Tag: rapid test

  • Rapid Tes Satpol PP Kota Serang, Dua Reaktif

    Rapid Tes Satpol PP Kota Serang, Dua Reaktif

    SERANG, BANPOS – Dua pegawai pada satuan polisi pamong praja (Satpol PP) reaktif saat melakukan pemeriksaan rapid test yang dilaksanakan oleh Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Rabu (24/6). Dinkes sengaja melakukan rapid test ke seluruh OPD, untuk memastikan kesehatan seluruh pegawai pada OPD tersebut.

    “Kami dari tim Dinas Kesehatan Kota Serang telah melakukan rapid test untuk kantor pol PP sebanyak 280 orang, dan dua yang reaktif,” ungkap Kepala Bidang P2P, Ratu Ani, disela-sela pelaksanaan rapid test.

    Pihaknya menindaklanjuti kedua pegawai yang reaktif tersebut dengan melakukan tes Swab. Menurutnya, pegawai tersebut memang sedang dalam keadaan yang kurang sehat, sehingga imunnya sedang tidak bagus.

    “Sudah kami ambil Swab. Hasilnya nanti, kan tidak langsung. Imunnya lagi ngga bagus, yang satu sedang sakit tenggorokan, dan satunya lagi batuk. Sedang ada gejala influenza, kita doakan saja hasil swabnya adalah negatif,” jelasnya.

    Lebih lanjut Ratu menganjurkan agar kedua pegawai tersebut untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Diketahui, keduanya yaitu anggota Damkar (A) dan anggota Satpol PP (F).

    “Anggota yang reaktif tadi kita anjurkan dan diimbau untuk Isolasi mandiri selama 14 hari. Istirahat, bukan dia tidak bekerja, tapi WFH,” tandasnya.

    Terpisah, Kasi Damkar pada Satpol PP, Uba Agus Mauludin membenarkan bahwa terdapat dua rekannya yang reaktif saat melaksanakan pemeriksaan rapid test hari itu. Ia pun segera memberi pemahaman agar keduanya dapat istirahat dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, selagi menunggu hasil Swab.

    “Sudah kami panggil keduanya. Berdasarkan izin pimpinan (Kasatpol PP, red), keduanya melakukan isolasi mandiri. Kami juga memberikan pemahaman agar tidak merasa tersinggung dengan kondisi saat ini,” ungkapnya.

    Ia mengkhawatirkan keduanya merasa tidak nyaman karena hasil rapid test reaktif. Ia pun memaklumi karena memang saat mengikuti pemeriksaan, keduanya sedang tidak dalam keadaan benar-benar sehat.

    “Keduanya memang sedang sakit, satu radang tenggorokan dan gejala flu. Tapi alhamdulillah keduanya paham dan mengerti untuk beristirahat di rumah,” tandasnya.(MUF)

  • 800 Personel Polres Pandeglang Lakukan Rapid Test

    800 Personel Polres Pandeglang Lakukan Rapid Test

    PANDEGLANG, BANPOS – Menjelang Hari Bhayangkara Ke-74 sekaligus untuk mengetahui kondisi kesehatan jajarannya saat pandemi Covid-19, Polres Pandeglang melaksanakan kegiatan rapid test terhadap seluruh personilnya, Jumat (12/6/2020) di Halaman Mako Polres Pandeglang.

    Sebanyak 800 personel Polres Pandeglang dan Polsek jajaran melakukan rapid test.
    Kegiatan rapid test ini hasil kerjasama Dokes Polres Pandeglang dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang untuk seluruh personel Polres Pandeglang.

    “Hasil tes ini tentunya menjadi tolak ukur kita semua untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan contoh Polisi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan untuk selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di Kabupaten Pandeglang,” kata Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto, Jumat (12/6).

    Ia menambahkan, Rapid Test ini ada kaitannya dengan peningkatan kinerja gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Pandeglang.

    Menurutnya, secara keseluruhan anggota Polri memiliki tingkat risiko tinggi terpapar COVID-19. Pasalnya anggota turun langsung di lapangan, bersentuhan dengan masyarakat untuk melayani.

    “Dari hasil Rapid Test ini, kita memastikan bahwa kesehatan personel Polres Pandeglang dalam kondisi siap siaga untuk melakukan tugas di lapangan dan Alhamdulillah hasilnya non reaktif semua,” ujarnya.

    Sofwan menambahkan, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak panik terhadap pandemi COVID-19. Dia mengingatkan untuk menuju New Normal agar masyarakat selalu menggunakan masker saat keluar rumah, menjaga kebersihan dan melaksanakan protokol kesehatan.

    “Masyarakat wajib menggunakan masker, untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di beberapa instansi juga sudah memberlakukan aturan sebagai daerah wajib masker, ini demi kebaikan kita bersama,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Hasil Rapid Test Jurnalis Pandeglang Non Reaktif

    Hasil Rapid Test Jurnalis Pandeglang Non Reaktif

    PANDEGLANG, BANPOS – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pandeglang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang mengadakan kegiatan Rapid Test massal dihalaman kantor Dinas Kesehatan kepada semua jurnalis yang ada di Pandeglang.

    Sedikitnya 25 jurnalis yang biasa meliput di Pemerintah Kabupaten Pandeglag ikut Rapid Test COVID-19, Rabu (10/6).Rapid Test ini dilayani empat petugas Dinas Kesehatan berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap selama dua jam.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan bahwa kegiatan Tes cepat Korona dilakukan sebagai skrining awal terhadap kemungkinan infeksi Virus Korona, terhadap mereka yang memiliki risiko.

    Profesi jurnalis adalah salah satu dari profesi yang rentan terpapar penyakit menular, berisiko tinggi tertular Korona.

    Sebab, narasumber yang diwawancarai tidak semuanya dalam kondisi sehat atau terbebas dari Virus Korona, begitu juga dengan tempat yang disinggahi selama meliput peristiwa.

    “Untuk hari ini kita melakukan screning awal dalam menghadapi tatanan hidup baru diera aman COVID-19 yang kita peruntukan pada para jurnalis, karena teman-teman kita yang merupakan jurnalis adalah pelayan masyarakat yang kontak langsung dengan masyarakat. Mereka bekerja meliput kegiatan yang ada dimasyarakat kemudian tanpa menyadari bahwa disana banyak virus, makanya kita ingin teman-teman media juga siap mengahadapi New Normal dan dipastikan sehat, dan Alhamdulillah hasilnya Non Reaktif semua,” kata Dewi, Rabu (10/6).

    Dewi menegaskan, hasil yang didapat para jurnalis usai menjalani tes adalah non reaktif, meski non reaktif, Dewi juga menghimbau kepada para jurnalis agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketika bekerja.

    “Tetap jaga kesehatan konsumsi vitamin, makan makanan yang sehat, pakai masker dan istirahat cukup. Nanti kalau ada yang reaktif, maka prosedur Protokol Kesehatan akan kami laksanakan. Rekan-rekan jurnalis akan diisolasi mandiri dirumah,” ucap Dewi.

    Sebelumnya, Ketua PWI Pandeglang Iman meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan rapid test kepada para jurnalis yang bertugas. Menurutnya, tugas wartawan hampir sama dengan petugas kesehatan.

    “Mereka (jurnalis) selalu berhubungan langsung dengan banyak orang ketika bekerja dan kita tidak tahu siapa saja yang ditemui. Mereka sehat atau tidak, sehingga ini perlu adanya Rapid Test, dan hasilnya sendiri semuanya tidak ada yg Reaktif,” jelasnya.

    Salah satu jurnalis yang mengikuti Rapid Test massal, Yusef mengaku senang dengan kegiatan itu. Walaupun sebelum Rapid Test sempat muncul kekhawatiran karena selama pandemi dia tetap menjalani aktivitas liputan seperti biasa.

    “Alhamdulillah non reaktif, tadi juga sempat khawatir karena saya lagi batuk pilek,” ujarnya.(MG-02/PBN)

  • Jalani Rapid Tes, Satgas Covid-19 100 Persen Non Reaktif

    Jalani Rapid Tes, Satgas Covid-19 100 Persen Non Reaktif

    SERANG, BANPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang Kabupaten Serang menggelar pemeriksaan Rapid tes untuk OPD yang tergabung dalam tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, Kamis (28/5). Bertempat di aula TB Suwandi, pemeriksaan tersebut diikuti oleh 161 anggota.

    “Alhamdulillah hasil rapid tes kali ini Non Reaktif semua,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), pada Dinkes Kabupaten Serang, Riris Budiarni.

    Dikarenakan keterbatasan alat rapid tes, yang mengikuti pemeriksaan ini hanya meliputi Danramil, Koramil, Polsek, Kecamatan, Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang.

    “Kami menyediakan alat rapid tes sebanyak 200 unit,” tuturnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan, pada pelaksanaan rapid tes tersebut, belum semua anggota dari tim gugus tugas Covid-19 mengikutinya. Sebab, jumlah alat yang dibutuhkan untuk dapat melakukan rapid tes secara keseluruhan anggota, dapat mencapai lebih dari 500 alat yang dibutuhkan.

    “Belum bisa semua, karena kalau dihitung lebih dari 500 orang. Sementara peralatan yang kita miliki hanya ada 200 unit,” terangnya.

    Untuk saat ini, lanjut Riris, Puskesmas sudah menuntut untuk dilakukan rapid tes. Hal itu dikarenakan para petugas yang ada di Puskesmas, bersinggungan langsung dengan masyarakat.

    “Puskesmas juga sudah menuntut untuk di rapid tes, mereka juga harus diakomodir dan juga mereka ingin mengetahui status mereka,” katanya.

    Meskipun demikian, alat rapid tes untuk Puskesmas sudah diamabil oleh pihak Puskesmas. Ia berharap, dalam kurun waktu dua sampai tiga hari kedepan, Puskesmas sudah menyerahkan hasil rapid tes.

    “Hal itu untuk mengetahui apakah mereka non reaktif atau reaktif covid-19,” tandasnya.

    Diketahui, yang dapat mengikuti pemeriksaan rapid tes di Puskesmas yaitu semua pegawai yang ada di Puskesmas, baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga Honorer.

    Terpisah, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi mengatakan, dalam rapid tes tersebut, sementara hanya dapat dilakukan kepada Satgas Covid-19 yang langsung terjun ke lapangan. Kemudian, untuk hasil dari pemeriksaan tersebut, semuanya dinyatakan non reaktif.

    “Alhamdulillah semua non reaktif. Kalau nanti ada dana yang mencukupi, kami akan melaksanakan pemeriksaan rapid tes untuk semua pegawai yang ada di lingkungan Pemkab Serang,” tandasnya.(MUF)

  • Sempat Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Warga Perumahan Arga Baja Di-Rapid Test

    Sempat Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Warga Perumahan Arga Baja Di-Rapid Test

    CILEGON, BANPOS – Kontak dengan KSN, pekerja harian lepas asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang terkonfirmasi positif virus Corona. 14 warga di Perumahan Arga Baja Pura, Kecamatan Grogol Kota Cilegon menjalani Rapid Test, Kamis (14/5).

    Kepala Puskesmas Grogol, Pebriant Damayanti mengatakan, warga di rapid test setelah dilakukan pelacakan dengan KSN. Dari hasil rapid test warga ini seluruhnya dinyatakan non reaktif.

    Diketahui, KSN merupakan pekerja harian lepas asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang bekerja sebagai buruh sub kontraktor PT Krakatau Enginering. Sebelum bekerja, KSN di swab test oleh perusahaan di RSKM dan hasilnya terkonfirmasi positif virus Corona.

    “Tadi ada 14 orang yang di-rapid test. Alhamdulillah, semua hasil testnya negatif,” katanya, saat dikonfirmasi, Kamis (14/5).

    Rapid test tersebut, kata dia, merupakan hasil pelacakan (tracing) yang dilakukan terhadap orang-otang yang pernah kontak erat dengan KSN. Mereka yang di rapid test diantaranya tetangga di kontrakan KSN dan sejumlah warga sekitar.

    “Secara protap kita prioritaskan yang ada kontak erat dengan yang positif. Yang pasti di dalam satu rumah kontrakan disitu kita rapid test. Ada juga warga yang di-rapid karena kontak dengan pasien,” ungkapnya.

    Terkait 5 orang yang satu kontrakan dengan KSN, paparmya, sudah diiisolasi di Hotel The Royale Krakatau oleh perusahaan. Kelimanya sudah diambil sampel swab test dan saat ini tengah menunggu hasil PCR.

    Mengenai KSN yang terkonfirmasi Postif Covid-19, lanjutnya, dugaan dimana terpapar belum dapat dipastikan. Namun yang bersangkutan kemungkinan terpapar dari lokasi tempatnya berasal atau saat ke Cilegon dengan kendaraan umum.

    “Kita belum bisa memastikan dia terpapar dimana. Kemungkinan cukup luas, karena dia berasal dari jawa barat yang merupakan zoba merah. Kemungkinan dia sudah terpapar saat dia datang. Tidaktahu juga dia terpapar, karena dia juga naik angkutan umum. Yang pasti kita tetap tingkatkan kewaspadaan saja,” terang wanita yang disapa Maya ini.

    Sebagai Kepala Puskesmas Grogol, ia meminta agar warga tidak perlu panik. Penanganan kasus sudah dilakukan sesuai protokol percepatan penanganan penularan Covid-19.

    “Saya pikir warga tidak perlu panik. Antisipasi dari RT dan RW dan kelurahan sudah maksimal. Pemilik kontrakan juga kooperatif melakukan disinfeksi untuk ruangan di kontrakan. Untuk saat ini, mudah-mudahan aman,” tandasnya.(LUK)

  • Pemkot Cilegon Kesulitan Alat Rapid Test

    Pemkot Cilegon Kesulitan Alat Rapid Test

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Edi Ariadi menjelaskan, Pemkot Cilegon telah menganggarkan anggaran khusus pengadaan sejumlah kebutuhan penanganan Covid-19. Menurutnya, saat ini yang masih sangat dibutuhkan adalah alat rapid test, karena stok yang ada dianggap sangat tipis dan jauh dari ideal yang dibutuhkan.

    “Kebutuhannya 50 persen dari jumlah penduduk,” ujarnya.

    Edi mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk pembelian rapid test. Namun, barang yang akan dibeli susah didapat.

    “Kalau kekurangannya berapa ya masih banyaklah. Bukan anggarannya nggak ada tapi barangnya yang susah,” ujarnya.

    Dana itu berasal dari dana tak terduga (DTT) yang disiapkan oleh pemerintah. Kata Edi, dirinya masih berjibaku untuk mendapatkan barang tersebut.

    “DTT kan sudah kita tentukan, sudah kita setujui, ada dananya,” kata dia.

    Di bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Arriadna menjelaskan, saat ini stok alat deteksi dini Covid-19 tersebut berkisar 200 unit.

    Perempuan yang juga menjabat sebagai Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon tersebut mengaku tidak tahu sampai kapan ketersediaan alat tersebut bisa bertahan.

    “Bergantung pada kasusnya. Jika banyak yang tidak bertahan lama,” ujarnya.

    Ia melanjutkan, Pemkot Cilegon berencana akan melakukan pengadaan alat tersebut, namun masih menunggu pencairan anggaran.

    “Allhamduliah, kemarin, Rabu (13/5), Pemkot Cilegon mendapatkan bantuan alat tersebut dari PT Krakatau Posco sebanyak 900 unit,” tutupnya.(LUK)