Tag: safari Habib Rizieq Syihab (HRS)

  • Apel Siaga Disebut Tak Koordinasi Dengan Polda, FPUIB: Fitnah

    Apel Siaga Disebut Tak Koordinasi Dengan Polda, FPUIB: Fitnah

    SERANG, BANPOS – Perwakilan FPUIB merasa aneh dengan statemen dari Polda Banten, terkait tidak adanya koordinasi antara FPUIB dengan Polda mengenai kegiatan apel siaga yang mereka gelar. Padahal, FPUIB mengaku sudah 4 kali melakukan koordinasi.

    Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara FPUIB, Abu Wildan. Ia mengatakan, merupakan kekeliruan bahkan berujung fitnah ketika Polda Banten yang diwakili Kabid Humas, mengatakan pihaknya tidak melakukan koordinasi.

    “Yang beredar pada pemberitaan media dan mengatakan kami tidak melakukan koordinasi itu fitnah. Tolong jangan bilang kami tidak koordinasi, sudah 4 kali kami koordinasi dengan Polda,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (25/11).

    Sebagai penanggungjawab di lapangan, ia mengaku merasa difitnah dengan pernyataan tersebut. Bahkan ia mengaku, lebih sulit untuk berkoordinasi dengan Polda ketimbang mempersiapkan kegiatan yang melibatkan ribuan orang tersebut.

    “Yah benar, justru saya lebih capek ngadepin aparat untuk berkoordinasi, ketimbang persiapan kegiatan yang melibatkan ribuan orang ini,” ucapnya.

    Untuk diketahui, dalam salah satu pemberitaan di media lokal Banten, Edy mengatakan bahwa hingga Senin kemarin pihaknya belum menerima koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan apel FPUIB. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak membuat kegiatan yang melibatkan kerumunan. (DZH)

  • Aparat Hukum Disebut Dalang di Balik Banner HRS Bukan Keturunan Nabi

    Aparat Hukum Disebut Dalang di Balik Banner HRS Bukan Keturunan Nabi

    SERANG, BANPOS – Beredar video klarifikasi dari Ketua Umum DPP LAPBAS, Tubagus Endang, yang menyatakan bahwa banner bertuliskan Habib Rizieq Shihab (HRS) bukanlah keturunan nabi dan pemecah belah persatuan umat, diberikan oleh aparat hukum.

    Dalam video yang diterima BANPOS, ia membenarkan bahwa anggotanya lah yang memegang banner itu. Akan tetapi, bukan pihaknya yang membuat banner tersebut.

    “Dan itu pun tulisan, bukan LAPBAS yah. Jadi yang megangin LAPBAS betul, tapi aparat hukum yang ngasih yah. Jangan salah paham,” ujarnya yang didampingi oleh beberapa anggota LAPBAS, Jumat (20/11).

    Menurutnya, keberadaan LAPBAS bukan untuk mencegah dan melarang kehadiran HRS ke Banten. Akan tetapi pihaknya hanya menjaga ketertiban dan keamanan Indonesia, khususnya Banten.

    “Mau kunjung kemana, silahkan yah. LAPBAS mengamankan kemanan dan stabilitas, khususnya di Banten umumnya di Indonesia yah,” ucapnya.

    Klarifikasi tersebut pun ditutup dengan deklarasi yang dipimpin oleh salah satu anggota LAPBAS. Deklarasi tersebut menegaskan bahwa mereka tidak menolak kehadiran HRS.

    “Kami tidak menolak kedatangan bapak Habib Rizieq Shihab, Ketua FPI seluruh Indonesia. LAPBAS sekali lagi, tidak menolak. Hanya mengamankan kondusifitas di daerah Banten,” jelas orang itu.

    Sementara itu, BANPOS berupaya melakukan konfirmasi kepada Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadith Pranoto. Namun sebanyak tiga kali BANPOS melakukan panggilan telepon, tidak kunjung direspon. (DZH)

  • Anggotanya Bawa Banner HRS Bukan Keturunan Nabi, Sekjen LAPBAS Angkat Bicara

    Anggotanya Bawa Banner HRS Bukan Keturunan Nabi, Sekjen LAPBAS Angkat Bicara

    SERANG, BANPOS – Sekjen DPP Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS), Sunjana, angkat bicara terkait anggotanya yang membawa banner bertuliskan Habib Rizieq Shihab (HRS) bukan keturunan nabi dan pemecah belah bangsa.

    Menurut Sunjana, adanya banner tersebut dalam aksi unjuk rasa di Alun-alun Barat Kota Serang merupakan tindakan dari oknum, dan tidak diketahui oleh para pimpinan DPP LAPBAS.

    “Perlu saya klarifikasi nih. Saya selaku Sekjen DPP LAPBAS, dan jajaran dari DPD tidak tahu sama sekali atas kejadian tadi. Kami tidak tahu siapa itu yang buat. Kalau bicara oknum, ya itu oknum,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (20/11).

    Ia mengatakan, LAPBAS secara kelembagaan mendukung dan mencintai ulama, apalagi keturunan Nabi Muhammad SAW. Termasuk, LAPBAS juga mendukung kedatangan HRS ke Provinsi Banten.

    “Dengan catatan, sesuai protokol kesehatan dan kondusif. Jaga kondusifitas Banten, jaga keamanan Banten ini,” ungkapnya.

    Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Ketua Umum DPP LAPBAS, agar segera membuat klarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

    “Saya sudah ngomong dengan pak Ketum juga, agar segera meminta maaf kalau kita memang salah. Maka kami melakukan klarifikasi kali ini,” tandasnya. (DZH)

  • LUIB Tantang Mubahalah Orang Yang Sebut HRS Bukan Keturunan Nabi

    LUIB Tantang Mubahalah Orang Yang Sebut HRS Bukan Keturunan Nabi

    SERANG, BANPOS – Sejumlah elemen organisasi Islam merespon pernyataan dari massa aksi diduga ormas LAPBAS yang menyatakan Habib Rizieq Shihab (HRS) bukan keturunan nabi dan pemecah bangsa. Bahkan mereka siap untuk bermubahalah, untuk membuktikan bahwa HRS adalah keturunan nabi.

    Menurut Panglima Laskar Umat Islam Banten (LUIB), Riki Yakub, terkait tudingan bahwa HRS bukan keturunan Nabi Muhammad SAW telah dibantah langsung oleh Rabithah Alawiyah, lembaga yang menaungi WNI keturunan Arab dan keturunan Nabi Muhammad SAW.

    “Bersumpah Demi Allah, berdasarkan keterangan resmi Robithoh Alawiyin bahwa IB HRS itu keturunan Nabi Muhammad SAW, & kami siap sumpah mubahalah dengan orang-orang yang mengingkarinya,” tulisnya dalam pernyataan sikap yang diterima BANPOS, Jumat (20/11).

    Ia mengatakan, umat Islam di Provinsi Banten sangat senang dengan wacana kedatangan HRS ke Provinsi Banten. Bahkan, mereka siap menjemput, mengawal dan menghadiri kegiatan yang dilangsungkan oleh HRS.

    “Kami menolak dan mengecam pernyataan ormas-ormas tersebut yang menyatakan IB HRS pemecah belah persatuan umat. Karena faktanya, IB HRS pemersatu umat dan sangat mencintai agama, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.

    Ia menegaskan, Banten merupakan daerah yang dipenuhi oleh jawara yang cinta ulama. Oleh karena itu, ia mengecam segala tindakan yang merendahkan keturunan nabi dan ulama.

    “Oleh karena itu, kepada siapapun jangan coba-coba meremehkan, merendahkan ulama apalagi ulama sekaligus keturunan Rosulullah SAW yang kita semua menghrapkan syafaatnya kelak di hari kiamat,” tegasnya.

    Sebelumnya, ratusan anggota organisasi masyarakat dan pendekar menggelar unjuk rasa, menolak rencana kehadiran pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), ke Provinsi Banten. Organisasi tersebut terdiri dari Banser, LAPBAS dan Jalak Banten.

    Dalam aksi tersebut,terdapat barisan massa aksi yang diduga merupakan barisan dari LAPBAS, membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Rizieq Shihab ke Banten. Bukan Habib Bukan Keturunan Rasul’. Namun tak lama kemudian, spanduk tersebut dilipat oleh mereka. (DZH)

  • Sekelompok Pemuda ‘Sakti’ Tembus Keamanan Polisi, Bikin Aksi Tolak HRS Jadi Ricuh

    Sekelompok Pemuda ‘Sakti’ Tembus Keamanan Polisi, Bikin Aksi Tolak HRS Jadi Ricuh

    SERANG, BANPOS – Aksi tolak kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Provinsi Banten berujung ricuh. Hal tersebut dikarenakan terdapat sekelompok pemuda, yang membakar dua ban bekas serta beberapa spanduk penyambutan HRS di belakang barisan massa aksi.

    Pantauan BANPOS, sekitar 5 pemuda tersebut mulanya dengan santai membakar ban bekas dan banner di belakang massa aksi, saat perwakilan dari ormas LAPBAS sedang berorasi.

    Terlihat ada beberapa polisi dari satuan Intel yang menghalangi para pemuda dalam membakar banner. Setelah ditanya siapa yang menyuruh membakar ban dan banner, para pemuda itu pun pergi ke gerbang barat Alun-alun Barat dengan berjalan santai.

    Saat BANPOS berupaya mewawancarai para pemuda tersebut, pihak kepolisian langsung menahan satu orang pemuda. Pemuda tersebut digiring oleh polisi ke mobil yang berada di gerbang selatan Alun-alun Barat.

    Selang beberapa menit kemudian, terdapat satu orang pemuda yang kembali ditangkap. Bedanya, pemuda tersebut dalam kondisi babak belur. Terlihat darah keluar dari hidungnya.

    Ia terus menerus mempertanyakan alasan dirinya ditangkap. “Saya kenapa? Jangan pakai kekerasan dong,” teriaknya.

    Namun pihak kepolisian tetap menggelandangnya ke mobil untuk dibawa ke Mapolres Serang Kota.

    Kabag Ops Polres Serang Kota, AKP Yudha Hermawan, mengatakan bahwa dua orang yang ditahan pihaknya, merupakan orang yang berasal dari luar massa aksi. Mereka ditahan lantaran membakar ban dan spanduk.

    “Sekarang sedang didalami, apa motivasinya. Apa tujuannya. Karena kalau dari massa aksi, tidak ada yang membawa ban dan ada aksi bakar-bakarannya. Polisi akan melakukan penyelidikan supaya jelas,,” ujarnya, Jumat (20/11).

    Ia menuturkan, para pemuda tersebut datang dari luar Alun-alun. Mulanya mereka mengira para pemuda tersebut merupakan warga yang ingin menonton jalannya aksi. Namun ternyata, para pemuda itu malah membakar ban dan banner.

    “Kami masih dalami apakah itu spontanitas dari mereka atau ada rencana lainnya,” ucapnya.

    Saat ditanya bagaimana bisa para pemuda tersebut lolos membawa ban ke dalam area aksi, Yudha mengaku bingung. Sebab menurut dia, pihaknya telah menyisir sekitar Alun-alun untuk memastikan keamanan.

    “Yah kemungkinan demikian (dibawa dari luar). Tadi tiba-tiba sudah ada. Saya sudah keliling cek semuanya. Sudah kasih arahan kepada anggota, sudah kasih imbauan kepada massa. Tiba-tiba ada yang masuk,” tandasnya. (DZH)

  • Sebut Bukan Keturunan Nabi, Ratusan Anggota Ormas Tolak HRS ke Banten

    Sebut Bukan Keturunan Nabi, Ratusan Anggota Ormas Tolak HRS ke Banten

    SERANG, BANPOS – Ratusan anggota organisasi masyarakat dan pendekar menggelar unjuk rasa, menolak rencana kehadiran pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), ke Provinsi Banten. Organisasi tersebut terdiri dari Banser, LAPBAS dan Jalak Banten.

    Dalam aksi tersebut,terdapat barisan massa aksi yang diduga merupakan barisan dari LAPBAS, membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Rizieq Shihab ke Banten. Bukan Habib Bukan Keturunan Rasul’. Namun tak lama kemudian, spanduk tersebut dilipat oleh mereka.

    Ketua Banser Provinsi Banten yang juga juru bicara aliansi, Rois Malik, saat diwawancara di sela aksi terkait dengan spanduk tersebut mengaku tidak mau berkomentar. Sebab menurutnya, spanduk tersebut bukan kesepakatan dari aliansi pihaknya.

    “Wallahualam. Saya menghargai yang membawa spanduk, tapi saya tidak mau komen terhadap hal itu. Saya tidak berurusan dengan spanduk itu,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Jumat (20/11).

    Bahkan, ia membantah bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh aliansi tersebut merupakan upaya untuk menolak kehadiran HRS ke Banten. Ia mengklaim bahwa aksi tersebut untuk menegaskan bahwa Islam adalah agama yang damai.

    “Saya tidah tahu. Saya tidak komen dengan Habib Rizieq. Yang penting mari mssyarakat Banten kita beragama dengan damai, dengan santun, itu saja,” tandasnya. (DZH)

  • PW NU Banten Minta Masyarakat Hindari Kerumunan Massa

    PW NU Banten Minta Masyarakat Hindari Kerumunan Massa

    SERANG, BANPOS – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Banten meminta masyarakat untuk menghindari kegiatan yang menyebabkan kerumunan masa, karena khawatir menyebabkan terjadinya penularan COVID-19.

    Sekretaris PW NU Banten Amas Tajudin mengatakan, menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam rangka upaya pencegahan penyebaran virus berbahaya menjadi tanggungjawab seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, kata Amas, setiap kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya kerumunan massa agar dapat dihindari dan atau ditunda.

    “Dalam hal ini kepada aparat keamanan dan satgas COVID- 19 serta pemerintah daerah Gubernur Banten dan Bupati Walikota se-Banten untuk tidak ragu memberikan contoh dan melakukan penegakan hukum, penegakan disiplin secara tegas dan terukur kepada siapapun yang dapat menjadi penyebab terjadinya penyebaran virus covid berbahaya dimaksud,” kata Amas Tajudin, Kamis (19/11/2020).

    Amas mengatakan, demikian juga berlaku bagi seluruh masyarakat umum dan secara khusus bagi kegiatan dan rencana safari Habib Rizieq Syihab (HRS) jika ada rencana diadakan di Provinsi Banten agar dapat ditunda terlebih dahulu, sampai keadaan pandemi covid kembali normal.

    “Mengajak kepada masyarakat Banten agar senantiasa bersama sama mengikuti ajakan dan anjuran Gubernur Banten dan Bupati Wali Kota se Banten dalam rangka menerapkan protokol kesehatan tanpa keraguan sebagai bentuk tanggung jawab pencegahan virus corona dalam masyarakat,” kata Amas. (DZH)