LSERANG, BANPOS – PD Muhammadiyah Kota Serang menggelar kegiatan re-opening Klinik Pelayanan Kesehatan Umat (PKU) Muhammadiyah yang berlokasi di jalan raya Kaloran, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Jumat (17/12/). Dalam kegiatan tersebut, Klinik PKU Muhammadiyah Kota Serang melakukan penandatangan MoU bersama Bank Sampah Digital (BSD) Kota Serang.
Pertamakali di Kota Serang, masyarakat bisa membayar berobat dengan hasil tabungan sampah. Sehingga hal itu menjadi percontohan bagi di wilayah Banten dan Kota Serang.
Hadir dalam re-opening tersebut Ketua PD Muhammadiyah Kota Serang, Hamsin Syarbini, Sekretaris MPKU PP Muhammadiyah, Husnan Nurjuman, Anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, Camat Serang, Lurah Lontar baru serta sejumlah anak yatim dan warga sekitar.
Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Kota Serang, M Fajar Nasikhin, mengungkapkan bahwa klinik tersebut beroperasi sejak pukul 08:00 hingga pukul 19:00 WIB. Ia mengaku, tujuan dalam pembukaan klinik PKU yaitu untuk memberikan dan memudahkan akses kesehatan dan pengobatan, terutama untuk masyarakat Kota Serang.
“Dalam metode pembayaran pengobatan, bisa menggunakan sampah. Hal itu juga untuk mengurangi limbah dan masyarakat bisa mendapakan akses kesehatan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam program ini, pihaknya bekerjasama dengan BSD Kota Serang untuk pembayaran pengobatan masyarakat. Pembayaran dilakukan melalui rekening bank sampah digital, yang dikumpulkan oleh masyarakat melalui program BSD.
“Untuk pembayarannya, kami bekerjasama dengan BSD. Jadi masyarakat menabung sampah melalui bank sampah digital, yang nantinya dikonversikan menjadi nilai rupiah dalam rekening BSD,” ucapnya.
Anggota DPRD Kota Serang, Fraksi PKS, Nur Agis Aulia, mengungkapkan, masyarakat dapat berobat dengan membayar pakai sampah. Ia berharap, program yang baru pertamakali ada di Kota Serang ini bisa menjadi percontohan baik di Provinsi Banten dan lainnya.
“Karena baru pertama kali, pelayanan maupun berobat kesehatan dengan menggunakan sampah, kami pun bekerjasama dengan Bank Sampah Digital,” ujarnya, yang juga merupakan pendiri dari BSD.
Agis berharap, hadirnya pengobatan yang metode pembayarannya menggunakan sampah, dapat berjalan baik. Dengan begitu, permasalahan sampah di Kota Serang dapat terselesaikan.
“Masyarakat dapat memilah sampah, hasilnya bisa untuk berobat. Tabungan sampah sangat bermanfaat untuk keindahan lingkungan dan kesehatan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, CEO Bank sampah Digital, Iyadulloh mengungkapkan, Bank Sampah Digital sudah dua tahun berjalan mengumpulkan sampah dari koordinator di setiap Kota maupun Kabupaten di Banten. Dari hasil tabungan sampah itu, nantinya dikonversikan berbagai manfaat seperti sembako, aqikah, bahkan sampai pembayaran SPPT.
“Kali ini, layanan konversi terbaru BSD di Klinik PKU Muhammadiyah Kota Serang, yaitu berobat pakai sampah. Jadi nabung sampah bisa dipakai untuk berobat kesehatan,” ujarnya.
Ia mengakui, ada beberapa jenis sampah yang bisa dikumpulkan melalui bank sampah digital yang sudah terdapat 144 titik di Banten, mulai dari plastik, kertas logam, hingga minyak jelantah. Semuanya berbeda-beda harganya, masing-masing terdapat nilai rupiah.
“Oleh karena itu, masyarakat di Banten maupun Kota Serang diharapkan dapat semakin rajin menabung sampah di Bank sampah digital. Karena dengan begitu, kita ikut serta menjaga lingkungan, sehingga berdampak pada kesehatan rohani,” tandasnya. (MUF)