Tag: Qatar 2022

  • Kroasia peringkat ketiga Piala Dunia 2022 setelah kalahkan Maroko 2-1

    Kroasia peringkat ketiga Piala Dunia 2022 setelah kalahkan Maroko 2-1

    JAKARTA, BANPOS – Tim nasional Kroasia menempati peringkat ketiga Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Maroko 2-1 pada pertandingan di Khalifa International Stadium, Doha pada Sabtu malam WIB.

    Kroasia unggul terlebih dahulu berkat gol cepat Josko Gvardiol sebelum Maroko menyamakan kedudukan melaluti Achraf Dari. Gol kemenangan Kroasia dicetak oleh Mislav Orsic pada menit ke-42.

    Kemenangan ini membuat Kroasia keluar sebagai peringkat ketiga Piala Dunia 2022. Ini adalah medali perunggu kedua Kroasia di kompetisi ini setelah mereka meraihnya pada tahun 1998.

    Kroasia langsung unggul 1-0 saat pertandingan baru berjalan tujuh menit. Bermula dari tendangan bebas Luka Modric ke depan gawang, Ivan Perisic kemudian menyundul bola ke tengah yang langsung disambar Josko Gvardiol dengan kepalanya untuk menjebol gawan Yassine Bounou.

    Namun, keunggulan Kroasia hanya bertahan dua menit setelah Maroko menyamakan kedudukan lewat skema gol yang mirip.

    Berawal dari tendangan bebas Hakim Ziyech yang dihalau Lovro Majer, bola kemudian mengarah ke Achraf Dari di depan gawang. Dia bisa menanduk bola mendahului Dominik Livakovic dan mengubah skor menjadi 1-1.

    Pada menit ke-19, Kroasia mengancam. Umpan silang Perisic berhasil disundul Andrej Kramaric, tetapi upayanya masih gagal menaklukkan Bounou.

    Kroasia kembali mendapatkan peluang pada menit ke-24. Luka Modric melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, yang masih bisa ditepis oleh Bounou.

    Duel sengit memasuki pertengahan babak pertama. Kroasia mendominasi penguasaan bola, sedangkan Maroko bermain sabar dan mencari peluang untuk melancarkan serangan balik cepat.

    Maroko punya kesempatan pada menit ke-36. Youssef En-Nesyri bisa menanduk sepak pojok Ziyech, tetapi upayanya masih melebar dari gawang Kroasia.

    Beberapa menit sebelum babak pertama berakhir, Kroasia justru bisa kembali memimpin pada menit ke-42.

    Orsic menguasai bola di sisi kiri kotak penalti sebelum melepas tembakan melengkung yang sempat menerpa tiang sebelum masuk ke gawang Maroko.

    Babak pertama berakhir dengan keunggulan 2-1 Kroasia atas Maroko.

    Memasuki babak kedua, Kroasia kembali langsung memberikan serangan berbahaya.

    Pada menit ke-46, Mislav Orsic melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Sayangnya bola masih membentur pemain belakang Maroko.

    Maroko mendapat peluang emas melalui Youssef En-Nesyri pada menit ke-70. Sayangnya tembakan dari dalam kotak penalti itu masih mampu diamankan Livakovic.

    Pada menit ke-80, Kroasia berpeluang untuk memperlebar keunggulan. Sayangnya, tendangan dari dalam kotak penalti dari Mateo Kovacic masih melebar di sisi kanan gawang Yassine Bounou.

    Youssef En-Nesyri kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-95. Namun, sundulannya masih melambung di atas gawang Kroasia.

    Hingga laga berakhir, skor 2-1 untuk keunggulan Kroasia tidak berubah. Alhasil, Kroasia pun berhasil keluar sebagai juara ketiga di Piala Dunia 2022. (ANT)

  • Prediksi Laga Maroko vs Kroasia, Perebutan Tempat Ketiga

    Prediksi Laga Maroko vs Kroasia, Perebutan Tempat Ketiga

    JAKARTA, BANPOS – Dua tim kejutan ini hampir menjadi negara baru yang menjuarai Piala Dunia jika tak tersandung di tangan Argentina dan Prancis dalam semifinal lalu.

    Kini, Kroasia dan Maroko, berkesempatan pulang ke negerinya masing-masing dengan predikat tempat ketiga yang terutama bagi Maroko bakal menjadi pencapaian besar tidak saja bagi mereka namun juga Afrika dan dunia Arab.

    Argentina dan Prancis ternyata masih terlalu tangguh dan licin untuk mereka kalahkan, namun jelas pencapaian semifinal mereka merupakan hal monumental yang patut dirayakan.

    Maroko menorehkan sejarah baru manakala pasukan asuhan Walid Regragui yang tak kenal takut itu menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar Piala Dunia.

    Kalah atau menang dalam pertandingan perebutan tempat ketiga tak akan mengubah status tim Maroko sebagai pahlawan untuk negaranya. Mereka akan tetap dihormati dan disanjung oleh Afrika dan dunia Arab, selain juga mereka yang jatuh hati kepada perjalanan bak dongeng mereka dalam turnamen di Qatar ini.

    Kroasia dan Maroko akan kembali berhadapan setelah imbang 0-0 dalam laga fase grup mereka. Pertemuan mereka itu persis pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 ketika Belgia dan Inggris bertemu satu sama lain dalam fase grup dan perebutan tempat ketiga.

    “Saya akan memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak pernah dimainkan dan kami akan berusaha merebut tempat ketiga,” kata Regragui seperti dikutip Reuters.

    “Yang utama kami menyajikan penampilan yang bagus untuk tim kami dan sepak bola di Maroko tidak jauh dari level teratas.”

    Sementara bagi Kroasia yang runner-up Piala Dunia 2018, mencapai final kedua berturut-turut memang terlalu jauh, apalagi mereka hanya memenangkan satu pertandingan fase grup.

    Tapi kerja keras dan kegigihan mereka sehingga menang adu penalti atas Jepang dan Brazil membuat mereka dipertemukan dengan Argentina dalam semifinal. Sayang, ketika mereka menghadapi tim Tango ini Lionel Messi sedang dalam performa terbaiknya dan menjadi arsitek kehancuran mereka.

    “Realistis saja, sebelum turnamen ini mulai, kami semua sudah cukup puas bisa mencapai semifinal. Namun kemudian kami malah memimpikan meraih trofi,” kata gelandang Kroasia Lovro Majer. “Kami akan memberikan semua yang kami miliki Sabtu nanti dengan berusaha memenangkan medali perunggu.”

    Bagi generasi emas Kroasia ini menjadi kesempatan lain untuk pulang membawa medali, apalagi pelatih Zlatko Dalic memastikan sebagian besar dari mereka tak akan bermain dalam Piala Dunia berikutnya.

    “Kami harus bersiap bertarung memperebutkan tempat ketiga,” kata Dalic. “Kami harus bangkit dan berusaha memenangkan medali perunggu ini.”

    Kroasia sudah pernah melalui ajang ini pada Piala Dunia 1998 ketika mengalahkan Belanda dalam perebutan tempat ketiga tahun itu.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Josip Sutalo, Dejan Lovren, Borna Sosa; Luka Modric, Mateo Kovacic, Kristijan Jakic; Nikola Vlasic, Bruno Petkovic, Ivan Perisic

    Maroko (4-3-3): Yassine Bono; Achraf Hakimi, Achraf Dari, Jawad El-Yamiq, Yahia Attiyat-Allah; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

     

    Skenario pertandingan

    Kroasia akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk terakhir kalinya di Stadion Internasional Khalifa guna membungkam Maroko yang tampil bersemangat.

    Sebaliknya Maroko lebih dari sekadar dongeng yang bisa mengalahkan Kroasia untuk menorehkan lagi sejarah sebagai tim Afrika dan dunia Arab pertama yang finis urutan ketiga dalam sebuah Piala Dunia.

    Kroasia memiliki keuntungan tambahan istirahat satu hari lebih lama ketimbang Maroko yang bisa mereka gunakan sebaik mungkin.

    Namun pelatih Zlatko Dalic dipastikan tak akan mengambil risiko memainkan pemain yang tidak terlalu fit dan belum sembuh benar dari cedera karena dia tak mau melepaskan kesempatan pulang membawa medali dari Piala Dunia Qatar.

    Yang pasti ini menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir untuk Dejan Lovren, Luka Modric dan Ivan Perisic. Modric adalah pemain Kroasia yang paling sering membela timnasnya dalam sejarah Piala Dunia.

    Dalic pasti menurunkan kembali Dominik Livakovic karena kiper berusia 27 tahun ini memang tak tergantikan tempatnya, sebaliknya Josko Gvardiol yang sakit mungkin dilucuti dari skuad untuk pertandingan melawan Maroko ini.

    Josip Sutalo akan menggantikan tempatnya guna bermitra dengan Dejan Lovren di jantung pertahanan Kroasia, sementara Borna Sosa dan Josip Juranovic akan menempati kedua sayap pertahanan.

    Yang juga mungkin tak diturunkan adalah Marcelo Brozovic yang dalam semifinal lalu terpaksa digantikan karena cedera.

    Di sini, Kristijan Jakic akan masuk menggantikannya, sedangkan Mateo Kovacic dan Luka Modric terlalu vital untuk rencana bermain Kroasia sehingga untuk itu mereka akan dipasang untuk mencegah lini tengah Maroko mendominasi lapangan seperti terjadi saat melawan Prancis lalu.

    Di sepertiga terakhir lapangan, dua saya serangan Nikola Vlasic dan Ivan Perisic akan mengapit Bruno Petkovic untuk meneror pertahanan Maroko yang mungkin akan seinstan Prancis sehingga konsentrasi Maroko buyar dan kehilangan pegangan.

    Sementara itu di pihak Maroko, pelatih Walid Reragui yang menyatakan akan memainkan pemain-pemain yang jarang dia mainkan, kecil kemungkinan memasukkan Yassine Bounou dalam paket itu.

    Kiper ini terlalu berharga untuk disimpan di bangku cadang sehingga dia tetap menjaga gawang Maroko yang mungkin akan bermain dalam formasi sama dengan Kroasia, 4-3-3.

    Tetapi sepertinya Reragui tak mau mengambil risiko menurunkan Nayef Aguerd dan Roman Saiss yang dalam semifinal melawan Prancis lalu malah menjadi bumerang.

    Untuk itu, Achraf Dari dan Jawad El Yamiq akan menjadi pilihan utama di jantung pertahanan Maroko. Mereka akan diapit Yahia Attiyat Allah di sisi kiri pertahanan dan Achraf Hakimi di sisi kanan.

    Sofyan Amrabat juga menjadi pemain yang tak tergantikan. Gelandang ini akan menjadi poros dan hati permainan Maroko Maroko. Dia juga akan masih bermitra dengan Azzedine Ounahi dan Selim Amallah untuk menguasai lapangan tengah.

    Reragui juga akan kembali memasang Sofiane Boufal dan Hakim Ziyech di kedua sayap serangan, sedangkan Youssef En-Nesyri berada di tengah-tengah mereka sebagai trisula serang Maroko yang kali ini mungkin lebih berhasil membongkar pertahanan lawan.

     

    Statistik dan head to head

    Sebelum ini Kroasia dan Maroko sudah dua kali bertemu, termasuk saat imbang tanpa gol dalam fase grup Piala Dunia 2022 ini. Pada pertemuan mereka pada 1996 dalam semifinal Piala Internasional Raja Hassan II Kroasia menang 7-6 melalui adu penalti.

    Maroko menjadi negara Arab dan Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia sebelum menyerah 0-2 kepada Prancis. Pelatih Walid Reragui juga menjadi manajer Arab pertama yang memimpin sebuah tim ke babak knockout Piala Dunia.

    Kroasia yang runner-up pada 2018 pernah memainkan playoff perebutan tempat ketiga pada 1998 ketika mereka mengalahkan Belanda 2-1 untuk finis ketiga dalam Piala Dunia edisi tahun itu.

    Kroasia mencatat clean sheet dalam tiga pertemuan Piala Dunia sebelumnya melawan tim-tim Afrika yang meliputi menang 4-0 melawan Kamerun pada 2014, menang 2-0 atas Nigeria pada 2018, dan imbang 0-0 melawan Maroko dalam fase grup 2022 ini.

    Maroko masih berpeluang menjadi tim kedelapan dalam sejarah Piala Dunia yang mencatat lima clean sheet setelah Belanda pada 1974, Italia pada 1990, Brazil pada 1994, Prancis pada 1998, Jerman pada 2002, Italia pada 2006 dan Spanyol pada 2010. (ANT)

  • Pasar Taruhan Harapkan Kylian Mbappe Sisihkan Lionel Messi

    Pasar Taruhan Harapkan Kylian Mbappe Sisihkan Lionel Messi

    JAKARTA, BANPOS – Pasar taruhan terkemuka mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendoakan Kylian Mbappe dan Prancis menang atas Lionel Messi dan Argentina dalam final Piala Dunia 2022 esok.

    Piala Dunia sudah menjadi tambang emas untuk para bandar taruhan, namun penampilan mengesankan Messi dalam memimpin timnya telah membuat sejumlah bandar judi ketakutan.

    William Woodhams, CEO bandar taruhan tertua di dunia Fitzdares, mengaku menjagokan Prancis.

    “Kami takut kepada gol Messi dan kemenangan Argentina,” kata dia seperti dikutip AFP. “Kami membutuhkan Mbappe untuk mencetak gol yang lebih banyak ketimbang Messi dan agar Prancis menang.”

    Woodhams mengatakan Messi sudah menjadi favorit semua orang sehingga menyisihkan Mbappe sekalipun kedua pemain masuk final sebagai pencetak gol terbanyak dengan masing-masing lima gol.

    Mbappe gagal mencetak gol sejak menyarangkan dua gol ke gawang Polandia dalam pertandingan 16 Besar.

    “Semua taruhan menempatkan Messi menjadi pemenang Sepatu Emas,” kata Woodhams. “Sebelum turnamen, taruhan lebih dipasang di Mbappe tetapi orang-orang melihat peluang itu kini ada di Messi.”

    “Jika dia memenangkan Sepatu Emas, bisa memaksa kami mengeluarkan 500 ribu pound (Rp9,49 miliar).

    David Stevens, kepala hubungan masyarakat bandar taruhan Coral, mengatakan kedua belah pihak imbang

    “Mengingat begitu tipisnya pertaruhan yang dipasang kepada kedua tim ini, maka tidak mengherankan jika final ini berlanjut kepada adu penalti,” kata Stevens. (ANT)

  • Kroasia Melaju ke Semifinal Usai Singkirkan Brazil Lewat Adu Penalti

    Kroasia Melaju ke Semifinal Usai Singkirkan Brazil Lewat Adu Penalti

    JAKARTA, BANPOS – Timnas Kroasia melaju ke semifinal Piala Dunia 2022 usai menyingkirkan Brazil melalui adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pada babak perempat final di Stadion Education City, Ar Rayyan, Qatar, Sabtu dini hari WIB.

    Pada 120 menit jalannya waktu normal hingga babak tambahan, Brazil sempat unggul lebih dulu melalui gol dari Neymar sebelum akhirnya Kroasia menyamakan kedudukan berkat gol Bruno Petkovic, demikian catatan FIFA.

    Berkat kemenangan ini Kroasia memastikan satu tempat di semifinal Piala Dunia 2022 dan akan menghadapi pemenang pertandingan perempat final antara Belanda dan Argentina.

    Pada babak pertama, Brazil memberikan ancaman terlebih dahulu melalui Vinicius Junior, akan tetapi tendangan penyerang Brazil tersebut masih terlalu lemah sehingga dapat diamankan oleh kiper Dominik Livakovic.

    Selanjutnya giliran Kroasia yang memberikan ancaman, berawal dari umpan Mario Pasalic ke kotak penalti Brazil, akan tetapi bola tidak bisa dikuasai secara sepenuhnya oleh Ivan Perisic sehingga bola dapat disapu oleh Eder Militao.

    Brazil yang sempat lengah, berusaha berbalik mengancam gawang Kroasia melalui upaya dari Neymar, namun kembali bola dapat diamankan oleh Livakovic.

    Menjelang berakhirnya babak pertama, Brazil terus memberikan ancaman ke gawang Kroasia, kali ini melalui tendangan bebas Neymar, namun bola terkena pagar pemain sehingga bola menuju ke arah dekapan Livakovic.

    Pada babak kedua, Selecao mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan dalam 10 menit pertama, Brazil tercatat memiliki tiga peluang, akan tetapi tidak ada yang berbuah menjadi gol.

    Brazil tetap dominan dalam menguasai jalannya pertandingan, lini serang skuad asuhan Tite terus menggempur barisan pertahanan Kroasia, akan tetapi Livakovic masih bisa menahan gempuran tersebut.

    Empat menit sebelum babak kedua usai, Militao melakukan upaya tendangan ke arah gawang Kroasia, akan tetapi akhirnya bola menyamping dari gawang Livakovic. Skor 0-0 bertahan di waktu normal.

    Memasuki babak pertama waktu tambahan, Brazil tidak mengendurkan serangan dan berusaha untuk mencari gol pertama yang akhirnya berbuah hasil pada menit 105+1.

    Berawal dari kerja sama satu dua Lucas Paqueta dan Neymar, penyerang PSG tersebut melakukan aksi individu di kotak penalti Kroasia sebelum melepaskan tendangan yang berhasil mengoyak gawang Livakovic.

    Pada babak kedua waktu babak tambahan, Kroasia berusaha menyamakan kedudukan dan hal tersebut lahir pada menit ke-117 melalui gol yang dicetak oleh Bruno Petkovic sehingga skor berubah menjadi 1-1 yang memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.

    Pada tendangan pertama, Kroasia melalui Nikola Vlasic sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan tendangan Rodrygo untuk Brazil dapat dimentahkan oleh Livakovic.

    Selanjutnya di tendangan kedua, baik Lovro Majer serta Casemiro sukses melaksanakan tugasnya sehingga skor adu penalti sementara menjadi 2-1 untuk keunggulan Kroasia.

    Di kesempatan ketiga, Luka Modric dan Pedro sukses melaksanakan tugasnya sehingga skro adu penalti menjadi 3-2.

    Di kesempatan ke-4, Mirslav Orsic sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan Marquinhos tendangannya mengenai tiang gawang sehingga Kroasia berhak lolos ke babak ke babak semifinal usai memenangkan adu penalti dengan skor 4-2.

    Susunan pemain Kroasia vs Brazil:

     

    Kroasia (4-3-3)

    Dominik Livakovic (GK); Josip Juranovic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Borna Sosa (Ante Budimir 110′); Luka Modric (C), Marcelo Brozovic (Mislav Orsic 114′), Mateo Kovacic (Lovro Majer 106′); Mario Pasalic (Nikola Vlasic 72′), Andrej Kramaric (Bruno Petkovic 72′), Ivan Perisic.

    Pelatih: Zlatko Dalic (Kroasia)

     

    Brazil (4-3-3)

    Alisson Becker (GK); Eder Militao (Alex Sandro 106′), Thiago Silva (C), Marquinhos, Danilo; Lucas Paqueta (Fred 106′), Casemiro, Neymar; Raphinha (Antony 56′), Richarlison (Pedro 84′), Vinicius Junior (Rodrygo 64′).

    Pelatih: : Tite (Brazil)

    Wasit: Michael Oliver (Inggris).  (ANT)

  • Maroko ke Perempat Final Seusai Singkirkan Spanyol Lewat Adu Penalti

    Maroko ke Perempat Final Seusai Singkirkan Spanyol Lewat Adu Penalti

    JAKARTA, BANPOS – Timnas Maroko melaju ke perempat final Piala Dunia 2022 seusai menyingkirkan Spanyol melalui babak adu penalti menyusul hasil imbang 0-0 selama 120 menit di Stadion Education City, Al Rayyan, Doha, Rabu dini hari WIB.

    Pada babak adu penalti, tiga penendang Spanyol yaitu Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal melaksanakan tugasnya, sedangkan tiga dari empat penendang Maroko yaitu Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech serta Achraf Hakimi sukses membobol gawang Unai Simon, demikian catatan FIFA.

    Kemenangan itu mengantarkan Maroko melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022 dan akan menghadapi pemenang antara pertandingan Portugal kontra Swiss yang akan dimainkan dini hari ini.

    Pada babak pertama, Maroko memberikan ancaman terlebih dahulu melalui tendangan bebas dari Hakimi, akan tetapi tendangannya masih melambung di atas mistar gawang Spanyol.

    Spanyol berbalik mengancam Marco Asensio yang merangsek ke kotak penalti Maroko, akan tetapi tendangan pemain Real Madrid itu masih mengenai sisi jaring gawang.

    Selanjutnya Maroko yang melancarkan serangan ke lini pertahanan Spanyol, kali ini melalui tendangan keras Noussair Mazraoui dari luar kotak penalti, namun Unai Simon bisa mementahkan peluang tersebut.

    Di sisa waktu babak pertama, kedua tim saling melancarkan serangan akan tetapi tidak ada yang berbuah menjadi gol sehingga skor sama kuat 0-0 tetap bertahan.

    Pada babak kedua, tempo permainan tetap berjalan sedang dan kedua tim saling berusaha untuk membongkar lini pertahanan lawannya, namun 15 menit pertama belum ada yang mengancam.

    Selanjutnya babak kedua berjalan tidak seperti babak pertama, karena tidak terlalu banyak peluang yang tercipta sehingga pertandingan dilanjutkan ke waktu tambahan.

    Pada waktu tambahan, Maroko yang memiliki peluang pertama melalui Walid Cheddira, akan tetapi tendangan mendatarnya masih bisa dihalau Simon.

    Selanjutnya Spanyol yang memegang kendali jalannya pertandingan dengan mendominasi penguasaan bola dan di menit terakhir waktu tambahan, Pablo Sarabia memiliki peluang emas untuk mencetak gol, namun tendangannya masih mengenai tiang gawang Maroko.

    Bermain selama 120 menit tanpa gol, Maroko memaksa Spanyol untuk melanjutkan pertandingan ke babak adu penalti untuk menentukan negara mana yang melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022.

    Pada babak adu penalti, Maroko yang pertama mengambil giliran melalui Abdelhamid Sabiri sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan Pablo Sarabia tendangannya menghantam tiang gawang.

    Selanjutnya Hakim Ziyech sukses melaksanakan tugasnya, di sisi lain Carlos Soler tendangannya dapat dibaca oleh Yassine Bounou.

    Pada giliran ketiga, penendang Maroko Badr Benoun gagal melaksanakan tugasnya, sama bagi Spanyol ketika Sergio Busquets yang tendangannya dibaca oleh Bounou.

    Penendang penentu Maroko Achraf Hakimi sukses melaksanakan tugasnya dan mengantarkan skuad asuhan Walid Regragui untuk pertama kalinya melangkah ke babak perempat final Piala Dunia 2022. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Portugal vs Swiss

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Portugal vs Swiss

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih Portugal Fernando Santos mendapatkan dorongan semangat setelah gelandang Otavio siap bermain dalam pertandingan melawan Swiss dalam 16 besar Piala Dunia yang dilangsungkan Selasa malam nanti .

    Setelah absen dalam dua pertandingan terakhir karena cedera paha, gelandang Porto itu akan bergabung bersama rekan-rekan satu timnya.

    Bek tengah Danilo Pereira yang mengalami tiga patah tulang rusuk pekan lalu juga sudah pulih sehingga bisa segera dimainkan.

    Namun penggantinya dalam dua pertandingan terakhir, Pepe yang sudah berusia 39 tahun, mungkin mempertahankan tempatnya guna ditugaskan mengawal striker Swiss Breel Embolo yang sudah dua kali mencetak dua gol dalam Piala Dunia 2022.

    Pepe akan dipasangkan dengan bek tengah Manchester City Ruben Dias, yang diistirahatkan kala Portugal menyerah 1-2 kepada Korea Selatan.

    Santos terpaksa merotasi bek kiri setelah Nuno Mendes absen akibat cedera saat menghadapi Uruguay.

    Santos juga akan memindahkan Joao Cancelo ke kiri dan memasukkan Diogo Dalot pada posisi sayap kanan pertahanan dalam formasi sama seperti saat Portugal menghadapi Swiss dalam fase grup.

    Kapten Cristiano Ronaldo kali ini mengembang visi tambahan, yakni menyamai rekor gol Piala Dunia terbanyak untuk Portugal yang saat ini dipegang Eusebio setelah mencetak sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris.

    Sementara itu Swiss juga memiliki penyerang yang berusaha memecahkan rekor, yakni Xherdan Shaqiri.

    Saat mencetak gol dalam laga melawan Serbia pada fase grup, Shaqiri menjadi pencetak gol Piala Dunia paling banyak dibandingkan dengan pemain-pemain Swiss lainnya.

    Dia kini terpaut satu gol dari enam gol yang dibuat Sepp Huegi pada Piala Dunia 1954 yang merupakan rekor gol Piala Dunia terbanyak sepanjang sejarah timnas Swiss.

    Shaqiri percaya Swiss memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk mencapai perempat final Piala Dunia.

    “Kami membutuhkan performa spesial. Jujur saja Portugal adalah tim bagus dan bagi saya juga favorit pertandingan ini, tapi kami juga tahu kualitas kami. Kami akan berusaha tampil bagus, menyajikan performa spesial dan berusaha mengungguli mereka,” kata Shaqiri seperti dikutip Reuters.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Portugal (4-3-1-2): Diogo Costa; Diogo Dalot, Pepe, Ruben Dias, Joao Cancelo; Bernardo Silva, Ruben Neves, William Carvalho; Bruno Fernandes; Joao Felix, Cristiano Ronaldo

    Swiss (4-2-3-1): Gregor Kobel; Silvan Widmer, Manuel Akanji, Fabian Schar, Ricardo Rodriguez; Remo Freuler, Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Djibril Sow, Ruben Vargas; Breel Embolo

    Skenario pertandingan

    Mengingat Portugal dianugerahi oleh begitu banyak talenta menyerang dalam skuadnya, Portugal jarang bermasalah dalam urusan mencetak gol.

    Yang sering menjadi masalah mereka justru adalah mempertahankan keunggulan.

    Fernando Santos sering memasang pola yang membuat lawan menjadi memiliki kesempatan dan ruang untuk menekan balik justru ketika timnya tengah di atas angin,. Situasi ini pastinya dinantikan Swiss dalam perjumpaan 16 besar antara mereka ini.

    Setelah membuat enam pergantian dalam starting eleven untuk laga terakhir Grup H beberapa hari lalu, Fernando Santos yang terkenal konservatif akan kembali kepada komposisi dan strategi bermain yang sama.

    Untuk itu Portugal akan memasang kembali formasi empat bek dalam pola 4-3-1-2 di mana bek veteran Pepe dimainkan kembali di jantung pertahanan bersama Ruben Dias yang salah satu sayapnya akan ditempat Diogo Dalot.

    Namun meskipun Cristiano Ronaldo menjadi salah satu dari tiga pemain yang diganti saat menghadapi Korea Selatan dalam laga terakhir fase grup, pencetak gol terbanyak Selecao itu akan kembali masuk starting lineup.

    Sebaliknya Nuno Mendes absen dari karena cedera. Juga, Danilo yang mengalami patah tulang rusuk.

    Swiss berharap kiper utama Yann Sommer bisa kembali memperkuat lini belakang timnya setelah absen dalam pertandingan terakhir Grup G karena sakit.

    Dengan 30 clean sheet dan penyelamatan penting yang tak terhitung banyaknya selama 76 kali penampilan bersama The Nati, Sommer bisa saja masuk lagi menggantikan Gregor Kobel. Tetapi sejauh ini Kobel cenderung masuk sebelas pemain pertama kecuali Sommer sudah pulih benar.

    Sebaliknya, tim Swiss yang diasuh pelatih Murat Yakin mengisyaratkan untuk tidak mengubah formasi awal timnya.

    Dalam formasi 4-2-3-1, Granit Xhaka dan Remo Freuler membuat lapangan tengah Swiss sulit ditembus pemain-pemain Swiss, termasuk kemungkinan gempuran dari Breel Embolo.

    Ruben Vargas dan Xherdan Shaqiri memberikan dukungan dari kedua sayap serangan bersama Djibril Sow yang akan berada tepat di belakang Breel Embolo.

    Siapa yang paling tajam antara Embolo dan Ronaldo merupakan salah satu aspek menarik dalam pertandingan ini.

    Statistik penting dan head to head

    Sebelum ini kedua negara sudah 25 kali bertemu yang 11 di antaranya dimenangkan Swiss dan sembilan di antaranya dimenangkan Portugal.

    Nations League pada Juni lalu adalah dua pertemuan terakhir di antara mereka ketika Portugal menang 4-1 di Lisbon, sebaliknya Swiss menang 1-0 di Jenewa.

    Portugal memenangkan dua pertandingan fase grup pertamanya ketika mengalahkan Ghana 3-2 dan Uruguay 2-0, tetapi kalah 1-2 melawan Korea Selatan setelah pelatih Fernando Santos mengganti enam pemain intinya dalam daftar sebelas pemain pertama karena Portugal sudah memastikan lolos ke 16 besar.

    Swiss juga mencatat dua kemenangan masing-masing atas Kamerun 1-0 dan melawan Serbia 3-2, namun dikalahkan 0-1 oleh Brazil.

    Portugal yang juara Euro 2016 tak terlalu bersinar dalam Piala Dunia. Mereka pernah tersingkir pada babak knockout pertama dalam edisi 2018 dan 2010, bahkan tersingkir dari fase grup pada 2014 dan 2002. Pencapaian terbaiknya adalah semifinal 2006.

    Swiss lolos ke babak knockout dalam tiga dari empat Piala Dunia terakhir tetapi belum pernah mencapai perempat final sejak Piala Dunia 1954.

    Kapten Portugal Cristiano Ronaldo membutuhkan satu gol lagi untuk menyamai rekor Portugal untuk gol Piala Dunia terbanyak yang selama ini dipegang oleh Eusebio dengan sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris yang merupakan satu-satunya turnamen Piala Dunia yang diikuti Eusebio.

    Gol Xherdan Shaqiri ke gawang Serbia dalam fase grup membuat dia menjadi pencetak gol Piala Dunia terbanyak dibandingkan dengan pemain Swiss mana pun. Dia juga mencetak gol pada Piala Dunia 2014 dan 2018.

    Shaqiri tinggal satu gol lagi untuk menyamai gol Piala Dunia terbanyak yang dimiliki Sepp Huegi yang mengoleksi enam gol yang semuanya tercipta pada Piala Dunia 1954. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Spanyol vs Maroko

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Spanyol vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Sekalipun Maroko menumbangkan peringkat kedua dunia Belgia dalam fase grup, Spanyol lebih difavoritkan sebagai pemenang pertandingan babak 16 besar Piala Dunia yang berlangsung Selasa malam nanti itu.

    Namun pastinya pengalaman tim-tim yang bertanding dalam fase grup memberikan peringatan bahwa tidak ada yang pasti dalam turnamen sepak bola.

    Spanyol, yang mengalahkan Kosta Rika 7-0 dalam pertandingan pembukanya menempati posisi kedua dalam Grup E di bawah Jepang.

    Akan halnya Maroko, mereka mencapai 16 besar setelah menjuarai Grup F dengan finis di atas runner up empat tahun silam Kroasia dan Belgia.

    Tak pelak lagi, bekal menang dari Belgia dan pelajaran dari Jepang yang mengalahkan Spanyol sang juara dunia 2010 dalam pertandingan terakhir fase grup mereka, membuat Maroko semakin percaya diri bisa mengalahkan siapa pun, termasuk Spanyol.

    Di bawah asuhan pelatih Walid Regragui, Maroko mengalahkan Kanada 2-1 untuk mencapai babak 16 besar untuk kedua kalinya dan pertama sejak Piala Dunia 1986.

    FIFA mengunggah foto Regragui yang tangan kanannya memegang alpukat yang sudah terbelah dengan isi bola sepak kecil, sedangkan telunjuk kirinya ditempelkan pada kening, sebagai pesan berisi tantangan kepada mereka yang selama ini mengkritiknya.

    Gol yang disarangkan Kanada ke gawang Maroko adalah kebobolan pertama negeri Afrika Utara itu dalam enam pertandingan selama tim dilatih Regragui.

    Ketika merayakan kemenangan atas Kanada itu, pemain-pemain Maroko berkumpul mengitari Regragui sambil bergantian mengusap kepala sang pelatih.

    “Mereka suka memukuli kepala saya. Mungkin ini pertanda keberuntungan bagi mereka,” kata Regragui kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

    Maroko gemar menumpuk pemain di lini belakangan sambil menunggu lawan lengah untuk kemudian menghukumnya dengan serangan balik nan maut yang bertumpu kepada kecepatan dan keterampilan Hakim Ziyech yang kembali masuk tim nasional ketika Regragui mengambil alih tim, setelah berselisih dengan pelatih terdahulu, Vahid Halilhodzic.

    Singa Atlas mengawali putaran final ini dengan imbang tanpa gol melawan Kroasia sebelum membukukan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Belgia.

    Kemenangan atas Belgia tersebut tercipta sekalipun tim tak diperkuat penjaga gawang Yassine Bounou yang tak bisa masuk lapangan karena sakit sebelum kickoff.

    Sebaliknya Spanyol imbang 1-1 dengan Jerman setelah membekuk Kosta Rika. Setelah mereka ditumbangkan Jepang, pelatih Luis Enrique mendamprat timnya.

    “Saya sama sekali tidak suka. Ya, kami lolos, saya ingin memenangkan pertandingan ini. Jadi mustahil karena dalam lima menit Jepang sudah mencetak dua gol… kami tersingkir, kami terlucuti,” kata Enrique seperti dilaporkan Reuters.

    Gaya bermain Tiki-Taka yang diadopsi Enrique mengandalkan trio lini tengah Barcelona yang terdiri dari Sergio Busquets, Pedri dan Gavi.

    Selama babak pertama laga melawan Kosta Rika, skuad Spanyol sukses mengalirkan 537 umpan yang adalah rekor umpan terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia.

    Tetapi sepak bola bukan hanya soal umpan dan menguasai bola, karena Spanyol juga harus menunjukkan ketajaman dalam mengelola peluang-peluang agar tetap berada di jalur merebut gelar juara dunia yang keduanya.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Maroko (4-3-3): Bono; Achraf Hakimi, Romain Saiss, Nayef Aguerd, Noussair Mazraoui; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Abdelhamid Sahiri; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Dani Carvajal, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Pedri, Sergio Busquets, Gavi; Ferran Torres, Alvaro Morata, Dani Olmo.

     

    Skenario pertandingan

    Maroko bakal memanfaatkan setiap jengkal pertahanan yang selalu mereka jaga dengan penuh wira, untuk mengamankan tiket perempat final Piala Dunia pertamanya.

    Sebaliknya para penyerang tim asuhan Walid Reragui ini akan percaya diri menggedor benteng pertahanan La Roja dengan membidik kelemahan-kelemahannya yang beberapa hari lalu sukses dieksploitasi oleh Jepang.

    Tetapi berhati-hatilah karena tim yang mereka hadapi kali ini tak pernah mengenal istilah jeda kala menekan dan menyerang lawan-lawannya.

    Spanyol adalah jelas kekuatan yang sungguh harus diperhitungkan di sepertiga akhir lapangan.

    Mereka juga dikaruniai oleh pemain-pemain yang semuanya haus gol, tak peduli mereka pemain inti atau tidak, starter atau cadangan.

    Semuanya sama, bisa menjebol gawang lawan, sekalipun ditutup rapat-rapat oleh para penjaga lini pertahanannya.

    Perlu seorang kiper mumpuni untuk menghadapi teror pemain-pemain depan Spanyol. Tetapi beruntung Maroko sudah bisa menurunkan kembali penjaga gawang nomor satunya, Yassine Bounou.

    Saat menjungkalkan Belgia, Bounou mendadak dilucuti dari skuadnya karena tidak enak badan. Kini dia sudah siap dimainkan selama 90 menit penuh.

    Pun demikian bek kawakan Achraf Hakimi yang memberikan assist menawan untuk gol Youssef En-Nesyri.

    Bek kanan Paris Saint Germain itu diperkirakan sudah bugar tepat pada waktunya untuk melindungi Bounou dari sayap kanan serangan bersama duo bek tengah Romain Saiss dan Nayef Aguerd, serta bek kiri Noussair Mazraoui dalam formasi 4-3-3.

    Hakim Ziyech dan Sofiane Boufal bakal turun dalam kondisi badan lebih segar karena istirahat yang cukup sehingga bisa padu bermitra dengan Youssef En-Nesyri sebagai trisula yang mengusik lini belakang Spanyol yang digalang kuartet Dani Carvajal, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba, juga dalam formasi 4-3-3.

    Mereka akan ditopang oleh tiga penguasa lapangan tengah yang semuanya gelandang Bacelona, yakni Pedri, Sergio Busquets, dan Gavi.

    Ketiga gelandang ini menjadi fondasi serangan La Roja yang berintikan trio maut Ferran Torres, Alvaro Morata, dan Dani Olmo yang telah membentuk Spanyol sebagai salah satu dari dua tim paling produktif dalam Piala Dunia 2022, selain Inggris.

    Luis Enrique sebenarnya tidak takut menurunkan duo Nico Williams dan Alejandro Balde yang bermain cemerlang sewaktu menghadapi Jepang, tetapi Ferran Torres dan Jordi Alba yang bakal lebih dipilih dia.

     

    Statistik penting dan head to head

     

    Ini pertemuan keempat kedua negara sejak 1961 dan yang kedua dalam turnamen Piala Dunia. Spanyol menang dua kali, tetapi pada pertemuan ketiga dalam Piala Dunia 2018 di Rusia berakhir imbang 2-2.

    Maroko tak terkalahkan dalam enam pertandingan di bawah asuhan pelatih Walid Reragui yang sejak September membesut mereka. Maroko hanya kebobolan satu gol saat melawan Kanada dalam pertandingan terakhirnya.

    Maroko mencapai babak 16 besar untuk kedua kalinya sejak 1986. Ini pertama kalinya seorang pelatih Arab membawa tim ke babak gugur.

    Luis Enrique melatih Spanyol sejak Juli 2018 setelah mereka tersingkir dari Piala Dunia di Rusia tetapi berhenti pada Juni 2019 karena alasan pribadi. Dia melatih lagi tim nasional empat bulan kemudian.

    Luis Enrique memimpin Spanyol ke semifinal Euro 2020 tahun lalu dan kemudian final Nations League Eropa untuk kalah dari Prancis. (ANT)