Tag: rumah isolasi

  • Limbah Domestik dan B3 di Rumah Isolasi Tak Kurang 35 Kg Dalam Seminggu

    Limbah Domestik dan B3 di Rumah Isolasi Tak Kurang 35 Kg Dalam Seminggu

    LEBAK, BANPOS – Seminggu terakhir, rumah isolasi terpadu BPPS Lebak mencatat tidak kurang dari 35-40 kilogram limbah sampah terkumpul hasil dari pasien dan petugas Covid-19. Sampah yang ditangani Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan pihak ketiga tersebut didominasi limbah bahan berbahaya beracun (B3) dan domestik.

    Rumah isolasi BPPS Lebak yang berlokasi di Jalan Siliwangi, Desa Rangkasbitung Timur itu dibuka pada 31 Januari 2022 lalu. Sekarang ini sudah ada 10 orang pasien yang sedang menjalani isolasi setelah dinyatakan positif Covid-19.

    “Seminggu sudah 35-40 kilogram limbah B3 dan domestik terkumpul baik bekas pasien maupun petugas,” kata penanggungjawab rumah isolasi terpadu BPPS Banten, Arie Purnomo, kepada wartawan, Selasa (8/2).

    Ia menjelaskan, dua jenis limbah yang dihasilkan di rumah isolasi terpadu yakni limbah domestik yang terpapar pasien Covid-19 seperti sampah bekas makan, botol air minum dan barang lainnya yang digunakan oleh pasien. Kedua, limbah domestik yang tidak terpapar atau tidak digunakan oleh pasien Covid-19. Untuk limbah B3 yaitu limbah medis seperti masker, alat pelindung diri (APD) dan sebagainya.

    “Limbah yang dihasilkan ditangani oleh dua instansi yang berbeda. Untuk limbah domestik ditangani Dinas Lingkungan Hidup. Sementara limbah B3 dan limbah domestik yang terpapar pasien Covid-19 akan ditangani oleh pihak ketiga yang setiap hari Jumat diangkut,” jelasnya.

    Untuk membedaan kedua sampah tersebut, kata Arie, itu dilihat dari warna plastik atau wadah limbah. Plastik berwarna hitam digunakan untuk sampah domestik yang tidak terpapar Covid-19 dan plastik yang berwarna kuning digunakan untuk limbah B3 dan sampah domestik yang digunakan oleh pasien Covid-19.

    “Botol minum, box bekas makan pasien Covid-19, itu pakai plastik kuning, untuk limbah B3 pakai plastik kuning juga, tapi beda plastik. Jadi tetap dibedakan,” ungkapnya

    Pemerintah Kabupaten Lebak kembali membuka rumah isolasi mandiri seiring meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Tempat isolasi itu memanfaatkan kantor BPPS milik Pemerintah Provinsi Banten di Kabupaten Lebak.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak Budi Santoso mengatakan peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron disebabkan mobilitas masyarakat yang tinggi.

    “Kebanyakan masyarakat Lebak berkerja di wilayah DKI Jakarta atau Tangerang Raya,” katanya.

    (CR-01/ENK)

  • Covid-19 Melonjak, Rumah Isolasi Aktif Kembali

    Covid-19 Melonjak, Rumah Isolasi Aktif Kembali

    SERANG, BANPOS – Penyebaran virus Covid-19 kembali naik, hal ini menyebabkan, ruang isolasi kembali diaktifkan. Selain itu, Pemprov Banten menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) sebesar 25 persen. Hal tersebut berdasarkan adanya temuan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, terutama di wilayah Tangerang Raya.

    Tercatat untuk kasus baru di Provinsi Banten, sejak 1 Januari sampai 31 Januari 2022 sebanyak 11.586 kasus positif Covid-19 bertambah. Penambahan tertinggi terjadi pada tanggal 29 Januari 2022 dengan sebanyak 1.911 kasus baru.

    Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak dr. Firman Rachmatullah menyampaikan, dari hasil swab antigen dan TCM di RSUD Adjidarmo 1 orang pasien meninggal dunia. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, mencatat dalam sepekan kasus positif sebanyak 85 orang.

    “Satu pasien meninggal dunia. Dari hasil swab antigen dan TCM di RSUD dr. Adjidarmo, pasien dinyatakan positif,” kata Firman kepada wartawan, Selasa (1/2).

    Menurut Firman, dari hasil penelusuran riwayat, pasien laki-laki itu diketahui belum pernah menjalani vaksinasi Covid-19 yang selama ini terus dilakukan. “Tidak ada, tidak ada riwayat mengikuti vaksinasi Covid-19,” ujarnya.

    Kembali meningkatnya kasus positif Covid-19 ini diharapkan dapat diwaspadai oleh masyarakat. Firman mengingatkan agar masyarakat kembali disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dan mengikuti vaksinasi.

    “Prokes ini kunci untuk mencegah penularan virus dan segera divaksin untuk membentuk sistem kekebalan tubuh,” harapnya.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso meninjau kesiapan rumah isolasi terpusat sebagai fasilitas perawatan pasien Covid-19 yang bergejala ringan. Pemerintah Kabupaten Lebak kembali menyiapkan rumah isolasi seiring adanya puluhan masyarakat yang dinyatakan positif.

    “Kami sudah mempersiapkan dari awal beberapa skenario untuk mengantisipasi lonjakan kasus, salah satunya mempersiapkan rumah isolasi terpusat di sini,” kata Budi kepada wartawan, Senin (31/1).

    Rumah isolasi terpusat di gedung milik Pemerintah Provinsi Banten mempunyai kapasitas 80 hingga 100 tempat tidur. Sementara untuk merawat pasien dengan gejala sedang, Pemerintah Kabupaten Lebak juga sudah menyiapkan RSUD dr. Adjidarmo.

    “Untuk ruang perawatan ada 42 tempat tidur, dan 6 tempat tidur untuk ICU non ventilator. Kemudian kami juga sedang koordinasi dengan RS Kartini dan Misi mereka siapnya berapa,” jelasnya.

    Kepala Dindikbud Banten Tabrani kemarin, mengatakan penerapan PTM 25 persen itu untuk seluruh sekolah yang menjadi kewenangan Pemprov Banten.

    “Saya sudah mengeluarkan surat edaran sebagai turunan Surat Edaran (SE) Gubernur Banten Nomor 443/204-DinKes/ 2022 tanggal 27 Januari 2022, yang langsung disebar ke sekolah-sekolah untuk ditindaklanjuti,” katanya.

    Ia menjelaskan, adanya peningkatan kasus Covid-19 maka pihaknya akan memperketat protokol kesehatan saat PTM diberlakukan. Jika ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, maka sekolah tersebut harus menghentikan kegiatan PTM dan beralih pembelajaran jarak jauh (PJJ) seluruhnya.

    “Selama dua pekan pertama sekolah tersebut wajib melaksanakan PJJ, sambil melakukan tracing dan testing minimal ke orang-orang yang ada di dalam kelas itu yang dilakukan oleh Satgas sekolah yang sudah bekerjasama dengan fasilitas kesehatan terdekat,” jelasnya.

    Satgas di setiap sekolah tidak diatur dalam SE yang dikeluarkannya. Lantaran pembentukan Satgas sudah dilakukan sejak pertama kali PTM diberlakukan.

    “Itu sudah sesuai dengan arahan SKB Empat Menteri, dan setiap sekolah wajib mempunyai ruang isolasi dan membangun komunikasi dengan Puskesmas setempat serta penerapan protokol kesehatan secara ketat,” katanya.

    Menurut Tabrani, untuk pelaksanaan vaksinasi booster kepada tenaga pendidik, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Banten. Namun, pemberian vaksinasi booster itu belum bisa dilakukan secara kolektif.

    “Karena mekanisme vaksinasi booster berbasis wilayah, jadi belum bisa dilakukan secara kolektif seperti pada saat pelaksanaan vaksinasi primer atau dosis pertama dan kedua yang dilaksanakan di RSUD Banten,” jelasnya.

    Tabrani mengimbau kepada para guru yang hendak melakukan vaksinasi booster, bisa dilakukan di wilayahnya masing-masing yang sudah memenuhi standar pelaksanaan, seperti wilayah Tangerang Raya.

    “Silakan datang langsung ke lokasi tempat vaksinasi booster di masing-masing wilayah,” ucap dia.

    Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, penambahan kasus terbanyak terjadi di wilayah Tangerang Raya yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

    “Ketiga untuk total penambahan kasus Covid, bukan Omicron, karena dalam satu minggu ini Banten itu lonjakan kasusnya tinggi terutama di daerah Tangerang Raya,” kata Ati.

    (CR-01/RUS/PBN)