Tag: Rupiah Menguat

  • Rupiah Dibuka Rp 15.319

    Rupiah Dibuka Rp 15.319

    JAKARTA, BANPOS – Rupiah pagi ini dibuka Rp 15.319 per dolar AS. Rupiah menguat 0,04 persen dibanding perdagangan kemarin, Rp 15.325 per dolar AS.

    Mata uang Asia juga mayoritas bangkit. Dolar Hong Kong naik 0,03 persen, yen Jepang naik 0,10 persen, dolar Singapura naik 0,12 persen, won Korea Selatan naik 0,22 persen, peso Filipina naik 0,38 persen, dan baht Thailand naik 0,38 persen. Sedangkan rupee India turun 0,01 persen, yuan China turun 0,01 persen, dan ringgit Malaysia jatuh 0,05 persen.

    Sementara, mata uang utama negara maju juga menguat. Poundsterling Inggris naik 0,09 persen, euro Eropa naik 0,12 persen, franc Swiss naik 0,10 persen, dolar Australia naik 0,03 persen, dan dolar Kanada stagnan.

    Pengamat Keuangan, Lukman Leong mengatakan, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 15.250 sampai Rp 15.375 per dolar AS. Menurut dia, rupiah tertekan imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang kembali naik mencapai rating tertinggi sejak 2007. (RMID)

    Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/185009/menguat-tipis-rupiah-dibuka-pada-level-rp-15319

  • Rupiah Melesat Ke Level Rp 15.163

    Rupiah Melesat Ke Level Rp 15.163

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat 0,04 persen ke level Rp 15.163 per dolar Amerika Serikat (AS), dibanding penutupan perdagangan pada Jumat (4/8) di level Rp 15.170 per dolar AS.

    Pergerakan mata uang Asia juga mayoritas menguat terhadap dolar AS. Won Korea naik yakni 0,71 persen, pesso Filipina menguat 0,15 persen, baht Thailand naik 0,08 persen, ringgit Malaysia naik 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,02 persen, dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, yuan China anjlok 0,24 persen, yen Jepang melemah 0,14 persen, dan dolar Singapura minus 0,001 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,06 persen ke level 101,89. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,23 persen ke level Rp 16.676, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,17 persen ke level Rp 19.316, dan terhadap dolar Australia melemah 0,17 persen ke level Rp 9.986.

    Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah belum menunjukkan arah tertentu. Pergerakan rupiah akan bergantung kepada rilis data ekonomi.

    “Rupiah masih bisa bergerak menguat atau melemah tergantung dengan data atau sentimen jangka pendek yang tersaji pada pekan depan, terutama perkembangan data ekonomi AS,” katanya, Senin (7/8).

    Menurutnya, perkembangan yield obligasi pemerintah AS meningkat pasca-diturunkannya peringkat utang AS oleh Fitch Rating. Sebelumnya, Fitch memangkas peringkat utang jangka panjang AS dari level tertinggi AAA menjadi AA+.

    Ia mengatakan, sentimen pelambatan ekonomi China, serta rilisnya data Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 pada Senin, (7/8) akan memberikan gambaran ke pelaku pasar mengenai kesehatan ekonomi Indonesia yang dapat mempengaruhi kekuatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

    “Di pasar keuangan masih terlihat negatif di penutupan akhir pekan kemarin. Indeks saham AS dan sebagian Asia ditutup negatif,” katanya.

    Namun di sisi lain, menurutnya pasar bisa saja masuk ke nilai tukar lain di luar dolar AS merespons data tenaga kerja AS Non-Farm Payrolls yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar.

    Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah akan bergerak ke arah Rp 15.250, dengan potensi penguatan di sekitar Rp 15.100 – Rp 15.050 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID)

  • Rupiah Makin Perkasa Pagi Ini, Dibuka Rp14.569

    Rupiah Makin Perkasa Pagi Ini, Dibuka Rp14.569

    JAKARTA, BANPOS – Pergerakan mata uang di kawasan Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS. Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,84 persen ke level Rp 14.569 per dolar AS, dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp14.714 per dolar AS.

    Dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, rupee India naik 0,06 persen, yen Jepang naik 0,13 persen, dolar Singapura melesat 0,19 persen, ringgit Malaysia naik 0,20 persen, yuan China melonjak 0,30 persen, peso Filipina naik 0,36 persen, baht Thailand menguat 0,39 persen, dan won Korea Selatan melesat 0,84 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya turun 0,10 persen ke level 100,94. Sementara pergerakan nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,18 persen ke level Rp 16.254, terhadap poundsterling Inggris melemah 0,16 persen ke level Rp 18.458, dan terhadap dolar Australia menguat 0,28 persen ke level Rp 9.762.

    Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, tidak semua ekspektasi pasar terpenuhi dari Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS mengenai hasil rapat kebijakan moneter dini hari tadi. Dalam pengumuman tersebut tidak ada indikasi pemangkasan suku bunga acuan yang dilontarkan oleh pejabat Fed.

    “Hanya saja terdapat indikasi untuk tidak menaikkan suku bunga sementara,” katanya dalam riset, Kamis (4/5).

    Ia melihat, The Fed akan terus mengevaluasi kondisi perekonomian AS untuk menentukan kebijakan moneter selanjutnya. Namun, hal ini disebut kemungkinan cukup untuk mendorong penguatan rupiah pada hari ini.

    “Penekanannya pada indikasi tidak menaikan suku bunga dalam waktu dekat. Nilai tukar emerging markets lainnya pun terlihat menguat pagi ini terhadap dollar AS,” katanya.

    Ariston mengatakan, kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan AS seiring adanya kenaikan suku bunga acuan juga menjadi pemicu pelemahan dolar AS. Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah akan menguat ke arah Rp 14.600 dengan resisten di kisaran Rp 14.750 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID/MUF)