Tag: Sampah Tangsel

  • Warga Taktakan Hadang Truk Sampah yang Menuju TPSA Cilowong

    Warga Taktakan Hadang Truk Sampah yang Menuju TPSA Cilowong

    SERANG, BANPOS – Sejumlah warga Taktakan, Kota Serang yang tergabung dalam Aliansi Taktakan Bersatu, melakukan aksi penyetopan truk sampah dari Kabupaten Serang dan pihak swasta yang akan mengirimkan sampah ke TPSA Cilowong, Kota Serang, Rabu (1/9).

    Aksi tersebut dilakukan karena warga setempat merasa tidak mendapatkan dampak baik imbas dari pembuangan dampah ke TPSA Cilowong. Bahkan, disebutkan bahwa sampah tersebut mengakibatkan berbagai penyakit di masyarakat.

    Salah satu warga Jakung, Gebong, yang turut menyetop sampah tersebut, mengaku bahwa sampah baik dari Kabupaten Serang dan pihak swasta tersebut tidak memberikan pemasukan.

    “Kami melakukan penyetopan sampah yang berasal dari Kabupaten Serang dan swasta, karena sudah sejak lama tidak ada pemasukan,” ujarnya.

    Ia mengaku bahwa pihaknya telah menyetop sejumlah mobil yang berasal dari Kabupaten Serang. Mobil tersebut diberhentikan dan diputar balik untuk tidak membuang sampah ke TPSA Cilowong.

    “Ada beberapa mobil yang sudah disetop dan diputar balik, dari Kabupaten dan dari swasta,” katanya.

    Salah satu supir pengangkut sampah, Syafe’i, mengungkapkan bahwa dirinya baru kali ini disetop oleh warga selama dirinya mengangkut sampah. Ia sendiri mengangkut sampah setiap hari dari Pasar Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang menuju ke TPSA Cilowong sejak tahun 2014.

    “Baru kali ini saya disetop oleh warga, kita mengangkut sampah dari Pasar Baros Kabupaten Serang,” ungkapnya.

    Ia menyebut bahwa penyetopan ini merupakan imbas dari sampah yang berasal dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Menurutnya, sejak dirinya bekerja, masyarakat tidak ada yang melakukan aksi.

    “Tidak pernah ada penyetopan selama ini, ini kan imbas sampah Tangsel. Kalau Tangsel mungkin sudah disetop, tapi kami kena imbasnya,” tuturnya.

    Aksi penyetopan tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, bersamaan dengan pelaksanaan dialog publik dengan tema ‘TPSA Cilowong tanggungjawab siapa???’ di Aula Kelurahan Cilowong. Akan tetapi, sekitar pukul 10.50 WIB pihak Sabara Polresta Serang Kota mencoba menghentikan aksi penyetopan truk pengangkut sampah tersebut.

    Pihak kepolisian mencoba mengarahkan warga yang menghadang truk pengangkut sampah itu, menuju kantor Kelurahan Cilowong untuk mengikuti dialog antara warga Cilowong dengan DLH Kota Serang, DLH Kabupaten Serang dan DLH Kota Tangsel.

    Kasat Sabara Polres Serang Kota, AKP Badri, mengatakan pihaknya meminta para warga untuk menyampaikan aspirasi di forum dialog yang sedang berlangsung di Kantor Kelurahan Cilowong.

    “Jangan seperti preman, ikut dialog aja (Kantor Kelurahan),” katanya.

    Ia juga meminta warga untuk membiarkan truk pengangkut sampah yang bertujuan TPSA Cilowong untuk dibiarkan membuang sampah ke TPSA Cilowong. Menurutnya, aksi tersebut tidak bagus, karena di Aula Kelurahan Cilowong sedang dilakukan dialog untuk mencari solusi.

    “Di sana (Aula) kan sedang diskusi, dialog, untuk mencari solusi akan seperti apa nanti apakah ditutup atau dilanjut,” tandasnya.

    Tak berselang lama, para warga membiarkan truk pengangkut sampah yang disetop untuk melanjutkan perjalanan ke TPSA Cilowong. Kemudian mereka mengikuti dialog publik yang dihadiri oleh pihak Pemkot Serang, Tangsel, dan Provinsi. (MUF)

  • Sampah 400 Ton per Hari Menumpuk di Cipeucang, DLH Akan Lelang Jasa Angkut

    Sampah 400 Ton per Hari Menumpuk di Cipeucang, DLH Akan Lelang Jasa Angkut

    SETU, BANPOS – -Kontrak jasa pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Kota Serang telah habis pada 31 Desember 2021 lalu. Hal tersebut membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) harus melakukan tender ulang perusahaan jasa pengangkut sampah.

    DLH Kota Tangsel saat ini tidak hanya mencari perusahaan jasa pengangkut sampah ke TPA Cilowong saja, tetapi juga untuk mengangkut sampah ke TPA Nambo, Kabupaten Bogor.

    Kepala DLH Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, bahwa saat ini masih dilakukan proses ekspose terhadap kebutuhan lelang perusahaan tersebut. “Belum kita umumkan dalam lelang, karena masih dalam tahap ekspose. Sebentar lagi akan kita lelang,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, diperkarakan seluruh proses lelang akan selesai pada pertengah Maret nanti, dan sampah-sampah yang ada sudah bisa diangkut kembali ke TPA Cilowong, dan tambahan ke TPA Nambo. “Target kita itu paling lama pertengahan Maret semua proses sudah selesai,” ungkapnya.

    Lantaran proses lelang yang masih sangat lama tersebut, sehingga sejak awal Januari 2022 hingga saat ini sampah-sampah di Kota Tangsel kembali menumpuk di TPA Cipeucang.

    “Per harinya itu untuk sampah yang ke TPA Cipeucang itu 400 sampai 500 ton. Jadi sambil menunggu lelang ini selesai sampai pertengahan Maret sampah-sampah yang ada kembali menumpuk di TPA Cipeucang,” jelasnya.

    Wahyu menerangkan, untuk perusahaan jasa pengangkutan sampah tersebut, nantinya dibutuhkan dua perusahaan. Dimana satu perusahaan untuk mengangkut sampah ke TPA Cilowong dengan mengangkut sampah 280 ton per harinya, dan satu lagi perusahaan ke TPA Nambo yang akan mengangkut sampah 120 ton per harinya.

    “Saat ini kan memnag kita buang lagi ke CIpeucang. Tapi kan nanti kalau semua proses lelang sudah selesai tidak ada lagi sampah yang ke TPA CIpeucang. Bahkan jika produksi sampah harian menurun, sampah-sampah yang memag sudah lama ada di TPA Cipeucang itu akan kita ambil dan kita buang ke TPA Cilowog dank e TPA Nambo, yang penting tidak melebih batas maksimal sesuai kontrak,” ujarnya.

    Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu mengatakan, pihaknya mendorong agar proses lelang dilakukan dengan cepat. Agar semua proses pembuangan sampah tidak ada lagi ke TPA Cipeucang.

    “MoU yang dijaliin dengan Kota Serang dan Pemprov Jawa Barat itu kan tujuannya untuk mengurai masalah sampah di Kota Tangsel jadi kami minta proses lelangnya cepat, dan perusahaan yang ditunjuk juga benar-benar perusahaan yang memnag bergerak di jasa pengangkutan dan professional. Agar masalah sampah di Kota Tangsel ini perlahan bisa selesai,” pungkasnya.

    (DRA/ENK/BNN)

    PANTAI TPA-Kepala DLH Tangsel Wahyunoto Lukman memantau langsung lokasi TPA Cipeucang, Kamis (3/2).