Tag: Rocky Gerung

  • Hinaan Gerung, Urusan Kecil

    Hinaan Gerung, Urusan Kecil

    JAKARTA,BANPOS – Presiden Jokowi enggan ambil pusing soal hinaan yang disampaikan Rocky Gerung kepadanya. Kata Jokowi, hinaan Gerung dengan menggunakan kata “bajingan” adalah urusan kecil.

    Hal itu disampaikan Jokowi kepada wartawan usai mendampingi Ibu Negara Iriana Jokowi membuka acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 di Senayan Park, Jakarta, kemarin.

    Terkait reaksi relawan Jokowi dan beberapa pihak yang melaporkan Gerung ke polisi atas kasus tersebut, Jokowi mengaku, tidak ikut campur. “Saya fokus kerja,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

    Hal itu diamini Menko Polhukam, Mahfud MD. Kata dia, sampai saat ini Jokowi belum ada rencana melaporkan Gerung ke Polisi. Jokowi mengaku enggan memperpanjang kasus ini.

    Mahfud mengatakan, banyak pertanyaan dari akademisi hingga aktivis soal negara yang dianggap diam saja terkait ucapan Gerung tersebut. “Saya jawab, ini delik aduan, dan saya tanya lingkungan Istana belum ada rencana mengadukan,” sebut Mahfud.

    Meski Jokowi diam, tapi pendukungnya yang bergerak. Sejumlah relawan Jokowi ramai-ramai melaporkan Gerung dan Refly Harun ke kepolisian. Hanya saja, laporan yang masuk ke Bareskrim Polri ditolak. Mereka pun tak menyerah dan kembali melaporkan Gerung ke Polda Metro Jaya. Laporan ini diterima Polda Meteo Jaya.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, laporan terkait Gerung diterima karena merupakan delik biasa dan bukan delik aduan. Karena itu laporan dari Relawan Indonesia Bersatu tersebut diterima Polda Metro. Laporan tercatat dengan Nomor: LP/B/4450/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.

    “Tim Penyelidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah melakukan klarifikasi terhadap satu orang pelapor dan dua orang saksi lainnya,” ujarnya, Selasa (2/8).

    Namun, Trunoyudo belum dapat memastikan kapan terlapor Gerung dan Harun dimintai keterangan. “Telah diterima Laporannya di SPKT Polda Metro Jaya,” tambahnya.

    Selain melaporkan ke Polisi, relawan Jokowi juga akan menggelar aksi pada 10 Agustus 2023 untuk mendesak Polisi tangkap Gerung. Rencananya 10 ribu orang akan ikut aksi ini.

    Gerakan ini juga bakal dibarengi dengan melaporkan Gerung di seluruh Kepolisian Daerah (Polda). “Kami persiapan konsolidasi untuk aksi besar di daerah dan di Jakarta tanggal 10 Agustus, karena 10, maka 10 ribu lah di Jakarta kami akan turun,” jelas Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani di kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.

    Benny menegaskan, pihaknya ingin memberikan pelajaran kepada Gerung. Sebab, Gerung telah merendahkan simbol negara dengan mengatakan ‘bajingan tolol’.

    Tidak semua pihak mengecam Gerung. Ada juga yang membelanya. Misalnya PAN. Menurut partai politik besutan Zulkifli Hasan itu, pernyataan Gerung adalah hal yang biasa saja.

    “(Pernyataan) Rocky Gerung biasa saja, anggap itu bunga-bunga demokrasi, tidak perlu terlalu serius. Saya menganggap Rocky Gerung biasa saja, hiburan lah bagi saya,” tegas Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, kemarin.

    Apa tanggapn Gerung menyikapi laporan terhadap dirinya ke Polda Metro Jaya. “Ya bagus, itu hak mereka buat melaporkan,” ujar Gerung di Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), kemarin.

    Ditanya tentang tindak lanjut yang akan diambilnya, Gerung menunggu saja proses hukum selanjutnya. “Ya itu hak mereka buat melaporkan. Jadi ditunggu saja proses hukumnya, gampang kan,” pungkas dia. (RMID)

  • Benny Rhamdani: Habis Menghina, Ngeles, Rocky Gerung Pengecut!

    Benny Rhamdani: Habis Menghina, Ngeles, Rocky Gerung Pengecut!

    JAKARTA, BANPOS – Rocky Gerung dilaporkan ke polisi karena diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rocky beralasan pernyataan yang dianggap menghina Jokowi sesungguhnya hal biasa dalam debat politik.

    Selain itu, menurutnya penggunaan istilah yang dianggap menghina mantan Wali Kota Solo itu, merupakan haknya dan pandangan politiknya.

    Menanggapi pembelaan itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98, Benny Rhamdani, menilai Rocky Gerung sebagai sosok yang pengecut.

    “Itu jiwa pengecut dia. Rocky Gerung itu bukan pemberani,” ujar Benny di sela konsolidasi organisasi relawan Jokowi menyikapi pernyataan Rocky, di kantor DPP Barikade 98, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (1/8).

    Setelah menyampaikan pernyataan yang menyinggung pihak tertentu dan mendapat reaksi, Rocky kata Benny, kini mencari pembenaran lainnya.

    “Ketika muncul serangan balik, dia akan sembunyi dan katakan, ‘Bagaimana bisa pikiran saya diadili? Bagaimana bisa hak demokrasi saya harus berhadapan dengan masalah hukum’,” kata dia.

    Menurut Benny, jika Rocky pemberani, dia seharusnya bersikukuh menyatakan bahwa apa yang ia sampaikan mutlak benar adanya. Bukan malah mencari pembenaran dan berlindung di balik kebebasan berpendapat di alam demokrasi.

    “Kalau dia pemberani dia harus mengatakan, ‘Apa pun yang saya katakan itu adalah kebenaran bagi saya dan saya siap mengambil risiko apa pun’. Rocky Gerung selalu menghindar,” jelas Benny.

    “Dan nanti kita lihat kalau dia diproses hukum akan muncul narasi-narasi kriminalisasi. Di situlah pengecutnya Rocky Gerung,” sambungnya.

    Lebih lanjut, dalam konsolidasi yang dihadiri sejumlah organisasi relawan Jokowi, kata Benny disimpulkan, penindakan terhadap Rocky melalui jalur hukum, akan terus ditempuh. Walau telah diterima di Polda Metro Jaya, laporan polisi lainnya juga akan dibuat.

    “Hari ini konsolidasi kita memutuskan mulai besok semua organ relawan dan semua rakyat di pusat maupun daerah akan melakukan pelaporan hukum terhadap Rocky Gerung di daerah semua polda masing-masing dilakukan serentak secara nasional,” papar Benny.

    Pelaporan itu, seiring dengan aksi turun ke jalan yang akan dilakukan pada 10 Juli 2023 mendatang. Rencananya, puluhan ribu pendukung Jokowi ini akan menuntut penegak hukum mengusut tuntas kasus Rocky ini.

    “Berbarengan dengan itu kita konsolidasi pada tanggal 10 Juli kita akan turun baik kawan-kawan yang ada di daerah maupun di pusat. Di pusat kita sudah tetapkan tadi 10 ribu yang akan menggugat meminta Rocky Gerung ditangkap dengan cara turun ke jalan di Jakarta dan semua daerah,” jelasnya.

    Benny menegaskan, Jokowi tak memerintahkan relawan maupun pendukung, untuk membelanya dari pernyataan Rocky Gerung tersebut. Relawan, kata Benny mengambil tindakan ini atas inisiatif masing-masing.

    Jokowi, menurut Benny sebelum ini telah meminta relawan tak menyikapi secara berlebihan. Apalagi sampai melanggar hukum, atas setiap hinaan serta serangan yang dialamatkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

    “Kita nggak pernah komunikasi dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi nggak tahu soal ini, ini kesadaran kita sebagai anak bangsa untuk menyelamatkan bangsa ini, keutuhan negara ini. Kalau istana tahu laporan itu pasti laporan kita diterima. Tetapi Pak Jokowi tidak tahu, ini membuktikan Pak Jokowi tidak mengintervensi demokrasi, karena Pak Jokowi paham dengan sistem demokrasi,” tandasnya. (RMID)

  • Guna Ungkap Pembuktian, Novel Tantang Jokowi Debat Terbuka dengan Rocky Gerung

    Guna Ungkap Pembuktian, Novel Tantang Jokowi Debat Terbuka dengan Rocky Gerung

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin ikut menanggapi polemik pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi tidak paham Pancasila.

    Novel Bamukmin mendorong Presiden Jokowi berdialog secara terbuka dengan Rocky Gerung dan sejumlah pihak, untuk membuktikan benar tidaknya mantan gubernur DKI Jakarta itu memahami Pancasila.

    “Menurut saya harus dibuktikan dulu oleh Jokowi dengan cara dialog atau debat terbuka. Jadi bisa diketahui pemahaman Jokowi tentang Pancasila,” kata Novel kepada JPNN.com, Kamis (5/12).

    Novel sendiri menilai, sejumlah kebijakan dan keputusan Presiden Jokowi yang jauh dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Seperti sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

    “Sila pertama negara ini dibuat menjadi terbalik yang justru negara ini sudah menjadi negara darurat penista agama. Di mana sila ketuhanan yang sudah terjaga dari zaman Orde Lama, Orde Baru sampai zaman SBY pun, Pancasila sangat terjaga. Di mana pelaku penista agama dihukum berat atau maksimal,” kata Novel.

    Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menilai Rocky Gerung pantas dipolisikan atas pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Jokowi, dalam program ILC yang tayang Selasa (3/12) malam.

    “Apa yang terjadi itu, saya kira wajar kalau dia nanti dilaporkan ke polisi. Biar dia menggerung (menangis keras-keras-red) ya,” ucap Ruhut saat dihubungi JPNN, Rabu (4/12). (TAN/JPNN/RUL)