Tag: RSUD Berkah Pandeglang

  • RSUD Berkah Launching Pelayanan Radiologi dan Nicu

    RSUD Berkah Launching Pelayanan Radiologi dan Nicu

    Tingkatkan pelayanan terhadap masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang launching pelayanan radiologi dan Neonatal Intensive Care Unit (Nicu), di Aula RSUD Berkah Pandeglang, Jum’at (28/7).

    Plt Direktur RSUD Berkah, Eni Yati mengatakan, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, RSUD Berkah terus berupaya meningkatkan sarana sehingga masyarakat Kabupaten Pandeglang bisa terlayani dengan baik.

    “Kita perlu ketahui bahwa masyarakat sangat penting mendapatkan pelayanan bermutu tinggi. Seiring dengan kemajuan teknologi ini memacu masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik,” kata Eni Yati.

    Menurutnya, pelayanan radiologi merupakan hal yang urgen dalam mendukung pelayanan kesehatan seperti CT SCAN 128 slice, roentgen x-ray ceiling system dan conventional, Fluoroscopy, panoramic, mammografi, dan Ultrasonografi (USG).

    “Ini akan membantu dokter dalam upaya mendiagnosis dan mengobati penyakit dengan memberi mereka informasi dari hasil tes radiologi yang tepat waktu dan dapat diandalkan,” terangnya.

    Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, Pemkab Pandeglang melalui RSUD Berkah Pandeglang, memberikan perhatian untuk masyarakat Pandeglang dan sekitarnya dengan menyediakan pelayanan NICU.

    “NICU adalah ruang perawatan intensif di rumah sakit yang disediakan khusus untuk bayi baru lahir yang mengalami gangguan kesehatan. Umumnya bayi dimasukkan ke ruang NICU pada masa 24 jam pertama setelah lahir atau 0-28 hari,” jelasnya.

    Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengapresiasi direktur RSUD Berkah beserta jajaran, sebab sejauh ini banyak perubahan yang signifikan dari pelayanan kesehatan yang diberikan RSUD untuk masyarakat Pandeglang.

    “Ini pemantik agar warga Pandeglang bisa terlayani dengan baik, dengan peralatan yang lengkap bisa lebih gerak cepat dalam pelayanan,” katanya.

    Menurutnya, dengan adanya peralatan yang lengkap adalah dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di RSUD Berkah Pandeglang.

    “Insya Allah masyarakat kami akan nyaman dilayani disini, tidak lagi harus ke luar wilayah pandeglang selain memakan biaya tinggi juga jarak tempuh yang lumayan jauh,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • RSUD Berkah Sosialisasi e-Kinerja

    RSUD Berkah Sosialisasi e-Kinerja

    Guna meningkatkan kedisiplinan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan menindaklanjuti peraturan Bupati (Perbup) Pandeglang Nomor 23 tahun 2016 tentang disiplin kerja, jajaran RSUD Berkah Pandeglang melakukan sosialisasi e-Kinerja yang dihadiri oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pandeglang, di Aula RSUD Berkah Pandeglang, Rabu (30/3).

    Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Berkah Pandeglang, dr.  Firmansyah mengatakan bahwa, selain dari upaya manajemen meningkatkan kedisiplinan pegawai.

    “Kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari Perbup Nomor 23 tahun 2016 tentang disiplin kerja pegawai dan sosialisasi surat keputusan Direktur nomor: 445/24/RSU/1/2022 tentang yang disiplin kerja dan pengaturan jam kerja pegawai dilingkungan RSUD berkah kabupaten Pandeglang,” katanya.

    Di tempat yang sama, Kepala BKPSDM Kabupaten Pandeglang, Mohammad Amri Mengatakan, kegiatan sosialisasi e-Kinerja sangat penting terutama untuk meningkatkan kedisiplinan dan produktifitas serta efisiensi dalam bekerja.

    “Bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin, produktivitas efisiensi kerja yang mendorong profesionalitas untuk meningkatkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat, perlu adanya pengaturan mengenai disiplin kerja dan pengaturan jam kerja bagi pegawai aparatur sipil negara dilingkungan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang,” katanya.

    Senada dengan Kepala BKPSDM Kabupaten Pandeglang, Kabid Data Informasi dan Pembinaan Aparatur BKPSDM Pandeglang, Farid Fikri mengatakan, sosialisasi aplikasi e-kinerja kepada para aparatur sipil negara yang ada di lingkungan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang, sangat diperlukan.

    “Aplikasi akan berguna untuk meng-update kepegawaian dan untuk melihat tata kinerja bapak atau ibu dan dapat dipergunakan sebagai mana mestinya,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Bukan Efek Vaksin, Dafa Terkena DBD

    Bukan Efek Vaksin, Dafa Terkena DBD

    PANDEGLANG, BANPOS – Dafa Bagusna Drajat siswa Sekolah Dasar (SD) Kabayan 5 mengalami demam dua hari pasca vaksinasi. Setelah di cek laboratorium, Dafa dinyatakan Demam Berdarah (DBD).

    “Setelah vaksin dia masih bermain selama dua hari, setelah itu panas dan ternyata hasil dari cek laboratorium trombositnya 100.000, dia dinyatakan DBD,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Samsudin saat dikonfirmasi via jaringan seluler.

    “Ini bukan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), karena dia sempat bermain setelah divaksin, mungkin sudah ada gejalanya DBD sebelum divaksin namun tidak dihiraukan,” ujarnya.

    Dikatakan Samsudin, saat ini Dafa dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah kelas utama.

    “Sekarang trombositnya turun jadi 17.000, kita sedang mencari trombosit untuk melakukan transfusi,” tuturnya

    “Kita membutuhkan sekurangnya 6 kantong trombosit, saya akan koordinasi dengan PMI Pandeglang,”sambungnya.

    Sementara Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Mely Diah Rahmalia langsung respon dengan kondisi yang dialami Dafa, kata Mely, untuk memperoleh trombosit tidaklah uang sedikit.

    “Ibu Bupati langsung menginstruksikan melalui kadis kesehatan, binwil kecamatan, satgas covid kecamatan dan kelurahan memberikan bantuan sampai dengan penanganan dan perawatan di rsud termasuk untuk transfusi trombosit nya,” katanya.

    “Bantuannya berupa dana untuk membeli trombosit dan dana dari Kecamatan dan Kelurahan untuk keseharian keluarga selama dirawat di rsud,”sambungnya.

    Diberitakan BANPOS sebelumnya, diduga usai mendapatkan vaksin Covid-19 di sekolahnya, siswa kelas 6 SDN Kabayan 5, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Dafa Bagusna Drajat (11) dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, Jumat (11/2). Dava diduga menderita efek vaksinasi sehingga mengalami demam, tinggi, muntah-muntah dan diare, dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.

    Orang tua Dava, Agus mengatakan, pada Rabu (9/2) lalu anaknya mengikuti vaksin di sekolahnya. Namun, pada malam hari anaknya mengalami demam, muntah-muntah dan buang air besar (BAB).

    “Saya lalu konsultasi dengan bidan Puskesmas yang melakukan vaksin dan tadi subuh dibawa ke rumah sakit didampingi bu bidan,” kata Agus saat ditemui BANPOS di RSUD Berkah.

    (DHE/PBN)

  • Tenda Darurat Screening Covid-19 Disiapkan di RSUD Berkah Pandeglang

    Tenda Darurat Screening Covid-19 Disiapkan di RSUD Berkah Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Antisipasi meningkatnya jumlah kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang telah mempersiapkan tenda darurat untuk melakukan screening di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang.

    Wakil Direktur RSUD Berkah Pandeglang, Dokter Kodiat Juarsa mengatakan, antisipasi lonjakan kasus Covid-19, RSUD Berkah Pandeglang saat ini telah menyiapkan tenda darurat.

    “Jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Maka Kami telah persiapkan tenda darurat untuk melakukan Screening,” katanya.

    Menurutnya, dipersiapkannya tenda darurat tersebut, untuk melakukan screening untuk setiap pasien yang akan masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), Ketika hasilnya positif Covid-19 maka transit atau singgah sementara di tenda darurat.

    “Jika setelah dilakukan pemeriksaan indikasi harus dirawat, maka kami dorong ke ruangan isolasi. Sudah kami siapkan 18 bed (tempat tidur). Dari 18 bed tersebut, sebanyak 6 bed diruangan tekanan negatif dan 12 bed diruang non tekanan negatif. Kami juga persiapkan 2 bed untuk ICU dan juga 2 bed ruang isolasi serta tekanan negatif untuk ibu hamil atau mau melahirkan,” terangnya.

    Selain ruangan tersebut, lanjut Kodiat, pihaknya juga telah mempersiapkan ruangan lainnya ketika jumlah pasien mengalami lonjakan.

    “Jika jumlah kasus melonjak, maka kami sudah persiapkan satu ruangan yang baru selesai di rehab tahun lalu. Kami persiapkan 24 bed, jadi itu lah kesiapan kami,” ucapnya.

    Saat ditanya berapa jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Berkah, Kodiat mengataka bahwa saat ini ada sekitar tiga pasien sedang dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.

    “Kondisi pasien sebagian besar mengalami gangguan pernapasan, namun tidak berat. Apakah mereka positif Omicron atau bukan, belum dapat diketahui karena Laboratorium pemeriksaan Omicron itu adanya di Jakarta,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Pekan Pertama Februrari, Kasus DBD di Pandeglang Melonjak

    Pekan Pertama Februrari, Kasus DBD di Pandeglang Melonjak

    PANDEGLANG, BANPOS – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, pada pekan pertama bulan Februari 2022 mengalami peningkatan dibandingkan kasus DBD yang terjadi pada bulan Januari 2022. DBD merupakan penyakit yang mudah menular dan merupakan penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aides Aegepty.

    Kepala Seksi Non Rawat Inap, Pelayanan Medik dan Penanggungjawab Program Nasional RSUD Berkah Pandeglang, Joko Suryanto mengatakan, kasus DBD yang ditangani RSUD Berkah Pandeglang pada awal tahun 2022, jumlah kasus DBD hingga saat ini sekitar 70 kasus.

    “Sampai bulan Februari ini sudah sekitar 70 pasien. Terdiri dari kelompok anak-anak dan dewasa,” katanya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

    Dijelaskannya, pada bulan Januari 2022 jumlah kasus yang ditangani RSUD Berkah Pandelang sebanyak 48 kasus yang terdiri dari 15 kasus dibawah usia 18 tahun dan 33 kasus diatas usia 18 tahun.

    “Untuk bulan Februari yang dibawah 18 tahun 11 kasus dan diatas 18 tahun 11 kasus juga. Baru juga diawal pekan sudah ada 22 kasus,” ujarnya.

    Joko menambahkan, sampai dengan hari Jum’at (11/2), jumlah pasien yang menjalani perawatan ada sekitar 9 orang yang terdiri dari 3 orang pasien anak-anak dan 6 orang pasien dewasa.

    “Dari jumlah kasus yang ditangani oleh RSUD Berkah Pandeglang, hingga saat ini tida ada yang sampai dirujuk dan meninggal dunia. Alhamdulilah seluruh pasien pulang sudah dalam keadaan sehat,” ungkapnya.

    (dhe/pbn)

  • Vaksin Anak Berujung RS

    Vaksin Anak Berujung RS

    PANDEGLANG, BANPOS – Diduga usai mendapatkan vaksin Covid-19 di sekolahnya, siswa kelas 6 SDN Kabayan 5, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Dava Bagusna Drajat (11) dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, Jumat (11/2). Dava diduga menderita efek vaksinasi sehingga mengalami demam, tinggi, muntah-muntah dan diare, dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.

    Orang tua Dava, Agus mengatakan, pada Rabu (9/2) lalu anaknya mengikuti vaksin di sekolahnya. Namun, pada malam hari anaknya mengalami demam, muntah-muntah dan buang air besar (BAB).

    “Saya lalu konsultasi dengan bidan Puskesmas yang melakukan vaksin dan tadi subuh dibawa ke rumah sakit didampingi bu bidan,” kata Agus saat ditemui BANPOS di RSUD Berkah.

    Sebelumnya, lanjut Agus, pihaknya mendapat surat pernyataan yang harus diisi oleh orang tua siswa dari pihak sekolah. Saat ditanyakan langsung kepada anaknya mau atau tidak divaksin, akhirnya surat pernyataan tersebut diisi dengan jawaban tidak setuju.

    “Awalnya kan anak saya sebelum divaksin itu, ada surat edaran yang tertera setuju atau tidak setuju. Saya tanya sama anak saya, Aa mau nggak divaksin, anak saya menjawab tidak mau divaksin pak. Lalu saya bilang sama istri saya tanya mau apa nggak, jawabannya sama tidak mau,” terangnya.

    Namun, kata Agus, dirinya merasa heran kenapa anaknya divaksin. Padahal dalam surat tersebut menyatakan tidak setuju dan itupun berdasarkan keinganan anaknya.

    “Anak saya nggak mau divaksin dan dalam suratnya diisi tidak setuju, kenapa divaksin. Bukannya kita melarang atau tidak mendukung ya,” jelasnya.

    Agus menambahkan, saat itu anaknya sempat mengatakan bahwa jika tidak divaksin tidak boleh masuk sekolah. Karena takut tidak boleh masuk sekolah, akhirnya anaknya divaksin.

    “Anak saya pernah bilang begini, pak kalau nggak divaksin nggak boleh masuk sekolah. Saya juga nggak tahu darimana dapatnya (pernyataan itu, red), akhirnya divaksin dengan didampingi istri saya,” ungkapnya.

    Sementara itu Wadir RSUD Berkah Pandeglang, Kudiat saat ditanya BANPOS apakah ada pasien anak yang dirawat diduga akibat divaksin. Kudiat menyatakan, ada satu orang yang sedang dirawat.

    “Saat ini ada satu anak-anak. Ini sedang di-follow up oleh dokter spesialis seperti apa tindak lanjutnya, nanti kita lihat evaluasi hari ini oleh dokter spesialis yang menanganinya,” katanya.

    Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi saat ini, kemungkinan rekomandasi yang akan diberikan akan di-follow up kembali. Karena ini Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pihaknya belum melakukan konfirmasi.

    “Ini kan bahasanya KIPI, kalau KIPI itu terkait langsung atau tidak langsung itu tetap disebutnya KIPI. Terkait dengan langsung atau tidak langsung, kami belum konfirmasi ke dokter spesialisnya. Mohon maaf ya,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala SDN 5 Kabayan, Ujang Holil membenarkan siswanya saat ini sedang mendapatlan perawatan intensif oleh tim medis RSUD Pandeglang dan pengawasan dari tim medis Puskesmas. Namun pihaknya membantah bahwa apabila siswanya yang tidak divaksin tersebut tidak boleh belajar atau sekolah.

    “Saya tidak menginstruksikan jika siswa yang tidak divaksin tidak bisa sekolah. Itu tidak benar dan tidak ada paksaan bagi para siswa, untuk Dava sendiri sudah ada surat pernyataan untuk divaksin yang didampingi ibunya,” kata Ujang saat memberikan keterangan pers di Kelurahan Kabayan, Sabtu (12/2).

    Sementara itu, Bidan Puskesmas Cikupa yang menangani kegiatan vaksin di Kecamatan Pandeglang, Ratna Mutia menjelaskan bahwa sebelum dilakukan vaksin terhadap siswa, pihaknya melakukan screening terlebih dahulu.

    “Rabu (9/2) siswa Dava sudah ada surat persetujuan orangtua dahulu, sebelum divaksin terlebih dahulu dilakukan scrining pemeriksaan suhu, tensi dan lain termasuk tidak ada kontra indikasi terhadap Dava,” terangnya.

    Selain itu, lanjut Ratna, pihaknya bersama tim medis pelaksanaan vaksinasi juga memberikan edukasi pada semua siswa dan orangtua yang mendampingi anak dalam vaksinasi jika ada keluhan setelah divaksin terhadap anak, seperti Dava yang dengan cepat ditangani.

    “Intinya semua kegiatan vaksin selama 7 hari kemarin dilakukan sesuai SOP. Adapun yang menjelaskan soal Dava itu langsung dari tim dokter yang menangani. Kita berharap bukan karena dari vaksin, karena kondisinya saat divaksin sehat,” ungkapnya.(DHE/ENK)

  • Demam dan Muntah Usai Divaksin Covid-19,  Siswa SDN Kabayan 5 Dilarikan Ke RSUD Berkah

    Demam dan Muntah Usai Divaksin Covid-19, Siswa SDN Kabayan 5 Dilarikan Ke RSUD Berkah

    PANDEGLANG, BANPOS – Diduga usai mendapatkan vaksin Covid-19 di sekolahnya, siswa kelas 6 SDN Kabayan 5, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Dava Bagusna Drajat (11) dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, Jumat (11/2). Dava diduga menderita efek vaksinasi sehingga mengalami demam, tinggi, muntah-muntah dan diare, dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.

    Orang tua Dava, Agus mengatakan, pada Rabu (9/2) lalu anaknya mengikuti vaksin di sekolahnya. Namun, pada malam hari anaknya mengalami demam, muntah-muntah dan buang air besar (BAB).

    “Saya lalu konsultasi dengan bidan Puskesmas yang melakukan vaksin dan tadi subuh dibawa ke rumah sakit didampingi bu bidan,” kata Agus saat ditemui BANPOS di RSUD Berkah.

    Sebelumnya, lanjut Agus, pihaknya mendapat surat pernyataan yang harus diisi oleh orang tua siswa dari pihak sekolah. Saat ditanyakan langsung kepada anaknya mau atau tidak divaksin, akhirnya surat pernyataan tersebut diisi dengan jawaban tidak setuju.

    “Awalanya kan anak saya sebelum divaksin itu, ada surat edaran yang tertera setuju atau tidak setuju. Saya tanya sama anak saya, Aa mau nggak divaksin, anak saya menjawab tidak mau divaksin pak. Lalu saya bilang sama istri saya tanya mau apa nggak, jawabannya sama tidak mau,” terangnya.

    Namun, kata Agus, dirinya merasa heran kenapa anaknya divaksin. Padahal dalam surat tersebut menyatakan tidak setuju dan itupun berdasarkan keinganan anaknya.

    “Anak saya nggak mau divaksin dan dalam suratnya diisi tidak setuju, kenapa divaksin. Bukannya kita melarang atau tidak mendukung ya,” jelasnya.

    Agus menambahkan, saat itu anaknya sempat mengatakan bahwa jika tidak divaksin tidak boleh masuk sekolah. Karena takut tidak boleh masuk sekolah, akhirnya anaknya divaksin.

    “Anak saya pernah bilang begini, pak kalau nggak divaksin nggak boleh masuk sekolah. Saya juga nggak tahu darimana dapatnya (pernyataan itu, red), akhirnya divaksin dengan didampingi istri saya,” ungkapnya.

    Sementara itu Wadir RSUD Berkah Pandeglang, Kudiat saat ditanya BANPOS apakah ada pasien anak yang dirawat diduga akibat divaksin. Kudiat menyatakan, ada satu orang yang sedang dirawat.

    “Saat ini ada satu anak-anak. Ini sedang di follow up oleh dokter spesialis seperti apa tindak lanjutnya, nanti kita lihat evaluasi hari ini oleh dokter spesialis yang menanganinya,” katanya.

    Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi saat ini, kemungkinan rekomandasi yang akan diberikan akan di-follow up kembali. Karena ini Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pihaknya belum melakukan konfirmasi.

    “Ini kan bahasanya KIPI, kalau KIPI itu terkait langsung atau tidak langsung itu tetap disebutnya KIPI. Terkait dengan langsung atau tidak langsung, kami belum konfirmasi ke dokter spesialisnya. Mohon maaf ya,” ungkapnya.

    (DHE/ENK)

  • Pelaku Curanmor di RSUD Pandeglang Dibekuk Polsek Banjar

    Pelaku Curanmor di RSUD Pandeglang Dibekuk Polsek Banjar

    PANDEGLANG, BANPOS – Jajaran Polsek Banjar, Polres Pandeglang berhasil menangkap satu Orang pelaku tindak pidana pencurian sepeda motor. Terduga pelaku yang berinisial (Y) 27 tahun, dan berasal dari Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak.

    “Pada sat ini Polsek Banjar menangani kasus pencurian bermotor atau curanmor yang terjadi pada tanggal 17 Mei 2020,” kata Kapolsek Banjar, AKP Satir dalam keterangannya kepada banpos, Jumat (22/5/2020).

    Satir menambahkan bahwa pencurian tersebut dilakukan pada malam hari di lapangan parkir dengan cara membakar kabel kontak, serta mengelabui penjaga parkir Rumah Sakit Umum Berkah Daerah Pandeglang.

    “Kejadian tersebut terjadi pada malam hari pukul 20.00 dengan cara membakar kabel kunci kontak, sehingga kabel itu disambungkan kembali tanpa kunci maka kendaraan bisa hidup, dan mengelabui petugas parkir dengan cara menggunakan kertas parkir milik orang lain yang tercecer di halaman parkir, “ucapnya.

    Ia menuturkan, Polsek Banjar berhasil melakukan penangkapan berdasarkan keterangan dari warga masyarakat, sehingga dalam jangka watu 1×24 jam tersangka berhasil dibekuk ditempat asalnya.

    “Tersangka berhasil kita tangkap di wilayah Cileles, Kabupaten Lebak,” ungkapnya.

    Barang bukti yang berhasil diamankan adalah 3 Unit Sepeda Motor , pihaknya melakukan penahanan sementara di mapolsek dan melengkapi berkas untuk dikirim ke Polres Pandeglang.

    “Sementara tersangka dan barang bukti masih kita amankan di Mapolsek Banjarsari, untuk selanjutnya akan diserahkan ke Reskrim Polres Pandeglang, “ucapnya.

    Sementara Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto Menambahkan, Apresiasi terhadap jajaran Anggota Polsek Banjar yang sudah berhasil melakukan ungkap kasus Pencurian Sepeda Motor. Dimasa Pandemi COVID-19, tentunya tidak menyurutkan Anggota Polisi untuk melakukan penumpasan tindak kejahatan di wilayah Hukum Polres Pandeglang.

    “Teruslah basmi kejahatan yang meresahkan dan merugikan masyarakat Pandeglang, tentunya kami juga meminta kepada masyarakat agar tetap waspada, terutama bila memarkir kendaraan ditempat yang aman, dengan menggunakan kunci ganda, lakukan Siskamling di wilayahnya masing-masing,” katanya.

    Untuk tersangka sendiri akan dijerat dengan pasal 363 KUHP, tentang tindak pidana pencurian dan pemberatan, dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun.(MG-02/PBN)