usaha kreatif di Kota Serang. Hal ini terlihat dari masih sulit berkembangnya pengusaha lokal di Kota Serang, terutama bagi pelaku usaha baru yang masih belum memiliki modal yang besar.

    “Memang pelaku usaha kreatif di Kota Serang masih belum maksimal mendapatkan fasilitas dari Pemkot Serang. Hal ini sedikit berbanding terbalik dengan pengusaha dari luar, cenderung lebih mudah,” ujar salah satu anggota komunitas Banten Creative, Mattz, saat berdiskusi dengan Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS), Minggu (10/11).

    Menurutnya, pelaku ekonomi kreatif di Banten, khususnya Kota Serang sudah membuktikan eksistensinya selama ini. Ia mengaku, para pengusaha yang banyak dari kalangan muda tersebut tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya.

    “Dalam industri kreatif, Banten itu tidak kalah dengan Bandung, Yogya dan yang lainnya. Dari segi perputaran uangnya pun sudah cukup lumayan,” jelasnya.

    Sebab itu, diharapkan Pemkot Serang dapat menjalin kerjasama yang baik dengan komunitaa-komunitas lokal dalam industri kreatif tersebut. Karena kedepannya, diprediksi, industri kreatif ini dapat menjadi salah satu solusi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

    Besarnya potensi ekonomi kreatif juga membuat DPRD tertarik untuk merancang Raperda pengembangan perekonomian kreatif di Kota Serang. Selain itu, dengan adanya Raperda ekonomi kreatif, diharapkan mampu untuk mengentaskan angka pengangguran yang ada di Kota Serang.

    Anggota DPRD Kota Serang Fraksi PKS, Nur Agis Aulia, mengatakan pihaknya tengah merancang Perda tersebut yang nantinya akan menjadi program legislatif daerah pada 2020 mendatang.

    “Kami memiliki kewajiban untuk mengusulkan Raperda pada tahun depan, salah satu yang kami ingin yaitu penguatan pada pengembangan ekonomi kreatif,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di gedung DPRD Kota Serang, kemarin.

    Ia menjelaskan, pengembangan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang paling berpotensi di Kota Serang, terlebih saat ini perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan yang signifikan.

    “Kota Serang ini tidak ada potensi industri. Paling pelaku ekonomi lainnya, terlebih sekarang ini yang sedang hangat adalah jasa. Makanya itu hal inilah yang kita gencarkan,” tuturnya.

    Selain itu, Agis mengatakan pengembangan ekonomi kreatif juga dapat menjadi solusi dalam mengentaskan angka pengangguran yang ada di Kota Serang. Hal ini seiring dengan makin banyaknya pelaku ekonomi kreatif.

    “Kalau memang sudah ada perdanya, saya kira akan banyak yang muncul, yang juga bisa memberikan dampak yang bagus untuk Kota Serang,” terangnya.

    Ia menilai, perkembangan perekonomian kreatif di Kota Serang sudah cukup baik, bahkan beberapa pelaku ekonomi sudah mendapatkan prestasi yang tentunya layak untuk dijadikan contoh.

    Oleh karena itu, kedepan ia meminta kepada Pemkot Serang untuk dapat bersama-sama mendukung dalam menumbuhkembangkan perekonomian kreatif di Kota Serang.

    “Pemkot Serang harusnya juga gembira ikut mendukung, dan ini salah satu solusi yang dimiliki oleh kita, tinggal nanti bagaimana konsistesi dalam mengawal ini,” jelasnya. (DZH)

  • Polres Serang Kota Ngariung Bareng Pers Kota Serang

    Polres Serang Kota Ngariung Bareng Pers Kota Serang

    Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono, saat menyampaikan sambutan dalam acara Ngariung Bareng, Sabtu (9/11).
    Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono, saat menyampaikan sambutan dalam acara Ngariung Bareng, Sabtu (9/11).

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka mempererat silaturahmi antara kepolisian dengan jurnalis. Jajaran Polres Serang Kota mengadakan kegiatan Ngariung Bareng bersama Keluarga Besar Polres Serang Kota dengan Awak Media.

    Dalam sambutannya, Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono menyampaikan apresiasi atas kinerja pers dalam membangun suasana kondusif di Kota Serang.

    “Saya harap, jalinan silaturahmi yang sudah baik sebelumnya, dapat dipertahankan dan ditingkatkan kedepannya,” ujar Edhi, Sabtu (9/11/2019).

    Sebagai kapolres baru, Edhi menyatakan, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat saling mengenal antara jajarannya dengan wartawan yang bertugas meliput di Kota Serang.

    “Jadi biar nanti jika bertemu tidak lupa nama,” ujarnya.

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh belasan anggota Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS), termasuk jajaran pengurus inti, dari Ketua PWKS, M. Tohir, Sekretaris, Tusnedy, dan Bendahara, Meghat hingga bidang-bidang yang ada di PWKS. (DZH)

  • PWKS Diharap Menjadi Mitra DPRD

    PWKS Diharap Menjadi Mitra DPRD

    SERANG, BANPOS – Media diharapkan dapat membantu DPRD dalam menjalankan peran dan fungsinya. Dengan adanya publikasi informasi, dimungkinkan proses pembangunan di Kota Serang dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

    Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi menyampaikan, DPRD periode ini berharap media dapat menjadi mitra dan sumber informasi bagi para dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat, serta mengawasi jalannya pembangunan di Kota Serang.

    “Seperti kemarin terkait jembatan di Dalung, kami siap untuk datang dan melihat langsung kondisinya. Ini kan informasi dari wartawan juga,” jelas Budi saat menjadi narasumber diskusi publik Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) Kamis (31/10)

    Politisi Gerindra ini menyampaikan, tidak hanya dirinya yang siap untuk turun langsung jika ada permasalahan di masyarakat. Namun untuk seluruh anggota DPRD, juga unsur pimpinan.

    “Insya Allah jika sudah ada pembahasan tartib yang baru. Kami akan memasukkan aturan Hari Fraksi. Semacam piket fraksi, untuk ada di ruangannya dan menerima aduan serta masukan dari masyarakat,” jelasnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Serang Ratu Ria Maryana berharap, wartawan dapat mempublikasikan kerja-kerja yang dilakukan oleh DPRD. Hal ini untuk memudahkan pihaknya untuk memperjuangkan aspirasi yang ada.

    “Saya sebagai salah satu perwakilan perempuan, banyak menyerap aspirasi dari ibu-ibu dan perempuan. Jadi saya harap dapat di up (publikasikan, red), misalnya tentang masalah tenaga kerja perempuan,” papar politisi Golkar tersebut.

    Wakil Ketua dari PKS Hasan Basri mengatakan, peran wartawan dapat juga dijalankan dalam proses penganggaran. Menurutnya, sebagai salah satu pilar demokrasi, wartawan sama seperti DPRD, mengetahui banyak hal namun tidak detil.
    “Jadi dapat saling melengkapi jika ada masalah penggunaan APBD,” terangnya.

    Di tempat yang sama, Wakil Ketua dari Partai Nasdem Roni Alfanto menyampaikan, pada kepengurusan DPRD periode ini, akan berusaha untuk memperbaiki kinerja yang ada, khususnya tentang kehadiran anggota dewan yang sering disorot oleh media.

    “Kami akan lebih memperbaiki hal tersebut, agar dapat lebih powerfull dalam menjalankan peran dan fungsinya,” kata Roni.

    Perwakilan Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) Nur Agis Aulia mengatakan, dari sisi regulasi, DPRD sudah berupaya untuk menunjukkan keberpihakannya terhadap permasalahan masyarakat, seperti masalah pengangguran dan sampah.

    “Kami sudah paripurna dan mengesahkan usulan Raperda tentang revisi sampah, ekonomi kreatif dan kewirausahaan,” jelasnya. (PBN)

  • Dewan Rakyat Papua Dianggap Solusi Konflik

    Dewan Rakyat Papua Dianggap Solusi Konflik

    Mantan Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua Arki

    SERANG, BANPOS – Dewan Rakyat Papua dirasa menjadi salah satu upaya untuk meredam konflik yang terus menerus terjadi di Bumi Cendrawasih tersebut.

    Demikian yang dipaparkan oleh Mantan Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Arki, saat menjadi narasumber diskusi publik yang diadakan oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) dengan tema “Jurnalisme Konflik Papua,” Jumat (4/10/2019) di sekretariat PWKS.

    “Dewan Rakyat Papua ini berbeda dengan DPRD yang hanya diisi oleh politikus pemenang pemilu saja. namun di dalamnya juga ada perwakilan dari suku, agama dan lainnya,” ujar Arki.

    Menurutnya, peran jurnalis sangatlah penting dalam rangka meredam konflik yang ada. Ia mengatakan, dalam beberapa kasus, berita dari media massa hanya bersumber dari salah satu pihak saja.

    Sementara aspirasi yang ingin disuarakan masyarakat Papua kerap tidak terekam karena hanya mengandalkan konfirmasi dari pihak keamanan.

    Ketika ada aspirasi warga Papua yang yang tidak bisa disampaikan kepada media massa, warga Papua menyampaikan fakta yang ada melalui media yang bisa dibuat seperti twitter dan media sosial lainnya. Tetapi aparat langsung menyebutnya sebagai hoax.

    “Memang susah membuat berita berimbang di daerah konflik,” katanya.

    Arki menyebut konflik di Papua saat ini merupakan konflik yang paling parah. Sebab daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah terpancing konflik ikut terpancing. Bahkan simbol-simbol negara dan organisasi yang memiliki misi menyelamatkan masyarakat Papua juga ikut dibakar. Ia dapat memastikan protes yang terjadi secara massif di Papua murni untuk memprotes sikap rasis yang terjadi di Surabaya.

    “Juga karena penanganan kasus di Surabaya terlalu lambat,” tuturnya. (PBN)

  • Raker PWKS Hasilkan Tiga Proker Andalan

    Raker PWKS Hasilkan Tiga Proker Andalan

    Pengurus dan anggota PWKS seusai mengadakan rapat kerja (Raker) di villa Aquarius Orange, Bogor, Minggu (29/9).
    Pengurus dan anggota PWKS seusai mengadakan rapat kerja (Raker) di villa Aquarius Orange, Bogor, Minggu (29/9).

    JABAR, BANPOS – Pengurus dan anggota Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) periode 2019-2023 menggelar Rapat kerja (Raker) di Villa Aquarius Orange, Bogor, Jawa Barat, Sabtu-Minggu (28-29/9).

    Raker tersebut membahas dan menganalisa beberapa hal terkait keorganisasian dan keprofesian wartawan di Kota Serang. Setelah itu, kemudian dirumuskan dalam bentuk garis besar program kerja.

    3 program kerja unggulan yang akan dibahas lebih mendalam adalah, diskusi mingguan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan DPRD Kota Serang, road show ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman jurnalistik kepada guru, dan meningkatkan profesionalisme dengan menggelar uji kompetensi wartawan.

    Ketiga program tersebut akan dibahas secara lebih mendetail secara konsep dan teknisnya oleh masing-masing penanggung jawab.

    Ketua PWKS Muhamad Tohir berharap dengan adanya rapat kerja yang dilakukan pengurus dan anggota PWKS hasilnya bisa dijalankan secara bersama-sama.

    “Kita semua harus bersama-sama menjalankan hasil dari Raker ini,” harapnya dalam sambutannya.

    Selain itu juga, Tohir meminta kepada seluruh anggota dan pengurus untuk menjaga nama baik profesi jurnalis. Dengan tetap memegang teguh kode etik jurnalistik.

    “Saat di lapangan, terkadang ada oknum yang mengatasnamakan wartawan, tapi malah tidak paham kode etik. Jadi para wartawan yang bergabung di PWKS harus dapat menunjukkan profesionalismenya,” ujar Tohir. (DZH)