Tag: rtlh pandeglang

  • Dua Tahun Tinggali Rumah Tak Layak Huni, Pasangan Tua Ini Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

    PANDEGLANG, BANPOS – Belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pusat, pasangan suami istri Asnawi (68) dan Asnawati (65) warga Kampung Bojongkakak, Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, tinggal di rumah tidak layak huni dan kondisinya sangat memprihatinkan.

    Sudah dua tahun lamanya, Asnawati yang sehari-harinya berdagang sayuran keliling dan suaminya Asnawi yang sedang sakit hampir tiga tahun karena kecelakaan, tinggal di gubuk tidak layak huni yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu yang sudah lapuk dan atap dari terpal tersebut kondisinya hampir ambruk.

    “Kami tinggal di rumah ini hampir dua tahun” Kata Asnawati kepada wartawan beberapa waktu lalu.

    Dengan kondisi rumah yang tidak layak huni tersebut, Asnawati terpaksa mengungsi ke rumah anaknya jika terjadi hujan deras dan angin kencang karena khawatir rumahnya tersebut ambruk.

    “Kalau sedang ada hujan dan angin kencang, saya Bersama suami mengungsi ke rumah anak karena takut ambruk. Sedangkan untuk tinggal bersama anak, kita nggak enak,” terangnya.

    Asnawati mengaku bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat untuk meringankan beban hidup yang dialaminya.

    “Kami mah jalmi teu boga (Kita mah orang gak punya), untuk memperbaiki rumah yang sudah reot ini tidak memiliki uang. Mau bagaimana lagi, memang seperti ini keadaannya,” ujarnya.

    “Untuk bantuan dari pemerintah, saya belum pernah mendapatkan. Saya berharap bantuan perbaikan rumah, saya kasihan suami sedang sakit apalagi kalau ada hujan dan angin kencang terpaksa harus mengungsi karena takut roboh,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Program RTLH Mangkrak, Sekeluarga Tinggal di Gubuk Reyot

    Program RTLH Mangkrak, Sekeluarga Tinggal di Gubuk Reyot

    PANDEGLANG, BANPOS – Akibat program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) mangkrak. Satu keluarga yang terdiri dari Sapiah (53) dan Jari (75) serta 2 orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah ini tinggal di gubuk rumah berukuran 3 kali 5 meter di Kampung Ciparumpang, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    Selain itu, sudah puluhan keluarga terbiasa hidup secara prihatin. Untuk makan sehari-hari saja pria berusia 75 tahun ini hanya mengandalkan dari kerja serabutan, itu pun jika ada tetangga yang meminta untuknya bekerja, seperti berkebun atau bekerja di sawah.

    “Untuk sehari-hari tidak menentu, karena kebun tidak punya. Ya paling saya kerja di kebun orang atau pun memijit orang,” kata Jari, saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/5).

    Saat hujan turun, atap dan dinding bilik pun tidak luput dari kebocoran. Sebetulnya, Jari dan Sufi’ah sudah dibuatkan rumah oleh Pemerintah melalui program RTLH yang sifatnya Stimulan, akan tetapi pembangunan rumah tersebut sudah hampir satu tahun terbengkalai atau mangkrak.

    Ia pun terpaksa harus tinggal di gubuk reyot tersebut, keterbatasan biaya membuatnya tidak mampu untuk memperbaiki rumah yang sedianya dibangun oleh pemerintah tersebut. “Bantuan pembuatan rumah dari pihak kecamatan terbengkkalai, sudah hampir satu tahun. Saya mau melanjutkan bagaimana, tidak ada biaya,” keluhnya.

    Kini Jari dan sang istri hanya berharap banyak kepada pihak pemerintah agar dapat membantu memperbaiki rumahnya, terlebih saat ini sedang ramai wabah COVID-19 yang membuatnya semakin kebingungan. “Saya hanya berharap pemerintah bisa membantu pembangunan rumah saya, ini juga bingung lagi ada virus corona tidak ada kerjaan, dan bantuan dari pemerintah juga belum dapat,” ucapnya.

    Sementara itu, Camat Majasari Caswa menuturkan, bahwa Pemerintah Kecamatan sudah memasukan nama Jari ke beberapa program pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

    Terkait rumah Jari yang terbengkalai, dirinya mengatakan bahwa program tersebut bersifat pendorong atau stimulant, jadi pemerintah tidak dapat sepenuhnya membangun rumah pak Jari. “Semua program yang berkaitan akan kita usulkan, kepada pihak terkait. Dan harusnya masyrakat membantu untuk pembangun itu, karena pemerintah juga tidak bisa membangun sepenuhnya,” kilahnya.

    Selain itu, Ia juga mengatakan dalam waktu dekat bantuan yang dicanangkan, baik dari Pemerintah Pusat, Kabupaten, maupun Kecamatan, akan segera disalurkan kepada masyarakat, termasuk kepada Jari, yang saat ini terdampak pandemi Virus Korona.

    “Insyaallah bantuan dari pemerintah akan segera di salurkan dan bertahap, dan minggu ini juga ada 500 paket sembako yang akan di salurkan,” katanya.(MG-02/PBN)