Tag: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

  • Pegawai Pemprov Banten Diminta Kreatif dan Inovatif

    Pegawai Pemprov Banten Diminta Kreatif dan Inovatif

    SERANG, BANPOS – ASN di lingkungan Pemprov Banten diminta untuk kreafif dan inovatif dengan memberikan ide-ide gagasan. Hal ini perlu dilakukan guna mempercepat pembangunan didaerah.

    Pj Sekda Banten Virgojanti mengungkapkan, pemprov saat ini sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045. Diharapkan, para pegawai memberikan tanggapan berupa masukan dalam
    penyusunan dokumen tersebut.

    “Bahwa kita saat ini sedang menyusun dokumen RPJPD untuk 20 tahun ke depan. Dan saatnya kita, sama-sama untuk bisa memberikan masukan,” ungkap Virgojanti usai memimpin Apel, di Lapangan Setda KP3B Curug, Kota Serang,  Senin, (2/10).

    Ia menyampaikan, penyusunan RPJPD ini menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah yang dilakukan oleh lembaga atau satuan kerja yang berfungsi secara fungsional di Pemerintah Provinsi Banten. Untuk rencana pembangunan yang sesuai aspirasi masyarakat, diperlukan masukan-masukan dari berbagai pihak,
    salah satu dari para pegawai Pemprov Banten sendiri.

    “Kalau kajiannya itu juga sudah dilakukan, nanti ada konsultasi publik saya mohon semua aktif dan tanpa dibatasi,” jelasnya.

    Virgojanti mengajak, para pegawai di lingkup Provinsi Banten mampu memberikan masukan dengan baik. Menurutnya, bila masukannya baik maka perencanaan yang akan tersusun juga baik dan bisa berdampak bagi masyarakat.

    “Karena kita yang akan melaksanakannya. Kita bagian dari Provinsi Banten setidaknya sekecil apapun kita harus punya kiprah dalam rangka meningkatkan etos kerja kita,” pungkasnya. (RUS/AZM)

  • Kemiskinan Masih Menjadi PR Pembangunan Banten

    Kemiskinan Masih Menjadi PR Pembangunan Banten

    SERANG, BANPOS – Pengentasan dan penyelesaian penduduk miskin ekstrem di Banten diperlukan dukungan semua pihak, bukan hanya pemerintah pusat dan daerah. Diketahui, saat ini di Banten terdapat kurang lebih 154 ribu orang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, jumlah penduduk miskin di Banten terus meningkat. Tercatat dari tahun 2012 penduduk miskin di Banten berjumlah 642,88 ribu, kemudian tahun 2022 naik menjadi 829,66 ribu penduduk.

    Pj Gubernur Banten Al Muktabar pada acara Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Banten tahun 2025-2045 dengan akademisi dan melibatkan para Rektor dan akademisi Perguruan Tinggi setempat, di pendopo KP3B, Curug Kota Serang, kemarin mengungkapkan pentingnya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk menyongsong bonus demografi satu abad usia bangsa Indonesia pada tahun 2045 nanti.

    “Untuk mempersiapkan generasi emas tahun 2045, pondasi dan rangkaian program kerja menuju ke arah sana harus termapping dan terukur dari sini. Karena generasi muda yang akan memandu peta jalan pemerintahan nantinya,” katanya.

    Dikatakan, penyiapan SDM yang unggul itu merupakan salah satu tantangan semua pihak. Namun dengan dukungan perkembangan sektor lainnya, penyiapan SDM itu menjadi peluang besar yang bisa dioptimalkan dengan segala penunjang dan instrumen yang dimiliki.

    “Hingga tahun 2025, dependency ratio Provinsi Banten sebesar 52,83 persen, yang berarti 100 orang usia produktif menanggung 52-53 orang tidak produktif,” ujarnya.

    Selain itu, lanjut Al Muktabar, modal dasar lainnya yang dimiliki yakni kedudukan dan peran Provinsi Banten dalam wilayah yang lebih luas atau posisi geostrategis. Banten merupakan pintu gerbang dan berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta.

    Selain itu Provinsi Banten juga sebagai penghubung utama jalur perdagangan Sumatera-Jawa, yang merupakan bagian dari sirkulasi perdagangan Asia dan Internasional. Kemudian Banten juga bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

    “Lokasi aglomerasi perekonomian dan permukiman yang potensial serta sejarah mengatakan bahwa Banten titik awal perkembangan ekonomi maritim,” jelasnya.

    Maka dari itu, tambahnya, kita semua harus mengoptimalkan berbagai kinerja pembangunan pemerintah dan masyarakat, agar bisa mengurangi angka stunting, pengangguran serta kemiskinan yang ekstrem.
    “Kita harus mendorong agenda-agenda kerja pendidikan yang terarah pada vokasi, untuk menurunkan angka pengangguran terbuka, dan itu penciptaan lapangan kerja,” ungkapnya.

    kepala Bappeda Banten Mahdani menambahkan, FGD bersama para akademisi ini diharapkan mampu mewujudkan arah kebijakan yang terintegrasi dan harmonis, serta masukan permasalahan kualitas pembangunan.

    “FGD bersama akademisi merupakan bagian dari prinsip dan pendekatan perencanaan pembangunan untuk mendapatkan pokok-pokok pikiran, guna mewujudkan arah kebijakan dan sasaran pokok substansi 2025-2045 yang terintegrasi dan harmonis,” ujar Mahdani.

    “Diharapkan menyerap hal-hal masukan dan permasalahan isu strategis pembangunan, masukan kualitas pembangunan, masukan arah kebijakan pokok pembangunan serta penyelesaian pokok visi dan misi pembangunan,” pungkasnya.

    FGD tersebut dipimpin oleh Pj Sekda Banten Virgojanti sebagai moderator, dengan narasumber dari Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Investasi dan Perekonomian dan Rektor Untirta Fatah Sulaeman bersama para rektor dan para Akademisi lainnya, serta turut hadir Kepala OPD di lingkungan Pemprov Banten.(RUS/PBN)