Tag: Rangkasbitung

  • Pelaku Penipuan Hipnotis di Rangkasbitung Diringkus Polisi

    Pelaku Penipuan Hipnotis di Rangkasbitung Diringkus Polisi

    LEBAK, BANPOS – Pelaku penipuan dengan modus hipnotis di Rangkasbitung berhasil ditangkap oleh Reskrim Polsek Rangkasbitung. Penangkapan itu dilakukan usai mendapat laporan dari korban pada (5/8) lalu.

    Diketahui, pelaku penipuan dengan cara hipnotis tersebut berjumlah tiga orang. Sementara dua dari tiga pelaku tersebut, berhasil diamankan kurang dari 2×24 jam usai laporan diterima.

    Kapolsek Rangkasbitung, AKP Pipih Iwan Hermansyah, dalam keterangan pers mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada 5 Agustus lalu.

    Saat itu, unit Reskrim Polsek Rangkasbitung menerima laporan dari korban yang berinisial (ER), warga Rangkasbitung, tentang dugaan tindak pidana penipuan dengan modus hipnotis.

    Berdasarkan laporan dari ER, pelaku menggunakan mata uang asing berupa Rubel Rusia dalam menjalankan aksinya.

    Dijelaskan Pipih, kejadian penipuan sejenis itu sangat meresahkan warga Lebak, karena kerap terjadi di wilayah hukum Polres Lebak dan ini menjadi perhatian khusus jajaran kepolisian.

    “Tentu dengan adanya atensi dari Kapolres Lebak, maka kami memerintahkan kepada Kanit Reskrim Polsek Rangkasbitung, Ipda Webri Rizal beserta anggota, melakukan upaya penyelidikan untuk mengungkap modus hipnotis. Dan kurang dari 2×24 jam para pelaku berhasil diringkus dan kita amankan,” ujarnya, Rabu (9/8).

    Pipih menuturkan, para pelaku yang diamankan berinisial RR dan F. Sedangkan satu pelaku lainnya yang tengah diburu ialah perempuan berinisial SD.

    Dari pelaku, pihak Kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yakni mobil Toyota Avanza berwarna hitam metalik, mata uang Rubel Rusia, empat ikat uang mainan pecahan Rp100 ribu senilai Rp10 juta, satu ikat uang mainan pecahan Rp50 ribu senilai Rp5 juta, pakaian yang digunakan pelaku pada saat melakukan aksinya, empat buat id card palsu serta karu nama bertuliskan ESCO Drill Oil Co Ltd.

    Kanit Reskrim Polsek Rangkasbitung, Ipda Webri Rizal, menjelaskan bahwa modus operandi para pelaku tersebut dilakukan dengan berbagai cara, antara lain membujuk, merayu dan berkata bohong kepada korban.

    “Sehingga korban mau menyerahkan barang berharga miliknya berupa cincin emas 24 Karat seberat 10 gram dan uang tunai sebesar Rp16 juta berikut dengan harta lainnya,” terangnya.

    Webri menjelaskan, sasaran pelaku dalam melakukan tindak pidana penipuan itu mencari seorang perempuan yang berumur antara 30 sampai dengan 60 tahun, yang terlihat oleh para pelaku menggunakan perhiasan atau barang berharga.

    “Selain itu, barang bukti hasil kejahatan yang diamankan Unit Reskrim Polsek Rangkasbitung adalah 1 buah cincin emas 24 karat seberat 10 gram milik korban yang diambil dari pegadaian, karena digadaikan oleh pelaku,” katanya.

    Para tersangka terancam dijerat Pasal 378 KUH-Pidana Juncto Pasal 480 KUH-Pidana dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun. (WDO/DZH)

  • Gak Mau Dicap Kinerja Jelek, Polisi Tampung Curhatan Warga Rangkasbitung Timur

    Gak Mau Dicap Kinerja Jelek, Polisi Tampung Curhatan Warga Rangkasbitung Timur

    LEBAK, BANPOS – Kepolisian Resort (Polres) Lebak Polda Banten menggelar giat ‘Jum’at Curhat’ di Kantor Desa Rangkasbitung Timur Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

    Kegiatan tersebut dihadiri Wakapolres Lebak Polda yang didampingi Kabag Ops Polres Lebak, Kapolsek Rangkasbitung dan Para PJU Polres Lebak serta dihadiri oleh Warga Desa Rangkasbitung Timur.

    “Polres Lebak menggelar kegiatan Jum’at Curhat di Kantor Desa Rangkasbitung Timur,” ujar Wakapolres Lebak Kompol Arya Fitri Kurniawan, Jumat (4/8).

    Arya mejelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna mendekatkan diri Polri dengan masyarakat. Menurutnya, ia ingin mendengarkan langsung masukan dan keluhan dari masyarakat, terkait pelaksanaan tugas kepolisian.

    “Masukan dan keluhan dari masyarakat kita terima untuk bahan evaluasi pelaksanaan tugas kedepan untuk menjadikan Polri yang Presisi,” terang Arya.

    Ia mamaparkan, masyarakat tidak perlu sungkan untuk menghubungi dan meminta bantuan kepada pihak Kepolisian, khususnya Polres Lebak yang siap melayani dan mengayomi masyarakat.

    “Terakhir kami menghimbau kepada warga masyarakat apabila ada kejadian segera hubungi layanan 110 Polres Lebak, kami siap,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Cegah DBD, Puskesmas Rangkasbitung Imbau Masyarakat Gencarkan PSN

    Cegah DBD, Puskesmas Rangkasbitung Imbau Masyarakat Gencarkan PSN

    LEBAK, BANPOS – Pergantian musim disebut sebagai salah satu faktor munculnya penyakit menular yang sering menjangkit masyarakat. Salah satunya penyakit Demam Berdarah atau Demam Dengue (DBD).

    Seperti yang ungkapan oleh Kepala Puskesmas Rangkasbitung, Yangyang Citra Gumelar, saat ditemui BANPOS di Kecamatan Rangkasbitung.

    Ia mengatakan, saat ini di wilayah Puskesmas Rangkasbitung sedang dilakukan berberapa penanganan serta penyuluhan terhadap masyarakat terkait penyakit tersebut.

    “Saat ini kasus yang sedang tinggi dan ditangani oleh Puskesmas Rangkasbitung yakni berada di Kampung Curug Mulya, Rw 08, Desa Narimbang Mulya. Disana ada dua orang terjangkit DBD,” kata Yangyang kepada BANPOS, Kamis (27/7).

    Ia menjelaskan, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan epidiomologi dengan cara memerikaa 10 rumah, baik samping depan dan belakang dari rumah masyarakat yang terjangkit DBD.

    “Kegiatan PE ini dilakukan sekurang-kurangnya 100 meter dari rumah terjangkit, kita memeriksa sarang nyamuk yang mana menjadi cikal bakal nyamuk demam berdarah atau Aedes Aegypti,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Yayang menerangkan bahwa dalam upaya pengendalian dan pencegahan DBD, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jauh lebih efektif dibandingkan dengan fogging.

    Menurutnya, dengan menggalakan PSN melalui Abatenisasi, dapat lebih mencegah terkenanya DBD dikarenakan langsung membunuh jentik-jentik nyamuk.

    “DBD ini dimulai dari jentik nyamuk yang ada pada genangan air yang tidak menyentuh tanah. Perlu diketahui, nyamuk DBD ini tidak hidup di genangan kotor (got, saluran air) tapi hidup di air jernih dan dianggap bersih,” terangnya.

    Masih kata Yangyang, Fogging merupakan langkah terakhir dalam penanganan dan pencegahan DBD karena hanya dapat membunuh nyamuk-nyamuk dewasa.

    Oleh karena itu, PSN harus mulai di budayakan kembali oleh masyarakat agar bisa menjaga diri sendiri, keluarga hingga masyarakat sekitar.

    “Gerakan kerja bakti, Jumat bersih dan lain sebagainya harus terus digencarkan agar kita bisa sama-sama menjaga kesehatan,” ujarnya.

    “Tidak lupa juga dengan gerakan 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur genangan air guna mencegah timbulnya DBD,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Kerajinan Mebel Bambu di Lebak Mampu Tembus Pasar Ekspor

    Kerajinan Mebel Bambu di Lebak Mampu Tembus Pasar Ekspor

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Perajin mebel bambu di Kabupaten Lebak, Banten mulai kebanjiran order dan kini dinilai mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran di daerah itu.

    “Kita sekarang kewalahan melayani permintaan konsumen dari berbagai daerah di Banten,DKI Jakarta dan Jawa Barat,” kata Abdurahman (50) seorang perajin mebel warga Kabupaten Lebak, Selasa (26/6/2023).

    Perajin mebel bambu yang dilakukannya itu sudah berlangsung selama 15 tahun dan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak lima orang. Produksi mebel bambu itu per unit terdiri dari dua kursi dan satu meja dengan harga Rp600 ribu ditempat, sedangkan biaya transportasi itu dibebankan ke konsumen.

    Saat ini, kata dia, dirinya mampu memproduksi sekitar 20 unit/bulan, karena menggunakan peralatan manual. Pendapatan dari hasil produksi mebel bambu itu sebesar Rp12 juta dari 20 unit dengan harga Rp600 ribu/unit.

    Produksi mebel itu, lanjut dia, kebanyakan dipesan oleh konsumen dari wilayah Banten, Bogor dan Jakarta. Bahkan, saat ini tengah mengerjakan pesanan dari “kota tua” Jakarta sebanyak 10 set.

    “Kami menggeluti usaha ini dengan memanfaatkan bahan baku tanaman bambu itu,” kata dia.

    Khaerul Pulungan, seorang perajin mebel warga Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan produksi mebel bambu menembus pasar ekspor sejak tahun 2015 dan kebanyakan ke negara-negara Eropa antara lain Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Perancis dan Portugis.

    Produksi mebel bambu yang dirintis sejak 1989 hingga sekarang masih eksis karena permintaan pasar ekspor cukup tinggi. Harga mebel dijual ekspor itu mulai Rp350 ribu hingga Rp2,5 juta per unit. Kerajinan mebel bambu diantaranya produksi kursi sofa, ranjang tidur, rak sepatu, buku-buku juga kursi panjang.

    “Semua produksi itu menggunakan bahan baku bambu,” katanya menjelaskan.

    Ia mengatakan, produksi mebel juga dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 100 orang warga setempat dan mampu mengatasi kemiskinan. Mereka para tenaga kerja itu mulai mengerjakan pemotongan bambu, pelembutan sampai pekerjaan tuntas. Namun, pembayaran upah kerja tersebut tergantung nilai borongan pekerjaan sehingga mereka setiap bulan bisa menghasilkan pendapatan di atas Rp2 juta per bulan.

    “Kami terus meningkatkan kualitas agar produksi mebel itu bisa diterima pasar dunia,” katanya menjelaskan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan selama ini kerajinan industri kecil produksi mebel bambu berkembang dan bisa menyerap lapangan pekerjaan dan mampu mengatasi kemiskinan.

    Pemerintah daerah mengapresiasi omzet kerajinan bambu di daerah ini hingga miliaran rupiah per tahun dari 1.503 unit usaha yang dikelola masyarakat.

    “Kami cukup terbantu dengan tumbuhnya usaha kerajinan bambu sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran,” katanya.(ENK/ANT)

  • Ganjar Hadir di Lebak, Rano Karno Beri Pesan Jaga Kesinambungan Pembangunan di Banten

    Ganjar Hadir di Lebak, Rano Karno Beri Pesan Jaga Kesinambungan Pembangunan di Banten

    LEBAK, BANPOS – Ganjar Pranowo didampingi Rano Karno melakukan kunjungan ke Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (29/4). Dalam kesempatan itu, Rano Karno yang merupakan anggota Komisi X DPR RI mengajak Ganjar mengunjungi Museum Multatuli.

    Ganjar sampai di Museum Multatuli sekitar pukul 14.45 WIB, langsung disambut oleh Rano Karno, Bonnie Triyana sejarahwan yang juga inisiator Museum Multatuli, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi, dan seluruh Ketua DPC PDI Perjuangan se-Banten. Ganjar bersama rombongan langsung masuk ke Museum Multatuli.

    Rano Karno mengungkapkan alasan mengapa dirinya mengajak Ganjar mengunjungi Museum Multatuli. Karena kata dia, Multatuli adalah inspirasi bagi banyak orang tentang cita-cita keadilan dan kemanusiaan.

    “Pak Ganjar hadir di sini untuk memperjuangkan itu semua: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Rano di Museum Multatuli.

    Rano Karno juga mengingatkan bahwa Bung Karno pernah mengunjungi Rangkasbitung dan kunjungan Ganjar Pranowo ini juga menjadi semacam tapak tilas dari perjalanan Bung Karno.

    “Jangan lupa, Bung Karno pernah ke Rangkasbitung. Jadi kunjungan Pak Ganjar ini adalah tapak tilas dari perjalanan Bung Karno untuk menghayati lebih dalam apa yang diperjuangkan dan dicita-citakan oleh Bung Karno,” ujarnya.

    Saat ditanya apakah ada pesan khusus dari Rano Karno untuk Ganjar yang telah dideklarasikan oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden, Rano mengatakan dirinya berharap kepada Ganjar untuk melanjutkan pembangunan nasional yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi di Banten.

    “Secara khusus, saya berharap Pak Ganjar melanjutkan pembangunan nasional yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi. Banten ini berdampingan langsung dengan Jakarta, tentu kita berdoa yang terbaik untuk Pak Ganjar Pranowo sebagai Presiden periode 2024-2029 dalam melanjutkan pembangunan dan terus meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” jelas Rano.

    Presiden Jokowi telah memberikan 14 proyek nasional di Banten. Rano berharap Ganjar tidak melupakan Banten.

    “Saya menyampaikan kepada Mas Ganjar bahwa presiden Jokowi memberikan hadiah 14 proyek nasional di Banten. Tadi Mas Ganjar melewati tol yang dibangun Pak Jokowi. Artinya mudah-mudahan Mas Ganjar melanjutkan pembangunan di Banten dan tidak melupakan Banten,” katanya.

    Sementara itu, Ganjar mengatakan dirinya mendapat banyak pengetahuan penting tentang Museum Multatuli.

    “Tempat bersejarah telah dibangun. Apa yang pernah dituliskan Multatuli menjadi banyak inspirasi perasaan orang untuk memanusiakan manusia, kemudian berjuang melawan penindasan. RA Kartini dan Bung Karno pun terinspirasi, mudah-mudahan generasi muda paham akan hal ini,” ujar Ganjar.

    Ganjar mengatakan ada banyak hal menarik, salah satunya nilai-nilai yang diadopsi oleh para pahlawan nasional kita.

    “Ya, tentu saja yang menyebarkan nilai pemberontakan itu dari mereka diadopsi oleh para pahlawan kita saat itu. Ini ada orang Belanda yang menyampaikan kepada rajanya dengan tulisan. Apa yang kamu inginkan dari penjajahan ini? Sampai kapan? Nah, itu dalam dan yang hebat dari beliau sebagai sastrawan sehingga dibuat dengan novel percintaan yang jauh lebih halus. Linguistik bisa diterima, ada kisah percintaan, dan di dalamnya ada nilai-nilai kemanusian yang diangkat,” tandasnya. (MUF)

  • Kejari Buka Pelayanan Hukum Gratis di Seba Baduy 2023

    Kejari Buka Pelayanan Hukum Gratis di Seba Baduy 2023

    LEBAK, BANPOS – Seba Baduy yang merupakan tradisi tahunan di Kabupaten Lebak biasanya dilakukan setelah Kawalu atau bulan puasa dalam kalender Adat Baduy.

    Pada Seba Baduy 2023 kali ini digelar pada 27 hingga 30 April di Alun-alun Rangkasbitung.

    Berbagai pihak ikut memeriahkan pagelaran budaya tersebut seperti UMKM, Pegiat seni dan budaya serta berbagai instansi yang ada di Kabupaten Lebak.

    Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak pun ikut andil dalam memeriahkan Tradisi Adat tersebut. Kejari Lebak membuka stand pelayanan hukum gratis bagi masyarakat Kabupaten Lebak.

    “Masyarakat bisa mendatangi langsung stand Pelayanan Hukum dari Kejaksaan Negeri Lebak untuk berkonsultasi permasalahan Hukum secara Gratis,” Kata Kasi Intelijen Kejari Lebak, Andi Muhammad Indra dalam keterangan yang diterima BANPOS, Kamis (27/4).

    Kepala Kejaksaan Negeri Lebak, Mayasari pun mendukung penuh kegiatan Seba Baduy 2023 dikarenakan sejalan dengan Program-program kedepan yang akan dilaksanakan Kejari Lebak untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lebak Khususnya dibidang Pariwisata. (CR-01)

  • Berkah Lebaran, Dua Napi Lapas Rangkasbitung Dibebaskan

    Berkah Lebaran, Dua Napi Lapas Rangkasbitung Dibebaskan

    LEBAK, BANPOS – Berkah ldul Fitri 1443 Hijriyah kini dirasakan para Narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten. Usai pelaksanaan Shalat Idul Fitri, Dua orang Napi mendapat bebas serta SK Remisi Lebaran untuk 76 Napi warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Rangkasbitung, Senin (2/5/2022).

    Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto dalam amanatnya menyampaikan sambutan Menteri Kumham RI. Sebutnya, bahwa remisi yang diperoleh WBP merupakan bentuk penghargaan atas penilaian pembinaan dalam Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN) di antaranya berkelakuan baik selama menjalani pidana dan mengikuti program pembinaan yang telah ditetapkan.

    “Kami sampaikan dan tekankan kepada Saudara warga binaan sekalian bahwa pelayanan publik yang kami berikan bebas dari pungutan liar. Dengan demikian, saudara-saudara tidak perlu khawatir untuk mendapatkan hak-haknya sepanjang memenuhi syarat,”. ujar Budi.

    Kemudian pembacaan SK Keputusan Remisi Khusus oleh Kasubsi AO, Parhan Septian yang diwakili staf AO, Usep Mulyadi, dilanjut penyerahan secara simbolis dan foto bersama. Adapun penerima remisi lebaran berjumlah 78 orang.

    Salah satu Napi yang langsung bebas, WJY mengaku senang dan haru karena dirinya bisa berkumpul dengan keluarga tepat di Hari Raya.

    “Alhamdulillah senang bisa pulang hari ini. Dan tentu saya akan memulai semuanya lagi, menata hidup dengan bekal yang dimiliki selama di sini, terimakasih untuk semuanya,” ungkapnya sambil terisak haru. (WDO)

  • Wabup Lebak Takbiran Bersama para Narapidana Lapas Rangkasbitung

    Wabup Lebak Takbiran Bersama para Narapidana Lapas Rangkasbitung

    LEBAK, BANPOS – Menyambut hari Raya idul Fitri 1443 H Wakil Bupati (Wabup) Lebak, Ade Sumardi berkesempatan melaksanakan takbiran bersama seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemayarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitug Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten yang berlangsung di Ruang Aula Lapas Rangkasbitung, Minggu (1/5/2021) malam.

    Turut hadir Forum komunikasi pimpinan daerah, diantaranya Kapolres Lebak, Kasdim/0603 Lebak, Kejaksaan Negeri Lebak, Sekertariat Daerah Lebak, Ketua Baznas Lebak Ketua FSPP beserta unsur OPD lainnya.

    Kalapas Rangkasbitung menjelaskan bahwa keadaan seluruh WBP dalam keadaan sehat, di hari raya mulai Senin pagi akan dilaksanakan berbagai agenda kegiatan.

    “Izin pak warga seluruhnya sehat dan baik, besok akan diberikan remisi kepada 78 orang dan 2 langsung bebas. Selama hari raya juga diberikan layanan khusus mulai dari makan bersama dengan menu nuansa lebaran, layanan video call dan layanan titipan makanan juga ada kegiatan hiburan didalam,” Kata Kalapas melaporkan kepada Wabup Lebak.

    Dalam sambutan, Wabup Lebak Ade Sumardi menyampaikan salam dari Ibu Bupati Lebak yang tidak dapat hadir karena kondisi kesehatannya, namun telah menitipkan pesan kepada semua jajaran di Lapas dan para WBP.

    “Ini kami diamantkan ibu bupati ke Lapas untuk bersilaturahim, melaksanakan malam takbiran bersama, karena ini tradisi yang baik yang sudah berjalan secara berbudaya, pesannya tetap sabar dan istiqomah menjadi pribadi yang lebih baik, inshallah cepat kembali ke masyarakat,” ujar Wabup.

    Di kesempatan tersebut, Wabup Ade Sumardi pun turut memberikan titipan zakat dari Baznas Lebak untuk seluruh WBP. Titipan hadiah diterima Kalapas secara simbolis. Pada giat ini kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (WDO)

  • Jembatan Ciujung Bypass Membahayakan Pelintas Jalan

    Jembatan Ciujung Bypass Membahayakan Pelintas Jalan

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Jembatan Ciujung Bypass di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung kembali rusak dan membahayakan bagi para pelintas jalan. Jembatan milik pemerintah pusat tersebut sudah ke empat kalinya mengalami kerusakan, begitu pun perbaikannya.

    Hal itu terjadi diduga akibat perbaikan asal-asalan sehingga membuat penghubung lalu lintas antar kabupaten tersebut kembali mengancam keselamatan pengendara yang melintasi ruas jalan tersebut.

    Informasi yang dihimpun BANPOS, jembatan dengan panjang kurang lebih 150 meter tersebut sudah empat kali dilakukan perbaikan. Terakhir dilakukan perbaikan sekitar tanggal 27 Maret 2021 lalu. Namun, kerusakan pada jembatan itu kembali terjadi pada bagian badan jembatan (aspal).

    Besi yang terlihat terpaksa harus ditutup menggunakan pelat baja sebagai alas agar lalu lintas bisa berjalan. Kendati demikian, jembatan yang berada di aliran Sungai Ciujung kondisinya jelas membahayakan keselamatan pengguna jalan.

    “Itu di bagian badan jalannya sudah bolong lagi, ya terpaksa ditambal menggunakan pelat baja agar bisa dilintasi,” kata Agil, Kamis (17/2).

    Agil yang merupakan seorang pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, sengaja mendatangi lokasi jembatan By Pass yang rusak setelah mendapat laporan dari warga adanya kerusakan pada bagian badan jembatan.

    “Sudah kita periksa, kerusakannya cukup parah dan membahayakan pengendara,” jelasnya.

    Seorang pengendara motor Ali Saepul Ramdani mengungkapkan, jembatan Bypass sangat membahayakan dan harus segera diperbaiki. Ia meminta pemerintah melakukan perbaikan jembatan itu dengan mengutamakan kualitas.

    “Ini sudah empat kali diperbaiki dalam waktu berdekatan hanya selang setahun tapi sudah kembali rusak. Kalau perbaikannya itu tidak asal-asalan kami kira kekuatan jembatan ini bisa bertahan dan dinikmati pengguna jalan dalam waktu lama. Tapi ini hampir setiap tahun rusak lagi dan rusak lagi,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lebak, Irvan Suyatufika membenarkan bahwa jembatan Bypass itu kembali rusak. Irvan menyebut bahwa kebijakan pembangunan dan perbaikan jembatan berada di pemerintah pusat dan pemerintah daerah hanya bisa koordinasi saja dengan pusat.

    “Jembatan itu asetnya dan pemeliharaannya oleh pemerintah pusat. Pemkab lebak sifatnya koordinasi. Dengan kondisi itu akan segera kami koordinasikan agar secepatnya mendapat penangan,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Seorang Lansia di Rangkasbitung Selamat Dari Kebakaran

    Seorang Lansia di Rangkasbitung Selamat Dari Kebakaran

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Yani (70) warga Kampung Lewiranji, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung berhasil diselamatkan warga saat rumahnya terbakar.

    Kebakaran yang terjadi di wilayah padat penduduk sempat terjadi ketegangan lantaran di dalam rumah terdapat Yani yang sedang terbaring lemas karena sakit. Warga yang mengetahui berusaha untuk menolong Yani lelaki lansia dan berstatus duda.

    Dengan alat seadanya warga berhasil menyelamatkan nyawa pria berusia 70 tahun dibawa keluar rumah dan dievakuasi ke rumah warga sekitar. Petugas Pemadam Kebakaran dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Lebak, yang tiba di lokasi langsung melakukan evakuasi pemadaman api. Kurang dari satu setengah jam, api berhasil dipadamkan petugas Damkar dibantu warga sehingga api tidak menjalar ke rumah warga lainnya.

    “Alhamdulillah pemilik rumah selamat sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Kabid Damkar Dinas Satpol PP Lebak Iwan Darmawan.

    Iwan menjelaskan, kebakaran yang terjadi di wilayah padat penduduk itu sempat membuat petugas kesulitan lantaran akses menuju rumah kebakaran sangat sempit. Alternatifnya dengan memasang selang sepanjang 200 meter untuk mencapai lokasi.

    “Dari jalan raya itu sekitar 200 meter, mobil nggak masuk sehingga kami menggunakan selang sepanjang 200 meter agar bisa memadamkan api. Alhamdulilah kurang lebih satu jam setengah api bisa dipadamkan,” jelasnya.

    Dikatakan Iwan, kebakaran hebat di wilayah padat penduduk yang hampir merenggut korban tersebut diduga akibat korsleting listrik.

    “Dugaan sementara itu akibat korsleting listrik. Untuk kerugian materil sementara belum bisa disimpulkan,” katanya.

    Senada disampaikan Wadanton Damkar, Ade Apriyadi. Ia mengaku belum bisa menyimpulkan kerugian materil akibat kebakaran. Namun, untuk memadamkan api yang membakar rumah milik Yani, pihaknya menerjunkan dua mobil Damkar.

    “Dibantu warga api berhasil dipadamkan, dan alhamdulilah dibantu warga pemilik rumah yang sedang sakit terselamatkan,” katanya.

    (CR-01/PBN)