Tag: RSUD Labuan

  • Pembangunan RSUD Labuan di Tengah Cuaca Ekstrim

    Pembangunan RSUD Labuan di Tengah Cuaca Ekstrim

    PANDEGLANG, BANPOS – Ditengah cuaca ekstrim dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, pelaksana pembangunan Rumah Sakit Labuan, di jalan Jendral Sudirman, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Labuan, yaitu PT Himindo Citra Mandiri optimis pembangunannya selesai tepat waktu. Berdasarkan kontrak kerja, tender waktu pengerjaan proyek rumah sakit selama 240 hari, terhitung dari tanggal 25 Februari sampai 22 Oktober 2022.

    Koordinator Project PT Himindo Citra Mandiri, Aan Safta Atmaja mengaku, pihaknya merasa optimis pelaksanaan pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Labuan dapat selesai sesuai kontrak kerja selama 240 hari.

    “Pengerjaan dilakukan tidak ada pembongkaran pada bangunan sebelumnya sudah ada. Sesuai kontrak kerja, kita hanya arsitektur pemasangan ruang dinding dan elektrikalnya saja,” kata Aan kepada awak media beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, pembangunan rumah sakit Labuan dengan anggaran sebesar Rp 64,5 miliar tersebut, pelaksanaannya pembangunannya akan selesai sesuai dengan yang telah ditargetkan.

    “Anggaran biaya sesuai kontrak kerja Rp 64,5 miliar. Kita optimis selesai dalam waktu 240 hari,” ujarnya.

    Dijelaskannya, dalam pelaksanaan pembangunan rumah sakit Labuan, nantinya akan menyerap tenaga kerja 50 persen lebih pekerja lokal dan saat ini baru melibatkan sekitar 48 orang pekerja. Saat ini jumlah pekerja masih sedikit, karena masih dalam tahap groundbreaking dan belum dilaksanakan pengerjaan pembongkaran dan pemasangan dinding.

    “Kedepan akan terus bertambah banyak jumlahnya, karena mulai melaksanakan pengerjaan bongkar-bongkar, serta pengerjaan dinding,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • WH-AA Kebut Proyek di Akhir Masa Jabatan

    WH-AA Kebut Proyek di Akhir Masa Jabatan

    SERANG, BANPOS – Hanya tinggal 2 bulan lagi masa jabatan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan wakilnya, Andika Hazrumy (Aa) berakhir. Namun, menjelang purna tersebut justru digelontorkan dua proyek rumah sakit umum daerah (RSUD) senilai Rp139 miliar yang baru akan dikerjakan. Diketahui, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan sempat terbengkalai selama tiga tahun.

    Informasi dihimpun dari LPSE Pemprov Banten, kedua proyek tersebut yakni, pembangunan RSUD Cilograng di Kabupaten Lebak sebesar Rp73,290 miliar (sesuai pagu) dan pembangunan RSUD Labuan di Kabupaten Pandeglang Rp67 miliar (sesuai pagu).

    Proyek RSUD Cilograng dikerjakan oleh PT. PP Urban dengan harga penawaran dan koreksi sebesar Rp71,768 miliar, sedangkan pembanguban RSUD Labuan oleh PT Himinda Citra Mandiri, dengan harga penawaran Rp64,240 miliar dan harga terkoreksi Rp64,231 miliar.

    Pengerjaan kedua proyek RSUD ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Gubernur Andika Hazrumy, Selasa (8/3).

    “Selama ini kan banyak warga kita di sana yang terpaksa harus berobat ke Sukabumi. Dengan keberadaan RSUD Cilograng nanti warga Ibu Bupati (Bupati Lebak Iti Jayabaya) tidak usah berobat ke Sukabumi lagi ya bu,” kata Andika dalam sambutannya kepada Bupati Lebak Iti Jayabaya yang hadir pada acara tersebut. Turut hadir Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar.

    Andika mengatakan, pembangunan kedua RSUD tersebut sebagai hadiah bagi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang dari Pemprov Banten. Kehadiran RSUD tersebut disebut Andika akan dapat mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga Banten di dua daerah tersebut, sehingga visi-misi Pemprov Banten di bawah kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim dan dirinya sebagai wakil gubernur, yang menjadikan pembangunan kesehatan sebagai prioritas dapat terwujud.

    Menurutnya, bidang kesehatan merupakan agenda prioritas Pemprov Banten yang tertuang dalam RPJMD 2017-2022, dimana salah satu misi pembangunan daerah adalah meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas. Program prioritas di bidang kesehatan saat ini antara lain adalah jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat banten, rekruitmen tenaga kesehatan penugasan khusus seperti dokter, dokter gigi, serta tenaga kesehatan lainnya.

    “Sebetulnya bahkan tahun ini kita akan membangun tiga rumah sakit, satu lagi yaitu RS Jiwa dan rehabilitasi Ketergantungan Obat yang akan dibangun di Kota Serang,” katanya.

    Terkait pelayanan kesehatan yang menjadi prioritas pemprov Banten ini, Andika menyebut, Banten di antaranya telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) yang pada tahun 2021 lalu angkanya mencapai 70,02 tahun atau sekitar 70 tahun 2 bulan.

    Adapun beberapa indikator penting lainnya yang dapat menggambarkan kondisi kesehatan suatu daerah, kata Andika, antara lain ketersediaan fasilitas kesehatan, angka kesakitan atau morbiditas, pemberian ASI, Imunisasi dan penolong kelahiran.

    “Pembangunan RSUD ini diantaranya adalah untuk mengejar ketersediaan fasilitas kesehatan kepada masyarakat. Semoga dapat dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat,” kata Andika.

    Andika meminta aparat penegak hukum dalam hal ini kejaksaan daerah dapat melakukan pendampingan hukum terhadap program-program pembangunan di Provinsi Banten sehingga apa yang direncanakan pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Banten dalam tujuan untuk memberikan pelayanan yang masimal kepada msayarakat dapat terealisasi dengan baik dan benar.

    “Makanya saya juga berpesan nih kepada para kontraktor agar membangun sesuai spek, jangan ada pengurangan-pengurangan. Saya ingatkan kita di sini mendapat pendampingan hukum dari kejati dan kejari,” katanya.

    Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramuji Hastuti yang mendampingi Andika menyebut pembangunan kedua RSUD tersebut menelan anggaran miliaran rupiah dari APBD Banten.

    “Untuk RSUD Labuan pembangunannya saja Rp73 miliar,” katanya.

    Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, meskipun sempat terbengkalai selama tiga tahun dalam pembangunannya. Akhirnya Pemprov Banten kembali melanjutkan pembangunan RSUD Labuan.

    “Pembangunan RSUD Labuan kembali dibangun, tentu saja hal ini menjadi harapan besar untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Pandeglang,“ katanya.

    Menurut Irna, saat ini Kabupaten Pandeglang hanya memiliki dua rumah sakit yaitu RSUD Berkah dan RSUD Aulia Menes saja. Tentunya dengan keberadaan kedua rumah sakit tersebut dinilai belum cukup untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    “Dengan ditambahnya satu rumah sakti lagi, tentunya akan mampu meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat,“ ujarnya.

    “Terima kasih Pemprov Banten, terutama kepada Gubernur dan Wakil Gubernur yang sudah berkomitmen dan konsisten untuk memperjuangkan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Banten, khususnya Kabupaten Pandeglang. Kami berharap keberadaan RSUD Labuan ini dapat meningkatkan derajat kesehatan serta memudahkan akses bagi masyarakat Pandeglang selatan yang membutuhkan pelayanan kesehatan,“ imbuhnya.(dhe/rus/pbn)

    Caption Foto : Wagub Banten, Andika Hazrumy saat peletakan batu pertama RSUD Labuan.

  • Menjelang Pembangunan RSUD Labuan, PKL Ditertibkan

    Menjelang Pembangunan RSUD Labuan, PKL Ditertibkan

    PANDEGLANG, BANPOS – Peletakan batu pertama pembangunan RSUD Labuan, bakal dilaksanakan Pemprov Banten, Selasa (8/3).

    Untuk melancarkan rencana itu, para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar eks Puskesmas Labuan ditertibkan oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pandeglang, dibantu pihak Kecamatan Labuan, Senin (7/3).

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta, membenarkan penertiban para PKL tersebut, karena berbarengan dengan rencana peletakan batu pertama pembangunan RSUD Labuan.

    “Sudah ditertibkan. Bahkan, malam juga sudah ditertibkan oleh pihak Kecamatan Labuan,” kata Fahmi, Senin (7/3).

    Fahmi mengaku, peletakan batu pertama pembangunan RSUD Labuan rencananya akan dilakukan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim. Dan ia mengklaim, hasil tinjauannya di lokasi sudah rapi.

    Sebetulnya, para PKL itu sudah dibuatkan lapak untuk berjualan di sekitar Shelter Tsunami, Labuan. Bahkan tegasnya, semua PKL yang berjualan di eks Puskesmas Labuan itu, sudah mendapat lapaknya masing-masing.

    “Shalter Tsunami Labuan, jadi tempat relokasi para PKL yang sebelumnya berjualan di depan eks Puskesmas Labuan,” klaimnya.

    Ditegaskannya, tempat relokasi itu bagian dari solusi untuk para PKL, agar tetap bisa berjualan. Namun, tetap saja solusi yang diberikan tak diindahkan oleh para PKL. Karena para PKL, lebih nyaman berjualan di sekitar eks Puskesmas Labuan.

    (PBN/BNN)

  • Tinjau Kerusakan RS Labuan, Pjs Janjikan Koordinasi ke Pemprov

    Tinjau Kerusakan RS Labuan, Pjs Janjikan Koordinasi ke Pemprov

    PANDEGLANG, BANPOS – Pjs Bupati Pandeglang Gunawan Rusminto meninjau bangunan Rumah Sakit (RS) Labuan yang saat ini kondisinya kurang terawat. Gunawan mengatakan akan langsung berkordinasi dengan pemerintah Provinsi Banten, dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang berwenang dalam kelanjutan pembangunan tersebut.

    “saya akan segera berkordinasi dengan Kadinkes Provinsi dan Kabupaten supaya bersinergi untuk bersurat ke Kementerian Kesehatan agar bangunan ini segera di hibahkan ke Pemerintah Daerah, sehingga kami bisa memfungsikan bangunan ini sebagai Rumah Sakit,” kata Pjs Bupati Pandeglang, Gunawan Rusminto, saat meninjau bangunan RS Labuan di Kecamatan Labuan, Selasa (13/10).

    Gunawan sangat menyayangkan kondisi bangunan yang mangkrak akibat belum adanya kejelasan status asset, “Saya yakin jika antara pemerintah provinsi dan kabupaten saling berkordinasi dengan baik, maka dalam waktu yang tidak lama lagi bangunan ini bisa di fungsikan kembali dan menjadi Rsud Labuan,” tegasnya.

    Sementara itu, Kabid Pelayanan Keseahatan Dinas Kesehatan Yudi Herwan berharap agar proses Hibah RSUD Labuan agar segera terealisasi.

    “Kami sangat berharap status aset RSUD ini bisa jelas, karena kebutuhan yang urgen akan pelayanan kesehatan masyarakat, khsususnya wilayah Pandeglang selatan. Dan kami berharap proses pembangunan rehab gedung ini dapat dilakukan oleh Pihak Provinsi Banten,” harapnya.(PBN)