Tag: Rumah

  • Ironis, Kelas Menengah Huni Rusunawa Subsidi

    Ironis, Kelas Menengah Huni Rusunawa Subsidi

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mesti lebih ketat dalam menyewakan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bersubsidi. Sebab, hunian tersebut banyak yang ditempati kalangan menengah ke atas. Sementara, masih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tinggal di tempat tidak layak seperti kolong jembatan.

    Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ida Mahmudah. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, masih banyak warga miskin ber-KTP DKI Jakarta belum ter¬tampung di Rusunawa. Mereka tinggal di rumah yang sangat tak layak huni.

    “Seperti di Kapuk Muara, mereka tinggal di lahan bukan milik mereka. Dan, di bawah rumah itu, banyak sampah, sangat tidak layak. Lalu, ada juga tinggal di kolong tol,” ungkap Ida saat rapat dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (11/7).

    Ida mengungkapkan, banyak warga yang mengadukan kesulitan mendapatkan unit Rusunawa. Padahal berdasarkan data Dinas PRKP, masih ada 5.000 unit lebih Rusunawa yang kosong.

    Soal indikasi kelompok kelas menengah atas tempati Rusu¬nawa, Ida menyebut Ketua Rukun Warga (RW) di Rusunawa Penjaringan.

    “Dia pengusaha loh. Tam¬pangnya bos, dan ternyata dia memang bos,” ujarnya.

    Hal itu, lanjut Ida, memberi¬kan gambaran bahwa program Rusunawa tidak tepat sasaran. “Pemprov DKI Jakarta harus memperketat calon penghuni Rusunawa,” pintanya.

    Permintaan senada disampai¬kan Anggota Komisi D, Husen. Dia berharap Pemprov DKI memperketat seleksi calon penghuni Rusunawa agar tepat sasaran.

    “Ini kok ada penghuni punya motor dan mobil bisa masuk Rusunawa? Kenapa bisa begini?” cecar Husen.
    Anggota Fraksi PAN ini meminta, Pemprov DKI meningkatkan pengawasan.

    Husen juga mempersoalkan se¬jumlah Rusunawa yang kondisinya kini memprihatinkan. Salah satunya, Rusunawa Tambora, Jakarta Barat. Diungkapkannya, fasilitas di Rusunawa tersebut sudah bobrok seperti kamar mandi yang tidak ada pintunya dan mushola yang tidak layak.

    “Rusunawa kayak di hutan belantara. Jelek banget,” cetusnya.

    Selain sudah jelek, lanjut dia, Rusunawa tersebut mengancam keselamatan ribuan penghuninya. Sebab, bangunan sudah sangat tua dan tak terawat.

    “Bayangkan kalau itu runtuh. Berapa ribu jiwa yang mati, siapa yang mau tanggung jawab? Tolong diperhatikan banget,” pinta Husen.

    Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian men¬dorong Pemprov DKI untuk terus menyediakan tempat tinggal layak. “Masih ada 445 RW kumuh di Jakarta. Saya kira kita harus menyediakan hunian-huni¬an yang lebih terjangkau untuk masyarakat kalangan bawah,” kata politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PRKP DKI Jakarta Ret¬no Sulistyaningrum berjanji menindaklanjuti masukan Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.

    “Untuk membantu warga yang tinggal di kolong tol, kami akan koordinasikan dengan Wali Kota untuk pendataan,” katanya.

    Retno mengungkapkan, pihaknya berencana menyediakan 52 unit hunian untuk menampung warga penghuni kolong Jalan Tol Angke, Jakarta Barat.

    “Pemkot Jakarta Barat sudah berkoordinasi ke kami. Mereka akan ditempatkan di sejumlah Rusunawa yang berada di Penjaringan Jakarta Utara dan Rusunawa Tipar Cakung Jakarta Timur,” tandasnya.

    Selain itu, pihaknya akan terus mengevaluasi penghuni Rusunawa untuk memastikan penyaluran Rusunawa tepat sasaran.

    “Kalau terbukti ada penghuni memiliki kendaraan (mobil), ia wajib melepas unitnya,” kata Retno.
    Retno menegaskan, Rusunawa hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu yang selama ini menempati hunian tidak layak.

    “Kalau ada info terkait warga Rusunawa yang punya mobil boleh (laporkan), yang penting ada bukti ya akan kita telusuri,” tandasnya. (RMID)

  • Mudik Lebaran, Gravel Maintenance Solusi Layanan Jaga Kondisi Rumah Tetap Aman

    Mudik Lebaran, Gravel Maintenance Solusi Layanan Jaga Kondisi Rumah Tetap Aman

    JAKARTA, BANPOS – Tak terasa Idul Fitri sudah di depan mata. Hari kemenangan yang tidak hanya bagi umat muslim, tapi juga dinantikan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia.

    Hal ini dikarenakan Idul Fitri identik dengan libur panjang yang biasanya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mudik atau sekadar pergi berlibur. Umumnya, libur dan cuti bersama Idul Fitri berlangsung selama 7-8 hari.

    Selama masa libur dan cuti bersama Idul Fitri, banyak orang meninggalkan rumah mereka dengan keadaan kosong tanpa penghuni. Hal ini terlihat biasa saja dan lumrah terjadi, tetapi apakah Anda yakin bahwa rumah Anda dalam keadaan yang prima dan aman untuk ditinggal pergi cukup lama? 

    Menurut Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, sebelum meninggalkan rumah dalam waktu cukup lama, sebaiknya dilakukan pengecekan menyeluruh ke seluruh detail di dalam rumah. Sebab, hal ini dapat mencegah terjadinya risiko kerusakan saat rumah tidak berpenghuni.

    “Pencegahan itu lebih baik dan lebih efisien daripada memperbaiki kerusakan,” ujarnya.

    Menurutnya, pemeriksaan dan pengecekan rumah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu secara kasat mata dan tidak kasat mata. Secara kasat mata, pastikan untuk memeriksa peralatan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan bahaya, seperti memastikan bahwa kompor sudah dimatikan dan tabung gas sudah dicabut.

    Pemeriksaan kasat mata juga meliputi pemeriksaan terhadap peralatan listrik yang berpotensi menimbulkan korsleting. Namun, terdapat beberapa hal yang sulit untuk diperiksa dan sering terlewat, hal ini yang disebut tidak kasat mata, seperti kondisi sambungan pipa yang dapat menyebabkan kebocoran air.

    Pemeriksaan atap dan plafon juga penting untuk menghindari kebocoran. Oleh sebab itu, diperlukan tenaga ahli dan profesional dalam pengecekan untuk perbaikan dan perawatan rumah Anda.

    “Gravel hadir sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal ini, melalui layanan Gravel Maintenance dalam aplikasi tukang Gravel,” katanya.

    Fokus utama dari Gravel Maintenance adalah perawatan dan peremajaan bangunan, sehingga keamanan dan kualitas bangunan tetap terjaga dengan baik. Dengan layanan Gravel Maintenance, Anda dapat memperoleh layanan perawatan bangunan dengan mudah, cepat, dan terpercaya.

    “Sehingga rumah Anda dalam kondisi prima dan siap untuk ditinggal pergi cukup lama,” tandasnya.

    Co-Founder dan CPO Gravel, Fredy Yanto, menyampaikan salah satu fitur unggulan yang tersedia di layanan Gravel Maintenance adalah layanan surveyor. Pengecekan rumah akan dilakukan oleh profesional, dan Surveyor akan memberikan laporan secara komprehensif.

    “Jika butuh perbaikan atau perawatan, Anda akan melihat apa saja detail yang perlu diperbaiki, apa material bangunan yang dibutuhkan, tukang seperti apa yang dibutuhkan, sampai butuh berapa hari pengerjaannya,” terangnya.

    Dengan adanya fitur layanan Surveyor, memungkinkan pemilik rumah untuk mengetahui secara tepat kondisi rumah dan apa saja yang diperlukan dalam proses perencanaan dan peremajaan, hingga ke estimasi biayanya.

    “Dengan demikian, proses perawatan rumah lebih tepat sasaran, efektif dan efisien, serta hasilnya dapat lebih memuaskan,” tandasnya. (MUF)

  • Berhasil Bobol 2 Rumah, Kawanan Pencuri Babak Belur Oleh Warga

    Berhasil Bobol 2 Rumah, Kawanan Pencuri Babak Belur Oleh Warga

    SERANG, BANPOS – Naas sekali nasib Sudirman (42) warga Kampung Ciakar, Desa Bulakan, dan Desdi (28), warga Kampung Umbulan, Desa Mekar Agung, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Niat dapat untung buat lebaran nanti, malah babak belur dihajar massa setelah kepergok membobol rumah warga di Kampung Pabrik, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang.

    Kapolsek Cikeusal AKP Mulyanto mengatakan kasus pencurian yang terjadi bermula dari laporan masyarakat, akan adanya tindak kejahatan dan pelaku kepergok oleh warga sekitar. Pelaku dikejar warga dan lari ke arah persawahan.

    “Kami langsung ke lokasi. Pelaku sempat melarikan diri ke pesawahan. Kami dibantu warga langsung menyisir lokasi,” kata Kapolsek, Jumat (8/5).

    Menurut Mulyanto, pelaku berhasil ditemukan saat bersembunyi ditumpukan padi. Warga yang emosi sempat menghakimi pelaku. Namun aparat kepolisian berhasil meredam kemarahan warga. “Selanjutnya pelaku diamankan ke polsek Cikeusal, untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

    Dari hasil pemeriksaan Sudirman bekerjasama dengan temannya Desdi, 28, warga Kampung Umbulan, Desa Mekar Agung, Kecamatan Cikeusal, telah berhasil membobol dua rumah warga.

    “Dalam melakukan aksinya ternyata pelaku bersama temannya, kami melakukan pengembangan ke daerah Rangkasbitung,” tambahnya.

    Desdi berhasil ditangkap di atas jembatan gantung, Kampung Kolelet, Desa Kolelet Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, setelah dihubungi Sudirman. “Saat tersangka Sudirman diminta janjian di jembatan, langsung kita sergap,” ungkapnya.

    Dari keterangan keduanya, modus kejahatan yang dilakukannya yaitu dengan cara mencongkel jendela, lalu masuk ke dalam kamar dan langsung menguras barang berharga milik korban. “Di rumah pertama pelaku berhasil membawa kabur dua unit HP, di rumah satunya pelaku berhasil mengambil satu unit HP,” tegasnya.

    Atas perbuatannya tersebut, Sudirman dan Desdi sepertinya akan berlebaran di hotel prodeo, karena terancam Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukun Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 tahun, “Dalam kasus ini korban atas nama Zulkhaira mengalami kerugian Rp8 juta,” tandasnya.(PBN)