Tag: Rupiah dan Dolar AS

  • Rupiah Keok Lawan Dolar AS

    Rupiah Keok Lawan Dolar AS

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,21 persen ke level Rp 15.218 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.185 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,03 persen, peso Filipina melesat 0,15 persen, won Korea Selatan minus 0,21 persen, yuan China turun 0,06 persen dan dolar Singapura naik 0,09 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,07 persen ke level 102,44. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,44 persen ke level Rp 16.740, terhadap poundsterling Inggris minus 0,40 persen ke level Rp 19.319, dan terhadap dolar Australia melemah 0,39 persen ke level Rp 9.932.

    Analis Pasar Keuangan, Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah kembali melemah dikarenakan data inflasi AS yang naik pada Juli 2023. “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound setelah komen hawkish the Fed Daly mengenai inflasi yang naik di AS,” jelasnya di Jakarta, Jumat (11/8).

    Lukman memproyeksi, nilai tukar rupiah bakal bergerak di rentang Rp 15.150 per dolar AS – Rp 15.250 per dolar AS. (RMID)

  • Rupiah Kembali Anjlok

    Rupiah Kembali Anjlok

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi tadi dibuka melemah 0,10 persen ke level Rp 15.205 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.985 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,05 persen, baht Thailand naik 0,01 persen, peso Filipina anjlok 0,34 persen, won Korea Selatan melemah 0,12 persen, yuan China naik 0,12 persen dan dolar Singapura minus 0,02 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya bergerak stagnan di level 102,31. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,04 persen ke level Rp 16.690, terhadap poundsterling Inggris naik 0,05 persen ke level Rp 19.329, dan terhadap dolar Australia minus 0,06 persen ke level Rp 9.939.

    Analis Pasar Keuangan, Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah masih akan tertekan menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) yang bakal diumumkan malam ini.

    “Rupiah diperkirakan akan dibuka datar dengan kecenderungan melemah terbatas, investor wait and see menantikan data inflasi AS malam ini,” katanya, Kamis (10/8).

    Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah bakal bergerak di rentang Rp 15.150 per dolar AS – Rp 15.250 per dolar AS. (RMID)

  • Rupiah Naik Tipis Lawan Dolar AS

    Rupiah Naik Tipis Lawan Dolar AS

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat tipis 0,02 persen ke level Rp 15.216 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.217 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,03 persen, baht Thailand menguat 0,13 persen, peso Filipina turun 0,05 persen, won Korea Selatan melemah 0,12 persen, yuan China menguat 0,09 persen, dan dolar Singapura naik 0,01 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menurun 0,0 persen ke level 102,31. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,04 persen ke level Rp 16.676, terhadap poundsterling Inggris naik 0,02 persen ke level Rp 19.391, dan terhadap dolar Australia menguat 0,02 persen ke level Rp 9.955.

    Analis Pasar Keuangan Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah bisa kembali melemah akibat sentimen dari luar negeri, seperti perkembangan data ekonomi AS dan China.

    “Pergerakan rupiah diperkirakan masih akan tertekan dolar AS di tengah sentimen risk off di pasar setelah Moody’s menurunkan peringkat beberapa bank AS. Data inflasi China yang baru dirilis memberikan gambaran yang beragam namun PPI dan CPI masih menunjukkan deflasi,” jelasnya, Rabu (9/8).

    Lukman memprediksi, nilai tukar rupiah bakal bergerak di rentang Rp 15.150 per dolar AS-Rp 15.250 per dolar AS. (RMID)

  • The Fed Kasih Kode Mau Naikkan Suku Bunga Lagi

    The Fed Kasih Kode Mau Naikkan Suku Bunga Lagi

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,32 persen ke level Rp 15.234 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.185 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia turut melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang anjlok 0,39 persen, baht Thailand minus 0,13 persen, peso Filipina melemah 0,27 persen, won Korea Selatan turun 0,15 persen, yuan China merosot 0,28 persen dan dolar Singapura minus 0,10 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,24 persen ke level 102,11. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,13 persen ke level Rp 16.726, terhadap poundsterling Inggris turun 0,09 persen ke level Rp 19.425, dan terhadap dolar Australia menguat 0,10 persen.

    Analis Pasar Keuangan, Lukman Leong melihat, nilai tukar rupiah akan melemah akibat kebijakan The Fed yang diramal bakal kembali mengetat. “Rupiah diproyeksi masih akan tertekan terhadap dolar AS setelah pernyataan hawkish dari The Fed Bowman akan kenaikan suku bunga kembali. Investor juga menantikan data perdagangan China yang diperkirakan akan kembali turun,” jelasnya, Selasa (8/8).

    Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah bakal bergerak di rentang Rp 15.150 per dolar AS – Rp 15.250 per dolar AS. (RMID)

  • Rupiah Menguat Ke Level Rp 15.149

    Rupiah Menguat Ke Level Rp 15.149

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka kembali menguat 0,24 persen ke level Rp 15.149 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.164 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Baht Thailand naik 0,03 persen, yen Jepang minus 0,06 persen, yuan China menguat 0,08 persen, won Korea Selatan melemah 0,08 persen, dolar Singapura naik 0,11 persen, peso Filipina minus 0,23 persen, dan rupee India anjlok 0,18 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya melemah 0,14 persen ke level 102,21. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,01 persen ke level Rp 16.623, terhadap poundsterling Inggris minus 0,12 persen ke level Rp 19.319, terhadap dolar Australia melemah 0,12 persen ke level Rp 9.958.

    Analis Pasar Keuangan, Lukman Leong mengatakan, rupiah berpotensi menguat karena koreksi dolar AS akibat Indeks Manajer Pembelian (PMI) Non-Manufaktur yang diterbitkan oleh Institute of Supply Management (ISM) lebih lemah dari perkiraan.

    “Saya melihat penguatan akan terbatas, dengan investor cenderung wait and see menantikan data NFP AS malam ini,” katanya di Jakarta, Jumat (4/8).

    Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp 15.100 per dolar AS – Rp 15.200 per dolar AS. (RMID)

  • Dibuka Rp 15.201, Rupiah Melemah 0,17 Persen

    Dibuka Rp 15.201, Rupiah Melemah 0,17 Persen

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,17 persen ke level Rp 15.201 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin Rp 15.175 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Baht Thailand naik 0,19 persen, yen Jepang menguat 0,03 persen, yuan China naik 0,15 persen, won Korea Selatan menguat 0,13 persen, dolar Singapura minus 0,03 persen, peso Filipina turun 0,18 persen, rupee India turun 0,4 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,03 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,03 persen ke level 102,41. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,25 persen ke level Rp 16.626, terhadap poundsterling Inggris minus 0,29 persen ke level Rp 19.328, dan terhadap dolar Australia minus 0,16 persen ke level Rp 9.929.

    Analis Keuangan PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar saham terlihat tidak sepenuhnya positif pagi ini, beberapa indeks seperti Nikkei dan Kospi masih bergerak negatif.

    “Hal ini pun memberikan sentimen negatif terhadap nilai tukar rupiah. Selain itu, data tenaga kerja AS yang lebih bagus juga membuat dolar AS menguat,” jelasnya di Jakarta, Kamis (3/8).

    Ia mengatakan, data positif tersebut pun memicu kenaikan suku bunga acuan AS dan turut menjadi sentimen negatif pada nilai tukar rupiah. Karena data yang bagus ini bisa memicu kenaikan suku bunga acuan AS lagi.

    Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 15.150 sampai Rp 15.200 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID)

  • Rupiah Melesat Ke Rp 15.088

    Rupiah Melesat Ke Rp 15.088

    JAKARTA,BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat 0,11 persen ke level Rp 15.088 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan Jumat (28/7) Rp 15.105 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia mayoritas bergerak menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand naik 0,08 persen, peso Filipina menguat 0,05 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, yuan China menguat 0,12 persen, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, won Korea Selatan melonjak 0,36 persen, rupee India anjlok 0,39 persen, dan yen Jepang minus 0,21 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,10 persen ke level 101,55. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,19 persen ke level Rp 16.615, terhadap poundsterling Inggris naik 0,14 persen ke level Rp 19.382, dan terhadap dolar Australia melemah 0,11 persen ke level Rp 10.053.

    Analis Pasar Keuangan PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan mengikuti sentimen positif di pasar Asia pagi ini di mana indeks saham Asia bergerak positif. “Demikian juga nilai tukar regional bergerak menguat terhadap dolar AS. Pelaku pasar menanggapi positif perbaikan yang terjadi pada data PMI China Juli ini,” katanya di Jakarta, Senin (31/7).

    Tercatat, data aktivitas sektor jasa masih menunjukkan pertumbuhan, sementara aktivitas sektor manufaktur masih mengalami kontraksi tapi sedikit lebih baik dari bulan sebelumnya. Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 15.050 sampai Rp 15.120 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID)

  • Rupiah Kurang Joss Di Awal Pekan

    Rupiah Kurang Joss Di Awal Pekan

    JAKARTA,BANPOS – Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,32 persen ke level Rp 14.887 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan Jumat (9/6) di level Rp 14.840 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang di kawasan Asia juga melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,10 persen, baht Thailand anjlok 0,29 persen, peso Filipina turun 0,03 persen, won Korea Selatan minus 0,14 persen, yuan China turun 0,20 persen dan dolar Singapura melemah 0,06 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,09 persen ke level 103,24. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,14 persen ke level Rp 15.975, terhadap poundsterling Inggris turun 0,18 persen ke level Rp 18.702, dan terhadap dolar Australia minus 0,24 persen ke level Rp 10.072.

    Analis Senior dari PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah dan dolar AS berpotensi masih dalam fase konsolidasi atau naik-turun di kisaran yang sama, sebagaimana yang terjadi pada pekan lalu.

    Hal itu dikarenakan pelaku pasar menantikan data dan acara penting pekan ini, yaitu pengumuman data inflasi konsumen AS pada Selasa malam dan pengumuman kebijakan suku bunga acuan AS pada Kamis dini hari.

    “Pasar biasanya berhati-hati menjelang event penting ini sehingga rupiah berpotensi berbalik melemah terhadap dolar AS, tapi masih di kisaran perdagangan yang sama dengan pekan lalu,” jelasnya di Jakarta, Senin (12/6).

    Ariston mengatakan, perkembangan data ekonomi Negara Paman Sam cukup beragam, beberapa menunjukkan perbaikan dan sebagian menunjukkan penurunan yang agak membingungkan pasar.

    Menurutnya, penurunan angka pada data perekonomian AS, menurutnya akan mendukung penghentian kenaikan suku bunga acuan, dan sebaliknya, perbaikan data bisa mendorong bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) menaikan suku bunganya lagi.

    Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak melemah ke arah Rp 14.900, dengan potensi support di kisaran Rp 14.820 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID)